Waktu melihat Bakso Boedjangan di Transmart Yasmin Bogor masih buka, setelah sekian lama enggak mengunjungi Transmart karena pandemi, saya ikut senang. Pasalnya, saya lihat ada beberapa resto lain yang tutup. Entah, karena libur atau bener-bener udah enggak beroperasi lagi.

Kalau enggak salah, setelah setahun lebih pandemi, saya dan keluarga baru mengunjungi Transmart lagi tuh pada bulan April 2021. Waktu itu, kami makan di Hokben yang lokasinya masih bersebelahan dengan Transmart untuk merayakan ulang tahun saya. Trus, abis dari Hokben, kami mampir Transmart.

Bakso Boedjangan di Transmart Yasmin Bogor ternyata masih buka.

Agak melow karena waktu itu melihat Transmart sepi banget dan seperti yang saya bilang, ada resto yang tutup. Namun, Bakso Boedjangan terlihat buka. Trus, setelah itu, saya ke sana lagi sekitar 2 kali, masih buka juga. Ikut seneng aja, soalnya itu artinya kan usaha maupun karyawan-karyawannya masih bisa bertahan di masa susah seperti sekarang ini.

Sayangnya, saya belum berkesempatan lagi makan di Bakso Boedjangan, karena setelah pandemi, seringnya cuma mampir sebentar ke Transmart bukan untuk tujuan makan. Namun, saya kepengen juga nih menuliskan cerita pernah makan menu Bakso Boedjangan di Transmart Yasmin itu. Enggak papa yaaa, cerita lawas aja. Nanti, kalau berkesempatan makan lagi di sana, insyaAllah di-update lagi hehehe.

Jadi, sebenarnya saya baru sekali makan di Bakso Boedjangan yang di Transmart Yasmin Bogor itu. Waktu itu kondisi dunia masih normal, belum pandemi. Bulan November 2019 (tau, soalnya ngintip struk haha 😛 ).

Waktu itu, saya dan keluarga abis belanja bulanan di Transmart, engak terasa udah siang. Setelah sholat, kemudian saya putuskan makan aja, sebelum pulang. Pilihannya ke Bakso Boedjangan, karena pengen nyicipin aja. Agak bosen dengan pilihan lain yang rata-rata nasi dengan ayam goreng 😀 .

Bisa makan mie juga di Bakso Boedjangan 😀 .

Bakso Boedjangan yang di Transmart Yasmin waktu itu tempat makannya terbagi menjadi dua lokasi. Ada yang di dalam resto-nya, namun ada juga sekitar 2-3 meja yang ditempatkan di teras bagian dalamnya Transmart.

Namun, setelah pandemi, rasa-rasanya kok yang meja di luar itu udah enggak ada ya? Eh tapi enggak tahu lagi sekarang ya? Kan kondisinya beda lagi, sementara saya belum sempat ke sana lagi.

Yang jelas, ketika saya dan keluarga makan di sana November 2019 itu, kondisi resto-nya full. Saya sampai enggak kebagian meja, lho. Mungkin karena pas waktunya makan siang juga.

Lalu, tiba-tiba ada satu meja di luar yang kebetulan mau ditinggalin sama pengunjung yang barusan makan di sana. Cepat-cepat saya nyanggrong (apa bahasa Indonesia-nya “nyanggrong”? Wkwkwk) di dekat meja itu. Saat mejanya udah kosong, eh, ternyata ada satu meja di bagian dalam yang mendadak kosong juga. Langsung, saya perintahkan “pasukan” saya untuk pindah ke dalam aja. Soalnya waktu itu karena belum pandemi, agak kurang nyaman kalau makan di luar. Banyak orang-orang berseliweran.

Kalau mau pesan antre di sini.

Setelah mengamankan meja, kami kemudian membaca buku menu yang tersedia. Ternyata, selain menyediakan menu bakso, Bakso Boedjangan juga menyediakan menu makanan lain seperti aneka bakmie ayau mie-mie-an gitu deh, pokoknya. Tersedia pula menu nasi goreng. Trus, ada side dish seperti pangsit-pangsit, gitu.

Baca juga: Nostalgia Zaman Penganten Anyar, Makan Nasi Goreng Jumbo di Depot Ikana Malang.

Kalau mau memesan makanan, ternyata kudu berdiri di semacam counter berjalan gitu. Oh iya, saya ceritakan sekilas tentang desain interiornya ya? Jadi, Bakso Boedjangan yang di Transmart Yasmin itu sebenarnya enggak luas-luas amat ya resto-nya, namun desainnya cukup menarik.

Dinding-dindingnya dibikin kayak full batu bata gitu dengan ornamen jendela-jendela seperti yang ada di rumah orang zaman dulu. Trus, ada juga beberapa ambalan yang dipakai untuk meletakkan hiasan dan pigura gambar-gambar.

Desain interior restoran.

Uniknya, lampu yang dipakai adalah lampu gantung yang estetik, yang menyorot setiap meja. Meja-meja pun disusun sedemikian rupa, ada yang dikondisikan untuk makan berpasangan (dua orang), ada juga untuk meja makan sekeluarga, seperti meja yang kami tempati, muat untuk empat orang.

Oh iya, di sana saya lihat juga menyediakan baby chair (kursi bayi), lho. Jadi, kayaknya Bakso Boedjangan ini, meski namanya bujangan, juga ramah kok buat tempat makan satu keluarga, khususnya yang punya balita.

Tersedia baby chair.

Hah, bayi, suka bakso?” Hmmm, bisa jadi, sih. Tetapi bisa juga si kecil maunya makan mie, soalnya zaman anak-anak saya masih kecil dulu, paling suka kalau makan mie, sebagai pengganti nasi. Jadi, ya, menurut saya cocok-cocok aja, sih, ngajakin anak piyik ke resto semacam ini.

Lalu, mengenai makanan yang kami pesan saat itu, antara lain:

  • 1 mangkuk Yamin Spesial Taichan Boedjangan
  • 1 mangkuk Green Yamin
  • 1 mangkuk Mie Ayam Gerobak + kuah kaldu.

Kenapa cuma 3 mangkuk? Iya, soalnya waktu itu, anak-anak kalau makan mie-mie-an masih dibagi dua, plus nambah-nambah dari mangkuk saya atau bapaknya. Berbeda dengan sekarang yang sepertinya semangkuk aja kurang hahaha.

Mau tahu perbedaan ketiga menu yang saya sebut tadi? Berikut “penampakannya”:

Yamin Spesial Taichan Boedjangan

Ini tuh sebenarnya mie yamin klasik, namun topping-nya diberi semacam sambal Taichan khas bakso Boedjangan. Pedas sih, sehingga kurang cocok ya kalau buat anak-anak. Mie ini disajikan dengan kuah dan bakso kecil.

Mie Yamin Taichan.

Green Yamin

Ini disebut-sebut sebagai menu sehatnya Bakso Boedjangan. Mie yamin yang ini warnanya hijau yang pewarna makanannya terbuat dari bahan sayuran hijau.

Green Yamin.

Mie Ayam Gerobak + kuah kaldu

Kalau mie ayam ini, ya seperti mie ayam biasa gitu dengan sayuran dan potongan daging ayam plus bakso. Sayurannya cukup banyak.

Mie Ayam Gerobak.

Selain ketiga menu itu, waktu itu kami juga memesan satu Bakso Keju dan dua buah Siomay Goreng Kotak. Kalau enggak salah waktu itu bisa ambil kuah kaldu sesukanya. Untuk minuman, waktu itu kami memesan Ice Chocolate Boedjangan dan Orange Nestie Dingin BB. Kedua minuman itu cocok untuk menemani makan mie atau bakso yang pedas.

Minuman yang kami pesan.

Untuk rasanya, saya coba nget-inget yaaa. Menurut saya, cocok aja sih di lidah. Anak-anak juga suka. Mie-nya lembut, namun tidak mudah hancur. Untuk Mie Yamin Taichan-nya rasa mie-nya enggak manis ya, cenderung asin. Buat yang suka pedes, kayaknya perlu tambahin cabe lagi, hehe. Sedangkan untuk mie ayamnya, menurut saya dagingnya kurang banyak tetapi rasanya enak enggak terlalu manis bumbunya. Untung ada tambahan baksonya.

Lalu, untuk bakso kejunya cukup padat isinya, namun menurut saya waktu itu yang kami pesan ukurannya kurang besar. Kejunya sepertinya jenis mozarella, terasa asin. Baksonya empuk dan moist. Lalu pangsitnya, ukurannya lumayan gede dan renyah banget. Enak dimakan sambil dicelupin kuah bakso atau mie.

Bakso keju dan pangsit.

Sepertinya itu sih yang saya ingat dari cerita atau pengalaman makan di Bakso Boedjangan di Transmart Yasmin Bogor. Duh, jadi kepengen ngebakso dan ngemie lagi di sana, deh. Moga ada kesempatan, nanti. Biar bisa update postingan ini juga hahaha 😛 .

Total yang kami bayarkan untuk membayar semua makanan dan minuman yang waktu itu kami pesan adalah Rp. 145.200,00 (sebenarnya Rp. 132.000,00, yang Rp. 13.200,00 kayaknya pajeknya).

Jadi itulah teman-teman, cerita saya dan keluarga makan mie dan bakso di Bakso Boedjangan Transmart Yasmin Bogor. Sekarang enggak bertanya-tanya lagi kan, Bakso Boedjangan di Transmart Yasmin masih ada atau udah tutup? Semoga informasi tempat kuliner ini bermanfaat ya, walaupun ceritanya lawas, hehe 😛 .

April Hamsa