Beda anak, beda pintar. Sepertinya semua teori parenting sepakat dengan statement tersebut. Orang tua jaman sekarang, yang banyak mengikuti talkshow parenting maupun membaca buku dan artikel-artikel parenting, tentu juga telah menyadari bahwa enggak ada gunanya membanding-bandingkan anaknya dengan anak-anak orang lain. Nah, bagaimana dengan teman-teman, khususnya yang sudah memiliki anak, apakah juga telah menyadarinya? Lalu, setelah kita mengetahui bahwa anak kita menonjol dalam suatu bidang tertentu bagaimana kita menyikapinya? Apakah tidak berbuat apa-apa untuk mengasah kemampuannya tersebut ataukah justru sebaliknya mengarahkan anak dengan stimulasi-stimulasi tertentu? Lalu, stimulasi seperti apakah yang tepat untuk menonjolkan kepintaran anak tersebut?

Baca juga: Cara Mengembangkan Kemampuan Menyimak Pada Anak Usia Dini.

Kalau saya, jika mengetahui anak saya menyukai suatu hal tertentu, tentu saja akan langsung mengarahkan anak saya ke bidang itu. Dengan catatan selama dia menginginkannya. Sebab, bagaimana pun namanya anak-anak pasti moody, kan? Secara umum, prinsip saya, anak-anak saya enggak perlu harus pintar dalam segala hal, namun setidaknya memiliki satu keterampilan yang memang dia suka dan menguasainya dengan baik. Tapi, sebagai orang tua kadang saya bingung menentukan stimulasi apa yang tepat supaya bisa mengasah kepintaran anak-anak saya. Padahal stimulasi yang tepat akan membuat kepintaran anak makin bersinar. Teman-teman pernah mengalami kebingungan juga tentang cara menstimulasi anak?

Sebelum membahas dan mencari tahu tentang stimulasi yang tepat untuk anak, saran dari ahlinya sih, sebaiknya kita mengenali terlebih dahulu apa “Kepintaran Anak”. Kebetulan nih, tanggal 10 Desember 2016 lalu saya diundang untuk mengikuti talk show parenting yang membahas tentang kepintaran anak ini. Talkshow ini diselenggarakan oleh Tabloid NOVA dan Parenting Club by Wyeth Nutrition di Hotel Grand Melia, Jakarta Selatan. Talkshow tersebut menghadirkan tiga pembicara yakni dokter dan praktisi perkembangan anak dr. Andyda Meliala, perwakilan Wyeth Nutrition Ika Nursantini Noor, dan artis Ayu Dewi.

indexKiri ke kanan: dr. Andyda Meliala, Ika Nursantini Noor, dan Ayu Dewi. 

Dari talkshow tersebut, saya mendapat pengetahuan bahwa ada delapan kepintaran anak yang merujuk pada riset Howard Gardner. Howard Gardner adalah seorang tokoh pendidikan dan psikologi terkenal berkebangsaan Amerika Serikat yang mencetuskan teori tentang multiple intelligences (kecerdasan majemuk).

Delapan kepintaran anak menurut Howard Gardner adalah:

Music Smart

Ciri-ciri: anak suka bernyanyi, menggoyangkan badan mengikuti irama, memainkan instrumen musik, mendegarkan musik, mengingat lagu.

People Smart

Ciri-ciri: anak suka bermain dengan teman-temannya, memiliki empati terhadap orang lain, suka memimpin, bisa memahami perasaan orang lain.

Self Smart

Ciri-ciri: anak memilih untuk bermain sendiri, memiliki hobi, anak tahu mau jadi apa dia saat besar nanti, punya rasa percaya diri yang kuat, bisa mengkomunikasikan perasaannya.

Number Smart

Ciri-ciri: tertarik pada angka, matematika, sains, hal-hal yang berhubungan dengan logika, menanyakan kenapa, contohnya seperti, “Mengapa langit berwarna biru?”

Word Smart

Ciri-ciri: suka membaca, suka menulis, suka berbicara, suka mendengarkan cerita.

Nature Smart

Ciri-ciri: suka berada di alam, menyukai binatang, dapat menggolongkan tanaman, mengoleksi dedaunan, peduli terhadap lingkungan alam (kesadaran ekologi).

Body Smart

Ciri-ciri: suka mengerjakan sesuatu dengan tangan, suka olahraga, suka menari, suka menyentuh benda-benda dan mempelajarinya.

Picture Smart

Ciri-ciri: suka menggambar, seni, suka berimajinasi, bermain membangun sesuatu menggunakan balok.

Nah, itulah delapan kepintaran anak menurut Howard Gardner. Setelah mengetahui delapan kepintaran anak tersebut, apakah teman-teman merasa masih merasa bingung tentang apa kepintaran anak, seperti, “Kayaknya anakku pintar menari, eh, tapi dia juga suka membaca. Jadi, yang benar dia lebih pintar dalam hal apa?”

Baca juga: Usia yang Tepat Mengenalkan Anak dengan Mimpi Masa Depan.

Kalau masih bingung, teman-teman bisa mencoba mengetahui kepintaran anak melalui Smart Strength Finder Tool. Smart Strength Finder Tool adalah suatu tes yang bisa dilakukan oleh orang tua (khususnya ibu) untuk mengetahui kepintaran anak berdasarkan hasil observasi kegiatan dan tingkah laku anak dalam keseharian. Smart Strength Finder Tool ini cukup menarik karena dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan anak, sebab ya seperti yang saya sebut di awal artikel ini, beda anak beda pintar. Oh ya, Smart Strength Finder Tool ini dirancang oleh Executive Director of the American Institure for Learning and Human Development dr. Thomas Amstrong Ph.D. Kalau mau mencoba tes ini, teman-teman bisa melakukannya sendiri di rumah. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Pertama, teman-teman bisa membuka website www.parentingclub.co.id lalu melakukan registrasi.

1

6

Jika sudah menjadi member, teman-teman bisa langsung log in.

Lalu, pilih menu Smart Strength Finder Tool. Nanti, teman-teman bisa mengisi beberapa pertanyaan yang jawabannya berdasarkan observasi keseharian anak-anak kita.

7

2Setelah selesai mengisi tes, nanti akan langsung terlihat hasilnya. Seperti ini contohnya. Ini adalah hasil tes anak saya Athaillah Akbar a.k.a Maxy. Di sini terlihat kalau Maxy menonjol dalam tiga hal yakni Nature Smart, Picture Smart, dan Self Smart.

3

8Teman-teman bisa mengklik bagian bawah di kotak result “Beri stimulasi tepat” Nanti, teman-teman akan langsung diarahkan ke halaman berikut.

Di halaman ini teman-teman bisa men-download Panduan 21 Day Smart Stimulations sesuai dengan kepintaran anak. Contoh panduannya seperti ini, misalnya cara stimulasi Nature Smart:

5Nah, dengan panduan semacam itu orang tua enggak perlu pusing-pusing lagi deh memikirkan stimulasi yang tepat untuk mengasah kepintaran anak. Panduan stimulasi tersebut disusun oleh dr. Andyda Meliala. Menurut dr. Andyda Meliala tidak ada kata terlambat dalam memberikan stimulasi yang tepat untuk anak-anak, terutama jika diberikan sebelum anak berusia lima tahun. By the way, menurut dr. Andyda Meliala tes ini juga bisa dilakukan untuk kita yang dewasa pula, lho. Coba aja, mungkin bagi yang seusia segini masih merasa aktivitas datar-datar aja, belum nemu passion yang pas, mungkin tes ini bisa membantu (hihihi, saya pun ikutan mencoba, lho). Menurut dr. Andyda Meliala ada sebuah teori bernama Teori Plastisitas Otak yang menjelaskan bahwa manusia itu sebenarnya bisa berubah tergantung apa yang dia rasakan, pikirkan, dan yang dilakukannya.

Selain Smart Strength Finder Tool dan panduan stimulasi, kalau kita mengunjungi www.parentingclub.co.id nanti kita akan bisa mendapatkan berbagai informasi tentang parenting khususnya apa yang terbaik buat anak. Sebab di www.parentingclub.co.id juga terdapat menu seperti:

  • Smart School: kita bisa mencari lembaga pendidikan/ sekolah yang sesuai untuk anak kita, baik berskala nasional maupun internasional.
  • Smart Consultation: kita bisa bertanya langsung mengenai perkembangan anak kepada tim ahli yang ada di website. Ada empat ahli yakni Ahli Parenting, Ahli Ginekologi, Ahli Nutrisi, dan Ahli Pediatrik.
  • Smart Stories: kita bisa membaca cerita-cerita dari para ibu lain yang sharing mengenai pengalaman dan pengetahuannya mengenai parenting dan juga tumbuh kembang anak.

Menurut Ayu Dewi yang ikutan sharing tentang hasil tes kepintaran anaknya dalam talkshow tersebut website www.parentingclub.co.id ini sudah seperti BFF (best friend forever) buat para ibu. “Ya daripada ibu-ibu buka-buka akun enggak jelas yang isinya cuma gosip-gosip artis yang enggak penting, mending buka parenting club ini dan cari tahu kepintaran anak,” kata Ayu Dewi yang juga ibu dari seorang balita ini. Hehe, bener juga, ya? Daripada memanfaatkan kuota internet untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, bukankah lebih baik mencari pengetahuan seputar parenting dan dunia anak? Salah satunya di website  www.parentingclub.co.id ini. Sebab, selain isinya lengkap, kita juga bisa nanya-nanya alias curhat ke ahlinya langsung mengenai kepintaran dan tumbuh kembang anak 😀 .

Depok, 20 Desember 2016

April Hamsa