Satu lagi buku tentang investasi hadir. Judulnya Memilih (Menjadi Investor) Bahagia. Buku yang ditulis oleh Wuddy Warsono, CFA ini katanya ditulis untuk investor milenial pemula.
Kini, siapapun bisa jadi investor
Ngobrolin tentang investor milenial pemula, teman-teman percaya enggak sih kalau minat milenial berinvestasi naik pada masa pandemi seperti sekarang? Kalau saya sih percaya. Soalnya, belakangan, beberapa teman saya makin sering ngobrolin tentang investasi, seperti emas, reksadana, saham, bahkan properti.
Saya pribadi, walaupun belum seberani mereka, juga sudah mulai berinvestasi kecil-kecilan. Soalnya, secara tak langsung terpengaruh juga oleh circle saya juga. Plus, sepertinya momen pandemi ini memicu keinginan saya untuk lebih berhemat.
Ketimbang menghabiskan uang untuk hal-hal yang konsumtiff dan kurang bermanfaat, bukankah lebih baik menabung dan berinvestasi? Kayaknya itu kali ya, yang ada di pikiran orang yang baru memulai berinvestasi seperti saya?
Kini dengan makin majunya teknologi dan terbukanya akses informasi, semua orang bisa jadi investor. Sumber gambar: Pixabay.
Terlebih lagi, media berinvestasi sekarang juga tak serumit dulu. Teknologi mempermudah segalanya dengan kehadiran aplikasi-aplikasi investasi. Informasi tentang investasi pun makin mudah diakses.
Instrumen investasi, zaman now, bahkan bisa dibeli dengan harga murah. Cukup bermodal Rp. 100 ribu saja sudah bisa beli 1 lot saham, sehingga ibu-ibu rumah tangga seperti saya bisa beli saham dengan mudah.
Tentu saja, walau terlihat hanya mengeluarkan modal kecil, namun keinginan untuk mendapatkan keuntungan dari berinvestasi pasti ada donk ya?
Maka, dari itu, sebagai investor (pemula) juga tetap wajib mempelajari segala hal tentang investasi, salah satunya bisa dengan membaca buku bertema investasi. Nah, balik lagi ke buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia yang saya sebut tadi, saya rasa buku ini akan memberi pencerahan baru mengenai investasi.
Latar belakang buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia
Kalau ada yang berharap akan mendapatkan panduan praktis maupun analisis tentang investasi di buku ini, sepertinya bakal kecewa duluan, deh, hehe. Buku ini justru lebih banyak berisi motivasi sebelum kita semua memutuskan untuk menjadi seorang investor.
Membaca buku ini, siap-siap untuk “ditabok”, diingatkan kembali mengenai tujuanmu menabung reksadana, membeli saham, dll. Kemudian, buku ini juga akan membuat kita bertanya-tanya kepada diri sendiri, apakah cara kita berinvestasi selama ini sudah benar-benar membuat kita menikmati prosesnya atau malah sebaliknya? Bikin kita tegang, bahkan stress, karena selalu ingin tahu pencapaian kita?
Bukankah kita berinvestasi supaya kelak mencapai masa depan yang lebih baik? Maka, alangkah baiknya prosesnya pun kita lakukan dengan baik. Tidak stress, melainkan harus happy.
Wuddy Warsono peulis buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia.
Buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia ini sebenarnya isinya menceritakan tentang pengalaman hidup dari penulisnya sebagai orang yang telah malang melintang di bidang investasi selama 22 tahun lamanya. Wuddy Warsono merasa perlu untuk membagikan ceritanya supaya dapat mengedukasi kaum muda milenial yang belakangan banyak yang mulai berinvestasi.
“Buku ini cuma ingin berbagi cerita tentang investasi, tentang betapa pentingnya present moment, juga berbagi cerita mengenai bagaimana menanamkan kebiasaan baik dalam hidup seperti investasi. Bagaimana memilih orang-orang yang mengelilingi kita dan bagaimana merencanakan sukses,” kata Wuddy Warsono dalam acara beda buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia ini yang diselenggarakan secara virtual tanggal 8 April lalu.
Wuddy Warsono juga mengingatkan supaya dalam dalam mencapai kesuksesan dalam prosesnya kita harus bahagia. Soalnya orang yang bahagia biasanya akan selalu memiliki energi yang tinggi dalam mencapai kemajuan/ kesuksesan yang dituju.
Kemudian, buku ini juga menekankan agar investor tak perlu menjadi seseorang yang perfectionist, melainkan kudu mengutamakan action supaya bisa maju.
Menariknya buku ini tidak menampilkan grafis yang menunjukkan suku bunga, harga saham, nilai tukar mata uang lokal dan asing, dll, melainkan diwarnai dengan ilustrasi menarik yang digambar oleh putri penulisnya.
Tentang buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia
Buat yang penasaran seperti apakah buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia ini? Berikut adalah bukunya:
Buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia.
Buku setebal 212 halaman ini diterbitkan tahun ini oleh PT Elex Media Komputindo. Buku ini sudah dipasarkan di seluruh toko buku Gramedia dan telah mendapatkan anugerah sebagai buku best seller.
Buku ini terbagi menjadi 7 bab, antara lain:
- Tentang Keluarga
Pada bab ini kita akan diingatkan betapa sebaiknya apapun yang kita lakukan, kita harus menomorsatukan keluarga. Walapun, bekerja keras dan giat juga sangat penting, namun tetap memiliki waktu yang menyenangkan bersama orang-orang yang kita sayangi.
-
Tentang Pendidikan
Pendidikan tetap penting, maka jika ada privilige yang sedemikian rupa untuk sekolah jangan disia-siakan. Banyak orang di luar sana mungkin tak seberuntung kita bisa bersekolah dengan layak.
Pendidikan membuat kita memiliki kompetensi. Pendidikan juga membuat kita menjadi orang yang tidak mudah tersulut emosi pada saat memutuskan sesuatu, karena selama sekolah kita membangun dan melatih critical thinking.
- Tentang Membangun Karier yang Berarti
Saat kita tahu sejak dini mau jadi apa, ini akan menghindarkan kita dari memilih jalan yang salah. Kita juga disarankan untuk menikmati prosesnya, karena sama berharganya dengan hasil yang akan kita capai. Kemudian, apabila apa yang sudah kita cita-citakan berhasil kita capai, sebaiknya kita melakukan hal tersebut karena memang kita suka, bukan karena harapan mendapat pengakuan dari orang lain.
Tak ketinggalan, jadilah langka dan berharga karena kemampuan kita. Maka, hidup kita akan lebih berarti, tak hanya buat kita sendiri, namun untuk orang ain juga.
-
Tentang Memilih Lingkungan Kita
Di bab ini kita disarankan supaya mampu memilih teman-teman dan lingkungan yang bisa membuat kita mengeluarkan hal-hal positif dalam diri kita. Lingkungan yang mau membantu dan mendukung kita untuk jadi orang sukses, namun juga tidak memaksa kita untuk tetap tinggal andai kita menemukan jalan lain yang lebih baik.
-
Tentang Perjalanan
Pada bagian ini, penulis menceritakan tentang beberapa orang yang memiliki kisah sukses. Kita akan diberi bocoran langkah apa saja yang dilakukan orang-orang ini dalam meraih kesuksesannya. Kadang meraihnya tak hanya butuh banting tulang, namun ada kalanya berjalan dengan santai dan menghilangkan kekhawtiran yang berlebihan.
-
Tentang Hal yang Menginspirasi
Penulis mengingatkan kita bahwa kita dapat mengambil inspirasi dari mana saja untuk memulai action. Memang ada kalanya tak semua berhasil tapi dalam proses itu nanti kita akan menemukan banyak hal seperti titik balik, belajar melupakan, merelakan, juga makin mengenali dunia yang sesungguhnya. Kita akan diajak belajar memaafkan diri sendiri apabila gagal. Kemudian, diajak kembali untuk bangkit.
-
Tentang Hidup di Era New Normal
Sampai pada bab yang relate sekali dengan masa sekarang ini. Tak ada yang menyangka kita bakal hidup di masa pandemi yang tak menentu seperti sekarang. Tentu saja, bab ini memberikan saran apa saja terkait investasi yang harus kita lakukan, seperti jangan gengsi memilih investasi, jangan banyak berutang, dll.
Begitulah teman-teman kira-kira penggambaran dari ketujuh bab dalam buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia ini.
Dari ketujuh bab tersebut saya memfavoritkan bab pertama, kemudian bab keenam, serta bab terakhir. Menurut saya, pondasi untuk meraih kesuksesan yang pertama tetap keluarga. Soalnya kalau tanpa dukungan keluarga kita bukan siapa-siapa.
Ilustrasi menarik di buku ini digambar oleh putri penulis, Joelle Warsono.
Begitu pula apabila kita telah sukses, jangan sampai tamak dan melupakan keluarga. Harta bisa dicari, namun cinta kasih dari orang-orang terdekat tak akan tergantikan.
Bab ke-6 menurut saya memotivasi pembaca untuk tak mudah menyerah. Kemudian nyambung dengan bab selanjutnya yang mungkin bagi sebagian orang tak gampang untuk bertahan. Saya paling suka peribahasa Jepang yang dicantumkan dalam bab ini:
“Jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali.”
Seolah mengingatkan saya, tak apa gagal, tak apa sedih, namun jangan lupa untuk bangkit dan lari mengejar ketertinggalan.
Saya rasa intinya begitu sih teman-teman mengenai buku ini. Buat teman-teman yang penasaran mengenai buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia karya Wuddy Warsono ini, langsung aja beli di Gramedia baik offline maupun online dengan harga Rp. 150 ribu. Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat menikmati langkah menjadi investor bahagia 🙂 .
April Hamsa
Hihi oh jadi kalau ada orang yang malah sutris habis berinvestasi itu sebaiknya memikirkan ulang ya dengan membaca buku ini pasti dapat pencerahan lebih ya Mbak.
Wuddy Warsono sangat piawai untuk pembaca/ generasi milenial berinvestasi dgn bijak ya
Kudu cermat dan detailjugaa..
intinya ga ada kata terlambat utk memasuki kancah investasi
Ooooh, ternyata investasi tentang kehidupan? Hehehe aku udah ngeri aja kalau obrolan saham2 gitu soalnya ga ngerti2 hahaha 🙂 Sepertinya buku ini patut dibaca. Ada harga, ada kualitas. Dengan 150 ribu baca buku setebal 212 halaman dengan isi yang aduhai begini, mantap lah. Bisa dibaca pas senggang di sela2 ibadah puasa nih. TFS mb April.
Bahagia memang pilihan ya mba dan bukan sesuatu yang tidak mungkin untuk digapai. Kembali ke diri kita sendiri dan pastinya juga untuk keluarga besar kita
buku ini semacam guidance untuk menjadi investor yang sukses dan bahagia, apa yang dibahas pun sangatlah menarik, semoga bisa jadi investor yang bahagia juga aamiin
Bukunya keren..apalagi ada ilustrasinya..ternyata dibuat sama anak penulisnya ya.. Wajib baca nih biar makin melek sama urusan investasi…
wah ini bisa jadi buku yg recomended buat yg mau belajar investasi ya mbak
biar tahu dulu bagaimana menjadi investor yg bahagia
btw keren juga ya penulisnya, bisa bikin ilustrasi sendiri buat bukunya
Buku ini sebenarnya bisa mendatangkan inspirasi bagi kita yang mau berinvestasi. Biar lebih tercerahkan. Bentuk investasi sendiri tentu juga harus kita pikirkan ulang ya kan, mau bertahan, mau nambah atau mau mengubah. Tapi setidaknya kita bisa baca pengalaman dari orang yang udah malang-melintang dalam dunia investasi biar wawasan kita juga bisa nambah. Sip lah!
Buku bacaan yang berat tapi ringan eh gimana hehe.. tapi judulnya sebenarnya ngga berat isinya maksudnya bobot atau value yang disampaikan dari buku ini sangat banyak alias bermanfaat apalgi buat para millenial ya
“Jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali” itu pepatah yang bagus. Tetapi, juga membutuhkan sosok yang kuat. Karena terkadang baru jatuh sekali udah kapok. Padahal untuk menjadi investor andal kayaknya salah satunya harus berani jatuh bangun.
Bener banget kalau fenomena investasi langsung marak pas pandemi ini. Pembahasan manajemen keuangan juga gencer diomongin. Kalau aku sudah mulai coba investasi nabung emas, kecil-kecil aja dulu nabungnya.
wah ada pembahasan tentang hidup di era new normal juga dalam buku ini. Iya ya judulnya investasi, tapi judul bab-bab utamanya malah nggak ada kata “investasi”. jadi tertarik pengen baca juga.
Penulis juga berkolaborasi dengan putrinya sendiri. Keren nih, Bapaknya yang nulis, putrinya yang melengkapi dengan gambar-gambar ilustrasi
Wah acaranya menarik ya sayang nggak ikutan, banyak insight menarik yang bisa kita dapatkan dari buku ini dan kita nggak terlalu terbebani karena investasi ternyata bisa dimulai dari nominus kecil
Buku ini bisa membuat para milenial melek investasi ya mbak
investasi kebiasaan yg baik, jadi perlu sedini mungkin dilakukan. Mulai dari usia muda, biar tua kaya raya, hehe
Buku ini sangat recommended banget buat kita apalagi yang suka membaca dan ada informasi tentang seputar investasi seperti ini
Betul, Mbak. Sekarang ibu rumah tangga pun bisa investasi dengan menyisihkan sedikit dari uang belanja. Bukunya pasti bermanfaat banget untuk tahu cara investasi dengan bahagia.
Suka cara menyampaikan pesan-pesan tentang betapa pentingnya berinvestasi ya dalam sebuah cerita jadi gak mumet bacanya
Buku nya pas banget nih buat referensi bacaan anak muda atau pasangan muda yang lagi getol berinvestasi. KEmarin lagi heboh soal investasi yang katanya bikin jantungan. Mindset yang salah seperti ini yang kudu diubah ya, harus baca buku ini sampai katam agar berinvestasi tapi tetap bahagia
Zaman skrg siapapun bs jd han jipyong nih. Berinvestasi sejak masih muda. Aplg klo udah bekeluarga oenting banget bs manage income yg nganggur.
Duh kayanya buku ini emang cocok banget buat aku yang buta banget nih tentang investasi. Apalagi kalo pembahasannya ringan dan mudah dimengertiii
Unik banget bukunya Wussy Warsono.
Membuat pembaca merasa tertarik dengan menjadi investor dengan cara yang sederhana dan insightful.
Mungkin gak yaa…bakalan bahas investasi dengan lebih mendetil di buku berikutnya?
Bikin seneng yang baca kalau ajakannya bahagia gini ya mak. Tapi emang bener investasi kudu bahagia, kalau g bahagia jangan investasi. Secara biasanya suka terpaksa untuk investasi
Ih bagus nih bukunya. Kepengen deh baca buku tentang investasi begini. Aku masih kacau nih soal investasi. Huhu payah. Gak punya pengetahuan banget soal investasi soalnya. Nyari online deh kayaknya.
Buku Memilih Menjadi Investor Bahagia ini cocok dibaca anak millenial buat mengisi waktu luang selama belajar di rumah aja.
Soalnya ada ulasan tentang Hidup di Era New Normal yang buat sebagian anak muda terasa sulit dijalani.