Maxy dan Dema, kedua anak saya, memiliki bakat alergi atau atopik. Pernah suatu kali, ketika cuaca sangat ekstrim, suhu sangat panas, mereka mengalami ruam-ruam dengan rasa yang gatal (dermatitis atopik). Jika digaruk, muncul jerawat atau bisul. Hal ini membuat saya waspada, jika cuaca sudah membuat anak-anak rewel, maka saya perlu melakukan pencegahan supaya mereka tidak mengalami ruam dan gatal lagi.
Maka dari itu ketika ada undangan untuk menghadiri launching alat edukasi mengenai alergi dari Grup Kumpulan Emak Blogger pada Minggu 10 April 2016 kemarin, saya tertarik untuk datang. Ternyata launching alat edukasi mengenai alergi ini diselenggarakan oleh Sarihusada. Sarihusada adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang memproduksi berbagai produk nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui, serta untuk anak-anak.
Stage launching buku dan website tentang alergi pada anak.
Booth acara launching buku dan website tentang alergi pada anak.
Ahmad Hamdani dari Sarihusada dan dr. Zaki melaunching website dan buku tentang alergi anak.
Ahmad Hamdani dari Sarihusada, dr, Zaki, dan dr. Herqutanto memperkenalkan website dan buku.
Tidak hanya melaunching alat edukasi, Sarihusada bekerjasama dengan Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IKK FKUI) dan Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga meluncurkan kampanye mengenai alergi. Peluncuran alat edukasi dan kampanye mengenai alergi ini juga dilakukan dalam rangka mendukung World Allergy Week 2016.
Alat edukasi yang dilaunching kali ini adalah buku berjudul Mengenal Alergi pada Anak dan website www.alergianak.com. Sedangkan kampanye yang diluncurkan diberi nama Allergy Awareness Week yang bertema “Bunda Tanggap Alergi dengan 3K”. Semuanya bertujuan untuk meningkatkan keadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai alergi.
Buku berjudul Mengenal Alergi pada Anak ditulis oleh Konsultan Alergi-Imunologi Anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Zakiudin Munasir, SpA(K). Laki-laki kelahiran Mojokerto yang akrab dipanggil dr. Zaki ini, mengaku latar belakangnya menulis buku karena prihatin terhadap pengetahuan masyarakat awam bahkan tenaga medis sendiri yang masih salah dalam menangani anak yang mengalami reaksi alergi.
Buku Mengenal Alergi pada Anak karya dr. Zaki.
Menurut dr. Zaki orang tua cenderung mengaitkan alergi yang terjadi pada anaknya dengan pantangan makanan tertentu, padahal belum tentu makanan tersebut adalah pencetus alergi. Penyebab alergi sebenarnya bermacam-macam, makanan hanya salah satu penyebab masalah alergi, yang kebetulan paling sering dialami oleh anak.
Dalam acara yang diselenggarakan di Hotel JS Luwansa Jakarta Selatan ini, dr. Zaki juga menjelaskan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko alergi anak, yakni antara lain:
- Riwayat alergi pada keluarga: anak-anak yang kedua orang tuanya memiliki riwayat alergi, memiliki risiko alergi yang lebih besar.
- Kelahiran Caesar: anak-anak yang dilahirkan secara caesar memiliki risiko asma dan alergi rhinitis yang lebih tinggi dibandingkan anak yang dilahirkan secara normal, sebab anak yang dilahirkan secara caesar tidak memiliki kekebalan yang didapat dari jalan lahirnya yang alami.
- Polusi: jika anak terkena paparan polusi udara dan asap rokok maka akan cenderung kena risiko alergi.
- Makanan: pemberian awal nutrisi awal kehidupan yang kurang tepat sesuai kebutuhan kondisi dan kebutuhan anak juga dapat meningkatkan risiko alergi. Untuk itu sangat disarankan bagi orang tua supaya memberikan ASI Ekslusif di enam bulan pertama kehidupan bayi.
Sedangkan website www.alergianak.com menurut Healthcare Nutrition Director Sarihusada, Ahmad Hamdani, diperkenalkan sebagai bagian dari komitmen Sarihusada untuk mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak. Melalui website ini masyarakat bisa mendapat informasi lengkap mengenai alergi pada anak, bisa pula berdiskusi dan bertanya langsung kepada pakar kesehatan terkait alergi anak, dan ada pula forum untuk saling sharing mengenai referensi penanganan alergi. Saat pertama kali datang ke acara ini saya langsung ditodong oleh panitia untuk menguji website tersebut. Saya diminta mengisi kuisioner yang bisa menunjukkan apakah anak saya punya potensi alergi atau tidak. Hasilnya pun cepat keluar, langsung dikirim ke email pribadi saya. Ternyata mudah sekali, memanfaatkan fitur-fitur pada website ini.
Selain website, Sarihusada juga melakukan kampanye Allergy Aareness Week bertajuk “Bunda Tanggap Alergi dengan 3K”. Apakah 3K itu? 3K adalah kependekan dari Kenali, Koonsultasikan, dan Kendalikan. Dengan kampanye ini, Sarihusada berharap agar orang tua di Indonesia dapat melakukan tindakan tepat dalam menangani alergi. Jika ditengarai anak berpotensi alergi maka cari tahu apa alergi dan penyebabnya, bisa salah satunya menggali informasi lewat buku karya dr. Zaki yang berjudul Mengenal Alergi pada Anak ataupun lewat website www.alergianak.com. Jika sudah memiliki bekal informasi, maka disarankan berkonsultasi ke dokter untuk menegakkan diagnosa. Alergi pada dasarnya adalah penyakit seumur hidup, tidak bisa sembuh total, namun dapat dikendalikan. Dokter akan memberikan saran yang diperlukan untuk mengendalikan penyakit alergi ini.
Website www.alergianak.com.
Ketua Departemen IKK FKUI Dr. dr. Herqutanto, MPH, MARS juga mendukung kampanye ini. Menurutnya edukasi dan advokasi yang tepat akan membantu masyarakat untuk memahami pentingnya langkah-langkah yang tepat dalam menangani alergi dan mencegah terjadinya dampak berkelanjutan baik terhadap kesehatan maupun dampak sosial.
Saya berfoto bersama Ahmad Hamdani dari Sarihusada dan dr. Zaki saat book signing di akhir acara launching.
Kegiatan kampanye ini diisi dengan roadshow edukasi dan penyuluhan oleh Departemen IKK FK UI di 12 titik klinik di Jakarta pada tanggal 11-17 April 2016. Selain itu ada juga radio talkshow mengenai alergi selama tanggal 12-15 April 2016 di sejumlah stasiun radio nasional. Kegiatan puncak Allergy Awareness Week adalah acara “Tanggap Alergy Day” pada tanggal 17 April 2016 di Car Free Day sekitar Jl. Sudirman. Buat anda, mommies, orang tua yang ingin mengetahui informasi dan mau berkonsultasi tentang alergi anak bisa datang ke acara ini. Untuk tahu informasi lebih lanjut mengenai acara tanggal 17 April ini bisa menghubungi panitia via Twitter di @Nutrisi_Bangsa.
Depok, 13 April 2016
Aprillia Ekasari
Baru tau mba kalo anak-anak yang dilahirkan secara caesar memiliki risiko asma dan alergi rhinitis. Kebetulan ke 2 anakku melalui persalinan caesar juga.
Kesimpulan itu didapat dari beberapa penelitian Mbak Lily. Tapi bukan berarti, sebagai ortu kita harus khawatir berlebihan. Kondisi kyk gtu katanya bisa diperbaiki dgn pemberian nutrisi yg baik seperti ASIX saat awal-awal usia kehidupan bayi. Moga sehat2 terus anak-anaknya ya, Mbak Lily 🙂
Wah ada websitenya. Memudahkan saya untuk menelusur informasi. Kebetulan alfi juga ada alergi
Silahkan dilihat2 Mbak Evrina, webnya. Moga2 dpt informasi yg dibutuhkan ya? 🙂
Ini nih bisa sangat membantu jika udah ada webnya mbak. Masyarakat bisa mngaksesnya sndiri hhee
Iya Mbak Rohma, silahkan mengakses webnya ika ingin tahu info ttg alergi 🙂
Iya, Mbak. Keseringan mengaitkan alergi dengan makanan tertentu 🙂
Iya Mbak, pdhl tdk semua laergi krn makanan, bnyk faktor lain 🙂
info penting banget ini bagi para ibu, harusnya pemerintah memperioritasin di setiap daerahnya pengetahuan penting begini
Silahkan utk mengakses webnya, mungkin mau gali lbh dalam lagi soal alergi 🙂
Waaah. Ada buku dan websitenya. Makin mudah cari tahu tentang alergi. Saya datangnya waktu seminar tentang alergi pada anak aja, sih.
Iya Mbak Afifah, silahkan menggali info lewat buku dan webnya. Moga bermanfaat 🙂
di www(dot)alergianak(dot)com dibahas dermatitis yang menahun susah disembuhkan karena alergi juga nggak Mbak Eka? Ada yg bilang alergi juga bagian dari sakit psikologis Autoimun, nah ini dia katanya penyakit ini sulit disembuhkan
iya Mas, kita bisa bertanya ttg dermatitis/ atopi juga di alergianak.com. Apa Mas Ahmed alergi juga? Sebenarnya, alergi sendiri emang penyakit seumur hidup, namun kita bisa melakukan beberapa pencegahan. Bila ingin dapat jawaban memuaskan mungkin bisa bertanya pd dokter2 yg mengelola web tersebut 😀
Anak yang lahir SC dominan kena rhinitis dan asma ya? Hmm…semoga anak saya sehat selalu. Thanks infonya Mba April 🙂
aamiin
nggak perlu terlalu khawatir kok Mbak Anita, seperti dr. Zaki bilang, utk imunnya hendaknya dari asupan nutrisinya. Seperti ASIX dan makan makanan sehat bergizi 🙂
Bagus lah Sari Husada punya inisiatif untuk bikin kampanye tentang alergi begini. Risiko anak yang punya alergi di negeri ini sebesar 15% kalau orangtuanya tidak punya alergi. Itu jumlah yang cukup besar untuk menghambat cita-cita negara ini yang kepingin jadi negara maju.