Yeaaayy, alhamdulillah, akhirnya buku Sambal Roa: Ragam, Resep, dan Rupiah (Sambal Roa) di-launching juga. Sebenarnya, sudah sejak akhir tahun lalu dikabari oleh Mbak Katerina (@travelerien) kalau buku Sambal Roa ini akan diterbitkan. Namun, pas hari H launching bukunya, tetep excited, donk 😀 .

Pasalnya, di buku Sambal Roa ini nyempil satu tulisan saya, tepatnya di halaman 37 #uhuks. Saya merasa surprise juga, soalnya enggak menyangka, setelah sekian lama enggak bikin karya yang dibukukan, eh, tiba-tiba sudah ada buku berisi dengan tulisan saya.

Buku Sambal Roa ini memberikan informasi seputar asal-usul hingga bisnis sambal roa. Dok. @travelerien.

Sebenarnya, sebelumnya tulisan tersebut saya posting di blog ini dengan judul Tentang Sambal Roa dan Peluang Bisnisnya (klik aja). Inspirasi postingan tersebut berasal dari Instagram live yang diselenggarakan oleh Omar Niode Foundation pada tanggal 1 April 2022 lalu. Bagi yang belum tahu, FYI, Omar Niode Foundation merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bergerak dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, citra budaya, dan kuliner nusantara, khususnya daerah Gorontalo.

Waktu itu, hadir sebagai narasumber yang ngobrolin seputar sambal roa dan peluang bisnisnya ada founder Omar Niode Foundation Ibu Amanda Katili, penulis buku 100 Mak Nyus Jalur Mudik Ibu Lidia Tanod, owner Dapur Dango Ibu Muthya Farida, dan owner Sambal RoaRia Ibu Titin Wala. Eh, tak disangka dari bincang-bincang di Instagram Live kala itu, ternyata diterbitkan menjadi buku Sambal Roa ini.

Sekilas tentang sambal roa

Oh iya, ngomong-ngomong apakah teman-teman sudah kenal dengan sambal roa?

Sambal roa.

Mungkin, yang namanya sambal roa ini masih asing buat teman-teman yang seumur hidupnya tinggal di Jawa. Namun, bagi teman-teman yang tinggal di Indonesia sebelah Timur, khususnya Sulawesi, sambal roa ini tentu enggak asing.

Sambal roa ini juga memiliki nama yang berbeda-beda, tergantung daerahnya. Kalau di Manado disebut dengan nama sambal roa, di Gorontalo disebut sambal sagela, sedangkan di Maluku lebih dikenal dengan nama sambal galafea.

Bentuk ikan roa asap. Doc. @travelerien.

Bahan dasar sambal roa adalah ikan roa atau ikan julung-julung (Hemiramphus sp) yang sudah melalui proses pengasapan. Ikan roa asap ini kemudian dihaluskan, baik dengan cara ditumbuk atau disuwir dan dijadikan campuran sambal. Jadilah sambal roa.

Semoga ada sedikit gambaran yaaa tentang sambal roa ini, bagi yang belum pernah mencicipinya 😀 .

Launching dan diskusi buku Sambal Roa

Kembali ke launching buku Sambal Roa, acaranya diselenggarakan tanggal 12 Februari 2023 lalu di restoran Nusa Indonesian Gastronomy di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Sekadar informasi, resto ini milik Chef Ragil Imam Widodo (Chef Ragil) yang selama ini dikenal concern dengan kekayaan kuliner nusantara juga.

Ibu Amanda Katili saat membuka acara.

Sayangnya, ketika launching buku Sambal Roa kemarin, Chef Ragil berhalangan hadir, karena ada kegiatan lain. Sebagai gantinya, Chef Ragil memberikan ucapan selamat atas terbitnya buku Sambal Roa via video. Dalam video yang sama, Chef Ragil juga memberikan tips bagaimana membuat makanan dengan campuran ikan roa. Katanya, ikan roa asap ini enak dimasak dengan santan. Lalu, untuk minuman yang cocok mendampingi makanan dengan bahan dasar ikan roa adalah minuman yang ada rasa acid/ asam.

Tak ketinggalan, Chef Ragil juga menyiapkan timnya di resto Nusa Indonesia Gastronomy untuk menyiapkan beberapa hidangan khas Gorontalo yang bisa kami cicipi rame-rame di akhir acara. Nyaaamm, terima kasih Chef Ragil 😀 .

Ibu Ade Putri Paramadita.

Acara launching buku Sambal Roa dibuka oleh Ibu Amanda Katili yang menceritakan latar belakang mengapa hasil bincang-bincang di Instagram Live tahun lalu tersebut dibukukan. Menurut Ibu Amanda Katili akan sangat baik apabila sambal roa ini diperkenalkan dalam bentuk buku, sehingga makin banyak masyarakat yang mengetahui tentang sambal khas daerah Sulawesi ini.

Selain Ibu Amanda Kantili, di acara launching buku Sambal Roa juga hadir Ibu Lidia Tanod, Ibu Muthya Farida, dan Ibu Titin Wala. Akhirnya bisa kopdar dengan semua narasumber Instagram Live bincang-bincang seputar sambal roa yang berlangsung tahun lalu. Ketiga nama tersebut juga berbagi resep sambal roa di buku ini.

Kemudian, hadir pula Ibu Ade Putri Paramadita, seorang Culinary Storyteller, yang telah lama memiliki ketertarikan dengan sambal-sambal khas nusantara. Saking kepengennya mempopulerkan sambal-sambal nusantara, pada tanggal 24 November 2021, bersama dengan Chef Bara Pattiradjawane, Ibu Ade Putri Paramadita melakukan marathon membuat 42 sambal nusantara.

Ibu Lidia Tanod yang sharing tentang makanan apa yang enak dimakan dengan sambal roa.

Ibu Ade Putri Paramadita juga menyumbangkan tulisannya di buku Sambal Roa ini. Lalu, dalam acara launching buku, Ibu Ade Putri Paramadita sempat sharing mengenai rasa sambal roa yang unik.

Menurutnya, enggak semua sambal roa memiliki rasa pedas yang berlebihan. Ada pula yang pedasnya sedang, tergantung bahan-bahan dan selera orang yang membuatnya.

Selain itu, menurut Ibu Ade Putri Paramadita, sambal roa yang berbahan dasar ikan roa asap ini unik. Bisa dijadikan sebagai lauk juga atau sebagai kondimen makanan lain.

Ibu Lidia Tanod membenarkan pendapat Ibu Ade Putri Paramadita. Ibu Lidia tanod menjelaskan bahwa sambal roa bisa dijadikan pendamping untuk makanan asin maupun manis.

Iyes, jadi, sebenarnya makanan manis, contohnya pisang goreng juga bisa dimakan dengan dicocol sambal roa, lho. Kalau mau nyobain yang rasanya pas, bisa pakai jenis pisang Goroho.

Ambu Maria yang menjelaskan tentang food blogger.

Pisang Goroho ini adalah pisang asal Gorontalo. Pisang jenis ini ketika digoreng, rasanya enggak terlalu manis dan teksturnya lebih keras dibandingkan pisang sejenis. Namun, sebenarnya, kalau mau nyobain makan pisang goreng dicocol sambal roa dari bahan pisang kapok atau pisang tanduk, menurut saya juga bisa, sih #imho.

Setelah ngobrolin sambal roa dan makanan apa saja yang enak disantap dengan sambal ini, tibalah giliran Ambu Maria G. Soemitro sebagai perwakilan blogger sekaligus kontributor buku Sambal Roa berbicara tentang peran blog untuk memajukan kuliner nusantara. Menurut Ambu Maria, dengan mengangkat makanan di blog, banyak orang bisa dengan mudah menemukan makanan khas nusantara.

Tinggal googling aja, nanti bisa langsung mendapatkan artikel tentang makanan tersebut. Penjelasan mengenai makanan apabila ditulis di blog pun bisa lebih lengkap, dibandingkan jika cuma diposting di media sosial yang mungkin karakternya terbatas. Selain itu, tulisan di blog pun biasanya long lasting.

Pada saat Ambu Maria menjelaskan mengenai blog ini, ternyata beberapa peserta event launching menyatakan tertarik juga untuk menulis blog yang menceritakan tentang makanan. Waaahh, saya pun jadi ikut semangat juga untuk lebih banyak menulis tentang makanan di blog saya. Soalnya, belakangan saya juga lagi seneng-senengnya menulis tentang kulineran.

Ibu Tantri Soetjipto yang sharing tentang UMKM kuliner.

Awalnya, tujuan saya menulis tentang food di blog tuh untuk mendokumentasikan kegiatan saya dan keluarga kala makan-makan di luar rumah. Namun, saya jadi keidean untuk menjadikan tulisan tersebut sebagai kesempatan untuk turut memperkenalkan kuliner Indonesia. Siapa tahu kan, tiba-tiba nanti ada orang yang butuh info kulineran, trus terbantu karena menemukan tulisan-tulisan kulineran saya itu? 😀

Selepas Ambu Maria sharing tentang blog, berikutnya hadir Co-Founder Womanpreneur Community Ibu Tantri Soetjipto yang menceritakan pengalamannya membina Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya yang bergerak di bidang kuliner. Dari cerita Ibu Tantri Soetjipto kebayang perjuangan UMKM kuliner dalam mengembangkan dan mempertahankan bisnisnya.

Peserta acara launching buku yang antusias mendengarkan narasumber.

Itulah teman-teman mengenai acara launching buku Sambal Roa, sekaligus diskusi mengenai makanan pedas yang satu ini. Banyak info dan pengetahuan baru yang cukup berharga yang saya dapatkan dari acara ini.

Lalu, kebetulan pada hari yang sama, Ibu Amanda Katili sedang berulang tahun, sehingga ada perayaan kecil-kecilan juga untuk Ibu Amanda bersama keluarganya yang turut hadir di acara.

Ibu Amanda berulangtahun di hari yang sama dengan acara launching.

Setelah acara launching dan diskusi, acara pun dilanjutkan dengan icip-icip makanan khas Gorontalo yang cocok dimakan dengan sambal roa. Makanan khas Gorontalo yang saya nikmati di acara saat itu antara lain: Tumpeng Gorontalo yang terdiri dari Nasi Kuning Gorontalo, Ayam Iloni, Sate Balanga, ihu Tilinanga, Acar, dan Sambal Sagela (Roa). Ada pula kue khas Gorontalo yakni Cara isi dan Tobu’u.

Tak ketinggalan, makanan yang sudah disiapkan tim Chef Ragil, antara lain ada Singkong Goreng, Panada, Lalampa, Pizza Roa, serta Pisang Goreng. Untuk makanan yang terakhir saya sebut, bahan bakunya adalah pisang Goroho yang didatangkan langsung dari Gorontalo. Enak banget dimakan dengan dicocol pakai sambal roa.

Sambal roa dan keripik pisang pedas dari @bakulgoronto.

Selepas acara, saya juga membawa beberapa oleh-oleh yakni pisang Goroho, ikan roa asap, keripik pisang dan sambal roa dari Mbak Zahra (@bakulgoronto), serta gelato Locarasa milik Chef Ragil juga.

Review singkat buku Sambal Roa

Mengenai buku Sambal Roa, saya sangat merekomendasikan buku ini buat teman-teman pecinta kuliner, khususnya kuliner nusantara, yang agak susah makan kalau makanannya enggak pedas/ tanpa sambal 😀 .

Berfoto bersama kontributor penulis buku Sambal Roa.

Penasaran isi bukunya? Saya coba bikinin review singkat buku Sambal Roa ini ya.

Profil buku:

  • Judul: Sambal Roa: Ragam, Resep, dan Rupiah
  • Penulis: Amanda Katili Niode, dkk.
  • Editor: Amanda Katili Niode
  • Penyunting: Ngadiyo
  • Perancang sampul: Wirastuti
  • Penata letak: Goodteadesign
  • Penerbit: Diomedia
  • Tebal: 92 halaman + viii
  • Cetakan Pertama, Januari 2023.

Ulasan buku:

Menurut saya, siapapun yang ingin mengenal sambal roa wajib membaca buku Sambal Roa ini. Meskipun sekilas bukunya terlihat simple, namun siapa sangka kalau dengan membaca buku ini, kita akan mendapatkan pengetahuan mengenai:

  • Apa itu sambal roa, asal-usulnya, serta informasi mengenai bahan dasarnya, yakni ikan roa atau ikan julung-julung.
  • Penggunaan sambal roa pada kuliner nusantara.
  • Bisnis sambal roa yang menguntungkan dan juga pemasaran digital yang membantu meningkatkan bisnis ini.

Yang mau tahu tentang sambal roa yuk miliki buku Sambal Roa ini.

Buku Sambal Roa ini juga dilengkapi dengan berbagai resep sambal roa. Meskipun nama dan bahan dasarnya sama, ternyata sambal roa ini bisa dikombinasikan dengan beberapa bahan-bahan sambal lainnya. Hal ini mempengharuhi rasa, tingkat kepedasan, hingga tekstur sambal.

Selain dapat memuaskan keinginan teman-teman menjajal kepedasan sambal roa, apabila teman-teman berminat berbisnis kuliner sambal roa, juga bisa memulainya dengan membaca buku ini, lho.

Itulah sedikit ulasan atau mungkin yang lebih tepat disebut dengan perkenalan mengenai buku Sambal Roa ini.

Apabila teman-teman tertarik memiliki buku Sambal Roa ini, bisa langsung menghubungi Penerbit Diomedia (@penerbitdiomedia) atau WA ke nomor 085643762005. Oh iya, harga buku Sambal Roa ini Rp. 75.000,-00.

Semoga postingan mengenai buku Sambal Roa ini bermanfaat ya 😊.

April Hamsa