Assalamuallaikum, teman-teman, masih ingatkah postingan saya tentang mengajak anak-anak mengunjungi Perpustakaan TIM (Taman Ismail Marzuki) Cikini beberapa waktu lalu? Nah, saya juga cerita kalau waktu itu setelah puas playdate di perpustakaan, kami makan siang di Bakmi Roxy Cikini.
Bakmi Roxy Cikini.
Bakmi Roxy Cikini ini lokasinya enggak jauh dari Perpustakaan TIM. Cuma sekitar 3 menit jalan kaki. Ancer-ancernya, keluar perpus belok ke sebelah kanan lewat trotoar itu ya.
Yang merekomendasikan untuk makan di depot bakmi ini adalah Helena (@helenamantra). Katanya, rasa bakminya enak dan Bakmi Roxy ini cukup terkenal, lho.
Waktu makan mie ayam rame-rame kemarin.
Googling-googling, oh ya, ternyata Bakmi Roxy cabang Cikini ini cukup terkenal. Pernah diliput oleh media juga. Katanya dalam sehari, rumah makan ini bisa menghabiskan 50 kg mie. Wih, banyaaakk.
Nampaknya juga cukup laris, karena waktu kami ke sana cukup ramai pengunjung. Mungkin, karena lokasinya yang di pinggir Jl. Cikini Raya itu cukup memudahkan orang-orang untuk datang ke sana. Selain itu lokasinya cukup strategis di tengah-tengah lokasi perkantoran, serta dekat perpustakaan tadi.
Meskipun sudah terkenal, namun bangunan rumah makan Si Bakmi Roxy Cikini ini cukup sederhana. Bangunannya secara umum berbentuk kotak khas ruko-
ruko yang memanjang ke belakang.
Atap bangunannya tinggi.
Atapnya lumayan tinggi, sehingga walaupun enggak memakai AC, tetapi enggak pengap. Ventilasinya juga cukup besar. Ada jendela tinggi di atas dinding yang cukup besar. Tampak beberapa kipas angin digantung juga di dinding.
Di depan bangunan Bakmi Roxy Cikini, pembeli bisa langsung melihat area service dan penyajiannya. Terdapat semacam rombong bakso/ bakmi gitu yang memang khas sekali di depot-depot bakso/ bakmi. Pengunjung bisa langsung memesan makanan di sini (biasanya kalau udah langganan ya).
Saya sendiri paling suka lihat mas-mas tukang bakminya melayani pembeli. Mulai dari memberikan bumbu, merebus mie, memberikan topping, dan yang paling seru saat menyiram kuah, hehe. Namun, kemarin, saya enggak berkesempatan melihat mas-masnya menyiapkan makanan kami, soalnya rempong ciiinn, ma anak-anak 😛 .
Untuk makan di tempat, Bakmi Roxy Cikini ini menyediakan (kalau enggak keliru yaaa, maaf agak-agak lupa) sekitar 10-11 meja. Masing-masing meja bisa menampung 6 kursi. Jadi, kalau makan di sini kayaknya enggak bakal khawatir enggak dapat tempat duduk, deh.
Waktu itu, kami memilih meja yang agak di belakang. Begitu kami duduk, mas-masnya langsung tanggap memberikan daftar menu kepada kami. Kertas menunya merah. Oh ya, nuansa rumah makannya juga banyak warna merahnya, semeja-meja dan kursi-kursinya, hehe. Meski demikian tembok rumah makannya kuning dengan hiasan oranye gitu, sih.
Dari daftar menu yang diberikan kepada kami, saya jadi mengetahui kalau Bakmi Roxy Cikini tidak hanya menyediakan bakmi/ mie ayam, melainkan juga bakso, bihun, kwetiaw, dan pangsit.
Sayang banget nih menunya enggak dikasi harga.
Barikut daftar makanan yang ditawarkan oleh Bakmi Roxy Cikini yang lengkap ya:
- Mie Ayam: Mie Ayam (biasa), Mie Ayam Bakso, Mie Ayam Pangsit, Mie Ayam Spesial, Mie Ayam Ceker, Mie Ayam Yamiyen (maksudnya Yamin kali yaaa), Mie Ayam Yamiyen Bakso, Mie Ayam Yamiyen Pangsit, Mie Ayam Yamiyem Special, Mie Ayam Yamiyen Ceker.
- Bihun: Bihun Ayam, Bihun Ayam bakso, Bihun Ayam Pangsit, Bihun Ayam Spesial, Bihun Ayam Ceker.
- Kwetiaw: Kwetiaw Ayam, Kwetiaw Ayam Bakso, Kwetiaw Ayam Pangsit, Kwetiaw Ayam Spesial, Kwetiaw Ceker.
- Pangsit: Pangsit Goreng, Pangsit Rebus.
- Bakso: Bakso Sapi.
Lalu, untuk minumannya, Bakmi Roxy Cikini menyajikan: Teh Tawar Hangat, Teh Manis Hangat, Es Teh Tawar, Es Teh Manis, Jeruk Hangat, Es Jeruk. Selain itu tersedia juga minuman kemasan seperti air mineral dan teh botol yang bisa diambil sendiri oleh pengunjung dari chiller yang ada di bagian belakang area makan.
Mie Ayam Bakso.
Setelah melihat menu kami pun mengorder makanan. Saya awalnya mau memesan dua Mie Ayam Bakso, trus mau minta satu mangkuk kosong, karena rencananya yang satu mangkuk tuh mau saya bagi dua buat Maxy dan Dema. Soalnya, khawatir satu porsi enggak habis kan?
Eh, ternyata mas-masnya bilang kalau boleh pesan porsi separuh, lho. So, buat anak-anak disarankan memesankan porsi yang ukuran segitu aja.
Okey, akhirnya saya memesan satu porsi utuh Mie Ayam Bakso dan dua porsi isi separuh Mie Ayam Bakso. Lalu, untuk minumnya saya cuma memesan 2 Es Teh Manis. Tak lama kemudian, mas-masnya datang membawakan pesanan kami.
Mie Ayam aja.
Untuk Mie Ayam Baksonya ternyata penyajiannya masing-masing diberi dua mangkuk. Satu mangkuk berisi mie dan potongan daging ayam beserta sayuran. Sayurannya berupa potongan sawi ya. Satu mangkuk lagi isinya adakah kuah dengan sayuran juga dan empat biji bakso. Emang seenggak pelit itu kayaknya Bakmi Roxy Cikini sama sayuran.
Saya intip porsi separuh untuk anak-anak saya udah cukup banyak tuh. Jadi, saran saya untuk yang sedang diet pesen aja Mie Ayam separuh kalau datang ke sini hehe 😛 .
Es Teh Manis.
Oh ya, selain pesanan saya, Helena memesan Mie Ayam aja dan ada ibuk Febri yang memesan Mie Ayam dengan Pangsit Goreng. Cuma sayang pangsitnya enggak kefoto. Keburu serius dengan mangkuk masing-masing 😛 . Cuma, saya bisa menebak dari penampilannya yang cukup besar berwarna kecoklatan itu kalau pangsitnya serenyah itu kalau dimakan. Cobak tanya ke ibuk Febri, deh, hehehe.
Untuk baksonya menurut saya empat biji tuh udah banyak banget. Walaupun kelihatannya kecil-kecil tetapi menurut saya baksonya tuh padat, jadi enggak yang cuman tepung tok, gitu, lho.
Untuk kuahnya, menurut saya sangat terasa kaldu dan minyak sayurnya. Segeeerr, deh. Sayurnya enggak terlalu krenyes-krenyes, crunchy, namun lebih ke lembut ya, sehingga mudah dimakan oleh anak-anak juga. Eh, tapi ya yang enggak lembek sekali juga, sih.
Baksonya padat tapi kenyal.
Kalau mie-nya, menurut saya ukurannya sedang ya. Enggak terlalu kecil tipis, namun juga enggak besar/ tebal. Rasanya gurih, kenyal, cocok dengan kuahnya.
Kalau topping daging ayamnya, menurut saya juga cukup berlimpah. Udah pas sih porsinya, kalau menurut saya. Rasanya asin, namun menurut saya masih bisa diterima dengan baik oleh lidah saya dan anak-anak. Tinggal dimakan sama kuahnya yang enggak terlalu berbumbu aja kalau masalahnya itu 😀 .
Bisa juga menambahkan kecap, saus, sambal, garam lagi juga ke makanan yang disajikan. Segala macam bumbu-bumbuan itu sudah tersedia di meja dan bisa kita tambahkan sendiri sesuai selera.
Maxy makan mie dengan lahap.
Tambahan lagi, Es Teh Manisnya disajikan dalam gelas ukuran besar. Es batunya dikasi banyak. Menurut saya yang udah mengurangi gula, rasanya masih kemanisan, tetapi menurut anak saya rasanya pas. Cocok lha buat teman makan Mie Ayam Bakso.
Kesimpulannya, Mie Ayam Bakso dari Bakmi Roxy Cikini ini enak, lha. Nilainya 8/10 lha yaaa.
Abis itu tiba giliran membayar. Tadinya saya kira, harganya bakalan mayan mahal, mengingat lokasinya di pinggir jalan raya besar. Udah gitu daftar menunya juga enggak dikasi harga. Makanya saran saya kalau makan di sini silakan nanya dulu saja ya, supaya clear. Namun, ternyata pesanan saya cuma abis sekitar Rp. 80 ribuan aja. Mirip-mirip lha kalau saya pesan Mie Ayam deket rumah.
Mohon maaf saya lupa berapa rincian masing-masing harga makanan yang saya pesan. Sepertinya sih satu porsi Mie Ayam Bakso tuh sekitar 25 ribuan, kalau full. Kalau separuh mungkin 15 ribuan kali ya? Kemungkinan yang agak mahal mungkin Es Teh-nya, jika dbandingkan depot bakmi sejenis. Duuuhh, maaf ya lupa. Tapi, insyaAllah masih masuk akal kok harganya. Enggak digethok gimana-gimana gitu.
Mas-masnya juga ramah melayani kami. Bahkan, nawarin ngambilin foto juga pas itu. Komunikatif lha, enggak jutek 😀 .
Yaaa, jadi itulah ya, serita saya makan di Bakmi Roxy Cikini bareng Helena dan anak-anaknya plus satu anak tetangga, serta ibuk Febry, setelah kami kopdaran dan playdate di Perpustakaan TIM Cikini.
Semoga postingan tentang Bakmi Roxy Cikini ini bermanfaat buat teman-teman, terutama yang sering maen ke Perpustakaan TIM Cikini. Kalau lapar, salah satu alternatifnya bisa melipir ke sini aja, sih 😀 .
April Hamsa
Waaaah laris banget ya. sehari sampai 50 kg bakmi. Padahal tempatnya sederhana. Tapi yang penting rasanya ya mbak. Meski tempat sederhana kalau rasanya enak banget, orang pasti datang lagi ke sana.
Aku belum pernah nih makan bakmi di Cikini .
Nah aku suka nih tipe2 bakmi chinese gini. Yang tampilannya clean gitu nggak pake kecap2an. Kalau ke Jakarta ntar mampir ah. Jadi ngiler baca cerita Mak April.
Wah, melihat di foto Maxy lahap banget makan mie Roxy 😀 AKu jadi ngeces hahahaha 😀 Iya, bakmi Roxy memang udah terkenal banget ya. EH, tapi kok di daftar menu ga dicantumin harganya yach? Itu minum es teh manis dengan gelas besar kayaknya puas ya habis mamam mie ayam, bakso dll. Boleh nih aku mampirin kalau kapan2 berkunjung ke perpustakaan TIM 🙂
Wah…tolooong…
Ini enak banget!!
Dari segi harga, lokasi hingga pelayanannya yang gercep dan gapake diomelin kek di Karen’s Dinner, heheh..
Jadi inget bakmi depan sekolah komplek gasii..?? Tapi Bakmi Roxy versi premiumnya.
Huhu…serius bakmi tuh paling pas banget porsinya di perut orang Indonesya yang ga bisa kalok belum ketemu nasi.
ah, bakmi roxy emang enak yaa. kayanya ada juga deh cabangnya di Depok, pernah pesen via gofood/grabfood dan emang enak banget. tempatnya lega juga ya. pas bener abis dari perpus, isi tenaga dulu sebelum pulang naik kereta, ahaha
Wah tandain ah, bakmi roxy yaa.
Paslah di daerah ibu kota dgn harga sgitu ya. Nggak digetok lan bukan ular 😆
Serunya, tapi aku kalau sama anak seringan nggak nafsu review 😅
Makasih ibu April reviewnyaaa^^
Suasana warungnya biasa, tapi kalau cukup terkenal, berarti memang daya tarik utamanya pada rasanya. Bukan suasana yang “instagramable” kayak yang lagi kekinian hehe…
Wih bisa pesan porsi setengah aja. Jadi kalau ajak anak-anak, daripada khawatir nggak habis, terus terjadi pemaksaan ke anak suruh menghabiskan, atau emaknya yang harus ngabisin, lebih baik pesan porsi setengah aja ya
bihun ayam ceker pasti enak banget ya kak 😀 jadi pengen coba
Waah serunya habis playdate di perpustakaan ada kuliner yang enak dan bisa dijangkau pas banget, anak2 ga perlu effort banyak ke tempat makan setelah puas main di perpustakaaan ya. bakminya emang kelihatannya enak sih…
Karena porsinya banyak dan aku sedang diet, kayaknya aku bakalan pesan separuh. Hehehe. Aku senang kalau makan mie ayam ada dua mangkok gitu. jadi kita bisa enakar kuah mau seberapa banyak
porsinya banyaaak! kenyang banget makan di Bakmi Roxy.
setiap kali lewat saat mau ke perpus tuh tempat ini selalu ramai. Apalagi jam makan siang ya karena emang enak dan worth it.
makasih lhooo aku jadi nampang di blog ini, hehe
Aduh Priilll
Itu tekstur mie nya kliatan kenyel niqmaattt
Apalagi ada baksonya juga
Aduh mupeng akuuu
Kapan lah mau coba jugakk
Kalau beneran harganya 25k itu emang lumayan murah kok Mbak, apalagi kalau bakmi nya enak dan banyak. Kalau saya ke sana pasti tidak pilih setengahnya, hahaha. Eh, tapi itu untuk anak-anak kan.
Kenapa yaa kalau ada kedai / resto bangunannya sederhana tuh makanannya enak-enak? Tanpa perlu branding tempat bagus kalau udah enak rasanya pasti laku keras. Hehe. Tandain dulu Bakmi Roxy-nya, nanti kalau main ke Jakarta wajib coba.
Waktu main ke Bogor belum kesampaian ke Perpustakaan TIM yang sudah direnovasi ya sepertinya apik bangunannya, pulangnya bisa mampir bakmi Roxy ini ya harganya ngga mahal dan enak pula, anakku suka banget makan mi
Waahhh iyaa juga sayurannya nggak pelit karena di mangkuk bakso juga dikasih sayuran. Aku paling suka jajan mie ayam yang banyak sayurannya. Untuk harga wajar, sama dengan di kotaku, Pril.
Enak kalo ada pilihan porsi separoh ya, yang ngajak anak satu misalnya nggak bingung. Nggak harus pesan porsi satu dibagi dua gitu.
Mie ayam bakso, porsi segitu, ayam melimpah, sepadan ya, Mbak. Oh iya, seneng aku kalau yang jual nyediain porsi separuh buat anak. Jadi bisa sama-sama nikmati makanan masing-masing deh
Kalau ada kesempatan ke Jakarta lagi, semoga saya bisa menyempatkan Makan Mie Ayam Cikini. Tentu saya mau pesen mie ayam pangsit, sama kwetiau ayamnya.
Pasti yummy banget itu.
Mantul bikin ngiler maak…iya yaa sayang tidak di kasih harga sekalian yaa….kalau tanpa harga takut zonk kemahalan kan.
Emang enaknya habis main ya makan ya mbak
Apalagi makan bakmi
Anak anak kan suka tuh makan mie
eh kemarin akhir tahun aku ke Jakarta mb April, tapi cuma sebentar. duuh baca ini aku jadi nyesel ga sempat nyobain beberapa kulinernya Jakarta hahaha
Aku baca ini malam malam jadi laper. Lihat mie ayam dan baksonya yang begitu menggoda. Ngebayangin mie ayam bakso dengan kuah panas dan sambal pedas. Haduh! Haduh! Untung harganya bersahabat, ya. Suka deg degan kalau daftar menu gak ada harganya.
Mienya bentuknya mirip2 kayak di mie bandung gitu yaa… kecil dan lembut teksturnya. Mie ayam kesukaanku nih yang kayak gini, topping ayamnya yang warna putih, bukan yang pake kuah coklat gitu.
Awww.. jadi laperr liatnya mbak. Disini kurang banyak kuliner bentuk bakmi gini. Ada sih kadang, cm rasanya kurang nendang. Hmm.. jd pengen main kesana
Aku paling suka mi ayam yg teksturnya kek gitu mbak. Berasa ga berat gitu makannya. Sruput2 dlu kuahnya baru deh dicampurin. Duuhh tetiba laper nih
ini salah satu tempat favorit aku dan teman – teman kantor juga mbaaa.. plus suami karena kita pernah tinggal di sekitar Cikini sebelum berangkat ke Melbourne. Asli bakmi ini enaaak
Timing blogwalking yang salah nih, pas dengan waktu makan siang. Duh bakmie roxy betul-betul menggoda iman orang yang lagi kelaparan mba april.
Bakmi cikini emang ga ada duanya.