Setelah menjadi seorang ibu, mau tidak mau saya harus memiliki banyak pengetahuan tentang kesehatan anak, terutama mengenai tumbuh kembang anak. Sebab, seorang ibu memiliki kewajiban memastikan anak-anaknya sehat, serta tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Ibu juga dituntut untuk mampu membantu merancang dan menciptakan masa depan yang cemerlang buat anak-anaknya. Tapi, sebenarnya, kapan sih waktu yang tepat untuk seorang ibu membantu merancang dan menciptakan masa depan anak?

Nah, waktu untuk memulai menciptakan masa depan anak, sebenarnya sudah bisa dimulai sejak anak dalam usia dini, yakni 06 tahun. Usia 0-6 tahun sering disebut sebagai usia keemasan (Golden Ages), sebab pada usia ini otak anak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, sehingga sangat mudah menerima ilmu pengetahuan dan informasi. Jadi, usia ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk menciptakan anak yang berkepribadian baik serta memiliki bakat yang berguna bagi masa depannya.

Saya pernah membaca di salah satu jurnal, ternyata, sebelum kita mengetahui lalu mengembangkan bakat anak, mendukungnya menggapai cita, serta meraih kesuksesan di masa depan, seorang ibu harus terlebih dahulu memahami kecerdasan anaknya. Kecerdasan itu sendiri ternyata banyak macamnya, ada kecerdasan intelektual (IQ) ada pula kecerdasan majemuk yang terdiri 8 kecerdasan, yakni bahasa, logika, musikal, visual, kinestetik, naturalis, interpersonal, dan intrapersonal. Berikut ini penjelasannya:

Kecerdasan Bahasa/ Linguistik.

Merupakan kecerdasan dalam menggunakan kata-kata atau bahasa secara efektif, baik lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini meliputi berbicara, menulis, bercerita, mengingat informasi, dan mampu mempersuasi atau meyakinkan orang lain. Pilihan karir di masa mendatang: penulis, jurnalis, pengacara, public relation.

Kecerdasan Logika.

Kecerdasan ini meliputi kemampuan di bidang pengetahuan, mengklasifikasikan, dan mengkategorikan informasi, menemukan hubungan antara suatu hal dengan lainnya, mampu memecahkan masalah secara logis di bidang matematika. Pilihan karir: ilmuwan, peneliti, insinyur/ teknik, perbankan, analis, programmer.

Kecerdasan Musikal.

Pada bidang ini, anak mampu menikmati, mengamati, mengarang, mengekspresikan bentuk musik. Anak biasanya akan suka bernyanyi, bermain musik, peka terhadap nada atau lagu sehingga mudah mengingatnya. Pilihan karir yang cocok: pencipta lagu, musisi, penyanyi, guru musik.

Kecerdasan Spasial/ Visual.

Merupakan kecerdasan dalam berpikir secara dua dan tiga dimensi. Anak biasanya suka menggambar, mewarnai, membuat sketsa, melukis, bermain dengan bentuk dan ruang, ukuran dan sebagainya. Pilihan karir: pelukis, arsitek, desainer interior, perencana tata kota, pilot, fotografer, animator.

Kecerdasan Kinestetik.

Pada kecerdasan ini terdapat kemampuan dalam menggunakan tubuh seperti bergerak dengan tepat dan bergerak untuk mengekspresikan sesuatu. Anak biasanya suka menari, olahraga, bermain peran, dan semacamnya. Pilihan karir: penari, olahragawan, koreografer, aktor.

Kecerdasan Naturalis.

Kecerdasan naturalis adalah kemampuan dalam memahami, mengklasifikasi tentang alam, meliputi tumbuh-tumbuhan, binatang, dan lingkungan hidup. Pilihan karir: ahli biologi, ahli pertanian, dokter hewan.

Kecerdasan Interpersonal.

Dalam kercedasan interpersonal, anak mampu untuk mengerti orang lain, mudah menjalin hubungan dengan orang lain karena jeli mengenali perasaan, kebutuhan, dan perilaku orang lain. Anak biasanya suka bekerja sama dalam kelompok dan bisa menjalin hubungan positif dengan orang lain. Pilihan karir: psikolog, pengajar, marketing, politisi, wirausaha, aktor, terapis, pembicara publik.

Kecerdasan Intrapersonal.

Sebaliknya, dengan kecerdasan intrapersonal, anak akan lebih mengerti dan memahami diri sendiri. Anak memiliki kepercayaan diri, motivasi tinggi, dan dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Pilihan karir: psikolog, trainer, wirausaha, penulis, peneliti, psikiater.

Setelah mengetahui beberapa kecerdasan di atas, jadi, kira-kira termasuk yang mana, ya, kecerdasan anak kita?

Pengetahuan mengenai kecerdasan ini berguna banget, lho, untuk menjadi panduan para ibu dalam membantu merancang dan menciptakan masa depan anak. Pengetahuan mengenai pilihan karir dari masing-masing kecerdasan tadi, bisa dipakai untuk membantu anak untuk membayangkan cita-citanya. Kita bisa memperkenalkn pilihan karir atau profesi tadi melalui sebuah dongeng atau cerita tentang tokoh dunia (bukan sekedar cerita fiksi seperti Cinderella, lho, ya? 😀 ). Dengan begitu, biasanya anak pasti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai profesi yang diperkenalkan itu. Semoga kelak anak-anak kita bisa menjadi the next one step ahead kids, ya? Aamiin 🙂

Surabaya, 20 Juni 2016

April Hamsa

Sumber: Jurnal “One Step Ahead Mum” oleh Ajeng Raviando (Psikolog).

Categorized in: