Belakangan, ada yang lagi heits di daerah Parung Panjang, Kabupaten Bogor, yakni tempat kulineran bernama M Fest. M Fest ini berlokasi di komplek perumahan namanya Millenium City. Sabtu malam kemarin adalah kali kedua saya ke sana, trus jajan deh di salah satu kedai di sana. Kali ini memiih makanan khas Indonesia yang sambel-sambelan, yakni Ayam Sambal Hulek Henz.
Enggak tahu mengapa dikasi nama Ayam Sambal Hulek Henz. Kalau menu yang dijual sih memang lauk dengan sambal dan lalapan gitu ya. Kalau “Henz”, hmmm, mungkin nama owner-nya kali ya?
Saya pertama kali mengetahui tempat kuliner M Fest ini ketika anak-anak masih berlatig Taekwondo. Jadi, dahulu, ada latihan gabungan gitu dengan peserta dari Jakarta. Lalu, pelatih anak-anak memindahkan tempat latihan di perumahan Millenium City.
FYI, Millenium City ini salah satu perumahan yang sedang heits di kawasan Parung Panjang. Yang bikin perumahan ini terkenal sepertinya karena desain gapuranya yang ala-ala Eropa. Jadi, gapuranya tinggi gitu, lalu ada ikon lumba-lumba di depan perumahannya.
Kalau mengintip site plan-nya, Millenium City juga digadang-gadang akan menjadi semacam “kota baru” yang mungkin akan menjadi semodern tetangganya, BSD City. Konon katanya aka nada jalan tembusan dari perumahan ini yang kalau keluar akan langsung sampai AEON BSD City. Entah kapan hehe.
Eh, malah nglantur bahas perumahannya. Mau bahas M Fest dulu deh.
Jadi, karena penghuni Millenium City sudah lumayan banyak, akhirnya mungkin muncul M Fest ini kali ya? Buat hiburan warganya. Yaaa, ketimbang keluar nyari makan di perumahan seberangnya, Sentraland, yang sebelumnya memang dikenal sebagai “pusat ekonomi” Parung Panjang, saking banyaknya penjual makanan di sana.
Saya perhatikan M Fest memang belum sepopuler kulineran yang ada di sepanjang Sentraland. Namun, sebagai tempat nongkrong, M Fest ini asyik sih tempatnya. Kayaknya, banyak muda-mudi dan keluarga milenial yang suka jajan di sini.
Bapak-bapak di komplek saya juga beberapa kali suka update di WAG komplek kalau lagi nongki-nongki di M Fest ini. Soalnya, desain tempat kulinerannya cukup modern dan sepertinya konsep yang diusung tuh Jejepangan gitu.
Begitu pula dengan kedai-kedainya. Ukurannya tuh kecil-kecil, walaupun ada yang luas juga sih resto-nya. Makanan yang dijual pun awalnya lebih ke makanan Jejepangan atau Kekoreaan.
Pertama kali saya ke M Fest berdua saja dengan suami tuh ngemilin Takoyaki sambal ngopi-ngopi cakep. Nah, pada saat itu saya lihat seberangnya adalah kedai Ayam Sambal Hulek Henz itu.
Uniknya, Ayam Sambal Hulek Henz ini sepertinya terkoneksi dengan kedai kopi kekinian di sebelahnya yang mengusung konsep kalau (entah) owner atau pegawainya tuh tuli. Ada tulisan “deaf” gitu. Lupa deh lengkapnya gimana. Intinya dua kedai ini bekerjasama. Satu menyediakan makanan, satu lagi minumannya.
Nah, ketika itu saya membatin, “Mau ah, nanti kalau ke sini lagi makan di sana.”
Kebetulan pas beberapa hari ini PDAM di area Parung Panjang bermasalah sehingga saya memilih enggak memasak. Suami juga baru pulang dari Bangkok, jadi sekalian saja nodong minta upah tratiran wkwk.
Singkat cerita, kami sekeluarga malam mingguan deh di M Fest, tepatnya di kedai Ayam Sambal Hulek Henz.
Sampai sana, saya melihat beberapa bapak-bapak nongkrong. Saya perhatikan makanan dan minumannya sudah habis tetapi entah mengapa mereka enggak segera pergi saja sih huhu. Bukannya apa-apa, hanya saja ada beberapa dari mereka yang merokok maupun ngevape. Duh, kezel banget deh, liat para ahli hisap ini berada di resto.
Padahal, di sekeliling mereka juga ada anak kecil, lho. Untungnya, ada satu keluarga di meja yang agak jauh sudah selesai makan. Saya pun akhirnya cepat-cepat mengajak anak-anak dan suami pindah meja, jauh-jauh dari grup bapak-bapak itu.
Di atas meja rupanya telah tersedia menu makanan dan minuman yang ditawarkan. Langsung ada harganya pula tertera di menu. Menurut saya enakan gitu, sih ya, jadi transparan soal harga.
Menu yang ditawarkan cukup bervariasi. Ada menu yang berupa paketan, maksudnya adalah sudah termasuk nasi, lauk, dll. Ada pula menu satuan, yakni aneka lauk yang belum termasuk nasinya. Selain nasi, ada pula paket Indomie, aneka sate, juga pilihan sambal untuk melengkapi menu-menu yang dipesan.
Untuk paket nasi ada Nasi Ayam, Nasi Nila Goreng, Nasi Lele, baik yang digoreng maupun dipanggang/ dibakar. Lalu, ada paket Nasi Bandeng Presto. Semuanya juga sudah include tahu, tempe, lalapan, dan sambal. Harganya sekitar Rp. 15.000,-00 hingga Rp.28.000,-00.
Kalau paket Indomie, pada dasarnya mirip seperti menu paket nasinya, karena lauknya sama. Cuma karbo-nya saja yang diganti Indomie. Harganya sekitar Rp. 25.000,-00 hingga Rp. 30.000,-00.
Kemudian, kalau untuk menu satuan, ini kebanyakan lauk seperti ikan-ikan atau ayam yang saya sebut. Rata-rata dibandrol dengan harga Rp. 10.000,-00 hingga Rp. 23.000,-00. Kalau aneka satenya per tusuk adalah Rp. 3.000,-00 hingga Rp. 5.000,-00.
Untuk pilihan sambalnya juga macem-macem, cuma saya kurang paham detail harganya, karena di daftar menu enggak dicantumkan. Di situ hanya menyebutkan beberapa menu sambalnya seperti: Sambal Hulek Original, Bawang, Kecombrang, Andaliman, Kemangi, Roa, dll.
Katanya sih ada pilihan levelnya, yakni level satu yang enggak pedas hingga level lima yang super pedas. Lalu, kalau sambal itu mau ditambah Mozzarela maka ada charge sebesar Rp. 5.000,-00. Jujur, sebenarnya masih bingung apakah Mozarella ini ditambahkan di sambalnya atau gimana. Enggak nanya juga hehe.
Bapak-bapak yang jaga kedai sebelumnya telah memberikan kami kertas untuk memesan. Kami pun memesan menu yang standar-standar aja, pokoknya bisa langsung dimakan, karena anak-anak sudah terlihat lapar.
Menu yang kami pesan, antara lain:
1 Paket Nasi Nila Goreng
1 Paket Nasi Lele Goreng
1 Paket Nasi Paha Ayam Goreng
1 Nasi Putih
1 Terung Panggang
2 Es Jeruk.
Ketika makanannya datang ternyata porsinya cukup lumayan banyak ya. Meski demikian, anak-anak bisa menghabiskan satu porsi nasinya.
Oh ya, itu saya sengaja memesan satu nasi putih doank buat saya. Jadi, saya cuma nyomot-nyomot lauk dari tiga piring yang lain, wkwk. Soalnya lauknya juga cukup banyak. Satu piring saja juga udah lengkap dengan tahu dan tempe. Belum lagi, saya juga memesan terung panggang.
Untuk Es Jeruk hanya memesan dua, karena anak-anak sudah membawa air mineral sendiri dari rumah. Seperti yang saya duga sebelumnya, minumannya berasal dari kedai kopi di sebelahnya. Entah mereka masih satu owner atau hanya kerja sama, entahlah.
Pendapat saya mengenai Es Jeruknya, cukup manis. Untung bawa air mineral jadi pas udah berkurang cairan jeruknya saya tambahkan air mineral sampai rasanya enggak terlaku manis.
Kalau untuk makanannya, pertama Paket Nila, ini tuh ikannya digoreng kering. Kalau saya suka ikan yang tidak terlalu kering. Namun, ikan ini kebetulan pesanan suami yang memang suka kalau ikan digoreng kering.
Untuk Paket Lele Goreng, ukuran ikan lelenya cukup besar dan tidak digoreng sekering ikan nila tadi. Kalau Paket Ayamnya, juga digoreng cukup kering ya, tetapi masih empuk di bagian dalamnya.
Kalau Terung Panggangnya, ternyata dikasi porsi banyak juga, sampai saya bungkus ketika mau pulang. Terungnya seperti dipenuhi bumbu gitu. Rasanya tidak pedas. Maka, perlu dicocol sambal lagi.
Untuk sambalnya, sebelumnya bapak-bapak yang melayani bertanya apakah mau sambalnya pedas atau enggak. Sebagai pecinta makanan pedas, saya pun mengiyakan supaya diberi sambal pedas.
Ternyata yang datang tuh satu piring sambal yang terpisah dari menu paketannya. Saya mencobanya, rasanya enak, tetapi menurut saya enggak terlalu pedas ya. Bahkan, Maxy anak saya yang pertama juga nyomotin sambelnya. Kata Maxy sih pedas, tetapi dia terus-terusan makan sama sambal juga hehe.
Untuk semua makanan dan minuman yang kami pesan, kami merogoh kocek sekitar Rp. 116.000,-00 sekian. Lupa tepatnya berapa. Lumayan sih ya buat makan berempat.
Minus ada grup bapak-bapak merokok tadi, makan di Ayam Sambal Hulek Henz sebenarnya cukup enak. Lokasinya asyik seperti kedai kekinian. Ada live music juga di area taman tengah M Fest. Lumayan lha buat ngajakin keluarga malam mingguan, tanpa perlu jauh-jauh ke BSD City 😀 .
Itulah sedikit cerita saya dan keluarga malam mingguan di kedai Ayam Sambal Hulek Henz yang berada di M Fest, Millenium City, Parung Panjang.
Kalau teman-teman mampir Parung Panjang, mampir deh ke M Fest. Lokasinya juga tak jauh dari Stasiun Parung Panjang kok. Kedai Ayam Sambal Hulek Henz bisa jadi salah satu pilihan buat makan.
April Hamsa
Memang ga pakai foto ya mba 😁? Td penasaran mau liat foto menunya. Tapi akhirnya aku Googling dulu sih sebelum komen. Kalo dari foto2 lumayan menggoda nih sambalnya, kayak mantep 😄👍. Tapi Krn belum cobain, patokan Ama komen mba April dulu jadinya.
Tapi pas dibilang ikannya goreng kering, waah itu juga kesukaanku mba, soalnya JD kriuk pinggiran, ekor dan beberapa tulang 😄👍. ..
Sayangnya jauh aja sih. Coba Deket, udh aku datangin kalo weekend ☺️..
Memang paling sebel kalo ada yg merokok di restoran. Walopun mungkin diperbolehkan tapi mbok yaa liat dulu situasi sekitar. Kayak bakal sekarat aja ga ngerokok sebentar.