Saya selalu ngiri kalau ada orang mahir cas cis cus dalam Bahasa Arab. Menurut saya, menguasai Bahasa Arab adalah sesuatu yang luar biasa, terutama buat seorang muslim/ muslimah. Tentu saja, sebab Bahasa Arab merupakan bahasa yang digunakan dalam Kitab Suci. Selain itu, Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa tertua di dunia. Bahasa ini diakui sebagai salah satu bahasa internasional karena banyak digunakan di negara-negara Timur Tengah dan Afrika.

Salah seorang yang saya kenal mahir Bahasa Arab adalah Meutia Rahmah. Meutia Rahmah adalah salah seorang teman blogger yang saya kenal di Komunitas Blogger Perempuan. Meutia Rahmah yang lahir pada tanggal 29 Mei 1984 ini kesehariannya bekerja sebagai dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Arab di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa.

Meutia Rahmah Blogger Aceh.

Ketertarikan Meutia Rahmah terhadap Bahasa Arab dimulai sejak dia masuk Pondok Pesantren selepas lulus Sekolah Dasar. Selama di Pondok Pesantren, gadis berhijab asal Aceh ini rajin berlatih menulis dalam Bahasa Arab. Menurutnya, Bahasa Arab lebih menarik dibandingkan dengan Bahasa Inggris. Tak heran, setelah lulus pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas di Pondok Pesantren, Meutia Rahmah memilih melanjutkan kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab di IAIN Banda Aceh.

Kesungguhan Meutia Rahmah mempelajari Bahasa Arab membawa penyuka makanan pedas ini meraih beasiswa Pascasarjana di Ma’had Khartoum Addauly atau Khartoum International Institute for Arabic Language pada tahun 2009. Ma’had Khartoum Addauly berada di Khartoum, salah satu negara yang terletak di Benua Afrika. Kalau bukan karena berkenalan dengan Meutia Rahmah, saya mungkin nggak bakal mengenal nama negara ini. Iseng, saya mencari di Wikipedia, ternyata Khartoum selain merupakan Ibu Kota Negara Bagian Khartoum, juga menjadi Ibu Kota Sudan. Khartoum juga dikenal sebagai Negeri Dua Nil, sebab di tempat ini terdapat pertemuan Sungai Nil yang berwarna putih dan biru.

Meutia Rahmah dan dosen-dosen penguji tesisnya saat kuliah di Khartoum.

Kuliah di negara yang berbeda benua dan jauh dari keluarga membuat Meutia Rahmah menuangkan kerinduannya kepada keluarga dan tanah air dalam bentuk tulisan di blog. Selain itu, blognya juga berisi pengalamannya travelling menjelajahi Khartoum dan beberapa negara-negara Afrika lainnya, seperti Sudan dan Mesir. Tentu saja, tak ketinggalan wisata kuliner khas Afrika termasuk yang diulas dalam postingan-postingannya di blog, kala itu.

Jauh dari keluarga berbeda benua terbayang bagaimana rasa rindu itu, puasa hingga lebaran terlewati dua tahun di negeri orang. Saya jadi rajin update status di Facebook. Kalau dipikir-pikir udah bisa dijadikan tulisan di blog, Saat itu seorang teman kuliah mengajak saya untuk ngeblog, sayang katanya kalau hanya nulis status saja. Berbekal berselancar di google akhirnya saya membuat blog pada awal 2011 saat itu masih menggunakan www.tulipqta.blogspot.com, alasannnya simple suka bunga tulip.” (Meutia Rahmah)

Seiring waktu, Meutia Rahmah yang lulus dari Khartoum pada Juni 2011 ini, mulai memonetize blognya. Dari awalnya menggunakan platform Blogspot, kemudian Meutia Rahmah membuat blog dengan domain pribadi www.meutiarahmah.com. Blognya pun mulai dirapikan dengan mengkategorikan postingan-postingannya. Kategori postingan yang dapat ditemukan di blog Meutia Rahmah, antara lain:

  • Journal: berisi cerita-cerita keseharian.
  • Travelling: berisi cerita-cerita pengalamannya jalan-jalan ke suatu kota atau negara.
  • Review: berisi review produk dan job review.
  • Kuliner: tentang pengalamannya mencicipi makanan/ minuman, khususnya masakan khas Aceh.

Meutia Rahmah juga berencana membuat kategori googling, blog tutorial dan arabic. Khusus kategori arabic, rencananya gadis yang merupakan anak pertama dari enam bersaudara ini akan mengisinya dengan postingan metode belajar Bahasa Arab dengan mudah dan cepat. Kategori ini termasuk istimewa sebab nantinya akan menjadi bahan pengajuan proposal penelitian disertasinya.

Blog Meutia Rahmah www.meutiarahmah.com.

Oh ya, selain aktif menulis blog, Meutia Rahmah ternyata juga produktif menulis cerita pendek (cerpen), lho. Sudah banyak cerpen yang ditulisnya. Bahkan ada beberapa cerpen yang dibukukan. Ada empat buku antologi yang memuat karya cerpennya, antara lain:

  • Ramadan di Rantau (2012).
  • Sajadah Cinta (2012).
  • Apa Kabar Sahabat Dumay (2013).
  • Mustajab Cinta (2013).

Di masa mendatang, Meutia Rahmah yang memiliki nama kecil “Tia” ini ingin menerbitkan novel solo. Sayangnya, kesibukan mengajar mahasiswa dan juga menjadi supervisor Qatar Charity Aceh untuk anak-anak yatim khususnya dalam bidang pendidikan, membuat naskah novelnya tak kunjung selesai. Masih mandeg di bab dua, katanya. Selain itu, setahun terakhir, Meutia Rahmah sedang senang-senangnya belajar ngoprek blog dan membuat template. Blog yang awalnya sekedar tempat curhat, kini menjadi sesuatu yang sangat disukainya. Bagi Meutia Rahmah ngeblog dapat membuatnya bertambah wawasan. Selain itu, menjadi blogger membuatnya bisa memiliki teman-teman dari seluruh Indonesia. Beberapa kali, Meutia Rahmah juga melakukan kopi darat (kopdar) dengan teman-teman blogger, seperti dari Jakarta dan Yogyakarta.

Ada yang ingin kopdar dengan Meutia Rahmah juga? Atau ingin konsultasi dan belajar Bahasa Arab dari ibu dosen yang satu ini? Yuk, kenalan sama Meutia Rahmah melalui media sosialnya:

  • Blog: www.meutiarahmah.com/
  • Facebook: (Meutia Mansur)
  • Twitter/ Instagram: @meutiamansur

Semoga terinspirasi untuk ngoprek blog dan mempelajari Bahasa Arab juga, ya! 🙂

 

Surabaya, 13 Agustus 2016

April Hamsa

Categorized in: