Teman-teman yang selalu update tentang berita-berita kesehatan pasti menyadari, kalau belakangan ini mulai banyak bermunculan gerakan-gerakan yang menyuarakan cara mencegah penyakit diabetes. Biasanya, informasi mengenai cara mencegah diabetes tersebut dilakukan melalui beragam cara. Ada yang melalui penyuluhan-penyuluhan tenaga medis langsung ke masyarakat, melalui acara-acara talkshow, kampanye-kampanye di media sosial, dan cara-cara lainnya.Iya kan?
Penyakit diabetes di Indonesia sudah mengkhawatirkan
Sebenarnya, enggak mengherankan sih ya? Sebab, penyakit diabebetes emang udah menjadi momok yang mengkhawatirkan. Betapa tidak? Kalau zaman dulu, penyakit diabetes sering dianggap sebagai penyakit orang yang usianya udah lanjut usia. Kalau sekarang? Sudah banyak kasus orang dimana orang berusia produktif juga terkena penyakit diabetes ini. Itulah sebabnya, mereka yang concern terhadap bidang kesehatan di negara ini, baik pemerintah, tenaga kesehatan, dan pihak-pihak lain yang peduli pada masalah ini, begitu aktif menyuarakan cara mencegah penyakit diabetes.
Penyakit diabetes, khususnya di Indonesia, memang sudah sangat mengkhawatirkan. Data Kemenkes RI menunjukkan bahwa prevelansi diabetes di Indonesia mengalami peningkatan dari 5,7% pada 2007 menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta jiwa pada 2013. Lebih miris lagi, data tahun 2017 dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah diabetesi sebanyak 10,3 juta jiwa. Bahkan World Health Organization (WHO) mengestimasikan angka penyakit diabetes di Indonesia bisa melonjak drastis menjadi 21,3 juta jiwa pada 2030, apabila penyakit ini enggak ditangani serius. Ngeri banget bukan?
Salah satu pihak yang aktif mengkampanyekan cara mencegah penyakit diabetes tentu saja adalah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Beberapa waktu lalu, tepatnya Jumat 13 April 2018, saya mendapat undangan media briefing bertema “Lindungi Keluarga dari Diabetes” dari Kemenkes RI. Media briefing yang berlangsung di Gedung Ditjen P2P Jakarta Pusat tersebut menghadirkan beberapa narasumber, yakni antara lain:
- PLT Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Asjikin Iman Hidayat Dachlan, MHA (dr. Asjikin).
- Dokter Penyakit Dalam dengan Subspesialisasi Endokrin dan Metabolik dari Universitas Indonesia, dr. Em Yunir.
- Head of Nutrifood Researcher Center, Ibu Susana.
- Penyintas diabetes dan aktivis senam diabetes, dr. Astrini (dr. Ririn).
Narasumber media briefing para pakar kesehatan dan perwakilan Nutrifood.
Mencegah penyakit diabetes penting untuk dilakukan
Menurut dr. Asjikin, penyakit diabetes itu bukan hanya merupakan isu kesehatan. Penyebabnya sendiri adalah multidimensi, sehingga perlu penanganan multisektor. Dr. Asjikin juga memberikan gambaran bahwa apabila penyakit diabetes tidak ditangani dengan sungguh-sungguh, maka dampaknya akan sangat luas. Bisa merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bahkan negara. Mengapa? Sebab kejadian diabetes yang semakin tinggi juga sebanding dengan tingginya uang pemerintah (BPJS) yang dikeluarkan untuk pembiayaan pengobatan penyakit ini. Jadi, jelas ya teman-teman betapa pentingnya kita mengetahui cara mencegah penyakit diabetes ini.
Dr. Asjikin kemudian menjelaskan bahwa 90% dari total kasus diabetes merupakan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 inilah yang umumnya terjadi pada orang dewasa, namun beberapa tahun terakhir juga terjadi pada remaja, bahkan anak-anak. Biasanya penyebab utama mengapa remaja dan anak-anak bisa terkena diabetes tipe 2 adalah karena gaya hidup yang kurang sehat. Seperti banyak mengonsumsi makanan dan minuman tinggi lemak, banyak minyak, banyak gula, dan makanan kurang sehat lainnya plus kurang aktivitas fisik.
PLT Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Asjikin.
Gejala penyakit diabetes tipe 2 ini enggak terlalu kelihatan, sehingga penderitanya cenderung mengabaikan. Namun, sebenarnya diabetes tipe 2 ini diam-diam tanpa disadari merusak fungsi organ-organ tubuh. Akibatnya, dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan berujung kematian. Hiiihh, ngeri yaaaa?
Dr. Asjikin mengatakan bahwa langkap paling efektif untuk mencegah meluasnya kejadian diabetes adalah dengan mengendalikan epidemi diabetes tipe 2 ini. Caranya bagaimana? Ya, caranya dengan mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan gaya hidupnya, seperti:
- Mengatur jadwal makan.
- Mengurangi kebiasaan mengemil.
- Menghilangkan kebiasaan makan makanan yang tinggi lemak, tinggi gula, kurang serat.
- Memperbaiki teknik pengolahan makanan yang salah (pakai banyak minyak, gula, santan kental, dll).
- Sering melakukan aktivitas fisik.
Keluarga berperan penting dalam mencegah penyakit diabetes
Dr. Asjikin juga menjelaskan bahwa pendekatan keluarga adalah cara paling baik untuk mencegah dan mengendalikan penyakit diabetes ini. Mengapa keluarga? Karena, keluarga, dalam hal ini adalah orang tua memegang peranan penting dalam melindungi keluarga. Orang tua bisa mengajak anak-anaknya (keluarga) menerapkan gaya hidup sehat dan meninggalkan gaya hidup yang kurang baik untuk kesehatan.
Apa saja sih yang bisa kita/ orang tua terapkan dalam keluarga supaya bisa mencegah penyakit diabetes, khususnya diabetes tipe 2? Kita bisa melakukan hal-hal seperti ini:
- Enggak makan sambil menonton televisi.
- Membatasi penggunaan gawai.
- Memperbanyak aktivitas di luar ruangan.
- Membiasakan makan dengan keluarga bersama.
- Membiasakan sarapan sehat.
- Membiasakan membawa bekal makanan sehat dan air putih dari rumah.
- Membatasi konsumsi makanan siap saji dan pangan olahan, jajanan, dan makanan selingan yang manis, asin, dan berlemak.
- Memperbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Menghindari rokok dan minuman beralkohol.
- Menghindari konsumsi minuman ringan dan bersoda.
Kalau misalnya gaya hidup kita masih bertentangan dengan poin-poin di atas, maka sebaiknya segera diubah. Dr. Em Yunir menginformasikan bahwa ada penelitian dari Finlandia yang mengatakan bahwa apabila orang yang prediabetes mengubah gaya hidupnya, maka kemungkinan dia terkena penyakit diabetes bisa berkurang hingga 58%.
Dr. Em Yunir menekankan pentingnya latihan atau aktivitas fisik utnuk mencegah diabetes.
Dr. Em Yunir menekankan kepada pentingnya modifikasi gaya hidup apabila ingin benar-benar bebas dari penyakit diabetes. Saran dr. Em Yunir juga enggak jauh-jauh dari poin-poin gaya hidup sehat yang sudah saya berikan sebelumnya sih. Seperti, meningkatkan aktivitas fisik, melakukan diet sehat supaya bisa menurunkan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol.
Memperbanyak aktivitas/ latihan fisik untuk mencegah penyakit diabetes
Dr. Em Yunir juga berpesan supaya memperhatikan badan. Usahakan menurunkan berat badan apabila ada indikasi terserang diabetes. Cara paling mudah ya melakukan latihan fisik. Keuntungan latihan fisik seperti olahraga atau aktivitas fisik lainnya, selain bisa menurunkan berat badan, juga dapat menurunkan faktor kardiovaskular dan memperbaiki kendali glukosa darah.
Mengamini pendapat dr. Em Yunir, dr. Ririn yang mengaku pernah menderita diabetes mengatakan bahwa bergerak itu penting. Dr. Ririn juga menginformasikan bahwa sekarang makin banyak komunitas-komunitas yang melaksanakan senam diabetes sebagai upaya pencegahan penyakit diabetes.
Dr. Ririn menceritakan awal mula bisa tekena diabetes.
Dr. Ririn juga menceritakan sedikit kisahnya, bagaimana dulu dr. Ririn bisa terkena penyakit diabetes. Jadi, dulu dr. Ririn suka mengkonsumsi minum minuman manis dan memang jarang olahraga. Namun, setelah mengurangi menghindari minum minuman manis dan sering melakukan senam diabetes, sekarang dr. Ririn kondisinya jadi jauh lebih sehat.
Nutrifood turut mengedukasi keluarga Indonesia mencegah penyakit diabetes
Emang ya, selain memperbanyak latihan fisik, cara efektif lain untuk mencegah penyakit diabetes adalah dengan memperhatikan asupan makanan dan minuman yang masuk ke tubuh kita. Ngobrolin tentang makanan dan minuman, salah satu produsen makanan dan minuman yang berkomitmen mengajak keluarga Indonesia menjalani gaya hidup sehat adalah Nutrifood. Nutrifood, selama ini, juga aktif melakukan kampanye dan edukasi gaya hidup sehat. Salah satunya dengan menjalin kerjasama aktif dengan Kemenkes RI.
Ibu Susana memaparkan program-program Nutrifood yang mendukung pencegahan diabetes.
Selain itu, Nutrifood juga telah melakukan banyak program untuk mengedukasi keluarga Indonesia dalam pencegahan diabetes, antara lain:
- Kampanye #Hands4Diabetes: ada donasi untuk pengobatan, senam sehat, cek gula gratis.
- Edukasi Cermati Label Kemasan Makanan dan Batasi Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (GGL): melibatkan instansi dan komunitas kesehatan.
- Jakarta Lawan Diabetes: kerjasama dengan Kemenkes RI dan PD Pasar Jaya.
- NutriHealth Month: khusus untuk mengedukasi jurnalis dan karyawan media.
- Seminar Ahli Gizi di 7 kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Makassar, Medan, Solo, Palembang, Surabaya, dan Yogyakarta.
- GENERATOR (Gerakan Sehat Seru di Kantor-kantor): kerjasama Nutrifood dengan pihak-pihak swasta.
- Health Agent Award: program kompetisi bagi mahasiswa yang mengusung tentang gaya hidup sehat.
- Nutrifood esearch Center (NRC) Grant: mendukung dana penelitian di bidang kesehatan kepada dosen, peneliti, mahasiswa.
- Sarasehan: sosialisasi kepada 2000 karyawan Nutrifood tentang edukasi nutrisi dan pencegahan penyakit degeneratif, serta senam sehat.
Masih banyak lagi gerakan/ kampanye yang dilakukan oleh Nutrifood untuk membantu usaha pemerintah mengedukasi keluarga Indonesia dalam mencegah penyakit diabetes. Ibu Susana berharap dengan kegiatan dan kerjasama seperti itu, akan makin banyak keluarga yang terinspirasi menjalani gaya hidup sehat.
Nah, kalau teman-teman bagaimana? Setelah membaca reportase ini apakah tertarik juga untuk lebih menjalani gaya hidup sehat? Yuk, kita bersama-sama pindah jalur ke gaya hidup sehat 😀 .
April Hamsa
Semoga masyarakat makin peduli dengan diabetes, bukan penyakit menular, tapi pertumbuhannya sangat pesat.
Semoga makin banyak keluarga yang sadar bahaya diabetes. Menerapkan pola hidup sehat itu tantangannya berat, apalagi godaan kuliner banyak banget ya, Mak. Harus dimulai dari keluarga, terutama orangtuanya yg kasih contoh 🙂
Karena diabetes itu menurun, aku harus lebih berhati-hati lagi agar tidak terkena penyakit ini. Menerapkan gaya hidup sehat seolah jadi kewajiban buatku, namun seringnya sih situasi dan kondisi belum memungkinkan mbak.
Mengurangi kebiasaan ngemil ini susah mbak.. Apalagi sekarang layanan antar makanan gampang sekali diakses. Tapi demi pola hidup sehat terbebas dari diabetes ya.
makasih sahringnya, ibuku diabetes makanya aku hrs hati2
Halo mba. Keluarga besarku ada riwayat diabetes nih mba. Jadinya aku harus wanti wanti bener nih biar nggak kena diabetes. Mencegah lebih baik euy daripada mengobati 🙂
Harus ganti nih kebiasaan ngemil glukosa ku, jadi ngemil buah atau sayur aja skrg mah.
Upaya pencegahannya gampang tapi sulit ya.. memang harus sejak dini mengajarkan pola hidup sehat agar anak2 khususnya terbiasa dengan budaya baik pencegahan penyakit termasuk diabetes
Heuheu.. Harus rombak pola makan dan hidup sehat nih, jangan sampai kena diabetes, nanti malah ngerepotin
Aku berisiko diabetes nih karena buncit tapi susah banget mau diet huhu
Wah aku suka makanan manis, semoga ga terdeteksi diabetes. Kalau aktivitas fisik, desek-desekan di kereta sering, keluar keringat banyak. Semoga bisa mengurangi.
Mengkomsumsi makanan tidak sehat bisa berakibat diabetes ya mba….serem bgtt saya kalau denger diabetes. Karena emak dan kakak meninggal faktor utamanya ya diabetes ini. Sy jadi mulai berhati² dalam memilih makanan, demi kesehatan
yaahh… brb liat bb ku sendiri.
aku suka banget makan makanan manis plus minum minuman kemasan.
padahal anakku aku ajarkan pola hidup sehat, ehh mamaknya gak contohin. hiks
tobat deh tobat.
Harus dimulai dari diri sendiri ya untuk menerapkan pola hidup sehat. Mulai dari memilih bahan makanan yang bergizi buat keluarga dan mengubah kebiasaan jarang gerak. Semoga kita bisa terhindar dari penyakit degeneratif seperti diabetes tipe 2 ini ya. Aamiin