Wah, tak terasa ya, Ramadan akan datang lagi? Padahal, rasanya baru aja tahun kemarin kita berpuasa di tengah pandemi. Tahun ini, sayangnya, masih pandemi juga sih tetapi insyaAllah segalanya akan lebih baik dari tahun kemarin ya? Semoga kita semua bisa lebih Bahagia Bersama Ramadhan tahun ini, aamiin. BTW, jadi keinget deh, sama program yang baru aja dluncurkan oleh Rumah Zakat, yakni program Bahagia Bersama Ramadhan. Program yang tujuannya membahagiakan sesama lewat berbagi ini diperkenalkan Rumah Zakat berbarengan dengan diluncurkannya aplikasi Digital Islamic Style (DIS).

Acara virtual launching Bahagia Bersama Ramadhan oleh Rumah Zakat.

Apakah target yang ingin dicapai melalui program Bahagia Bersama Ramadhan ini dan seperti apa sih aplikasi DIS ini? Ingin tahu? Nanti saya coba jelaskan ya? Soalnya, kemarin (23 Maret) saya ikutan virtual launching-nya. Namun, sebelumnya, saya mau memperkenalkan Rumah Zakat terlebih dahulu. Barangkali ada teman-teman belum kenal dengan Rumah Zakat.

Sekilas tentang Rumah Zakat

FYI, Rumah Zakat adalah lembaga filantropi yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana sosial lainnya melalui beberapa program pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan tersebut direalisasikan melalui empat rumpun utama, yakni: pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Selain keempat rumput tersebut, Rumah Zakat juga bergerak di bidang kemanusiaan.

Rumah Zakat yang berdiri sejak tahun 1998 ini (dulu namanya Dompet Sosial Ummul Quro) memiliki visi lembaga filantropi internasional berbasis pemberdayaan yang profesional. Visi tersebut berusaha diwujudkan dengan aktif mengajak masyarakat untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang bermanfaat untuk sesamanya.

Rumah Zakat telah memperoleh beberapa penghargaan, antara lain:

  • Global Islamic Finance Awards (GIFA) Excellent Awards (2020)
  • Muslin Choice versi Majalah Muslim Choice (2019)
  • Anugerah Syariah Republika (2019), dll.

Untuk informasi yang lebih lengkap tentang Rumah Zakat, teman-teman bisa dapatkan di:

Program Bahagia Bersama Ramadhan

Nah, jelang Ramadan tahun ini, seperti yang sudah saya sebutkan tadi, Rumah Zakat membuat program bertajuk Bahagia Bersama Ramadhan. Sesuai nama programnya, tujuannya adalah untuk mengajak masyakarat berbagi kebahagiaan kepada sesama dengan cara berbagi. Berbagi ini maksudnya lewat zakat, sedekah, infak, dll.

Target dari program Bahagia Bersama Ramadhan tahun ini adalah dapat membantu 1 juta penerima manfaat yang terdampak pandemi, khususnya yang berada di 1.686 Desa Berdaya.

Target program Bahagia Bersama Ramadhan.

Oh iya, tadi saya terlewat menjelaskan tentang Desa Berdaya ini. FYI, Desa Berdaya ini merupakan program Rumah Zakat berupa pemberdayaan dalam cakupan wilayah desa, melalui pendekatan terintegrasi di antaranya program pembinaan masyarakat, ekonomi,pendudukan, kesehatan, lingkugan, hingga kesiapsiagaan bencana, dengan target desa ini bisa tumbuh dan berkembang serta berdaya untuk mengatasi permasalahannya sendiri. Tentu saja, program ini dijalankan dengan cara berkolaborasi dengan pihak lain, khususnya pemerintah desa setempat.

Pertanyaannya sekarang, “Lho, emang boleh dana zakat dipakai untuk membantu mereka yang terkena dampak pandemi?”

Kalau teman-teman mau mengingat lagi, tahun 2020 lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa (Fatwa MUI nomor 23/ 2020) mengenai pemanfaatan harta zakat, infak, dan shadaqah untuk penanggulangan wabah Covid-19 dan dampaknya (kilik aja). Dalam fatwa tersebut apa disebutkan bahwa boleh mendistribusikan harta zakat dengan tujuan untuk penanganan pandemi dan membantu masyarakat yang terdampak masalah ini pula.

Dalam fatwa tersebut juga masyakarat dianjurkan untuk menunaikan dan menyalurkan zakat mal lebih cepat tanpa harus menunggu satu tahun penuh, apabila telah mencapai nishab. Begitu pula dengan zakat fitrah, boleh ditunaikan dan isalurkan sejak awal Ramadan tanpa harus menunggu malam Idul Fitri.

Bapak Guntur dari MUI.

Tujuannya tentu saja untuk mempercepat membantu masyarakat yang terdampak pandemi, sehingga permasalahan sosial akibat wabah dapat segera diatasi.

Ya, soalnya, seperti kita ketahui bersama, bahwa setelah satu tahun dihantam pandemi, masyarakat Indonesia cukup terdampak di bidang ekonomi. Ada yang menganggur karena di-PHK, susah mendapat pekerjaan baru, dll. Begitu pula dengan UMKM, karena pandemi jadi agak susah berkembang, bahkan banyak yang terpaksa gulung tikar.

Dampak yang juga terasa adalah jumlah penduduk miskin bertambah signifikan dari 26,42 juta orang meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar 24 juta orang. Peningkatan ini termasuk cukup signifikan, sehingga menyebabkan adanya masyarakat “misbar” atau miskin baru.

Namun, untungnya menurut data yang ada juga, masyarakat Indonesia tuh lebih kuat bertahan menghadapi pandemi ini, lho. Menurut bapak Guntur Subagja Mahardika (perwakilan MUI) yang hadir di launching program Bahagia Bersama Ramadhan kemarin, hal ini disebabkan oleh:

  • Masyarakat secara fundamental punya kemampuan untuk mandiri.
  • Kemampuan untuk saling berbagi sangat tinggi.

Di kampung misalnya kalau ada masyarakat yang kena covid, lalu isolasi mandiri di rumah, tetangganya akan mengirim makanan, dan lain-lain,” kata bapak Guntur memberi contoh bagaimana masyarakat kita sangat suka berbagi.

CEO Rumah Zakat bapak Nur Effendi.

Selain itu, menurut bapak Guntur, di Indonesia banyak lembaga-lembaga sosial seperti Rumah Zakat yang juga berperan besar membantu pemerintah mengatasi masalah sosial ekonomi akibat pandemi ini. Dana yang dipakai oleh lembaga-lembaga sosial itu salah satunya dari dana zakat yang sesuai fatwa MUI diperbolehkan.

Untuk itu bapak Guntur mengajak masyarakat untuk menyalurkan zakat, infak, shadaqah-nya, dll melalui lembaga sosial/ lembaga zakat, karena lembaga-lembaga ini juga memiliki kelebihan antara lain:

  • Lembaga zakat yang sudah terdaftar akan lebih akuntable dalam mempertanggungjawabkan dana yang dikelola dan disalurkan.
  • Dengan menyalurkan donasi melalu lembaga zakat maka masyarakat dapat membantu masyarakat lain di luar sana (jangkauan lebih luas).
  • Gampang menyalurkan zakat maupun donasi karena biasanya lembaga zakat sudah memakai platform digital yang memudahkan.

Ini merupakan solusi untuk mempermudah masyakarat menyalurkan donasi, zakat, infak shadaqah sehinga jangkauannya akan jauh lebih luas,” kata bapak Guntur.

Kembali lagi ke program Bahagia Bersama Ramadhan, beberapa program yang akan dilaksanakan selama Ramadan tahun ini antara lain:

  • Berbagi Buka Puasa

Kegiatan berbagi paket makanan selama bulan puasa Ramadan untuk mereka yang membutuhkan.

  • Kado Lebaran Yatim

Memberikan paket berupa peralatan sekolah untuk anak yatim piatu dan dhuafa.

  • Bingkisan Lebaran Keluarga

Memberikan paket untuk keluarga yang ekonominya rendah berupa paket lebaran seperti sembako, alat sholat, dll.

  • Syiar Quran

Membantu pengadaan Al Quran khususnya di daerah-daerah yang masih banyak muslim buta Al Quran.

  • Ramadhan Bebas Hutang

Memberikan bantuan kepada keluarga yang kurang mampu dengan cara melunasi hutangnya.

  • Janda Berdaya

Membantu para perempuan yang berstatus janda dengan cara memberikan modal untuk pengembangan usaha.

Selain program-program tersebut, bapak Nur Effendi (CEO Rumah Zakat) mengatakan bahwa Rumah Zakat juga akan menjalankan program lumbung pangan.

Selain itu ada pula program lumbung pangan yang bertujuan untuk menjaga ketersediaan pangan masyarakat Indonesia. Saat ini telah ada 19 lumbung pangan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia,” kata bapak Nur Efendi.

Aplikasi Digital Islamic Style (DIS)

Kemudian, untuk makin mempermudah masyarakat berzakat dan berdonasi, jelang Ramadan tahun ini, Rumah Zakat juga melaunching aplikasi DIS. Aplikasi ini dirancang supaya dapat dimanfaatkan oleh umat Muslim untuk membantu menjalankan ibadah.

Aplikasi DIS.

Fitur-fitur yang terdapat dalam DIS antara lain:

  • Dzikir dan doa
  • Al Quran digital
  • Waktu sholat
  • Arah kiblat
  • Kajian Ramadan
  • Donasi ZISWAF.

Semoga ini menjadi teman ibadah di bulan ramadan, bisa lihat fitur-fiturnya. Semoga DIS ini dapat melengkapi ibadah bapak ibu semuanya di saat bulan Ramadan,” kata bapak Nur Effendi.

Aplikasi ini masih akan terus dikembangkan.

Menurut bapak Nur Effendi juga, DIS ini masih akan dikembangkan menjadi aplikasi yang menunjang lifestyle umat muslim. Beberapa hal yang mungkin akan ditambahan seperti kemudahan informasi mengenai Halal Tourism, Halal Food, dll.

Daaan, yang lebih penting lagi, DIS ini akan sangat memudahkan kita menunaikan zakat, infak, shadaqah, wakaf (ZISWAF) yang kelebihannya adalah kita dapat lansgung melihat laporan dari para penerima manfaat yang telah kita bantu.

So, yuk, sambut Ramadan tahun ini dengan menambahkan aplikasi DIS ke smartphone kita, supaya kita terus-menerus termotivasi untuk berbuat kebaikan. 

Semoga informasi mengenai program Bahagia Bersama Ramadan dan apliaksi DIS dari Rumah Zakat ini bermanfaat ya 🙂 .

April Hamsa