Minggu, tanggal 11 Maret 2018 kemarin, saya berkesempatan mengikuti workshop memotret pakai kamera smartphone dengan mentor Ariana Octavia (Mbak Ariana). Bagi teman-teman yang belum tahu siapa itu Mbak Ariana, for your information, Mbak Ariana ini adalah selebgram, sekaligus salah satu orang yang mempopulerkan smartphone photography di Indonesia. Jika, teman-teman ingin melihat contoh-contoh karya Mbak Ariana, teman-teman bisa mengintip akun Instagram-nya di @ariana_arriana.

Workshop memotret pakai kamera smartphone ini merupakan workshop kedua yang saya ikuti. Mengapa saya ikut lagi? Ya, soalnya belum jago motretnya. Trus, sering lupa teori. Harapannya setelah mengikuti workshop memotret pakai kamera smartphone kali ini, saya bisa merefresh teori dan merecharge semangat saya untuk sering berlatih memotret. Makanya, saat ada woro-woro dari Komunitas Beauty Picnic (Instagram: @beautypicnicid) tentang workshop ini lagi, saya enggak ragu mendaftar.

Penyelenggara workshop foto pakai kamera smartphone kemarin adalah Komunitas Beauty Picnic.

Komunitas @beautypicnicid adalah penyelenggara workshop memotret pakai smartphone yang diberi tema “Foto Cantik Pakai Smartphone” tersebut. Komunitas @beautypicnicid ini merupakan komunitas yang memfasilitasi Kaum Hawa agar punya waktu khusus untuk “me time” dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat.

Saya bersama Mbak Ariana (baju merah) dan Co Founder Beauty Picnic Mbak Talita.

Alhamdulillah, sesuai harapan saya, workshop memotret pakai kamera smartphone yang kemarin berlangsung di @boxgundar Depok itu berhasil mengembalikan semangat saya untuk berlatih memotret. Selain itu, saya juga mendapatkan beberapa tips memotret pakai kamera smartphone yang enggak (eh, atau kelupaan 😛 ) saya dapatkan saat workshop pertama dulu.

Horeeee dicandid Mbak Ariana saat workshop foto pakai kamera smartphone kemarin.

Teman-teman mau tahu apa saja teori sekaligus tips memotret pakai kamera smartphone yang diajarkan oleh Mbak Ariana? Oke oke, saya akan tuliskan di blogpost ini ya? Blogpost ini sekaligus buat catatan saya, supaya enggak lupa sama teori memotret pakai kamera smartphone. Sebagaimana anjuran Rasulullah, “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.”

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memotret pakai kamera smartphone

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan pada saat memotret pakai kamera smartphone adalah:

Pastikan pencahayaan cukup baik

Kamera smartphone tidak sesensitif kamera SLR, oleh karena itu ketika memotret, maka kita wajib memastikan cahayanya cukup untuk menerangi objek foto. Usahakan untuk memakai cahaya alami. Cahaya alami itu apa? Cahaya alami adalah cahaya matahari. Oleh sebab itu Mbak Ariana menyarankan, sebaiknya kita memotret pakai kamera smartphone di outdoor dengan menggunakan cahaya matahari, ketimbang memotret di indoor memakai cahaya lampu. Kecuali. punya lampu khusus buat motret yang biasanya dimiliki fotografer profesional yang emang terang banget itu.

Hasil foto outdoor akan lebih bagus dibandingkan dengan foto indoor, walaupun dengan pencahayaan yang cukup dari lampu,” kata Mbak Ariana.

Mbak Ariana saat menyampaikan materi memotret pakai kamera smartphone.

Jangan menggunakan fitur zoom

Mbak Ariana mengatakan bahwa kalau mau memotret objek pakai kamera smartphone, jangan menggunakan fitur zoom. Sebab, fitur zoom pada kamera smartphone bisa membuat resolusi foto menurun. Selain itu, kalau kita ngezoom objek foto, maka foto yang kita hasilkan menjadi enggak tajam.

Mbak Ariana menyarankan sebaiknya kita mengambil foto dari jarak yang agak dekat. Jadi, kita yang mendekati objek foto. Bukannya ngezoom-ngezoomin kamera smartphone kita.

Pakai rule of third

Rule of third itu seperti ini lho, teman-teman:

Rule of third. Sumber: Materi workshop Mbak Ariana.

Teman-teman bisa menyetting fitur kamera di smartphone supaya bisa muncul garis-garis semacam itu, dimana ada sembilan kotak yang sama besar dan ada empat titik pertemuan garis-garis tersebut. Sebenarnya, rule of third merupakan semacam pondasi keseimbangan yang membuat foto jadi enak dilihat.

Caranya, objek utama foto kita letakkan di titik-titik yang merupakan tempat pertemuan garis-garis tersebut. Enggak perlu harus di semua titik sih, bisa salah satu titik saja. Dengan menempatkan objek di titik tersebut, maka orang yang melihat foto kita akan mengetahui mana yang menjadi objek utama foto kita. Soalnya, titik-titik tersebut sejajar dengan mata manusia di kanan dan kiri. Biasanya, kita akan lebih mudah/ enak melihat langsung ke titik-titik tersebut, ketimbang melihat objek di tengah.

Cara styling supaya menghasilkan foto yang instagramable pakai kamera smartphone

Supaya foto yang kita hasilkan terlihat bagus, maka objek foto perlu diatur sedemikian rupa (styling). Beberapa hal yang perlu kita perhatikan pada saat melakukan styling, antara lain:

Tentukan tema

Mau tema foto seperti apa, kita tentukan dulu. Tema akan memudahkan kita melakukan styling. Sehingga hasil foto akan jadi lebih bagus.

Siapkan properti yang sesuai dengan tema yang akan dibangun

Jika sudah memiliki tema, maka siapkan properti. Pilih properti yang sejenis, misalnya untuk styling tema makanan, usahakan kalau pakai properti kayu ya semua sama pakai kayu atau kalau keramik ya semua keramik. Selain itu, pilih properti yang masih nyambung satu sama lain untuk ditata dalam satu frame.

Tentukan angle yang akan dipakai

Angle yang sering digunakan dalam smartphone photography ada tiga macam, yakni:

  • BEV: Singkatan dari Bird’s Eye View, seolah-olah kita bagai burung terbang yang melihat ke bawah. BEV dikenal juga dengan sebutan flat lay. Jadi, kita memotret objek foto pakai smartphone dari atas. Biasanya objek foto yang bisa kita ambil dengan angle BEV misalnya buku, jilbab, dll.

Mengambil foto dengan angle  BEV.

  • Eye Level: Sudut pengambilan foto selevel dengan mata kita. Objek foto yang bisa kita ambil dengan angle ini seperti gelas, botol, baju digantung, dll.

Memotret dengan angle sejajar atau Eye Level.

  • Sudut 45 derajat: Smartphone kita pegang agak miring 45 derajat untuk memotret dengan angle ini.

Selain hal-hal tersebut, mbak Ariana juga memiliki beberapa tips dalam styling dan memotret pakai smartphone, antara lain:

  • Taruh objek utama/ objek yang ingin ditonjolkan di titik-titik rule of third.
  • Baru tambahkan objek pelengkap foto yang lain. Mbak Ariana mengatakan bahwa styling yang paling mudah adalah bentuk segitiga. Jadi, taruh objek utama di titik yang ditentukan, baru tambahkan dua objek lagi di sekitarnya (seperti membentuk segitiga).
  • Selain tiga objek, kalau mau agak ramai, kita bisa tambahkan beberapa objek lagi. Mbak Ariana biasanya memakai jumlah ganjil, jadi 3, 5, 7, dst.
  • Pegang smartphone dengan stabil, kalau bisa pakai tripod, sehingga menghindari blur. Sebab, foto yang blur enggak bisa diedit.
  • Pakai bantuan reflektor saat pengambilan foto untuk memantulkan cahaya, sehingga objek utama foto lebih terlihat terang.

Reflektor 5 in 1 milik Mbak Ariana. Bisa disesuaikan dengan tingkat pencahayaan.

Kita juga bisa menggunakan cermin sebagai reflektor.

  • Jangan langsung memindahkan/ mengangkat smartphone setelah memotret. Tunggu beberapa detik. Khawatirnya ada “delay pengambilan foto.
  • Potret objek dari depan, jangan dari samping. Kalau objek kurang pas, maka kita tata lagi objeknya. Jadi, bukan kita yang berpindah tempat, tapi objek yang kita tata ulang/ pindah.

Cara memotret objek yang benar. Sumber: Materi workshop Mbak Ariana.

  • Setelah memotret foto, cek dengan mengunggahnya ke Instagram, tapi jangan dipublish dulu. Hal tersebut bertujuan supaya kita bisa tahu apakah hasil fotonya pas dengan Instagram Oh iya di Instagram juga ada rule of third-nya. Pastikan objek utama kita ada di posisi titik-titik persilangannya. Mungkin ada yang bertanya, “Ngapain susah-susah motret pakai fitur kamera, kok enggak langsung pakai Instagram?” Jawabannya adalah, “Soalnya kalau langsung foto pakai Instagram nanti susah mengeditnya. Selain itu, kamera aplikasi Instagram menghasilkan foto yang beresolusi kecil.”

Hasil styling. Gambar 1 pakai angle Eye Level, 2 BEV, 3 posisi kamera 45 derajat. Sumber: Materi workshop Mbak Ariana.

Teknik editing ketika memotret pakai kamera smartphone

Supaya hasil foto yang dihasilkan oleh kamera smartphone kita jadi lebih bagus lagi, tidak ada salahnya melakukan editing. Jadi, kira-kira urutan proses memotret pakai kamera smartphone adalah: Tentukan tema – styling – foto – pas’in dulu ke Instagram – editupload ke Instagram. Untuk editing foto, Mbak Ariana lebih banyak mengandalkan dua aplikasi editing berikut:

  • Snapseed.
  • VSCO.

Snapseed

Beberapa fitur dalam Snapseed yang bisa kita manfaatkan antara lain:

  • Tune Image: Fungsinya untuk menambah atau mengurangi brighteness, contrast, saturation, ambience, shadows, highlight, dan warm foto secara keseluruhan.
  • Selective: Fungsinya untuk menambah atau mengurangi brightness, saturation, dan contrast dari bagian foto yang kita inginkan. Ukurannya bisa kita sesuaikan sendiri.
  • Brush: Fungsinya mirip dengan selective, namun cara mengaplikasikannya dengan cara mengusap di bagian yang akan diedit.
  • Healing: Berfungsi untuk menghilangkan gambar yang enggak kita inginkan. Misalnya saat ada noda di background, kita bisa menghilangkannya dengan fitur healing ini.

Editing dengan Snapseed.

Teman-teman juga bisa membuat watermark dengan menggunakan Snapseed ini. Pilih opsi Tools kemudian Text. Masih banyak lagi fitur Snapseed yang bisa teman-teman lebih eksplor lagi.

VSCO

Fitur-fitur pada aplikasi VSCO yang biasa digunakan untuk mengedit foto adalah:

  • Sharpen: Berfungsi menambah ketajaman sebuah foto.
  • Vignette: Berfungsi untuk membuat efek gelap atau terang di tepian foto sehingga memberikan penekanan pada ojek utama.
  • Filter bawaan dari VSCO.

Menurut Mbak Ariana kelebihan dari VSCO adalah kita bisa numpang menyimpan hasil foto kita di server VSCO. Jadi, enggak perlu simpan di penyimpanan internal smartphone. Mbak Ariana juga berpesan, kalau pencahayaan foto sudah cukup baik, maka yang perlu diotak-atik cuma tiga: brightness, contrast, dan saturation (buat warna).

Editing dengan VSCO.

Itulah teman-teman rangkuman materi yang saya dapat dari workshop memotret pakai smartphone dengan mentor Mbak Ariana. Semoga bermanfaat buat teman-teman yang baru mulai belajar memotret ya 🙂

April Hamsa