Saya pertama kali punya blog sekitar tahun 2006-an akhir. Saat itu blog saya masih menggunakan platform Multiply (MP). Tahun 2013 MP mati. Suami lalu membelikan saya domain dan hosting untuk membuat blog keluarga www.keluargahamsa.com ini. Oh ya, www.keluargahamsa.com ini punya dua subdomain, yakni www.sari.keluargahamsa.com yang isinya adalah pindahan tulisan-tulisan saya dari MP dulu dan www.maxy.keluargahamsa.com yang berisi segala hal tentang pengalaman saya membesarkan dan mengasuh Maxy, anak pertama saya, yang terlahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Karena saya kesulitan mengelola tiga blog, akhirnya saya putuskan fokus ke www.keluargahamsa.com.

Sekitar tahun 2014-an saya mulai mengikuti berbagai Grup Komunitas Blogger di Facebook. Tapi, ya sekedar ikut-ikut aja. Tidak terlalu memperhatikan karena kesibukan. Hingga sekitar akhir 2015 saat saya udah punya waktu untuk ngeblog lagi, pas mengintip grup-grup tersebut, wew, ternyata sudah banyak anggota yang blognya udah naik level. Dari sekedar sarana curhat menjadi menghasilkan sesuatu. Entah sesuatu berupa penghargaan atas karya, job review, bahkan ada yang jadi pemburu lomba atau giveaway. Mungkin, karena keseringan “kumpul-kumpul” sama mereka, akhirnya saya tertarik juga ingin tahu bagaimana cara menaikkan blog saya ke level yang lebih tinggi.

Maka, ketika Blogger Perempuan dan @BlogHolicID mengumumkan ada blogging workshop, saya langsung mendaftar. Blogging workshop yang diadakan Sabtu 2 April 2016 kemarin bertajuk “Taking Your Blog to the Next Level”. Workshop yang diselenggarakan di Dilo Telkom Bogor ini menekankan pada bagaimana cara kita mengoptimalkan blog dan me-monitize sosial media yang kita miliki. Ada tiga pembicara dalam acara tersebut, yakni Nunik Utami (Writing Trainer), Putri KPM (Social Media Enthusiast and Digital Strategies), dan Shintaries (Blog Trainer dan Founder Blogger Perempuan).

Workshop berlangsung selama tiga sesi. Sesi pertama diisi oleh Nunik Utami yang menjelaskan tentang bagaimana membuat konten SEO. Sesi selanjutnya adalah materi tentang bagaimana memonetize media sosial oleh Putri KPM. Sesi terakhir adalah bagaimana cara membranding blog melalui konten supaya mudah ditemukan di Google oleh Shintaries.

Menulis Konten Blog Menggunakan SEO

Pertama kali membuka sesi ini, Nunik Utami menjelaskan tentang tujuan seseorang menulis blog. Menurut perempuan berjilbab yang juga penulis di salah satu situs kesehatan tersebut, tujuan menulis blog dibagi menjadi tiga:

  1. Senang menulis, lalu memakai blog untuk menyalurkan tulisannya.
  2. Ingin sharing. Awalnya karena seseorang itu senang menulis, lalu ingin supaya orang lain mendapatkan informasi atau manfaat dari tulisannya tersebut.
  3. Ingin diminta oleh orang untuk job review, ingin menjadi blogger profesional.

Nunik Utami menjelaskan tentang menulis blog menggunakan SEO.

Bila ingin menjadi blogger profesional maka yang pada saat memposting tulisan harus mudah diindeks/ dibaca oleh Google dan memikirkan kepuasan pembaca. Namun, antara memuaskan Google dan membuat senang pembaca ini sebenarnya adalah dua hal yang bertentangan. Untuk menyenangkan pembaca, tentu saja, tulisan di blog harus informatif. Sedangkan supaya mudah terbaca oleh Google, blogger disarankan untuk membuat keywords. Tapi, hasilnya jika hanya terpaku pada keywords pastinya tulisan akan terasa kaku.

Nah, maka dari itu blogger perlu memahami bagaimana cara menulis konten blog menggunakan SEO, supaya bisa tetap terbaca oleh Google, namun tetap menyajikan informasi buat pembacanya. Oh ya, sebelum membeberkan penjelasan Nunik Utami tentang bagaimana membuat konten dengan SEO, bagi yang belum tahu tentang SEO saya mau memberi gambaran sedikit. SEO atau kepanjangan dari Search Engine Optimization merupakan suatu teknik untuk membuat blog kita berada pada halaman/ posisi nomor satu di mesin pencarian seperti Google, Yahoo, dan lain-lain.

Lanjut ke penjelasan Nunik Utami. Perempuan berjilbab yang juga seorang novelis ini mengatakan ada delapan hal yang perlu dilakukan untuk membuat konten SEO, yakni:

1. Membuat artikel 1000 kata.

Untuk menulis artikel di blog biasakan membuat artikel sepanjang minimal 1000 kata. Artikel ini berisi pembuka berdasarkan pengalaman, menyajikan informasi, dan memberikan tips. Jika dirasa takut membuat pembaca bosan membaca tulisan panjang, bisa disiasati dengan foto.

2. Memilih Tema.

Sebaiknya memilih tema yang sedang populer atau sesuatu yang sedang dialami seperti catatan perjalanan, atau bisa juga opini tentang sesuatu.

3. Cari keyword.

Untuk mencari keyword bisa menggunakan keyword tool seperti Google Adwards atau keyword tool.io. Kemudian kita bisa menganalisis keyword tersebut. Jika analisisnya tinggi bisa membuatnya sebagai tema tulisan. Gunakan keyword utama dan semantik. Contoh keyword utama misalkan “susu ibu hamil”, maka keyword semantik yang bisa kita pakai: “nutrisi ibu hamil”, “susu ibu menyusui”, “nutrisi ibu meenyusui”. Dalam satu tulisan bisa menggunakan minimal tiga keyword dan maksimal 10 keyword. Tips supaya tidak dibuat bingung oleh keyword adalah tulis dulu artikel baru sisipkan keyword-nya.

4. Judul yang menarik.

Pilihlah kata-kata yang menarik dan harus mengandung keyword.

5. Gunakan gambar.

Untuk gambar atau foto, gunakanlah gambar sendiri. Ubah nama foto menjadi nama blog. Jika tidak memiliki gambar sendiri, bisa mengambil dari penyedia gambar gratis seperti pixabay, dll.

6. Membuat meta description.

Membuat ringkasan sebanyak 156 karakter dan harus mengndung keyword. Tiap platform blog caranya berbeda-beda.

7. Internal link dan eksternal link.

Internal link adalah membuat link ke blog sendiri, banyaknya terserah. Tujuannya supaya pengunjung berlama-lama membuka dan membaca blog kita. Sedangkan eksternal link adalah memberikan link yang menuju ke blog/ situs lain. Sebaiknya jangan banyak-banyak, maksimal dua saja.

8. Gunakan bold dan heading.

Bold paragraf pertama di awal artikel. Disarankan menggunakan heading 3 untuk sub judul.

Monetize Social Media

Sesi kedua mengenai bagaimana cara memonetize media sosial dibawakan oleh Putri KPM. Gadis bernama asli Kartika Putri Mentari ini menjelaskan betapa pentingnya peranan media sosial bagi blogger. Kenapa media sosial penting? Alasannya, yang pertama berguna untuk membangun personal branding. Kedua, sangat berguna bagi blogger untuk membangun networking. Ketiga, bisa membantu blogger menjadi influencer. Influencer adalah orang yang dibayar suatu brand untuk mempengaruhi orang lain membeli produk brand tersebut. Alasan keempat adalah untuk job/ pekerjaan. Media sosial kita bisa menjadi alamat kontak kita, saat ada yang orang yang mau memberi kita job. Kelima adalah untuk mengoptimalkan SEO (better SEO). Kita bisa share postingan di blog ke semua media sosial kita. Dengan demikian akan menambah page views.

Putri KPM menjelaskan cara memonetize media sosial.

Paltform media sosial ada banyak, namun yang populer di Indonesia antara lain Facebook, Twitter, Pinterest, YouTube, LinkedIn, Instagram, dan Google+. Menurut Putri, sebagai blogger, sebaiknya kita memilih platform media sosial yang dicocokan dengan segmentasi pembaca kita. Kemudian, gadis yang berulangtahun setiap tanggal 17 Agustus ini, menjelaskan tentang berbagai platform media sosial yang populer, termasuk kelebihan dan kelemahannya.

  • Facebook: Usernya sebanyak 1,3 milyar orang, dengan rentang usia 25-54 tahun, 60% diantaranya adalah perempuan. Facebook sangat bagus untuk membangun relasi (building relationship). Sangat bagus untuk building brand loyalty, namun kelemahannya karena friendlist dibatasi maka Facebook menjadi limited reach, jangkauannya kurang luas.
  • Twitter: Usernya sekitar 600 juta orang, berusia sekitar 18-29 tahun. Twitter dibuat untuk tujuan sharing berita/ artikel. Sangat bagus untuk public relation, namun kelemahannya terletak pada karakter yang dibatasi cuma 140 saja.
  • Pinterest: Pengguna Pinterest sebanyak kurang lebih 70 juta. Berusia 18-35 tahun dengan 80% diantaranya adalah perempuan. Tujuan utamanya adalah untuk scrapbooking. Kelebihannya bagus untuk lead generation, bagus untuk bisnis makanan, pakaian, dan seni. Minusnya hanya berupa foto saja.
  • YouTube: Usernya sebanyak 1 milyar orang dan berasal dari segala usia. Biasanya orang melihat YouTube karena ingin mendapatkan informasi tentang “How to”. Sangat baik untuk brand awardness dan service industry. Kelemahannya, resource intensive, maksudnya untuk membuat video dibutuhkan sumber daya yang tidak sedikit.
  • LinkedIn: Penggunanya sekitar 600 juta orang dengan rentang usia 30-49 tahun. Digunakan untuk menginformasikan news dan artikel, serta ada fungsi conversation. Sangat baik untuk business development. Namun, kelemahannya interaksinya terbatas.
  • Instagram: Penggunanya sekitar 200 juta orang dengan usia 18-29 tahun. Fungsi utamanya untuk building relationship. Sangat baik untuk lead generation, untuk dipakai memasarkan bisnis seperti retail, art, food, beauty, dan entertainment. Kelemahannya hanya berisi foto saja.
  • Google+: Sebenarnya Google+ ini bukan murni media sosial, namun dari sisi SEO karena dia adalah bagian dari Google tentu sangat baik dipakai. Penggunanya sebanyak 200 juta orang. Usia pengguna sekitar 20-34 tahunan dengan 67% di antaranya adalah laki-laki. Digunakan untuk sharing news dan artikel. Sangat bagus untuk mendukung SEO dan bisnis teknologi/ desain. Kelemahannya not as widely used (tak terlalu banyak digunakan).

Dari beberapa media sosial tersebut, menurut Putri, yang wajib dimiliki blogger adalah Facebook, Instagram, dan Twitter. Lebih baik lagi jika ditambah dengan YouTube (untuk mendukung membuat Vlog) dan LinkedIn.

Lebih lanjut, Putri menjelaskan kenapa brand mau bekerja sama dengan blogger, terutama yang memiliki sosial media. Beberapa alasannya sebagai berikut:

  • Brand royalty: brand membutuhkan blogger untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa ada orang yang memakai produknya karena keunggulan produk tersebut.
  • Brand recognition: brand membutuhkan blogger untuk membuat produknya dikenal oleh masyarakat.
  • Opportunities for conversation: brand memandang blogger mampu memberi informasi mengenai produknya.
  • Better SEO: apalagi jika blog memiliki trafik bagus, kesempatan produk brand tersebut dikenali search engine akan lebih bagus.
  • Customer service: brand memandang blogger mampu menjawab pertanyaan dari masyarakat seputar produknya.

Lalu bagaimana cara mengoptimalisasi media sosial? Putri yang juga seorang beauty blogger ini memberi beberapa tips:

  • Know your audiens: kenali target pembaca media sosial kita.
  • Quality not quantity: utamakan kualitas postingan di media sosial, bukan seberapa banyak kita memposting.
  • Content is king: konten adalah segalanya, kalau mau promosi usahakan jangan langsung promo jualan barang, tapi gunakan soft selling.
  • Consistent: konsisten tiap hari membuat postingan.
  • Hear feedback: terima umpan balik terhadap postingan kita.
  • Think before share: sebelum meshare sesuatu lakukan pengecekan dulu, apakah hal yang kita share ada manfaatnya, benar atau hoax, dll.

Putri yang mengaku dirinya buzzer, yang sekali ngetwit mendapat sekitar Rp. 500 ribu ini, memberikan saran khusus untuk pengguna Twitter. Supaya terlihat konsisten dan meraih banyak follower, maka menurut Putri sering-seringlah memposting kultwit dan live tweet. Kultwit adalah memposting beberapa status di twitter dengan satu topik. Cara membuat kultwit yang menarik menurut Putri adalah sebagai berikut:

  • Break down tema postingan blog.
  • Buat draft postingan dengan maksimal 110 karakter.
  • Posting di prime time. Disesuaikan tergantung demografi followers.
  • Beri angka di awal kultwit.
  • Tambahkan hashtag yang sesuai dengan tema posstingan.
  • Post foto yang menarik, bisa foto sendiri atau mengambil gambar dari web/ situs ber-CC0 (bebas lisensi).
  • Selipkan link yang dibuat menggunakan bit.ly atau aplikasi pembuat link unik.
  • Rutin dan konsisten ngetwit.

Sedangkan live tweet adalah memposting tentang suatu event. Biasanya event-event yang mengundang blogger sering menyelenggarakan lomba live tweet. Buat yang ingin menang lomba live tweet ini, Putri memberikan beberapa tips:

  • Datang tepat waktu, untuk mengambil gambar produk atau stage.
  • Mendengarkan instruksi dari MC/ modertor, perhatikan penulisan brand dan hashtag.
  • Mendengarkan informasi yang diberikan oleh narasumber, pilih kutipan menarik untuk dijadikan tweet tersendiri.
  • Pilih bahasa tweet yang disesuaikan dengan demografi followers yang ingin di-engage.
  • Pilih kata-kata yang re-tweet-able.
  • Jangan sampai salah ketik.

Oh iya, Putri juga menyarankan untuk tidak melink postingan di Twitter ke Facebook karena bisa dianggap spamming oleh sebagian orang. Alasannya timeline di Twitter selalu cepat berganti, sedangkan di Facebook, postingan kita lebih agak lama eksisnya.

Lalu bagaimana jika kita sibuk, tidak ada waktu untuk memposting di Twitter. Maka diperlukan manajemen sosial media. Caranya adalah menjadwalkan postingan kita melalui tweetdeck.com atau hootsuite.com. Oh iya, untuk Instagram sebenarnya juga bisa dijadwalkan, namun berbayar.

Terakhir, Putri yang follower di Twitternya sudah mencapai 5000 lebih ini menjelaskan pentingnya analytic tools. Analytic tools adalah suatu alat yang bisa dipakai untuk menganalisis dan mendapatkan informasi tentang pengunjung media sosial kita. Informasi tersebut meliputi jumlah kunjungan, karakteristik pengunjung, sampai postingan mana yang sering dikunjungi. Dengan mengetahui hal tersebut maka kita akan tahu sebaiknya membuat postingan apa yang bisa membuat orang mau membaca, sehingga kita bisa memperbaiki konten yang berujung kepada peningkatan trafik. Untuk Twitter, kita bisa memakai klout.com, sedangkan untuk blog kita bisa menggunakan Google analtytic.

SEO untuk Branding Blog

Sesi terakhir mengenai SEO untuk branding blog dibawakan oleh Founder Blogger Perempuan Network, Shintaries. Shintaries membuka dengan pertanyaan kenapa blog kita harus SEO? Apa sih tujuan SEO? Menurut perempuan yang memenangkan Life style Blog Blogie Award 2015 ini, tujuannya ada empat yakini:

  • Untuk personal branding.
  • Untuk lalu lintas blog.
  • Supaya konten tepat sasaran.
  • Alexa dan Domain Authority (DA) tetap stabil.

Shintaries memberikan tips untung branding blog.

Lalu bagaimana caranya kita mencpai tujuan tersebut? Shintaries menjelaskan tentang lima faktor/ hal yang bisa membuat tulisan terindeks di Google yakni content, user experience, technical, backlink, dan media sosial. Penjelasannya sebagai berikut:

1.Content

Shintaries menjelaskan biasanya artikel yang masuk Top 10 di Google terdiri atas 1285 kata, sedangkan yang Top 30 sebanyak 1140 kata. Lalu, bagaimana strategi untuk membuat content supaya orang lain mau membaca blog kita? Supaya konten yang kita posting menarik, konten sebaiknya bersifat:

  • Thematic: membahas mengenai topik khusus.
  • Chronological: bercerita tentang kronologis.
  • Didactic: tulisan bersifat ilmu pengetahuan.
  • Problem Solutions: Memberikan solusi dalam tulisan.

Lalu bagaimana strategi konten supaya sesuai SEO? Tips yang diberikan Shintaries antara lain sebagai berikut:

  • Tulisan terdiri dari 1200 kata.
  • Terdapat relevansi antara judul dengan isi.
  • Dalam postingan ada internal link dan eksternal link.
  • Taruh kata kunci di image/ gambar.
  • Isi meta data.
  • Maksimal tiga kalimat kata kunci.
  • Tambahkan video.
  • Update blog secara rutin.

2. User Experience

User experience disini maksudnya adalah upaya kita untuk membuat pengunjung betah berlama-lama di blog kita. Bagaimana caranya? Shintaries memberikan tips sebagai berikut:

  • Click Through Rate: optimasi judul dan meta deskripsi dari tulisan kita.
  • Time on site: perpanjang waktu kunjungan pembaca dengan memberikan internal link, video, maupun content yang berseri.
  • Bounce rate: buat tulisan yang relevan.
  • Responsive design: buat desain blog yang tidak berat ketika loading dibuka via laptop dan aktifkan mobile site supaya pengunjung mudah membuka blog kita melalui handphone.

3. Technical

Sesuai namanya, sangat erat dengan masalah teknis. Shintaries yang ternyata juga seorang web desainer ini menjelaskan bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari segi teknik untuk blog dengan SEO, yakni:

  • Site speed: kecepatan blog harus sangat tinggi. Untuk itu bisa menggunakan GTMETRIX (gtmetrix.com), page speed insight, dan gunakan theme yang SEO friendly.
  • Image optimize: gunakan gambar berukuran maksimal 100 Kb, gunakan imageoptimizer.net, install plugin smush it.
  • Permalink: biasanya secara otomatis blog kita akan memuat permalink sesuai judul kita. Namun sebaiknya diedit supaya SEO friendly menjadi: namablog.com/kata kunci atau namablog.com/2015/11/kata kunci.

4. Backlinks

Menurut Shintaries, rahasia SEO sebenarnya adalah backlink. Apalagi ketika blog/ orang lain memberikan backlink ke blog kita. Untuk backlink ada beberapa tips dari Shintaries:

  • Backlink dari situs authority seperti Wikipedia dll.
  • Jika blog walking tinggalkan komentar beserta nama dan url.
  • Buat dummy blog.
  • Dapatkan backlink dari blog dengan tema yang sama.
  • Tinggalkan url blog atau postingan ke blog generator seperti di blog Blogger Perempuan, KEB, dll.
  • Buat Giveaway supaya orang lain memberi backlink ke blog kita.

Mengenai topik kekinian soal nofollow dan dofollow, Shintaries menyarankan apabila ada job review yang mewajibkan memberi link dofollow, maka coba ditawar dan dijelaskan tentang nofollow ini. Biasanya brand akan mengerti, kalaupun brand meminta dofollow biasanya pasang dulu dofollow selama maksimal tiga bulanan, selanjutnya ganti menjadi nofollow.

5. Social Media

Menurut Shintaries, media sosial sangat penting dimiliki oleh blogger. Media sosial yang wajib dimiliki blogger adalah Google+, Facebook, Twitter, dan Pinterest. Saran Shintaries paang foto profil yang jelas di setiap media sosial, lebih baik lagi foto diri sendiri, karena Google lebih melihat foto bergambar manusia ketimbang foto-foto lain.

Setelah memegang kelima faktor yang bisa membuat tulisan terindeks di Google (content, user experience, technical, backlink, dan media sosial), maka saatnya creating your personal branding. Hal yang bisa dilakukan antara lain:

  • Top level domain: buat domain kita unik dan menarik, usahakan beli domain sendiri, tidak menumpang.
  • Great content: buat konten yang bagus.
  • Advancing tools: miliki kelengkapan tools yang bisa membuat blog kita bisa diakses cepat.
  • Relation: buat relasi yang bagus dengan blogger lain (rajin blogwalking), user, dan brand.

Terakhir, Shintaries menyarankan membuat Media Kit atau Rate Card yang bisa kita berikan kepada brand. Isi Rate Card adalah kelebihan blog kita dari segi rate traffict (seperti unique visitors, page views, DA, Alexa), dari segi media sosial kita (berapa jumlah followers), dari sisi demografik (jenis kelamin, usia, dan domisili pengunjung). Di Rate card itu pula kita bisa memasang fee penawaran kita apabila ada yang mengajak kerjasama, tanpa harus repot negosiasi lagi. Misal untuk article placement Rp. 500 ribu, untuk sekali ngetwit Rp. 100 ribu, dll. Selain itu, sertakan pula url/ tulisan job review sebelum-sebelumnya, supaya brand tahu pengalaman kita.

***

Sekian sharing materi yang saya dapatkan dari blogging workshop bersama @BlogHolicID. Oh ya, dari blogging workshop ini saya jadi tahu bagaimana cara meningkatkan kualitas blog saya, semoga bsia mengaplikasikan semua tipsnya untuk naik level. Senang juga karena di acara ini saya ketemu teman lama saya, menambah relasi baru, dan tentu saja dapat banyak ilmu dari blogger-blogger beken. Semoga bisa sering-sering ikutan workshop seperti ini.

Mumpung ketemu famous blogger, foto bersama dulu 🙂 .

Kopdar dengan teman kuliah dulu, Prita (atas) dan dengan teman-teman arisan link Blogger Perempuan (bawah).

Foto bersama peserta dan panitia blogging workshop.

***

Depok, 6 April 2016

Aprillia Ekasari

Categorized in: