Maxy (3 yo) belum mengenal angka, meskipun secara teori dia suka berhitung. Jadi, karena saya suka memasukkan pin atau nomer telepon atau apapun yang berhubungan dengan angka sambil bergumam, maka Maxy ikutan bilang, “empat, delapan, satu, dst”. Menghitung pun dia biasanya begini, “Satu, dua, empat, delapan, tujuh.” Suka-suka dia, nggak berurutan. Bagi saya sementara ini nggak masalah ya, karena saya memang belum mengajarinya bentuk angka, apalagi berhitung.
Tapi, saya kepikiran juga sih, kepengen banget memperkenalkan dia kepada angka. Pasalnya, akhir-akhir ini dia “bawel” banget nyuruh-nyuruh saya sholat. Ini akibat hampir tiap hari sarapannya lama, kadang sambil disambi main. Saya suka kesel, trus bilang ke dia sambil liat jam di dinding, “Maxy, cepetan, udah mau jam sepuluh ini. Bunda mau sholat dhuha!” So, tiap ada adzan, yang dia tahu bahwa itu pertanda waktunya orang sholat, dia pasti menunjuk jam sambil berkata, “Bunda, sholat! Udah jam sepuluh!”
Untuk memperkenalkan dia kepada angka sekaligus waktu/ jam, maka saya punya ide untuk membuat jam dinding mainan. Bahan-bahan untuk membuatnya, memanfaatkan apa yang ada di rumah saja, antara lain:
- Kardus bekas.
- Pensil warna/ krayon.
- Jangka atau benda lain berbentuk lingkaran.
- Penggaris.
- Gunting dan cutter.
- Lem.
Cara membuat:
- Bentuk pola lingkaran dan pola jarum jam di kardus. Saya hanya membuat satu pola jarum jam (yang pendeknya) saja. Gunting pola-pola tersebut.
- Warnai jarum jam. Anak bisa dimintai bantuan untuk mewarnainya juga lho.
- Buat paku dari kardus untuk menempelkan jarum jam ke badan jam (lingkaran). Sebenarnya, lebih praktis kalau memakai paku payung ya? Cuma karena ini buat balita, saya maunya yang aman, jadi bikin sendiri. Gambar paku kardus yang saya buat ada di gambar. Lebih safety.
- Pasang jarum jam.
- Setelah jarum jam terpasang, gambar pola jarum jam di atas lingkaran. Jarum jam yang digambar ini adalah jarum panjang, tentu saja selalu menunjuk angka 12. Di permainan ini saya hanya mencoba memperkenalkan angka dan waktu yang dasar aja, misal jam 1, jam 2, dst.
- Tulis angka 1-12 dengan pola seperti yang ada di jam dinding beneran di lingkaran.
- Jam dinding sudah jadi dan siap dimainkan.
Setelah jam dindingnya jadi, Maxy antusias memainkan jarum jam di jam dinding mainannya. Oh ya, jam dinding ini bisa dipasang di dinding kamar anak juga lho. Jadi, anak akan mudah berlatih terus tentang angka dan waktu ini, tiap hari.
-Aprillia-
Yeaaaaay punya emak kreatif memang menyenangkan. Belajar sekaligus bermain
Klo prema dulu kebetulan beli lego, wadahnya pake ember yang tutup atasnya berupa jam, mirip kayak gitu jadi wis sekalian deh ngajarin tentang jam
Nah klo angka, ngenalinnya pake puzzle. Dapat bonus dari majalah bee waktu itu
Maxy belum banyak makanannya krn blm bisa tanggung jawab Mbak Arni hehe. Abisnya dibeliin mainan yang ada dilempar2, gak sampai sehari dua hari udah ilang kemana huhuhu. Sementara dari kardus aja, murce :))
Wah asik bisa jd bahan referensi saya kalau anak saya sudah saatnya belajar jam dan waktu. Makasih
Silahkan mbak. Mudah bikinnya, mudah bahannya 🙂
Wahhh kreatif. Bisa dicontek nih
Monggo Mbk Anisa 🙂
Wah… keren mbak kreasinya. Mudah ya ternyata…
Mudah banget mas Febriyan 🙂
seingatku…dulupun aku kenal angka lewat jam
Wah, samaan donk dengan Maxy hehe 🙂
horeee mau dicontek ah buat si kecil dirumah
Monggo Mbak Diah, gampang kan? 🙂
Anak cepat banget mengambil contoh dari perbuatan kita ya Mbak. Jam sepuluh sholat Bunda 🙂 Dan Maxy juga cerdas
Iya Mbak Evi, gampang inget perkataan ortunya, mesti ati2 juga nih
Trims Mbk Evi 🙂
wah… idenya kreatif
Terima kasih Om Jampang 😀
permainan DIY nya sederhana tapi bermanfaat bgt ya, anak2 jd cepat mengenal jam dan waktu 🙂
Iya Mbak Lia, sebenarnya anak juga kadang kalau dibeliin mainan ini itu, malah kadang yang dimainin bungkusnya hahaha, yang penting ada manfaatnya buat anak 🙂
kakak, kamu kreatif bangeet..
bisa dicoba nih kalau ahza sudah besar..
thanx mbaa
pengen bikin ini jg ah bwt si ken..
tengkiu idenya ya mak
monggo mbak, silahkan mencoba 🙂
kreatif.. dengan belajar gunakan metode ini, anak akan mudah untuk menghafal dan paham akan materinya.
Iya Mas Sandi. Nanti kalau sudah punya putra bisa dipraktekan, monggo 🙂
Waaahhhh bener juga yaa…
Anak-anak jadi lebih antusias belajarnya. Kebetulan anak kedua aku yang umurnya juga 3thn, belum terlalu hafal dengan angka.