Tidur yang berkualitas akan mempengaruhi kualitas hidup.”

Saya lupa siapa yang pernah mengatakan hal tersebut. Namun, kalau dipikir-pikir lagi, betul juga sih ya? Apabila setiap hari kita bisa beristirahat atau tidur dengan baik, maka kita pun jadi bisa mengerjakan pekerjaan atau aktivitas dengan baik pula.

person-2308639_960_720Tidur berkualitas akan membuat hidup berkualitas.

Sehingga, hidup kita pun berkualitas. Sebab, tidak ada aktivitas yang terganggu hanya karena kelelahan karena kurang istirahat, mengantuk, atau bahkan punggung yang terasa pegal karena kasur yang enggak nyaman.

Ngobrolin tentang punggung pegal karena kasur yang enggak nyaman, teman-teman pernah tidak merasakannya? Kalau saya sih dulu pernah. Jadi, saat awal-awal menikah dulu, saya dan suami tinggal di rumah kontrakan yang luasnya cuma 21 meter persegi. Saat itu kami membeli kasur busa di pasar dekat kontrakan.

Maksud hati sih memilih kasur yang ringan dan kecil supaya mudah dibawa pulang sendiri naik taksi. Selain itu, ukuran kasur yang kecil membuat kami beranggapan bahwa kasurnya akan mudah ketika dimasukkan ke dalam kamar yang luasnya seuprit itu.

Bener sih, membawa kasur itu ke rumah gampang dan muat pula saat dimasukkan ke rumah, namun ternyata kasurnya enggak enak buat ditidurin, hehe. Padahal, harganya juga lumayan, lho. Kalau enggak salah sekitar tujuh ratus ribuan, waktu itu. Alhasil, tiap bangun pagi punggung rasanya pegal.

Akhirnya, saat pindah ke rumah baru yang lebih besar, saya dan suami memutuskan membeli spring bed yang harganya di atas dua jutaan demi tidur yang lebih nyaman. Kali ini, kasurnya gedhe banget. Sehingga, mau enggak mau kami minta tolong kurir dari tokonya untuk mengantar.

Psssstt, ongkos jasa kurirnya lumayan, juga, hiks. Belum lagi, belinya kapan, eh, diantarnya ke rumah kapan? Padahal kan saat beli kasur, kami ingin segera tidur di kasur baru, ya? Saat itu sempat berpikir, andai saja ada kasur yang kualitasnya bagus, bukan busa abal-abal, tapi bisa dengan mudah kami bawa pulang sendiri ke rumah. Pasti menyenangkan. Jadi, enggak perlu lagi menunggu kurir mengantar kasur.

Berkenalan dengan spring bed In The Box

Ternyata, beberapa tahun kemudian, kasur seperti yang saya maksud ada beneran. Jadi, ceritanya seminggu yang lalu, saya dan beberapa teman main ke Hypermart Cibubur Junction. Di sana, di salah satu spot ada rame-rame, gitu. Ternyata, sedang ada acara unboxing experience dan one day promo kasur merk In The Box. Kata mas-mas sales-nya, In The Box ini merupakan spring bed dengan compact packaging.

Saya saat datang ke unboxing In The Box.

Kebetulan, saya memang sedang mencari kasur buat kamar anak-anak. Tertarik mengetahui lebih jauh lagi, saya pun mendekat ke kerumunan orang-orang yang sedang ada di spot promosi In The Box. Saat saya melihat ke sekeliling area, saya bertanya-tanya, “Lha, mana kasurnya? Kok, cuma ada box-box belang-belang hitam putih gitu?”

Ternyata, spring bed-nya ada di dalam box-box itu. Itulah yang dimaksud sama mas-mas sales yang saya jumpai di awal tadi tentang compact packaging. Compact packaging artinya kemasannya praktis dan memudahkan orang untuk membawa atau memindahkannya. Lho, kok bisa? Sebab, In The Box ini merupakan vacuum pocket spring bed.

Kelebihan spring bed In The Box

Jadi, pada saat diproduksi, memang spring bed ini sengaja dikempiskan terlebih dahulu, sehingga bisa digulung dan dimasukkan ke dalam box. Hal itulah yang membuat kasur tersebut menjadi unik.

Lalu, apakah kelebihannya hanya terbatas pada packaging-nya saja? Ternyata, tidak hanya itu. Representatif dari In The Box Mas Septian yang hadir kala itu menjelaskan mengenai kelebihan In The Box kepada pengunjung.

Selain packaging-nya yang simple, spring bed In The Box memiliki kelebihan:

  • Per pocket spring didesain untuk memberikan dukungan yang sempurna pada punggung untuk tidur lebih nyaman.
  • Busa premium dengan kepadatan tinggi dan supersoft.
  • Dibuat dengan teknologi fiber (Fibertech).
  • Kain kniting menggunakan quilting supersoft sehingga tidak panas pada saat malam hari.
  • Orthopedic mampu menopang tulang belakang dalam postur yang baik, sehingga tidak akan mengakibatkan nyeri pada saat tidur.
  • Medium hardness yang cocok untuk segala usia.
  • Jahitan benang dan finishing-nya sangat rapi.

Menurut Mas Septian, In The Box memang diproduksi di dalam negeri, tepatnya di Bandung. Namun, teknologi yang diusung serta bahan baku spring bed ini ternyata berasal dari luar negeri. Jadi, kualitas produknya benar-benar bagus karena standar yang dipakai pun sangat tinggi.

3Mas Septian menjelaskan tentang In The Box.

Mas Septian juga menjelaskan bahwa In The Box sebenarnya sudah diproduksi sejak tahun 2015, namun selama ini pemasarannya via online. Sampai akhirnya pada tahun ini, In The Box sudah dipasarkan di Hypermart di seluruh Indonesia.

Harapan Mas Septian, spring bed yang bobotnya sekitar 30-40 kg saat masih berada dalam kotak ini bisa menjadi alternatif solusi bagi mereka yang membeli kasur baru. Sebab, dengan teknologi packaging-nya maka akan memudahkan untuk membawa kasur ini pulang sendiri ke rumah. Bahkan kalau belanja di hypermart, In The Box bisa masuk ke dalam troli, lho.

Harga In The Box juga lumayan terjangkau. Apalagi menyambut Ramadhan ini tengah ada harga promosi In The Box. Ada dua ukuran spring bed In The Box yang sedang didiskon, yakni ukuran 120×200 yang harga awalnya 1,5 jutaan menjadi Rp. 1.199.000 dan ukuran 160×200 yang semula dibandrol 2 jutaan turun jadi Rp. 1.499.000,-.

4Promo menarik In The Box di Hypermart.

Selain diskon harga, pembeli In The Box juga akan mendapat bonus berupa dua bantal ekslusif yang enggak kalah nyamannya dengan kasurnya. Dengar-dengar sih harga bantalnya juga lumayan. Satu bantal harganya Rp. 250.000,-. Jadi, kalau dapat dua bantal maka bonusnya seharga Rp. 500.000,-. Wow, pembeli untung banyak, bukan?

Testimoni pengguna In The Box

Selain Mas Septian, dalam acara itu hadir pula salah seorang konsumen yang sudah memakai spring bed In The Box. Namanya mbak Dilla. Mbak Dilla ini sudah lama menggunakan In The Box untuk di tempat tinggalnya.

1Mbak Dilla memberikan testimoni tentang In The Box.

Kebetulan, Mbak Dilla ini tinggal di apartemen. Waktu itu, mbak Dilla membeli In The Box sebab orang tua dan adiknya yang datang dari Bandung mau datang menginap di apartemennya. Mbak Dilla kemudian sengaja membeli kasur baru, lalu tahu produk In The Box ini.

Mbak Dilla lalu merasa bahwa In The Box ini sesuai dengan kebutuhannya sebagai seseorang yang tinggal di apartemen. Kalau gotong-gotong kasur gedhe ke apartemen, apalagi kalau tinggal di lantai yang tinggi, cukup sulit kan? Akhirnya, mbak Dilla memutuskan membeli In The Box.

Ternyata pilihan mbak Dilla tepat. Saat membeli In The Box, mbak Dilla cuma minta tolong mas-mas dari Hypermart memasukkan In The Box ke dalam mobilnya. Kemudian, mba Dilla membawanya pulang sendiri.

Sesampainya di apartemen pun, In The Box muat di dalam lift. Mbak Dilla bisa dengan mudah membawanya ke unit apartemennya. Begitu pula, saat unboxing dan memasangnya di tempat tidur, semua dilakukan oleh mbak Dilla sendiri.

Tak berhenti hanya di urusan packaging, mbak Dilla juga memberikan testimoni bahwa sejak tidur menggunakan kasur In The Box, badannya, terutama leher dan punggung jarang sekali merasa pegal. Sebab, menurut mbak Dilla, In The Box ini menyesuaikan dengan bentuk tubuh saat kita tidur. Pernyataan mbak Dilla ini, ternyata diamini pula oleh ibu dan adiknya yang cukup sering menginap di apartemennya.

Unboxing In The Box

Untuk membuktikan apakah yang dikatakan oleh mas Septian dan mbak Dilla mengenai mudahnya memasang spring bed In The Box, maka saat itu pula pengunjung diajak melakukan unboxing kasur In The Box. Namun, sebelumnya, pengunjung diajak bersama-sama menonton video unboxing In The Box.

Selesai menonton video, pembawa acara dan mbak Dilla menantang pengunjung untuk melakukan unboxing In The Box. Tanpa ragu, saya pun mengangkat telunjuk. Abisnya, saya penasaran beneran gampang atau enggak.

Kemudian, saya diminta maju ke panggung bersama dengan seorang teman. Kami berdua pun didaulat membuka kotak In The Box. Memasangnya ke tempat tidur, menggelarnya, dan membuktikan sendiri bahwa kasur In The Box dari yang tadinya cuma sehelai kasur tipis mengembang jadi seukuran kasur pada umumnya.

#Repost @efi_thea ・・・ Unboxing experience & one day promo Minggu, 21 Mei 2017 di Cibubur Junction. Seperti yang sudah saya janjikan sebelumnya, nih video unboxingnya In The Box. Semudah menghitung, spring bed yang tadinya serupa lembaran matras perlahan mengembang dan berubah menjadi kasur pegas yang kokoh dan nyaman. Mau? Dapatkan spring bed @inthebox.id ini secara online di webnya atau bisa juga beli di seluruh @hypermart_id yang ada di Indonesia. #inthebox #nowinindonesia #intheboxXKEB #emak2blogger #ceritaefi

A post shared by inthebox (@inthebox.id) on

Setelah kasur mengembang, saya pun mencoba mendudukinya. Wah, wah, saya merasa kasurnya memang cukup kuat dan bakal tahan lama. Pihak In The Box sendiri pun berani memberikan garansi yang cukup lama, yakni 10 tahun sebagai pembuktian bahwa produknya memang bagus.

Hmmm, sepertinya kalau pindah rumah lagi nanti, untuk kamar anak-anak, saya sudah tahu spring bed seperti apa yang ingin saya beli. Sekarang, masukkan dulu nama In The Box ke daftar, supaya saat waktunya kelak, enggak lupa untuk membelinya.

Teman-teman apakah penasaran juga dengan In The Box? Kalau, iya, bisa mencari informasi mengenai spring bed ini di:

  • Website: www.inthebox.id
  • Twitter: @intheboxid
  • Instagram: @inthebox.id

Semoga enggak penasaran lagi ya! Kalau tertarik untuk membeli, cus aja ke Hypermart! Mumpung promo!:D

Keseruan acara unboxing In The Box.

April Hamsa