Belanja perlengkapan bayi merupakan salah satu aktivitas yang menyenangkan ketika menyambut kelahiran buah hati. Apalagi kalau hamil anak pertama. Wuah, rasanya semua baju dan perlengkapan bayi di toko terlihat lucu-lucu. Iya kan? 😀 Meski demikian, sebaiknya jangan kalap belanjanya ya teman-teman. Soalnya, ketika kita punya anak, kebutuhan akan semakin banyak, enggak sebatas perlengkapan bayi saja. Kita juga harus mulai memikirkan alokasi anggaran buat kesehatan dan pendidikan anak. Maka, solusinya saat belanja perlengkapan bayi baru lahir, kita juga harus berhemat yaaa. Mau tahu caranya bagaimana? Oke, dalam postingan kali ini, saya mau kasi tau bagaimana caranya belanja perlengkapan bayi baru lahir dengan hemat.

Apa saja yang perlu disiapkan ketika menyambut kelahiran buah hati?

Eh, sebelumnya, tips ini bukan murni dari saya sih, hehe. Melainkan tips belanja dari Psikolog Anak yang juga seorang ibu, Saskhya Aulia Prima, M.Psi (Mbak Saskhya). Saya bertemu dengan Mbak Saskhya di acara momblogger gathering bersama Mastercard pada tanggal 19 Desember lalu di Equity Tower, Jakarta Pusat. Jadi, dalam kesempatan itu Mbak Saskhya sharing tentang “Parenting 101: What to Expect When You’re Expecting”, mulai dari persiapan mental, fisik, sampai dompet para calon orang tua.

Belanja perlengapan bayi adalah aktivitas yang menyenangkan buat ibu hamil. Sumber: Pixabay.

Waktu itu Mbak Saskhya memulai sharing-nya dengan menyebutkan hal-hal apa saja yang berbeda antara sebelum dan sesudah punya anak. Misalnya nih, sebelum punya anak dunia cuma milik berdua dengan pasangan, setelah anak lahir, mau engak mau perhatian juga terbagi ke anak. Kemudian, sebelum ada anak, mungkin kita lebih banyak punya me time, setelah ada anak ya mau enggak mau, kudu pintar mengatur strategi supaya punya me time.

Kemudian, Mbak Saskhya melanjutkan dengan bercerita bahwa sesudah melahirkan itu biasanya ibu-ibu mengalami kondisi seperti:

Mengalami perubahan bentuk fisik

  • Rentan jadi enggak percaya diri.

  • Emosi kurang stabil

  • Kurang tidur.

Itulah sebabnya, Mbak Saskhya menyarankan supaya sebelum baby-nya lahir, bahkan kalau perlu sebelum menyiapkan kehamilan, sebaiknya ibu melakukan persiapan fisik, mental, juga persiapan lainnya, meliputi dana dan perlengkapan pengasuhan untuk si kecil. Supaya saat si baby lahir, ibu enggak kaget, apalagi sampai mengalami drama baby blues syndrom.

Persiapan fisik yang disarankan antara lain:

  • Olahraga sebelum dan sesudah melahirkan.

  • Makan makanan bergizi.

Mbak Saskhya ketika sharing tentang perlengkapan bayi baru lahir.

Kemudian, Mbak Saskhya juga menyarankan supaya ibu melakukan persiapan mental, seperti:

  • Memperkaya pengetahuan tentang pengasuhan bayi dari sumber yang jelas.

  • Minta bantuan orang terdekat jika diperlukan.

  • Melakukan pembagian tugas dengan suami.

  • Enggak masalah kalau berpikiran “It’s ok to be not ok”.

  • Usahakan agar ibu selalu merasa bahagia.

Ibu-ibu zaman sekarang kan suka berpikir idealnya semua bisa kita kerjakan sendiri. Padaha; kan butuh orang lain juga. Tidak masalah kalau berpikir It’s oke to be not oke. Ibu harus bahagia, jangan sampai low. Kalau kita low, maka pengaruh ke tumbuh kembang anak, jadi tidak optimal. Enggak perlu kok jadi perfect mother, karena pasti suatu saat ya ada saja kesandungnya” kata Mbak Saskhya.

Saya sepakat sih ya sama Mbak Saskhya. Apalagi di era modern seperti sekarang, kita bisa dengan mudahnya melihat kehidupan para ibu lain di media sosial. Kayaknya kok mereka happy-happy aja gitu mengasuh bayi sendiri. Abis melahirkan kayaknya sudah bisa ketawa ketiwi dan enggak terlihat lusuh. Lha kok beda sekali dengan pengalaman kita saat baru melahirkan? Hehe.

Poinnya, sebagaimana kata Mbak Saskhya, ya enggak masalah kita minta pertolongan. Sebagai ibu, kita harus mencari kebahagiaan, sebab kalau ibu bahagia maka akan berefek kepada pengasuhan anak yang optimal. Pengasuhan anak yang optimal akan membuat perkembangan anak juga optimal dan pada akhrinya kita bisa jadi keluarga utuh yang senantiasa bahagia.

Suasana momblogger gathering bersama Mastercard.

Selain persiapan fisik dan mental, satu lagi yang tak kalah penting adalah perlengkapan bayi baru lahir. Nah, sebenarnya bayi baru lahir itu butuh apa aja sih? Menurut Mbak Saskhya, sebelum bayi lahir kita bisa mulai menyiapkan pakaian bayi, perlengkapan tidur, perlengkapan mandi, perlengkapan menyusui, keperluan traveling, dll.

Sebaiknya jangan beli baju kecil-kecil banyak-banyak, soalnya bayi itu cepat besar. Tahu-tahu bajunya enggak muat lagi,” saran Mbak Saskhya.

Kemudian buat keluarga yang suka traveling ya cari kebutuhan traveling yang sesuai,” kata Mbak Saskhya lagi.

Oh iya, teman-teman, saya lupa menyampaikan di awal tadi, bahwa sebenarnya selain Mbak Saskhya, dalam acara gathering tersebut juga hadir Aktor Tarra Budiman (Tarra) yang tengah menanti kelahiran anak pertama dan Direktur Mastercard Indonesia Tommy Singgih (Bapak Tommy).

Aktor dan calon ayah Tarra Budiman ketika sharing tentang belanja online pakai debit Mastercard.

Menanggapi rekomendasi Mbak Saskhya tentang perlengkapan bayi, Tarra mengatakan bahwa untungnya dirinya belajar dari para moms di media sosial, yakni bahwa enggak semua perlengkapan bayi harus dibeli, namun bisa disewa. Hal tersebut tentu saja, sangat membantu untuk mengurangi anggaran. Apalagi kalau dibelikan, belum tentu juga si anak mau memakainya.

Mbak Saskhya mengamini pendapat Tarra. Kemudian, Mbak Saskhya mengatakan supaya sebaiknya orang tua melakukan hal-hal berikut sebelum memilih/ membeli perlengkapan bayi maupun perlengkapan pengasuhannya:

  • Lakukan riset pribadi dengan bertanya kepada ahli, ibu lain, atau browsing ke situs terpercaya.

  • Buat daftar kategori, misalnya baju apa saja yang mesti dimiliki si anak, dll.

  • Susun urutan prioritas. Kalau enggak penting-penting banget saat awal-awal kelahiran bayi ya enggak usah dibeli dulu.

  • Jangan lupa selalu cek dan bandingkan harga sebelum membeli.

  • Hindari tergeda-gesa dalam membeli perlengkapan pengasuhan.

  • Pertimbangkan manfaat barang bagi perkembangan anak.

Nah, itulah teman-teman informasi mengenai apa saja yang kira-kira perlu disiapkan ketika menyambut kelahiran bayi. Plus tips supaya kita bisa hemat, enggak kalap ketika belanja perlengkapan bayi. Apalagi kalau belinya online, semua yang terlihat lucu-lucu di website pasti ingin dibeli. Iya kan? Hehe, jangan yaaa. Jangan lupa, balik lagi pada yang saya katakan di awal saya memulai artikel ini, kebutuhan anak lainnya masih sangat banyak.

Tapi godaan belanja online perlengkapan bayi begitu besar, gimana donk?

Hahaha, ya ya, namanya juga ibu-ibu yaaa…

Dalam laporan “Digital Mom and Baby Shopper Profil in Indonesia” yang dibuat oleh firma riset pasar spesialis data dan insight e-commerce di Asia Tenggara, e-commerceIQ, emang terbukti kok, ternyata 66% konsumen Indonesia berbelanja produk kategori ibu dan anak secara online. Nah, hayyooo ngaku, siapa yang termasuk ibu-ibu yang suka belanja kebutuhan anak secara online? 😀 Hehe, enggak salah kok teman-teman, namanya juga emak-emak sayang anak. Iya kan? #pembelaan 😀 .

Intinya datanya memang besar yaaa. Luar biasa memang yang namanya belanja online ini. Alasan ibu-ibu lebih suka belanja online untuk memenuhi kebutuhan anaknya itu, biasanya karena:

  • Kenyamanan belanja di e-commerce.

  • Merek yang dijual di e-commerce lebih bervariasi.

  • Konsumsi waktu lebih sedikit saat belanja di e-commerce.

Data menunjukkan bahwa perempuan banyak melakukan belanja kebutuhan anak secara online. Sumber gambar: Pixabay.

Selain data tersebut, e-commerceIQ juga merilis data sebagai berikut:

  • 64% ibu baru alias mamah-mamah muda suka belanja online.

  • 57% perempuan membeli produk dari kategori Ibu dan Anak minimal satu bulan sekali. Rata-rata menghabiskan kurang dari IDR 500.000,- per transaksi online.

  • Jumlah pembelanjaan online terbesar dari perempuan dialokasikan ke Baby Clothing (51%) dan Baby Gear (25,5%).

  • Jumlah ragam produk yang luas (34,4%) menjadi faktor krusial yang menarik perhatian konsumen karena kebanyakan dari mereka belum mempunyai kegemaran yang kuat pada brand tertentu dan terbuka untuk mencoba produk baru.

  • 64% ibu Indonesia memulai perjalanan belanja online dengan cara langsung mengunjungi e-marketplace. Meski demikian, Google dan Facebook/ Instagram tetap menjadi sumber utama, sebelum mereka menemukan produk.

Terlihat jelas bukan, bahwa potensi perempuan alias ibu-ibu sebagai pembeli online tuh besar banget. Oleh sebab itu, ibu-ibu butuh strategi khusus saat belanja online, supaya enggak sampai kebobolan. Apalagi jika belinya pakai kartu kredit, bisa-bisa tagihan membengkak di akhir.

Lakukan pembayaran belanja online pakai kartu debit Mastercard

Untuk menghindari hal semacam itu, maka salah satu solusi belanja online adalah dengan melakukan pembayaran pakai kartu debit. Jadi ternyata kartu debit juga bisa digunakan untuk transaksi elektronik di e-commerce pilihan teman-teman, lho.

Mastercard juga ada kartu debitnya lho. Sumber: Pixabay.

Keuntungan lainnya bila belanja online memakai kartu debit terutama kartu debit Mastercard adalah adanya fitur-fitur keamanan seperti Mastercard SecureCode. Fitur ini menawarkan one time password (OTP) yang akan dikirimkan melalui SMS oleh bank penerbit kartu debit kita, sehingga memungkinkan kita untuk mengotorisasi setiap transaksi.

Dulu alasan keamanan membuat saya ragu untuk belanja online. Tapi kalau pakai kartu debit Mastercard, saya merasa lebih tenang. Salah satunya karena ada fitur keamanan seperti Mastercard SecureCode itu,” kata Tarra, ketika menceritakan pengalamannya memakai kartu debit Mastercard.

Bagaimana kalau kartunya hilang? Kita bisa segera menghubungi bank penerbit kartu untuk membatalkan kartu tersebut,” jelas Bapak Tommy.

Selain itu, kartu debit tidak hanya mudah dan nyaman untuk digunakan, tetapi juga memberikan Anda kendali, bahkan jika kartu Anda hilang atau dicuri. Setiap transaksi pembelian menggunakan kartu debit seperti Mastercard, akan dapat ditelusuri dan dilindungi secara real time. Hal tersebut dapat membantu Anda untuk tetap waspada dan mempermudah untuk memonitor pengeluaran, mengecek perilaku pengeluaran, serta melaporkan transaksi yang tidak sah.

Direktur Mastercard Indonesia Bapak Tommy Singgih.

Tips aman belanja online

Jadi, jelas ya teman-teman, kartu debit Mastercard menawarkan keamanan ketika kita belanja online. Meski demikian, hendaknya kita juga tetap jangan lengah dlaam memakai kartu debit untuk belanja. Teman-teman harus memastikan hal-hal berikut ini, supaya kartu debit Mastercard kita benar-benar aman digunakan belanja online:

  • Hindari melakukan pembayaran dengan kartu debit Mastercard di tempat umum. Apalagi, numpang WiFi di tempat umum. Duh, jangan! Pastikan selalu memakai jaringan internet (tentunya yang dilengkapi dengan password) sendiri yaaa, jika terpaksa melakukan pembayaran di tempat umum.

  • Pastikan laman buat pembayaran ketika kita memasukkan detail kartu debit Mastercard kita tuh aman. Ciri-cirinya bagaimana? Biasanya ada simbol gembok di jendela browser kita. Selain gambar gembok, ciri-ciri website/ laman yang aman untuk memasukkan detail kartu debit kita adalah alamatnya sudah pakai “https”. Huruf “s” pada “https” adalah singkatan dari secure.

  • Seandainya kita terpaksa banget memakai komputer umum, maka jangan lupa untuk senantiasa menghapus riwayat pencarian dan file internet sementara sebelum kita meninggalkan komputer tersebut. Dengan demikian informasi yang kita tinggalkan tidak terbaca orang lain dan tetap aman.

Ketiga narasumber, Tarra, Mbak Saskhya, dan Bapak Tommy berfoto bersama usai acara.

Jadi, gitu deh, teman-teman tipsnya supaya bisa ngerem keinginan banyak-banyak belanja online perlengkapan bayi baru lahir. Pakai kartu debit Mastercard saja. Selain aman untuk bertransaksi, kita juga bisa berhati-hati menggunakannya. Ingat lho, makin banyak dibelanjakan nanti saldo kita akan berkurang. Padahal masih banyak kebutuhan anak lainnya.

Oke, semoga informasi ini jelas dan bermanfaat ya. Khususnya buat teman-teman, para calon orang tua yang tengah menghitung detik-detik kelahiran buah hati. Semoga dimudahkan semuanya :).

April Hamsa