“Mengajari anak berzakat? Kan anak masih kecil, belum baliq, belum kenal duit pula. Ntar-ntar aja, ah!” Hehehe, adakah teman-teman, khususnya yang sudah menjadi orang tua, berpikir demikian? Hmmm… sama sih, kedua anak saya, Maxy (5 yo) dan Dema (3 yo) juga belum mengenal tentang nilai uang maupun benda-benda berharga lainnya. Meskipun demikian, menurut saya, enggak ada salahnya kok, kalau kita sebagai orang tua, memperkenalkan zakat kepada anak kita sejak dini. Sama halnya dengan mengajari anak kita salat dan puasa saat Ramadan seperti sekarang ini.
Mengapa kita perlu memperkenalkan zakat kepada anak?
Mengeluarkan zakat merupakan salah satu ibadah wajib dalam Islam, sebab zakat adalah salah satu unsur pokok yang bisa menegakkan syariat Islam. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al Quran yang memerintahkan umat muslim untuk berzakat, antara lain:
QS At Taubah Ayat 103
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
QS Al Baqarah Ayah 110
“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”
QS Al Bayyinah Ayat 5
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.”
Masih banyak lagi ayat-ayat dalam kitab suci yang menekankan pentingnya mengeluarkan zakat ini. Hadis Riwayat Muslim juga menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara yakni: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan salat, melaksanakan puasa (di bulan Ramadan), menunaikan zakat, dan berhaji ke Baitullah (bagi yang mampu).”
Baca juga: Cara Mengajari Anak Berpuasa
Sehingga, semakin dini anak mengenal zakat, maka anak pun akan terus merekam ingatan, bahwa zakat merupakan salah satu ibadah wajib. Harapannya, pada saat anak telah dewasa kelak, mereka akan terus menunaikan kewajiban zakat ini.
Manfaat mengajari anak tentang zakat
Selain, bisa menumbuhkan pengertian bahwa zakat ini adalah salah satu ibadah wajib dalam Islam, mengajari anak tentang zakat juga punya banyak sekali manfaat buat kehidupan anak. Soalnya, banyak banget nilai-nilai kehidupan yang bisa dipelajari oleh anak melalui berzakat ini. Berikut beberapa manfaat mengajari anak tentang zakat sejak dini:
Menumbuhkan sikap empati anak kepada orang lain
Dengan mengajari anak berzakat, maka anak akan mengerti bahwa ada orang lain di luar sana yang kesusahan. Anak akan belajar peduli dan berempati terjadap penderitaan orang lain.
Membiasakan anak menolong orang lain yang kesusahan
Memperkenalkan zakat kepada anak sejak dini akan membuat anak belajar supaya menjadi pribadi yang tidak mementingkan diri sendiri. Belajar tentang juga akan membiasakan si anak mau menolong orang lain yang kesusahan.
Mengajari anak tentang zakat sejak dini akan membentuk kepekaan sosial anak.
Mengajari anak bersyukur
Anak akan melihat bahwa di sekelilingnya masih banyak orang yang tidak seberuntung dirinya, sehingga anak secara enggak langsung belajar mensyukuri kehidupannya.
Melatih anak mengendalikan keinginan dan berhemat
Dengan melatih anak berzakat, maka anak akan belajar untuk mempertimbangkan dan menentukan prioritas apabila ingin memiliki/ membeli sesuatu yang diinginkannya. Sehingga, anak pun juga belajar bagaimana mengendalikan keinginannya dan berhemat (enggak jadi membeli sesuatu yang diinginkannya karena prioritas lain yang lebih penting).
Melatih anak disiplin
Mendidik anak mengeluarkan zakat sejak kecil juga berarti mengajari anak disiplin. Soalnya kalau mengeluarkan zakat, misalnya zakat fitrah. kan ada batas waktunya. Anak akan paham supaya bayar zakatnya enggak melewati waktu itu. Saat dewasa kelak, harapannya, anak juga disiplin menabung dan menyisihkan sebagian hartanya untuk bayar zakat.
Cara mengajari anak tentang zakat
Lalu bagaimana cara mengajari anak tentang zakat? Jawabannya adalah tidak ada cara yang lebih baik mengajari anak berzakat, selain kita, orang tua, memberi contoh yang nyata. Orang tua bisa melakukan hal-hal berikut ini untuk mengajari anak tentang zakat:
Mengajak anak melihat sendiri orang yang kesusahan
Misalnya saat sedang bepergian bersama anak, kemudian di jalan kita melihat ada pemulung, pengemis, pengamen jalanan, dll, kita bisa memberikan pemahaman kepada anak bahwa mereka itu orang-orang yang hidupnya susah. Kita jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak mengapa orang-orang tersebut melakukan aktivitas/ pekerjaan mereka untuk bertahan hidup, kemudian kita juga tekankan kalau orang-orang seperti itu perlu dibantu.
Meminta anak menyisihkan uang sakunya untuk dipakai buat infaq/ sedekah
Kita bisa meminta anak untuk tidak menghabiskan uang sakunya dan menyisihkan sebagian untuk orang yang membutuhkan. Supaya anak semangat bersedekah, kita bisa membuatkatkan kotak khusus buat infaq/ sedekah. Baru setelah terkumpul, kita bisa ajak anak memberikannya ke orang yang membutuhkan atau menyalurkannya melalui lembaga amil zakat. Dengan demikian, anak akan terlatih untuk menyisihkan sebagian hartanya baik untuk infaq, sedekah, maupun zakat, kelak.
Sediakan kotak khusus supaya anak-anak berlatih menyisihkan sebagian uang sakunya buat infaq/ sedekah.
Mengajak anak memberikan sedekah dan zakat ke orang yang membutuhkan
Kita bisa mengajak anak mendatangi rumah tetangga atau saudara yang kondisi ekonominya kurang mampu, kemudian memberikan sedekah dan/ atau zakat. Anak akan melihat bahwa orang tuanya memiliki kepedulian kepada orang lain dan mampu menolong orang lain. Comtoh langsung seperti itu biasanya akan membekas terus di ingatan anak, sampai mereka dewasa kelak, sehingga anak akan meneladani perilaku kita dalam bersedekah dan berzakat.
Mengajak anak mendatangi masjid atau lembaga amil zakat untuk membayar zakat
Selain itu, orang tua juga bisa mengajak anak mendatangi masjid atau gerai/ kantor lembaga amil zakat. Momennya bisa pada saat membayar zakat fitrah, ketika Bulan Ramadan seperti sekarang ini, misalnya.
Mengajak anak menyerahkan zakat akan membuat mereka meniru langkah kita dalam berzakat.
Makin mudah berzakat melalui Dompet Dhuafa
Kalau Maxy dan Dema, beberapa kali sering saya ajak ke gerai lembaga amil zakat Dompet Dhuafa. Biasanya, anak-anak sendiri yang memasukkan uang ke dalam amplop, kemudian memberikannya kepada petugas Dompet Dhuafa. Sejak dahulu, saya dan keluarga mempercayakan infak, sedekah, zakat, hingga kurban kami kepada Dompet Dhuafa, sebab:
Dompet Dhuafa merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan yang terpercaya
Organisasi Dompet Dhuafa jelas pengurusnya, jelas pula kantornya. Program-program sosial Dompet Dhuafa pun nyata. Kalau teman-teman searching di search engine atau membaca beberapa media cetak, teman-teman akan banyak menemukan banyak berita tentang bantuan Dompet Dhuafa untuk masayarakat, misalnya seperti:
- Layanan kesehatan cuma-cuma
Sumber dokumentasi: Dompet Dhuafa.
- Pemberian bantuan dan layanan posko dapur umum kepada korban bencana alam
Sumber dokumentasi: Dompet Dhuafa.
- Program Food Bank ke daerah-daerah pelosok di Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Sumber dokumentasi: Dompet Dhuafa.
- Mendirikan rumah sakit dengan biaya pengobatan yang murah, bahkan gratis buat masyarakat yang kurang mampu
Sumber dokumentasi: Dompet Dhuafa.
- Layanan mobil jenazah gratis
Sumber dokumentasi: Dompet Dhuafa.
Masih banyak lagi, program-program sosial Dompet Dhuafa yang lain, yang merupakan wujud nyata penyaluran donasi dari masyarakat kepada mereka yang lebih membutuhkan.
Cara berdonasi/ berzakat melalui Dompet Dhuafa sangat mudah
Selain langsung mendatangi kantor atau gerai Dompet Dhuafa, kita juga bisa berdonasi/ berzakat melalui Dompet Dhuafa dengan memanfaatkan teknologi digital. Salah satu caranya adalah dengan membuka website Dompet Dhuafa (klik aja), ikuti langkah-langkah yang ada, maka donasi/ zakat kita pun akan tersalurkan dengan baik. Kita juga bisa melibatkan anak dengan meminta mereka mengisi formulir donasi digital yang disediakan oleh Dompet Dhuafa ini. Tentu saja dengan instruksi atau panduan dari kita.
Bersedekah dan berzakat melalui Dompet Dhuafa bisa secara online, lho.
Itulah teman-teman, sedikit sharing mengenai pentingnya mengajari anak tentang zakat, sedini mungkin. Juga, sedikit informasi mengenai lembaga amil zakat terpercaya, dimana kita bisa menyalurkan donasi maupun zakat kita, Dompet Dhuafa. Semoga informasi ini bermanfaat buat teman-teman semua yaaa…
April Hamsa
mengajarkan anak harus langsung ya mbak jangan teori saja,
Iya mbak, kita ajak langsung ya biar melihat sendiri, jd terekam terus dlm ingatan mpe gede 😀
iya setuju ini jadi tempat anak tahu ya bahwa banyak saudara-saudara di luar
yang perlu dibantu ya. Lihat contoh langsung juga baik ya
Iya betul banget, biar anak belajar bersyukur juga 😀
Banyak manfaatnya yah ternyata sejak dini sudah diperkenalkan untuk belajar ZIS. Sebagaimana waktu orangtua daku dulu mengajarkan itu juga ketika daku kecil.
Waaahhh keren mbak ortunya dah ngenalin ZIS sejak kecil 😀
Dari kecil ibu saya juga mengajarkan untuk sedekah, walaupun sering cekcok karena saya versi bocah maunya jajan (😂) tapi alhamdulillah lama-lama mengerti. mengajak dan mendidik anak-anak untuk berzakat memang penting ya mba
Ahahahaah iya ya, berlajar zakat sejak dini bisa melatih anak berhemat jg 😀
Keren mba, Menyalurkan zakat ke lembaga amil zakat yang sudah berizin dari Pemerintah, sekaligus mengajari anak anak juga konsep berbagi
Iya mbak, salurkan ke badan amil zakat yang jelas dan udah nyata kerjanya insyaAllah sampai ya manfaatnya aamiin.
Makasih kakak udah diingatkan ,,sekarang enak ya bisa zakat online jadi bisa transaksi dimanapun dan kapanpun.
Iya mbak, lebih mudah ya sekarang berdonasi alhamdulillah 😀
MashaAllah…
Senangnya memiliki anak-anak dengan rasa empati yang tinggi.
Indahnya syariat Islam.
Iya mbak alhamdulillah yaaa
boleh juga nih catatan untuk kubawa pulang. kuatkan pondasi anak dengan rukun Islam yang ke-tiga.. banyak kebaikan yang terkandung di dalamnya. karena sesungguhnya kekuatan finansial umata ada di zakat. makin mudah kini dengan adanya app dan inovasi DD.. mantap, lanjutkan
Iya zakat juga merupakan pondasi memperkuat syariat Islam harus diajarkan jg sejak kecil yaaaa #imho
alhamdulillah apabila anak sudah dibiasakan shadaqah dan zakat.. semakin besar mereka akan semakin tahu apa perlu dan manfaatnya..
aamiin moga2 selalu begitu ya mbak, terbawa mpe gede kebiasaan berzakatnya aamiin
Bisa sedini mungkin, ga nunggu gede. Justru golden age seperti ini bakal membekas di ingatan anak dan nantinya ia terbiasa membantu orang lain.
Iyaaaaaaaa anak2 akan selalu ingat yaaa
Wah cukup menarik… perlu saya coba nih untuk anak di rumah hehehe. Terima kasih atas sharing tulisannya…
Sama2 pak moga bermanfaat 🙂
Duh ada DMC, ada Barzah, ah kangen semua teman di DD. Kapan ya bisa bareng2 lagi kaya dulu saat ada Migrant Institute?
Zakat ke DD emang cocok. Saya salah satu saksi yang merasakan bagaimana uang zakat dikelola DD maksimal dan detail.
Wah iya DD juga seing bikin acara sama Migrant Institute ya mbak?
Saya pun jg lbh percaya sma Dompet dhuafa 😀
Wah tulisan ini menyadarkan saya pentingnya mengajarkan berzakat kepada si kecil. Soalnya belum pernah sih. Paling dia tahunya minta uang kembalian untuk dimasukkan ke kotak amal di minimarket. Dengan Dompet Dhuafa enggak ada lagi alasan enggak berzakat ya mbak. Terima kasih infonya.
Iya soalnya mamin mudah berdonasi/ berzakat lewat Dompet Dhuafa ya mbak.
Moga bermanfaat ya tulisannya mbak makasih dah mampir 😀
Alhamdulillah, terima kasih banyaaak ya mba untuk tipsnya. Sedini mungkin kita harus ajarkan memang
Iya mbak, biar anak2 inget terus ya 🙂
Karena berbagi gak pernah rugi, ini yg selalu kupegang. Penting memang ya menanamkan sikap berbagi sejak dini untuk anak, termasuk melalui zakat ini.
Iyaaaaaa malah suka dibalas langsung rejeki dr arah gak disangka2 😀
Bagus. Itu ide ngajarin anak soal zakat di film Upin Ipin bagus juga loh ,
Waahh iya Upin Ipin itu aku jg suka, mendidik soalnya kartunnya 😀
Toss bunda april! Ak skrg mlh si kecil yg sering ngingetin sampe malu ak. “Masa ad nenek tua jalan dijalan dibiarin ga diberi duit mama nih, kan kemarin mama yang bilang sm pica bla bla bla.” hihi
Pinter banget mbak anaknya 😀
Itu pasti udah dikasi contoh ma mamamnya sejak kecil yaaa 😀
Senangnya mempunyai anak yang peduli dengan sesama nya. Dan semua itu memang nggak instan ya, perlu pembelajaran sejak usia dini.
Yang nama nya beramal, nggak perlu liat umur ya mbak.. Malah harus di latih dari kecil..
Keren mbak.. Emang kalau yang begini harus di ajarin sejak dini.
Perbuatan baik memang harus dibiasakan dari kecil ya mba.
Anak anak di sekitar saya sudah tau yang namanya zakat fitrah karena di sekolah ada ketentusnnya, tapi kalau zakat yang lain dan juga shodaqoh perlu pembelajaran
mengajarkan anak zakat sejak dini emang penting banget ya mbak. Apalagi kalau kita melihatkan langsung prosesnya. Pastinya akan lebih cepat anak paham (dengan pemikiran anak-anak).
aku belum nih mba baca tulisan ini jadi terinspirasi apalagi kiat ada kotaknya juga terus juga bagaimana caranya ni dapet banget cuss praktekin ke Neyna
Ngajarin anak berzakat emang harus dari kecil ya mbak biar pas besar dia nggak pernah merasa berat mengeluarkan sebagian hartanya. 😀
Cara paling mudah adalah mengajak anak untuk manabung ya. Dan kemudian diberi tahu, bahwa tabungan tersebut selain utnuk kebutuhannya juga untuk diberikan kepada yang membutuhkan.
Perlu banget ya mengajarkan anak tentang Saat ini sejak dini Alhamdulillah kalau kami di TK anakku sudah diajarkan.
Waaa mba April makasih banyak Mba. Aku jadi belajar banyak untuk menjadi seorang ibu, meski belum ada momongan. Tapi belajar dulu, dan memang kudu mengajak anak langsung ya mba.
Aku salah satu orang tua yang lalai mengajari anak untuk berzakat, karena aku fikir anak2 itu hanya berhak bermain, belajar, dan menjaga sikap serta ucapan, setelah baca tulisan mbak hamsa, terbuka ni fikiran, bahwa anak itu harus dilibatkan langsung melihat dunia luar, apa yang harus dia syukuri, apa yangharus dia bantu dan apa yang harus dia lakukan ketika melihat sesuatu diluar.
Terimakasih tulisannya menginspirasi mbak. 🙂
Bagi saya sendiri masih PR banget mengajari agar si kecil mau berbagi terutama untuk berzakat karena jiwa kepemilikannya masih tinggi Semoga dengan berjalannya waktu si kecil mau berbagi dengan orang lain
Masya Allah, Mbak April. Jarang banget aku mendengar yang mengajarkan anak sedini mungkin tentang zakat.
Bagus banget ya bisa melatih rasa simpat anak ternyata.
Waah,setuju banget mengajarkan zakat..dan berbagi.sejak dini,. justru itu yang terbaik
Bermanfaat, semoga anak2 kita kelak menjadi orang yang sadar akan zakat