Penyakit jantung koroner. Hiiihh, siapa yang enggak serem mendengar penyakit ini disebut? Saya aja setiap mendengar penyakit ini disebut selalu merasa gimana gitu. Ngeri. Pasalnya, menurut data yang tersedia, penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Talkshow tentang penyakit jantung
Berikut adalah data yang ditunjukkan oleh Dr. Manoefris Kasim Sp.JP(K), Sp.KN, FIHA, FACC (dr. Manoefris), seorang ahli penyakit jantung, dalam talkshow bertajuk “Pergeseran Lifestyle dan Risiko Penyakit Jantung” yang berlangsung di RS Awal Bros di Bekasi Timur pada 2 November 2017 kemarin:
Data yang menunjukkan penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di Indonesia.
Talkshow “Pergeseran Lifestyle dan Risiko Penyakit Jantung” yang saya hadiri kemarin itu, merupakan salah satu rangkaian acara dalam grand opening RS Awal Bros di Bekasi Timur. RS Awal Bross di Bekasi Timur merupakan RS Awal Bross kedua di wilayah kota Bekasi.
Data yang dikeluarkan pada tahun 2001 di atas, menunjukkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi (29,7%) di Jawa dan Bali. Sehingga, meskipun penyakit jantung, khususnya penyakit jantung koroner bukanlah penyakit menular yang berbahaya, namun risikonya tidak bisa disepelekan.
Dr. Manoefris kemudian menjelaskan bagaimana penyakit jantung koroner bisa terjadi dengan menunjukkan gambar pembuluh darah jantung yang tertutup lemak (plaque) akibat lifestyle seperti merokok atau makanan yang enggak sehat. Menurut dr. Manoefris, apabila plaque tersebut pecah, maka akan terjadi pembekuan darah yang menutupi pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung koroner.
Kondisi plaque di pembuluh jantung manusia yang berbahaya jika pecah.
Menurut dr. Manoefris, ciri-ciri orang mengalami penyakit jantung koroner, antara lain:
- Mengalami sakit di bagian dada belakang. Sakitnya menyebar, enggak di satu titik aja.
- Jantung berdebar-debar kencang.
- Triger-nya karena exercise. Makanya, kan kita suka mendengar, misalnya kabar Si A abis maen futsal atau lari pagi, eh, mendadak meninggal karena sakit jantung.
Siapa sajakah yang berpotensi terkena penyakit jantung koroner? dr. Manoefris kemudian menjelaskan bahwa orang yang berpotensi terkena penyakit jantung kororner adalah mereka yang berusia 28-72 tahun dengan ciri-ciri dan/ lifestyle sebagai berikut:
- Orang yang merokok (68%).
- Orang yang memiliki riwayat hipertensi (50,5%).
- Mempunya dislipidemia atau gangguan lemak pada darah (31,4%).
- Keluarganya memiliki riwayat penyakit jantung korormer (21,4%).
- Tidak pernah atau kurang olahraga (62,1%).
Dr. Manoefris juga mengatakan bahwa selain orang-orang itu, mereka yang memiliki faktor genetis juga bisa berisiko terkena penyakit jantung koroner. Teman-teman tahu aktor Marcelino Lefrandt (Marcel) bukan? Marcel ini merupakan salah seorang yang pernah bersinggungan dengan penyakit ini beberapa waktu lalu karena faktor genetis.
Marcelino dan dr. Manoefris saat talkshow tentang kesehatan jantung.
Kebetulan saat talkshow kemarin, menemani dr. Manoefris, Marcel juga hadir untuk menceritakan pengalamannya. Ternyata, Marcel ini juga merupakan Spoke Person Yayasan Jantung Indonesia lho, teman-teman.
Marcel dalam kesempatan itu sharing mengenai penyakit jantung yang pernah dideritanya. Jadi, sebenarnya, Marcel sendiri enggak pernah menyangka bahwa dirinya akan terkena penyakit jantung. Marcel mengaku bahwa dirinya selama ini menjalankan lifestyle yang cukup sehat. Seperti, enggak merokok, rajin berolahraga, jarang ngopi, juga enggak pernah mengalami yang namanya nyeri dada.
“Dua tahun lalu saya sempat mengalami overweight. Lalu, saya memutuskan untuk mengubah gaya hidup, salah satunya menjaga makanan. Sampai dalam kurun waktu tertentu saya berhasil turun 10 kilo,” kata Marcel saat mulai menceritakan lifestyle-nya yang dikiranya sehat selama ini.
Sampai, suatu hari ayah Marcel yang ternyata juga seorang dokter yang masih teman sejawat dr. Manoefris meneleponnya, menanyakan lifestyle-nya. Menurut Marcel, ketika itu dirinya merasa percaya diri bahwa tubuhnya baik-baik saja. Apalagi Marcel sangat yakin dengan lifestyle yang selama ini dijalaninya.
Namun, sebagai seseorang yang ahli di bidang kesehatan, ayah Marcel tetap memintanya untuk mengecek kesehatannya, apalagi saat itu Marcel sudah memasuki usia 40 tahun. Usia dimana seorang laki-laki memiliki kemungkinan di atas 80% terkena risiko penyakit jantung.
Sebagai seorang anak, Marcel pun menuruti saran sang ayah. Marcel kemudian menjalani serangkaian tes di salah satu rumah sakit di Jakarta. Hasilnya, pemeriksaan darah dan ECHO jantung Marcel menunjukkan hasil yang normal.
Tetapi, pada saat Marcel melakukan tes treadmill, dokter memvonisnya mengalami gejala abnormal yang menunjukkan adanya penyempitan pembuluh darah jantung. Akhirnya, supaya benar-benar yakin, Marcel pun kemudian juga melakukan tes MRI. Ternyata, dari tes MRI tersebut, Marcel memang benar-benar mengalami penyumbatan pada pembuluh darah jantung.
“Saat tahu gitu, saya sempat shock dan drop. Tapi, mau enggak mau saya akhirnya menuruti saran dokter untuk pasang ring,” kata Marcel.
Namun, belakangan pemasangan ring tersebut enggak jadi dilakukan. Sebab, setelah pemeriksaan lebih lanjut, ternyata penyebab penyakit jantung yang dialami Marcel bukan karena timbunan plaque, melainkan karena kondisi genetis yang disebut myocardical bridging.
“Pembuluh dara Marcel ini terjepit dan masuk ke otot. Jadi, seharusnya pembuluh darah itu ada di atas permukaan otot jantung, Tapi punya Marcel kejepit, sehingga bikin penyempitan pembuluh darah,” kata dr. Manoefris menjelaskan kondisi Marcel waktu itu.
Setelah sharing session dari dr. Manoefris dan Marcel, hadirin juga disuguhi simulasi bantuan hidup dasar. Itu lho cara bagaimana kita nolongin orang yang suka kita liat di adegan-adegan drama di televisi. Dimana saat ada yang pingsan dilakukan pemijatan atau kompresi di bagian dada dan bantuan pernafasan.
Simulasi bantuan hidup dasar.
Namun, menurut dr. Manoefris, berdasarkan rekomendasi medis sekarang, bantuan pernafasan tidak lagi disarankan untuk orang awam. Rekomendasi terbaru adalah melakukan kompresi secepat mungkin dan jangan berhenti sampai bantuan medis datang. Cara melakukan bantuan hidup dasar:
- Pastikan orang tersebut benar-benar enggak sadarkan diri (pingsan). Caranya tepuk-tepuk pundaknya atau panggil namanya.
- Jika, lokasinya di keramaian, maka pindahkan ke tempat yang lebih aman.
- Lakukan periksa nafas atau nadinya. Vara periksa nadi dengan meletakkan tiga jari di urat nadi tangan atau leher.
- Kalau enggak ada lakukan pemijatan atau kompresi.
Mengakhiri talkshow dr. Manoefris berpesan supaya hadirin melakukan hal-hal berikut untuk mencegah penyakit jantung koroner:
- Belajar/ edukasi tentang penyakit jantung koroner.
- Melakukan awarness.
- Rajin olahraga.
Grand Opening RS Awal Bros di Bekasi Timur
Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, talkshow “Pergeseran Lifestyle dan Risiko Penyakit Jantung” merupakan acara yang masuk dalam rangkaian grand opening RS Awal Bros di Bekasi Timur. RS Awal Bros yang berlokasi di Bekasi Timur ini lokasinya berada di Jl. HM Joyomartono, di samping mall BTC.
RS Awal Bros di Bekasi Timur ini diresmikan langsung oleh Walikota Bekasi Dr. Rahmat Effendi. Acara Grand Opening ini juga disaksikan oleh seluruh pemangku kepentingan RS Awal Bros, serta beberapa aparat pemerintah, antara lain dari BPJS, juga dari kantor Kecamatan yang selama ini bersinggungan dengan masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.
H. Arfan Awaloeddin, founder dan komisaris RS Awal Bros dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa tujuan didirikannya RS Awal Bros di Bekasi, khususnya cabang yang kedua ini, adalah supaya masyarakat Bekasi mendapatkan fasilitas kesehatan yang sama bagusnya dengan yang ada di Jakarta.
Sedangkan, Walikota Bekasi dalam pidato sambutannya mengatakan bahwa dirinya dan segenap jajaran pemkot Bekasi menyambut baik berdirinya RS Awal Bros kedua di Bekasi Timur ini. Bahkan kalau RS Awal Bros mau membuka cabang ketiga dan seterusnya walikota Bekasi akan langsung menyetujui izinnya.
Usai menyampaikan sambutannya Dr. Rahmat Effendi bersama H. Arfan Awaloeddin dan jajaran manajerial RS Awal Bros melakukan ceremonial pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti. Acara tersebut menandakan bahwa RS Awal Bros di Bekasi Timur telah resmi bisa beroperasi melayani masyarakat.
Ceremonial grand opening RS Awal Bros Bekasi Timur.
Tour RS Awal Bros di Bekasi Timur bersama teman-teman blogger dan media
Selain, berkesempatan menyimak talkshow tentang kesehatan jantung dan menyaksikan ceremonial acara grand opening RS Awal Bros, blogger dan media, termasuk saya, diajak melakukan tour keliling RS Awal Bros Bekasi Timur.
Kalau saya pribadi menilai RS Awal Bros ini mewah sekali desain interiornya, sehingga enggak nampak seperti sebuah rumah sakit. RS Awal Bros di Bekasi Timur ini terdiri dari empat lantai. Saya dan teman-teman blogger dan media berkesempatan mengunjungi Ruang Radiologi, Ruang IGD, kamar kelas I, kamar VIP, kamar Super VIP, Ruang bersalin dan perawatan bayi sehat, ruang Madical Check Up, dan ruangan-ruangan lainnya.
Ruang periksa dokter spesialis kandungan.
Ruang medical check up.
Ruang periksa dokter spesialis anak.
Kamar rawat inap.
Ruang IGD.
Ruang radiologi.
Ruang bayi sehat.
Saya menilai fasilitas di sana sangat lengkap, sehingga menurut saya recommended buat warga Bekasi, khususnya Bekasi Timur. Enggak perlu jauh-jauh ke rumah sakit di Jakarta, sebab standarnya sama. Apalagi, kata H. Arfan Awaloeddin founder RS Awal Bros, rumah sakit tersebut standarnya sama dan memakai standar internasional untuk pelayanan medisnya.
Selain itu untuk warga Bekasi yang kurang mampu dalam segi ekonomi, Walikota Bekasi Timur mengatakan bahwa RS Awal Bros ini juga akan segera menjalin kerja sama untuk melayani kartu sehat. Saya optimis bahwa kehadiran RS Awal Bros di Bekasi Timur akan mampu mendukung pemerintah memberikan layanan kesehatan terbaik buat masyarakat, sebagaimana RS Awal Bros yang sudah berdiri di wilayah lain sebelumnya.
April Hamsa
Terima kasih tulisannya mba April. Lengkap sekali.
Sahabatku kena penyakit jantung di usia 35 tahun dan itu membuatku semakin kuatir karena penyakit jantung ini nggak hanya di alami orangtua melainkan anak muda juga ya. Smoga selalu sehat ya.
Sekarang warga Bekasi sudah ada rumah sakit yang lengkap ya Mba, jadi nggak perlu jauh2 berobat ke Jakarta lagi. Apalagi kelak RS Awal Bros akan kerjasama dengan Kartu Sehat.
Mengenai penyakit jantung, memang ngeri ya Mba dengernya. PR niy buat saya, untuk menerapkan pola hidup sehat.
Aseek banget ya talkshownya bermanfaat banget, jadi tahu mengenai penyakit ja tung koroner yang bisa menyerang kapan aja, selagi masih muda wajib deh paham dan ngikutin gaya hidup sehat. Heheh
Duh penyakit jantung itu gak terduga banget datangnya. Semoga kita dan keluarga bisa selalu jaga kesehatan jantung ya mbak. RS Awal Bross keren banget ya, semoga fasilitasnya juga bisa prima untuk mereka yang pakai kartu sehat dari pak Walikota
Ternyata kurang olahraga pun menjadi pemicu jantung koroner ya? Berarti harus rutin dijadwalkan..
Makasih mbak, infonya bermanfaat sekali… ^^
Penyakit ini lebih seram daripada nonton film pengabdi setan yoh mbak. 😂👻
Wah, sekarang warga Bekasi ga oerlu jauh2 ke ibukota jika konsuktasi kesehatan mauoun ada keadaan gawat darurat ya. RS Awal Bros Bekasi Timur menjadi solusi tepat. Apalagi Kartu Kuning kesehatan sudah diterima di R tersebut. Jadi ga ada alasan menolak pasien dg kartu kuning ya.
Iya ketika udah merasa benar2 menjaga kesehatan kayak Marcel, nggak disangka juga ya kalau ternyata ada penyakit jantung. Ini pentingnya juga untuk memeriksa kesehatan, apalagi yg lengkap banget kayak Marcel.
Selama ini aku heran kenapa abis main futsal bisa kena serangan jantung. Berarti sebelumnya memang pembuluh darahnya udah bermasalah namun tidak terdeteksi.
Talkshow kemarin bener-bener ngebuka wawasan, Mbak.
Jadi harus menakar pola hidup sehat kayak apa yang mesti dijalani 🙂
penyakit jantung ini tidak terduka, kadang malah karena shok bisa jantungan
Mba April, nggak nyangka ya, kalo ternyata bergaya hidup sehat saja tidak bisa menjamin kita bakal sehat-sehat aja. Kita harus rajin check kesehatan juga. Sedih, melihat kenyataan bahwa masyarakat kita masih banyak yang belum aware mengenai PTM 🙁
Aduh ngeri juga penyakit jantung koroner ini. Suami dan aku termasuk jarang olah raga. Harus mulai sering2 olahraga nih, meskipun yg rajin OR juga bukan jaminan nggak bakal terkena serangan. Paling nggak sudah berusaha hidup lebih sehat.
lengkap ya fasilitas rsnya.
sereem euy penyakit jantung itu 🙁
Wah bagus banget ya mba sambil diajarin dan diberikan simulasi Bantuan Hidup Dasar. Seharusnya kita masyarakat sudah mengenal bantuan hidup dasar, terlebih lagi seringnya kejadian serangan jantung di sekitar kita. Rumah sakitnya juga bagus ya mbak, RS Awal Bros yang disini juga bagus mbak 🙂
Nah semoga ga ada lagi istilah orang miskin dilarang sakit jantung ya 🙂
ak akhir2 ini sering nyeri dibagian dada, tapi setelah tanya ke tetangga yang dokter sih ciri2ku bukan penyakit jantung. serem juga sih kalo ngerasain nyeri didada takut kenapa kenapa :3
pengen check up juga tapi dikotaku ngga ada RS yang punya alat selengkap ini :3
Tambah ilmu nech, tfs yaa mba
Eeh, aku jok malah jd inget pas periksa kehamilan pertama abang ranu di rs. Awal bros yg di Kalimalang. Dokternya masih muda dan ganteeeng. Haba maaf oot
Dari 5 ciri-ciri orang yang berpotensi terkena penyakit jantung koroner itu, aku kena di point ke 5 😀
Jadi terpancing untuk olahraga lagi yang rutin. Tfs April
Wah kalau nyeri di dada perlu diwaspadai ya dan diantara kelima ciri-ciri yang nomer 5 nih mak jleb banget. Aku termasuk yang jarang olah raga khusus gitu, olah raga ala aku ya nyapu ngepel dan momong anak hahaha
Makasih sharingnya Pril 🙂
Fasilitas rumah sakit bros lengkap banget ya, disediakan untuk warga Bekasi dan sekitarnya
Artikelnya lengkapbanget, jadi lebih waspada dengan penyakit jantung koroner yang bisa menimpa siapa saja, sekarang usia sudah bukan patokan ya
Duh mba lengkap banget infonya, kalau aku buat even report kayaknya gak bakal selengkap ini, salah fokus ke Marcellino papanya Lala (duh ketauan umurnya deh) 😅