Lho, konsumsi Vermint, Pril? Emangnya, Kamu lagi sakit typus?”

Nggak. Aku konsumsi Vermint supaya nambah-nambah stamina selama puasa.”

Ooo. Baru tahu Vermint juga bagus buat stamina tubuh. Kirain buat typus aja. Soalnya kapsul ini andalanku saat aku sakit typus, dulu.”

Lha, aku malah baru tahu kalau Vermint buat nyembuhin typus. Wah, ajaib juga, ya, kapsul ini. Khasiatnya banyak.”

Begitulah penggalan obrolan saya dengan seorang teman, pada suatu sore, tak lama setelah saya mudik dari Jakarta ke Surabaya. Awalnya, teman saya itu kepoh bertanya kenapa saya mengunggah foto Vermint di timeline media sosial saya. Vermint adalah jamu alami berbentuk kapsul yang berasal dari ekstrak cacing tanah (Lumbricus Rubellus). Saya mendapatkan informasi mengenai Vermint dari seorang teman, sesama Blogger, yang sebelumnya sudah mengkonsumsi dan merasakan khasiat dari jamu yang diproduksi oleh CV Vermindo Internasional ini.

Produk Vermint.

Pengalaman mengkonsumsi Vermint

Kebetulan, Ramadhan 2016 ini adalah pertama kalinya saya berpuasa, setelah dua tahun berturut-turut tidak berpuasa dengan sempurna. Banyak bolong-bolongnya. Alasannya karena saya hamil dan menyusui eksklusif, pada waktu itu. Kebetulan saya dan anak saya menderita anemia, jadi saat itu saya harus benar-benar memperhatikan asupan minuman dan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Namun, alhamdulillah, kini kondisi saya makin membaik. Anak saya juga sudah mengkonsumsi zat besi selama tiga bulan, berat badannya pun mulai bagus dan dia semakin aktif. Akhirnya, bismillah, saya bertekad bahwa puasa saya harus sempurna tahun ini. Supaya puasa saya lancar, selain makan sahur dan berbuka dengan displin dan makan makanan bergizi, saya juga mengkonsumsi Vermint.

Baca juga:  Cegah Terinfeksi Virus dengan Terapkan Gaya Hidup Sehat Plus Konsumsi Herbamuno

Jika ada pertanyaan, apakah Vermint aman untuk saya yang masih menyusui anak saya? Alhamdulillah sebelumnya, saya sudah mendapatkan informasi bahwa Vermint ini aman dikonsumsi oleh ibu menyusui (busui). Jadi saya tidak khawatir mengkonsumsinya. Apalagi, dengan mengkonsumsi Vermint dapat menambah nilai protein dalam air susu ibu (ASI). Malah sangat menguntungkan. Mengingat busui memang sudah seharusnya memperhatikan asupan proteinnya, khususnya protein hewani. Sebab, asam amino yang berasal dari hewan lebih mudah diubah menjadi protein yang sesuai dengan tubuh manusia. Asam amino yang terkandung dalam protein inilah yang nantinya bisa meregenerasi sel dan mencukupi kebutuhan energi manusia. Busui sendiri membutuhkan asupan protein sekitar 75-85 gr/ orang/ hari. Nah, Vermint yang berasal dari ekstrak cacing tanah ini menurut penelitian, kandungan proteinnya 76% lebih tinggi dibandingkan ikan dan daging. Jadi, jika dalam keseharian kita sudah mengkonsumsi ikan dan daging, lalu ditambah Vermint, sudah pasti kebutuhan protein hewani tercukupi dengan baik.

Selain aman dan berguna untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui, beberapa khasiat Vermint yang lain, yang saya ketahui adalah:

  • Mengatasi sakit typus dan demam tinggi (demam berdarah).
  • Mengobati migrain, sakit kepala terus menerus, dan ambein.
  • Mengatasi kolesterol tinggi, diabetes (gangren), darah tinggi yang menyebabkan stroke.
  • Mengatasi penyakit bronchitis, asma, liver (hepatitis).
  • Menyembuhkan rheumatik, asam urat, sakit pinggang karena pegel linu.
  • Mengatasi arteriosklerosis, angina pertosis (nyeri di dada).
  • Mengobati hiperlipdemia atau kadar lemak darah tinggi.
  • Mengatasi penyakit anemia (kurang darah) dan hipotensi.
  • Membantu penyembuhan exim, boro, bisul, dan biduran.
  • Mengatasi gangguan pencernaan, diare, maag, tukak lambung.
  • Meningkatkan kecerdasan dan konsentrasi.
  • Menjaga dan meningkatkan vitalitas tubuh.
  • Membantu mengeringkan luka bakar dan merapatkan serta menghilangkan luka bekas jahitan operasi atau caesar.
  • Menghilangkan keluhan selama masa kehamilan pada ibu hamil.

Beberapa khasiat Vermint di atas saya dapatkan setelah browsing sana-sini dan membaca leaflet tentang petunjuk/ cara mengkonsumsinya. Ternyata, benar kata teman saya, Vermint memang telah lama dikenal sebagai penyembuh typus.

Sedangkan efek yang saya rasakan sendiri setelah mengkonsumsi Vermint ini, terutama di bulan puasa, adalah saya nggak pernah merasakan nggliyeng-nggliyeng (kalau kata Orang Jawa) lagi. Maksudnya, saya sudah jarang merasa pusing dan lemas ketika berpuasa, hal yang membuat saya akhirnya mokel (membatalkan) puasa, saat Ramadhan sebelumnya.

Konsumsi Vermint saat mudik supaya badan tidak mudah letih.

Saat harus mudik naik kereta api dengan membawa dua balita plus koper dan tas berisi pakaian, dari Jakarta ke Surabaya, beberapa hari lalu, saya juga merasakan bahwa kondisi tubuh saya lebih fit. Tidak merasa lemas, meskipun melakukan perjalanan jauh, plus mengasuh anak-anak selama 11 jam di kereta api. Alhamdulillah, puasa nggak batal. Bahkan, hingga mendekati Idul Fitri sekarang ini, saya bisa berpuasa full, cuma terpotong siklus bulanan perempuan saja.

Penelitian dan pendapat ahli tentang Vermint

Sepengetahuan saya, Vermint adalah jamu yang didapat melalui penelitian/ riset secara empiris dan uji klinis ekstrak Lumbricus Rubellus oleh para ilmuwan di bidangnya. Mereka yang pernah melakukan penelitian pada ekstrak Lumbricus Rubellus, antara lain:

  • Xuanwu Hospital of Capital Medical College (Sekolah Kedokteran RS Pusat Xuanwu), Xiangxi Provincial People’s Hospital (RS Rakyat Propinsi Xiangxi), dan Xiangxi Medical College (Sekolah Kedokteran Xianxi) di Cina telah melakukan riset tentang Enzim Lumbrokinase pada Lumbricus Rubellus. Riset itu dilakukan terhadap 453 pasien penderita gangguan pembuluh darah otak. Hasilnya, efektifitas pengobatan mencapai 93% dengan 73% penyembuhan total.
  • Canada RNA Biochemical inc, mengembangkan penelitian juga terhadap Enzim Lumbrokinase yang terdapat dalam Lumbricus Rubellus dan berhasil menstadardisasikan Enzim Lumbrokinase menjadi obat stroke.
  • Sedangkan di dalam negeri sendiri, di Indonesia, seorang ahli enzim/ protein dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bernama Dr. Zally Nurachman beserta beberpa koleganya berhasil pula meneliti manfaat Enzim Lumbrokinase. Enzim Lumbrokinase dalam riset mereka, terbukti mampu menghancurkan sumbatan dalam pembuluh darah dan mengobati infeksi pembuluh darah, serta melancarkan kembali sirkulasi darah ke seluruh jaringan tubuh. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa ekstrak ini terbukti efetif menyembuhkan penyakit stroke dan jantung.

Riset yang dilakukan Dr. Zally Nurachman dkk diamini oleh beberapa ahli pengobatan di Indonesia:

  • Prof. H.M. Hembing Wijaya Kusuma (ahli pengobatan dan tanaman obat) mengatakan bahwa Lumbricus Rubellus sangat baik untuk kesehatan dan pengobatan. Mengandung 20 jenis asam amino dan protein (76%) lebih tinggi dibanding ikan maupun daging.
  • Prof. Dr. Dondin Sajuthi (Jurusan Kimia Farma Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor) mengatakan bahwa ekstrak Lumbricus Rubellus mampu membunuh bakteri penyebab typus, sekaligus menurunkan demamnya.
  • Dr. Husein Ahmad, MD, Ph.D. (Presiden Direktur RS Holistic International, Pelopor dan Pendiri Holistik Indonesia) mengatakan bahwa ekstrak Lumbricus Rubellus memiliki keutamaan sebagai anti trombus dengan tiga enzim “Bio Active”, yakni Collagenase Enzyme, Fibrionolocyn Enzyme, dan Protibinolycin Activtor Enzyme yang berfungsi mengatasi: hipertensi, hipotensi, stroke, tyfoid, diabetes melitus, epilepsi, serta meningkatkan fungsi imun tubuh.
  • Dr. Bambang Setio Budiarto Sp.KK (Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin) mengatakan bahwa ekstrak Lumbricus Rubellus sangat penting dalam mengatasi kerontokan rambut secara alamiah dan mempercepat penyembuhan kerontokan rambut akibat fase anagen dengan suplai protein asam amino.
  • Dr. Azwar Bahar Sp.B.ONK. (Komdik RS Bina Sehat Bandung) mengatakan bahwa ekstrak Lumbricus Rubellus dapat memperbaiki penyebab kahexia. Kahexia adalah sindroma pada fase terminal yang dialami oleh penderita kanker, yang ditandai dengan astenia, anorexia, gangguan elektrolit, dan kemunduran alat vital.

Jadi, menurut penelitian/ riset empiris yang telah dilakukan dan berdasarkan pendapat para ahli, maka Vermint dinyatakan:

  • Aman dikonsumsi.
  • Memiliki klaim khasiat yang sudah dibuktikan secara empiris (berdasarkan penglaman empirik).
  • Memenuhi persyaratan mutu.

Sehingga Vermint memenuhi syarat sebagai jamu yang telah aman dikonsumsi. Hal ini dikuatkan dengan logo berupa ranting daun di dalam lingkaran dengan tulisan “Jamu” di bawah lingkaran itu. Vermint juga sudah terdaftar di Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan nomer POM TR. 023317301.

Logo jamu pada kemasan Vermint.

Vermint terbukti halal dikonsumsi

Vermint memang telah terbukti aman dikonsumsi, baik oleh orang dewasa maupun anak-anak. Pertanyaannya sekarang, bagaimana dengan kehalalannya? Mengingat, bahwa Vermint terbuat dari ekstrak Lumbricus Rubellus atau cacing tanah yang merupakan hewan yang menjijikkan? Jangan khawatir, insyaallah Vermint halal dikonsumsi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menetapkan bahwa cacing halal dikonsumsi, sepanjang bermanfaat dan tidak membahayakan.

MUI merujuk kepada:

“Tidaklah kamu memperhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin.” (QS Luqman Ayat 20).

Rasulullah SAW bersabda, “Apa-apa yang dihalalkan Allah di dalam kitab-Nya (Al Quran) adalah halal, dan apa yang diharamkan-Nya hukumnya haram, dan apa-apa yang Allah diamkan/ tidak dijelaskan hukumnya dimaafkan. Maka terimalah pemaafan-Nya, sebab Allah tidak pernah lupa tentang sesuatu apapun.” (HR Al Hakim).

Kaidah Fiqh “Al Ashlu fil manafi’ al ibahah” yang artinya bahwa pada dasarnya segala sesuatu yang bermanfaat itu adalah muba/ halal.

Berdasarkan keputusan MUI, Vermint-pun halal dikonsumsi oleh Muslim/ Muslimah. Logo halal MUI bisa kita di kemasan Vermint, baik di kemasan kardus, maupun di botolnya, dengan LPPOM MUI: 00140049161208.

Logo halal di kemasan produk Vermint.

Nah, jadi memang sudah jelas bukan, bahwa Vermint aman dan halal dikonsumsi?

Maka, tak usah ragu jika mengkonsumsi Vermint, apalagi jamu ini memiliki beberapa keunggulan, yakni antara lain:

  • Bekerja secara bio medicine, sehingga tidak menimbulkan efek samping.
  • Aman untuk segala usia.
  • Aman dikonsumsi dalam jangka lama dan terus menerus.
  • Aman digunakan bersamaan/ terpadu dengan obat dokter, bahkan meningkatkan daya kerja obat tersebut.

Supaya khasiat Vermint terasa jelas, maka disarankan minum:

  • Untuk dewasa sebanyak 3×2 kapsul/ hari.
  • Untuk anak-anak sebanyak 3×1 kapsul/ hari.
  • Bisa dikonsumsi sebelum dan sesudah makan.

Apabila saat puasa seperti sekarang ini, kita bisa mengkonsumsinya pada saat sahur sebanyak dua kapsul, saat berbuka dua kapsul, dan sebelum tidur dua kapsul terakhir. Sehingga besok pagi, saat bangun untuk melaksanakan sahur, tubuh tetap terjaga staminanya. Saya sudah membuktikannya sendiri. Meski kadang saya tidur larut malam karena tenggat waktu pekerjaan paruh waktu yang saya kerjakan di rumah, namun saat sahur saya bisa bangun tanpa merasa pusing ataupun lemas, berkat konsumsi Vermint sebelum tidur malam. Selama berpuasa pun alhamdulillah saya tak mengalami keluhan maag. Padahal, di hari biasa, sebelum konsumsi Vermint, kalau saya terlambat makan pasti perut langsung melilit.

Konsumsi Vermint sebelum tidur sangat baik untuk stamina tubuh.

Saya tak mengkonsumsi Vermint sendirian. Saya berbagi manfaat Vermint kepada orang-orang yang saya cintai. Salah satunya, suami saya. Suami saya juga turut mengkonsumsi Vermint. Perjalanan berangkat dan pulang kantor dengan Commuter Line (KRL) saat hari biasa sangat melelahkan, apalagi pas puasa. Alhamdulillah, dengan konsumsi Vermint, saat pulang dari kantor, suami tidak merasa lemas. Saat saya ke Surabaya, saya juga membawakan Vermint untuk ibu saya. Ibu saya kebetulan memiliki hipertensi. Dengan konsumsi Vermint (meskipun baru beberapa hari) harapan saya bisa mengurangi keluhan beliau. Aamiin.

Surabaya, 3 Juli 2016

April Hamsa