Hello assalamuallaikum teman-teman semua. Apa kabar? Semoga senantiasa dalam kondisi sehat yaaa. Soalnya yang namanya “sehat” itu mahal, setuju enggak sih? Maka dari itu kita harus mengupayakan supaya kita senantiasa sehat, sehingga bisa selalu berkumpul dengan orang yang kita kasihi, yakni pasangan, anak, orang tua, dll. Maaf pembukaannya agak melow, sebenarnya saya mau cerita mengenai pengalaman membeli  asuransi penyakit kritis baru-baru ini. FYI, asuransi penyakit kritis yang saya pilih namanya Flexi Critical Illness. Asuransi  ini merupakan bagian dari Asuransi Astra Life dan memiliki kelebihan pada preminya yang fleksibel.

Sebelum saya bercerita lebih jauh mengenai asuransi penyakit kritis fleksibel bernama Flexi Life ini, saya mau cerita dulu ya mengenai latar belakang mengapa memiliki asuransi jiwa itu begitu penting…

Mengapa sebaiknya memiliki asuransi jiwa?

Tadi, di awal saya memulai menulis artikel ini, saya bilang kalau saya agak melow kan… Nah, ceritanya, saya baru saja ikut merasa berduka atas berpulangnya suami seorang teman. Baru aja, meninggalnya. Kalau saya tidak keliru ya, selama ini almarhum kayaknya enggak punya keluhan penyakit yang berarti. Almarhum juga terkenal ceria dan aktif. Kalau menurut cerita yang saya dengar dari teman yang lain, pokoknya suatu ketika almarhum tiba-tiba drop, enggak sadarkan diri, dan tak lama kemudian meninggal dunia 🙁 . Ternyata almarhum menderita serangan jantung. Usianya sepantaran dengan saya, jadi ya lumayan masih muda dan produktif.

Tak akan ada yang tahu kapan ajal menjemput 🙁 : Sumber gambar: Pixabay.

Kepergian suami teman saya yang begitu mendadak, membuat saya merenung, bahkan seolah-olah merasa ditabok, “Hei, kematian bisa datang kapan pun lho. Lalu, kalau kamu mati duluan, bagaimana nasib keluargamu, khususnya anak-anakmu?” Pernahkah teman-teman merasa demikian juga?

Apalagi, penyakit zaman sekarang makin serem-serem ya? Dulu, ketika saya kecil, biasanya orang yang terkena penyakit tidak menular atau penyakit kritis seperti diabetes atau jantung adalah mereka yang berusia sepuh. Kalau sekarang, kayaknya enggak pandang usia deh.

Kematian tidak mengenal usia. Sumber gambar: Pixabay.

Konon, katanya penyebabnya adalah lingkungan yang makin enggak sehat. Yeah, coba kita lihat di sekeliling kita, khususnya buat yang tinggal di area perkotaan, hampir enggak ada lapangan kosong dan area hijau. Kalaupun ada, jumlahnya terbatas. Rumah-rumah di lingkungan kita biasanya berdempetan, sehingga susah mau bikin area hijau. Akibatnya, kualitas udara makin enggak bagus. Ditambah lagi, banyak orang bikin polusi, khususnya polusi udara sembarangan, misalnya membakar sampah. Belum lagi polusi udara dari pembuangan gas emisi kendaraan.

Air dan tanah di sekitar kita pun enggak luput dari kerusakan. Masih banyak oknum masyarakat yang membuang sampah di sungai, sehingga kita juga darurat air bersih. Tanah pun banyak tercemar sampah plastik yang susah hancur. Pendek kata, nyadar enggak sih teman-teman, kalau lingkungan tempat kita hidup makin enggak bagus?

Dunia makin menua makin banyak juga penyakit misterius. Sumber gambar: Pixabay.

Enggak cuma faktor lingkungan, lifestyle atau gaya hidup zaman now ternyata cukup mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Penggunaan teknologi ternyata juga memiliki dampak kurang bagus, salah satunya membuat kita makin males bergerak.

Enggak usah teknologi canggih sih, contoh kecilnya aja, seperti remote control televisi. Zaman kecil dulu, kalau mau ganti channel televisi, kita harus maju ke arah televisi dan menyetingnya secara manual. Kalau sekarang ya cukup pakai remote control.

Trus, dulu, kalau males masak, mungkin kita biasa jalan kaki ke warteg dekat rumah. Kalau sekarang, yaaa, pencet-pencet aja layanan food delivery  di smartphone kita. Lagi-lagi, kita punya alasan enggak menggerakkan tubuh. Iya kan? 

Lalu, mengenai makanan yang kita konsumsi. Kemungkinan besar bahan-bahan makanannya mungkin tidak se-fresh dulu karena kondisi lingkungan. Kegemaran makan makanan instan dan junk food juga amat mempengaruhi kehidupan manusia di masa sekarang. Masih banyak sih contoh lainnya 🙂 .

Faktor-faktor semacam itulah yang sepertinya membuat penyakit jadi lebih mudah mendekat ya teman-teman?

Nah, saya sepenuhnya sadar, bahwa aktivitas keseharian saya juga sangat dipengaruhi oleh kedua faktor itu, makanya saya memiliki kekhawatiran juga terhadap penyakit-penyakit yang saya sebutkan tadi. Tapi moga-moga saya dan teman-teman senantiasa sehat yaaa… aamiin…


Jangan lupa untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga. Sumber gambar: Pixabay.

Namun, sekali lagi, siapa sih yang bisa menebak masa depan? Kadang kita sudah berupaya menjalani gaya hidup sehat semaksimal mungkin, juga menjaga kondisi lingkungan sekitar kita, eh, ternyata takdir berkata lain 🙁 . Itulah sebabnya, saya pikir memiliki asuransi jiwa itu sangat dibutuhkan. Demi kelangsungan hidup orang-orang terkasih kita, andai kita tiba-tiba sakit atau berpulang ke pangkuan Illahi.

Tentang Asuransi Flexi Critical Illness 

Seperti yang saya ungkapkan sebelumnya, bahwa saya baru saja coba membeli asuransi Flexi Critical Illness, sebagai salah satu ikhtiar untuk memproteksi keluarga saya. Saya mengenal asuransi ketika browsing-browsing mengenai asuransi yang bisa dipakai sebagai perlindungan dari penyakit tidak menular/penyakit kritis.

Daaann, sesuai dengan namanya, Asuransi Flexi Critical Illness ini memang bermanfaat sebagai asuransi penyakit kritis. Sehingga, apabila, seandainya (amit-amit moga enggak) saya divonis terkena penyakit, harapan saya asuransi Flexi Critical Illness ini bisa sebagai langkah awal antisipasi. Sehingga, saya enggak membebani keluarga saya (aamiin).

Memiliki asuransi sangat penting untuk melindungi keluarga. Sumber gambar: Pixabay.

Mengapa pilihan saya jatuh pada Asuransi Flexi Critical Illness? Sebab, asuransi ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Dapat mengcover pasien yang menderita penyakit kritis, yaitu penyakit jantung, stroke, dan kanker, termasuk kanker tahap awal.
  • Sebesar 50% dari uang pertanggungan akan dibayarkan saat pasien terdiagnosa penyakit  kanker pada tahap awal, sehingga keluarga enggak terbebani dalam hal dana/biaya pengobatan.
  • Memiliki nilai perlindungan hingga Rp. 2 miliar, tanpa perlu repot-repot cek medis, dan segala transaksinya dapat dilakukan secara online.
  • Preminya terbilang cukup murah, bahkan lebih murah dari harga segelas kopi yang bisa kita beli di coffee shop. Preminya juga fleksibel, bisa kita tentukan besarannya sendiri. Preminya juga cukup efisien sebab dihitungnya berdasarkan risiko tiap tahun.
  • Preminya dapat diubah secara online sesuai kebutuhan, kemampuan, dan kondisi.
  • Pembayaran premi dapat dilakukan secara perbulan, 3 bulanan, 6 bulanan, atau per tahun. Jika memilih pembayaran per tahun, bahkan bisa lebih hemat 2 bulan
  • Enggak perlu repot-repot mendaftar ulang setiap tahunnya, karena ada fitur komitmen tahunan dan bisa diperpanjang secara otomatis sesuai kebutuhan pemegang polis hingga usia 85 tahun.

InsyaAllah, sebagai sebuah langkah untuk melindungi keluarga dan diri kita sendiri, asuransi ini cukup menguntungkan.

Pengalaman Membeli Asuransi Flexi Critical Illness

Kalau ada teman-teman yang tertarik memiliki asuransi ini juga, berikut saya beri panduan langkah-langkah membeli Asuransi Flexi Critical Illness ini yaaa. Caranya sebagai berikut:

Pertama, buka website https://ilovelife.co.idKemudian, klik “Lihat Detail”.

Kedua, klik “Cek Sekarang”.


Ketiga, klik “ Ayo Mulai”.

Keempat, isi sesuai pertanyaan.

Kelima, isi data pribadi.

Keenam, tentukan periode waktu pembayaran premi.

Ketujuh, masukkan data identitas sesuai ID card/ KTP.


Kedelapan, lengkapi kembali data kita sesuai formulir.

Kesembilan, masukkan data penerima manfaat klaim.


Kesepuluh, nanti kita akan menerima rincian seperti ini.


Terakhir, kita bisa melakukan pembayaran.

Cukup gampang bukan? Semuanya serba online dan preminya fleksibel, bisa disesuaikan dengan kemampuan kita. Apabila teman-teman berminat juga untuk memiliki asuransi Flexi Critical Illness ini buat ikhtiar proteksi diri dan keluarga, bisa mendaftar dengan kode promo BLOGAPRILLIA88.

Itulah teman-teman, cerita saya mengenai pengalaman membeli asuransi Flexi Critical Illness. Semoga bermanfaat buat yang membutuhkan asuransi semacam ini. Meski demikian sih, saya berharap enggak pernah memakainya. Cuma sebagai langkah perlindungan aja. Moga-moga saya sekeluarga sehat selalu, begitu pula dengan teman-teman yaaa… Oh ya, kalau teman-teman mau melindungi diri dan keluarga pakai Flexi Life Critical Illness, jangan lupa gunakan kode referral BLOGAPRILLIA88 saat proses checkout di website ilovelife.com ya!

April Hamsa