β€œDema, besok Rabu, Bunda pergi. Dema sama kakak ya di daycare,” kata saya kepada anak perempuan saya, Dema, jauh-jauh hari. Maksudnya, sounding supaya Dema siap dan enggak ngambek saat dititipkan ke daycare.

Beberapa hari lalu, saya mendapatkan undangan launching salah satu produk laptop yang berlangsung hari ini, tanggal 9 Agustus 2017. Suami kebetulan tidak bisa libur, sementara saya tidak punya support system lain di rumah. Maka pilihan satu-satunya adalah anak-anak saya titipkan ke daycare.

Semua ibu butuh me time.

Sesekali, saya memang memenuhi undangan sebagai blogger untuk datang meliput sebuah event. Sebagai seorang ibu yang aktivitas sehari-hari enggak jauh-jauh dari mengurus anak dan membabu buta alias mengerjakan pekerjaan rumah tangga, saya merasa sangat membutuhkan me time. Salah satu me time ala saya adalah mendatangi suatu event, sendirian, tanpa mengajak anak-anak.

Saya rasa semua ibu pasti membutuhkan me time. Namun, seringkali terbersit perasaan bersalah dalam pikiran ibu, ketika terpaksa meninggalkan anak-anak dengan orang lain. Saya sendiri pernah mengalaminya.

Waktu pertama kalinya meninggalkan anak-anak di rumah sama ayahnya atau saat awal-awal menitipkan anak ke daycare, saya sering sekali menelepon atau mengirim message melalui WhatsApp menanyakan kabar anak-anak saya. Fisik memang jauh dari anak-anak, tapi pikiran enggak bisa. Akibatnya, me time saya sering gagal, dulu. Saya biasanya buru-buru pulang karena kangen sama anak-anak.

Namun, lama-kelamaan, saya menyadari bahwa orang-orang yang saya titipi anak-anak saya itu kan sudah terlatih untuk menjaga anak-anak ya? InsyaAllah, kalau bersama mereka, anak-anak akan baik-baik saja. Akhirnya, saya pun berusaha agar saat saya me time meninggalkan anak-anak, saya harus fokus kepada diri saya sendiri.

Sebab, bagaimanapun juga, saya atau ibu berhak mempunyai me time. Intinya, paksa diri supaya mampu menikmati me time. Berikut adalah lima alasan mengapa ibu harus menyempatkan diri untuk me time:

Sebab ibu adalah seorang individu yang butuh eksistensi

Bagaimanapun juga ibu adalah seorang individu yang memiliki kebutuhan pribadi. Ibu juga tidak seharusnya β€œmenghilang” dan β€œtenggelam” begitu saja dalam lautan pekerjaan mengasuh anak dan mengurus rumah tangga. Ibu bisa sekali-kali keluar melakukan me time, berjumpa kawan-kawan lama, sekadar hang out atau melakukan traveling bersama kawan-kawannya.

Untuk mencegah stress dan depresi

Ibu yang jenuh dan kelelahan, biasanya mudah marah-marah. Jika sudah demikian maka yang kena suami dan anak-anaknya juga. Ibu juga tidak happy. Bila tidak ditangani secepatnya, maka emosi tersebut dapat berubah menjadi stress atau bahkan mungkin depresi.

Jadi teman-teman, terutama yang ibu-ibu, saat sudah merasa sedikit-sedikit emosi, uring-uringan, males ngerjain apa-apa, itu tandanya sinyal kalau ibu butuh piknik. Jangan disepelekan, yaaaa!

Supaya bisa merasa menjadi β€œbetter me”

Me time biasanya akan membuat ibu menjadi bahagia. Berhenti sejenak dari pekerjaan rutin akan membuat ibu me-refresh semangat dan pikirannya. Sehingga, ketika kembali, ibu sudah merasa menjadi β€œbetter me”, lebih bahagia. Kebahagiaan ibu biasanya akan menular ke anak. Sebab ibu yang bahagia, mengasuh anak yang bahagia pula.

Supaya dapat menggali sisi kreatif

Sebagian ibu melakukan me time dengan cara mengerjakan hobi yang sudah lama tidak dilakukannya. Misalnya crafting, menjahit, baking, dsb. Bisa jadi saat ibu selesai me time, ibu kembali ke rumah dengan membawa sisi kreativitasnya.

Sehingga, sejak saat itu ibu mulai lagi mengerjakan hobinya di sela-sela aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga. Hidupnya pun tidak monoton lagi. Bahkan, bisa jadi sisi kreatif tersebut malah menjadi hobi yang menghasilkan (materi).

Agar ibu selalu sehat

Me time akan membuat ibu beristirahat dari pekerjaan rutinnya, sehingga ibu pun bisa menghemat tenaganya. Saraf-saraf ibu yang tegang karena stress dan jenuh selama ini bisa mengendor kembali. Harapannya, baik badan maupun pikiran ibu pun selalu sehat.

Nah, teman-teman, ibu-ibu jangan ragu lagi untuk melakukan me time yaaaa. Lalu, supaya enggak terlalu merasa bersalah, teman-teman bisa melakukan hal-hal ini:

  • Ingatlah bahwa anak yang bahagia diasuh oleh ibu yang bahagia. Maka ibu harus bahagia!
  • Tinggalkan anak-anak dengan ayah atau support system yang bisa dipercaya. Sesekali meninggalkan anak dengan orang yang bisa dipercaya tidak akan membuat teman-teman menjadi ibu kejam, kok.
  • Me time itu reward buat diri ibu sendiri. Jadi, ibu punya hak mendapatkannya. Apalagi, jika selama ini sudah bekerja keras mengurus rumh tangga.

Jadi, tunggu apa lagi? Teman-teman ngrasa lelah, bad mood mulu, stress dengan aktivitas sehari-hari, merasa iri melihat kehidupan orang lain yang kelihatannya kokΒ piknik terus sementara kita di dapurΒ mulu, dan enggak semangat melakukan rutinitas? Lakukan, me time segera! Semoga perasaan-perasaan sedih, capek, iri, dan hal-hal negatif lainnya hilang. Sehingga, teman-teman, kita semua, bisa jadi ibu yang lebih bahagia menjalani hidup yaaaaaΒ .Β Semangat! πŸ™‚

April Hamsa

#ODOP #Day9 #BloggerMuslimahIndonesia