Teman-teman, terutama yang sudah menjadi orang tua, pernahkah mengalami kejadian yang berkaitan dengan anaknya yang bikin kesel, tapi mau marah enggak bisa? Abisnya, kalau dipikir-pikir hal yang dilakukan si anak “lucu” sih. Kalau saya pernah, bahkan sering 😛 .

Misalnya nih, suatu hari, anak pertama saya Maxy mengelem semua benda di rumah. Benda-benda seperti remote control televisi, kacamata, kertas-kertas, dll dilumuri lem oleh Maxy. Lalu, anak kedua saya Dema, pernah menggunting foto-foto dengan gunting kuku. Pernah juga, keduanya berkolaborasi mencukur bulu-bulu kucing liar yang kebetulan numpang bobo di rumah. Jyaahh…

Anak-anak saya, Maxy dan Dema.

Bukan anak nakal tapi anak kreatif

Geregetan bukan? Tapi, mau marah kok ya enggak bisa, malah pengen ngakak. Sejujurnya, dari lubuk hati saya yang paling dalam ada rasa seneng kalau anak-anak seperti itu 😛 . Soalnya, saya pernah membaca artikel kalau anak-anak yang seperti ini sebenarnya bukan anak yang nakal. Sebaliknya, anak-anak yang seperti ini merupakan anak yang kreatif.

Kemungkinan, anak-anak berbuat seperti itu karena ingin menuntaskan rasa penasaran mereka terhadap suatu hal. Maka, sebagai orang tua, kita sebaiknya membantu mengembangkan kreativitas anak-anak tersebut ke arah yang lebih positif. Supaya enggak bikin kita kesel lagi, haha.

Bagaimana cara mengembangkan kreativitas anak? Salah satunya adalah dengan menyediakan alat-alat atau mainan-mainan yang bisa menyalurkan bakat kreativitasnya. Mainan yang bisa memunculkan kreativitas biasanya berupa creative kids project.

Mainan creative kids project

Orang tua zaman now pasti paham apa itu creative kids project. Jadi, kalau zaman dulu, orang tua kita memberikan mainan yang sudah jadi, seperti boneka atau mobil-mobilan buat dimainkan. Kalau sekarang, orang tua cenderung memberikan “bahan-bahannya” supaya dibentuk/ dikreasikan sendiri oleh anak-anak. Nah, mainan yang seperti itulah yang dikenal sebagai creative kids project.

Beberapa kelebihan mainan yang berupa creative kids project antara lain:

Mengajari anak berpikir kreatif. Anak-anak biasanya akan mengeluarkan ide-idenya yang menarik, bahkan yang enggak terduga, pada saat mengerjakan project semacam ini. Misalnya, dalam hal pemilihan warna, bentuk, dll.

Menstimulasi motorik anak. Anak-anak membuat mainannya sendiri dengan menggunting, menempel/ mengelem, meletakkan posisi objek, dan melakukan banyak hal lainnya. Jadi, mereka akan banyak bergerak. Buat anak-anak usia balita, hal ini tentu saja bisa membantu stimulasi motorik anak.

Membangun bonding dan menciptakan quality time antara orang tua dan anak. Sebab, project semacam ini biasanya dikerjakan oleh anak bersama orang tua. Orang tua berperan membantu dan mengarahkan pekerjaan anak. Selain itu, orang tua jugabisa  mengawasi anak bermain, sebab biasanya kalau mengerjakan project ini tuh membutuhkan bahan dan alat seperti gunting, lem, dll.

Orang tua “dipaksa” kreatif dan belajar mengenai banyak hal. Sudah pasti kan? Kalau mau anak jadi kreatif, orang tuanya dulu yang belajar dan berusaha mikirin creative kids project buat anaknya, hehe.

Biasanya, kalau orang tuanya memiliki banyak ide kreatif dan waktu, pasti suka membuat Do It Yourself (DIY) creative kids project. Kalau enggak punya ide, sekarang pun gampang banget. Orang tua bisa nyontek aneka DIY creative kids project di media-media sosial seperti Facebook, Instagram, Pinterest, dll.

Kalau saya, terus terang suka nyontek juga sih, bikin DIY creative kids project dari Pinterest. Tapi, seringnya failed, hahaha. Hasilnya enggak sebagus contekannya. Mungkin, karena sense of art saya kurang begitu baik 😛 .

Untungnya, sekarang sudah ada mainan creative kids project yang dapat dibeli secara online oleh para orang tua. Creative kids project yang seperti ini mampu “menyelamatkan” orang tua yang sense of art-nya mirip saya, haha. Juga, sangat membantu para orang tua yang mungkin sibuk, kurang ada waktu luang buat mikirin konsep atau model creative kids project buat anak-anaknya.

Biasanya creative kids project tersebut sudah tersedia dalam beberapa konsep dan model yang bisa langsung dieksekusi oleh anak-anak bersama orang tua. Salah satu creative kids project yang saya kenal namanya The Menthilis Project.

Sekilas tentang The Menthilis Project

Saya mengenal The Menthilis Project ini dari seorang teman di Instagram, beberapa waktu lalu. Namanya unik ya, “Menthilis”? Pada mulanya, saya pikir berasal dari bahasa asing, lho. Eh, enggak tahunya “Menthilis” ini berasal dari kata dalam Bahasa Jawa. Saya yang kebetulan orang Jawa langsung menepuk jidat, “Ooo, menthilis toooo…” 😀

Jadi, “Menthilis” dalam Bahasa Jawa itu memiliki arti “sangat aktif dan punya rasa ingin tahu yang tinggi”. Biasanya, kata atau label tersebut disematkan kepada anak-anak yang memang memiliki rasa ingin tahu yang besar dan senantiasa aktif. Kira-kira sekitar usia 3-7 tahunan, lha.

Maxy dan Dema sudah punya The Menthilis Project, lho.

Dari media sosialnya, saya juga mendapat informasi bahwa The Menthilis Project ini ternyata sudah agak lama menjadi produsen creative kids project. Tepatnya sejak tahun 2014. Founder-nya adalah beberapa mamah muda kreatif yang percaya bahwa bermain merupakan aktivitas yang tepat bagi anak untuk mempelajari sesuatu.

So, suatu waktu, para mamah muda tersebut kemudian mencoba memfasilitasi orang tua dan anak dengan menyediakan beberapa alat dan bahan untuk membuat creative kids project. Project-nya macem-macem. Ada percobaan sains, art and craft, membentuk mainan, dll. Ternyata, respon dari para orang tua sangat baik dengan kehadiran The Menthilis Project ini.

Bersenang-senang dengan The Menthilis Project

Seperti yang saya bilang sebelumnya, saya salah satu orang tua yang cukup terbantu dengan kehadiran The Menthilis Project. Pas kebetulan saya sedang enggak punya ide buat bikin DIY creative kids project, saya pun meluncur ke akun Instagram The Menthilis Project. Kemudian, saya memesan satu box The Menthilis Project.

Kebetulan, saya sedang kepengen memperkenalkan anak-anak saya dengan kehidupan laut dan ikan-ikan gitu. Alhamdulillah, The Menthilis Project punya creative kids project yang saya inginkan. Project-nya memiliki tema “Laut Luas yang Menakjubkan”.

Saat box The Menthilis Project datang, anak-anak saya langsung menyambut antusias. Mungkin, karena mereka melihat isi box-nya yang menarik. Anak-anak juga langsung memberondong saya dengan banyak pertanyaan:

Ini apa, Bunda?”

Ini pasir laut dan kerang.”

Ini ada botol ya, Bunda. Buat apa botolnya?”

Iya, buat bikin akuarium.”

Kalau ini ikan ya, Bunda?”

Nanti yang ini buat tempel-tempel ikan. Belajar kalau paus tinggalnya dimana, ikan nemo alias badut dimana.”

Saat box The Menthilis Project datang, anak-anak menyambut dengan antusias.

Isi box The Menthilis Project dengan tema “Laut Luas yang Menakjubkan”.

Dalam box The Menthilis Project dengan tema “Laut Luas yang Menakjubkan” terdapat beberapa bahan, alat, dan buku petunjuk berisi informasi yang berkaitan dengan tema. Kids creative projects yang terdapat dalam box ini, antara lain:

Membuat peta laut

Kalau teman-teman masih mengingat pelajaran Biologi zaman sekolah dulu, laut itu kan terbagi menjadi tiga zona, yakni Zona Fotik (laut atas), Zona Twilight (laut tengah), dan Zona Afiotik (laut dalam). Nah, project ini bertujuan supaya anak mengetahui dimana hewan dan tumbuhan laut tinggal, apakah di laut atas, laut tengah, atau laut bawah.

Membuat peta laut bersama.

Horeeee, peta lautnya udah jadi.

Caranya dengan menempel gambar hewan dan tumbuhan laut di karton peta laut yang sudah tersedia di box. Melalui kegiatan ini, saya bisa menceritakan kehidupan bawah laut kepada anak-anak. Saya juga bisa mengajak anak bermain tebak-tebakan tentang hewan dan tumbuhan apa yang tinggal di zona-zona yang sudah saya sebutkan tadi.

Paus tinggal di mana?”

Zona Twilight”

Kerang ada di mana?”

Di pantai”

Bangunan yang ada di pantai yang ada lampunya buat mengawasi kapal namanya apa?”

Mercusuar.”

Seperti itu deh, kira-kira. Selain itu, kids creative project yang satu ini juga bisa menjadi sarana buat anak-anak mengenal teknik dasar karya seni kertas Pop Up. Itu lho, karya seni kertas yang mempunyai efek tiga dimensi saat dibuka. Soalnya, lipatan pada peta laut yang kami kerjakan bentuknya seperti itu.

BTW, semua bahan dan alat untuk membuat peta laut ini sudah disediakan oleh The Menthilis Project, yakni antara lain: karton peta laut, gambar-gambar hewan dan tumbuhan laut, pita, lem timbul, cat timbul, kerang, dan pasir laut.

Membuat percobaan sains tentang bagaimana ikan berenang di dalam laut

Kalau untuk project yang satu ini, The Menthilis Project sudah menyediakan: botol plastik, pipet, renda biku, kawat bulu, lem, cat timbul, clay untuk ikan, clay untuk alga dan anemon, kerang, dan pasir laut.

Membantu memasukkan pasir ke dalam botol.

Anak-anak memasukkan kerang ke dalam botol.

Melalui project ini saya bisa mengajari dan mengajak anak untuk:

  • Membuat anemon laut dari clay dan kawat bulu.
  • Membuat alga dari clay dan renda biku.
  • Membuat ikan dari pipet dan clay.
  • Membuat akuarium dengan memasukkan pasir, kerang, alga, anemon, dan ikan.
  • Mengajari anak-anak tentang bagaimana cara ikan bergerak naik dan turun di dalam air.

Anak-anak saya sangat excited saat memasukkan pasir, kerang, alga, anemon, dan ikan ke dalam botol plastik. Apalagi saat plastiknya diisi air, jadi deh akuarium yang isinya mirip kondisi bawah laut.

Hasil akhir project sains tentang cara ikan berenang.

Anak-anak bergantian menekan botol dengan kedua tangan, kemudian melepaskannya. Sehingga, ikan bisa menyelam naik dan turun.

Membuat kapal pedal yang bisa melaju di air

The Menthilis Project juga memberikan project membuat perahu. Bahan-bahan yang tersedia seperti stick es krim, bahan-bahan body kapal dari busa, karet, cat timbul.

Nanti, tinggal mengikuti petunjuk bagaimana cara merakit kapalnya. Anak-anak saya senang sekali bisa mengelem dan menempel bahan-bahan tersebut menjadi kapal. Kalau sudah jadi, kapal tersebut bisa dilepaskan ke air dan bisa melaju sendiri, lho.

Anak-anak belajar merangkai desain kapal.

Yeaaayy, kapalnya sudah jadi.

Bagaimana menurut teman-teman? Menarik bukan The Menthilis Project ini? Orang tua senang karena praktis banget, tinggal mengajak anak-anak berkreasi saat box-nya udah di tangan. Anak-anak pun senang karena boleh menggunting, menempel, menggambar, dan mewarnai sesuai dengan imajinasi mereka.

Oh ya, satu lagi yang saya suka dari The Menthilis Project ini, dalam buku petunjuknya, orang tua diingatkan untuk bermain dengan anak dengan membawa kebiasaan-kebiasaan baik, seperti:

  • Mengajak anak berdoa terlebih dahulu sebelum bermain.
  • Memberikan pengawasan kepada anak dengan sabar, dengan memberi petunjuk dan pengawasan secukupnya, sehingga anak bisa berkarya sesuai imajinasinya.
  • Mengajarkan kepada anak untuk bersabar jika ada project yang butuh proses lama, misalnya menunggu lem atau cat kering.
  • Menyarankan kepada orang tua untuk menghargai hasil karya anak, seperti memberikan pujian, menempel hasil karya anak di papan atau dinding.
  • Terakhir, setelah kegiatan bermain selesai, orang tua juga sebaiknya mengajari anak bertanggung jawab membereskan mainan dan semua peralatannya kembali.

Jadi, saya rasa The Menthilis Project ini bener-bener paket lengkap ya? Selain untuk mengajari anak-anak supaya berpikir kreatif, juga bisa dipakai untuk memperkenalkan anak-anak kepada kebiasaan-kebiasaan baik yang saya sebut tadi. Enggak cuma anak-anak sih yang belajar, kita sebagai orang tua juga jadi ikut belajar.

Kalau teman-teman tertarik untuk bermain dan belajar dengan sarana The Menthilis Project, monggo, bisa intip-intip media sosial The Menthilis Project di:

Semoga teman-teman, terutama para orang tua, bisa menemukan kids creative project yang tepat untuk anak-anaknya ya 🙂 .

April Hamsa