Anak pertama saya, Maxy tuh pernah mengalami fase di mana dia lebih suka berada di rumah saja ketimbang keluar rumah dan bermain dengan teman-teman sebayanya. Alasannya bukan karena gadget maupun TV ya, karena dua media itu kami batasi penggunaannya. Kebalikannya, adiknya, Dema, lebih suka bermain di luar rumah dan bermain dengan teman-temannya.

Itulah sebabnya, beberapa kali pindah rumah, Dema cepat akrab dengan anak-anak tetangga. Kalau Maxy, agak butuh waktu untuk mengenal dan merasa nyaman dengan mereka.

Kalau dipikirkan Kembali, sifat Maxy yang begitu sepertinya memang mirip saya, huhu. Kadang saya merasa kalau bergaul tuh kayak menghabiskan energi hehe. Saya enggak biasa berbasa-basi dengan orang, apalagi yang enggak terlalu dikenal. Jadi, sepertinya, anak say aini meniru saya.

Cumaaa, kan saya enggak bisa membiarkan Maxy begitu terus. Pasalnya, Maxy sekarang kondisinya homeschooling, berbeda dengan saya dulu yang sekolah formal. Saya khawatir kalau dibiarkan, anak ini akan tetap seperti itu.

Ada yang anaknya seperti Maxy juga?

Izinkan saya sharing sedikit ya, beberapa hal yang akhirnya saya lakukan untuk lebih mendorong Maxy mau bergaul dan bermain dengan teman-temannya yang lain.

Introspeksi diri

Sejak Maxy kecil memang jarang bertemu dengan teman-teman sebayanya. Saya sendiri jarang membawanya keluar rumah, karena memang komplek yang kami huni masih sepi saat itu. Alhasil temannya Maxy ya cuma saya.

Setelah Maxy agak besar, baru saya lebih sering mengajaknya keluar rumah. Bertemu dengan tetangga atau saudara atau kenalan yang lainnya. Saya pun berusaha menunjukkan kalau bundanya memiliki banyak teman dan punya banyak teman itu menyenangkan.

Cari tahu penyebab anak tidak mau bergaul dengan teman-temannya

Kemudian, saya juga mencari tahu penyebab Maxy enggak mau bergaul dengan teman-temannya. Alasannya sih biasanya, “males aja” hedeeehh.

Nah, dari jawaban itu, biasanya saya ajak berdiskusi penyebab “males”-nya itu apa. Ternyata, kadang karena teman mainnya tuh usianya lebih kecil dari dia, sedangkan dia lebih suka anak yang usianya lebih tua.

Kadang alasannya juga karena teman-temannya suka berisik, tereak-tereak, padahal dia lebih suka bermain dengan tenang.

Hal-hal semacam itu kemudian menjadi bahan diskusi antara saya dengan Maxy untuk mencari solusi bersama. Kalau misalnya, karena dia enggak mau main sama bocil, yawda maka saya mencarikan kegiatan yang sekiranya teman-temannya usianya lebih besar.

Kalau karena teman-temannya berisik, saya mencoba memberi pengertian supaya dia mau menegur temannya kalau memang ributnya udah keterlaluan.

Dukung dan dorong anak untuk bermain dengan teman-temannya

Selain memberikan aktivitas yang membuat si anak bisa bertemu dan mengenal banyak orang, saya juga berusaha supaya maxy lebih dekat dengan teman-temannya.

Kalau saya sih biasanya minta Dema untuk mengajak Maxy juga kala dia bermain dengan anak-anak tetangga. Kadang anak-anak ini saya undang ke rumah supaya rumah ramai dan Maxy bisa mingle dengan mereka.

Biasanya cara yang terakhir ini lebih berhasil.

Itulah beberapa hal yang saya lakukan kalau anak saya menolak bergaul atau bermain dengan teman-temannya. Semoga bermanfaat ya 😊 .

April Hamsa

Categorized in: