Punya anak aktif itu rasanya emang gado-gado ya teman-teman, antara seneng tapi juga was-was. Kalau saya pribadi, happy banget punya anak-anak yang aktif. Saya lebih suka anak-anak saya berlari-larian, manjat-manjat, maen apa gitu, ketimbang mereka duduk diam saja. Soalnya, anak yang aktif artinya tumbuh kembang mereka bagus. Namun, masalahnya, si anak aktif ini, ada aja ulahnya yang bikin sport jantung. Kadang karena enggak hati-hati bermain, si anak terjatuh atau terbentur sampai timbul luka memar/ lebam. Untungnya, saya sudah bersiap-siap dengan kemungkinan seperti itu, dengan menyediakan obat pereda  lebam di rumah, yakni Thromboflash.

Yup, obat pereda lebam Thromboflash wajib ada di kotak P3K di rumah saya. Semenjak sedia Thromboflash di rumah kini saya gak takut lebam terjadi pada anak-anak lagi. Ibarat kata, sekarang, Si Thromboflash ini sudah menjadi sahabat keluarga saya.

Meredakan luka memar anak pakai Thromboflash.

Cerita tentang anak aktif yang terjatuh sehingga mengalami luka memar/ lebam

BTW sebelum saya banyak cerita tentang Thromboflash, saya mau sharing dulu ya teman-teman, mengenai pengalaman anak saya ketika terjatuh dan mengalami lebam yang cukup serius. Jadi, ceritanya waktu itu anak saya tengah main di jalan depan rumah sama teman-temannya. Mereka kayak sedang main kejar-kejaran gitu. Tiba-tiba saat asyik bermain, di tengah canda dan tawa itu, anak saya terjatuh.

Saya yang tengah mengawasi anak-anak bermain langsung otomatis berdiri dan mengecek kondisi anak saya. Alhamdulillah, untungnya, saat itu anak saya pakai celana panjang, sehingga enggak ada luka lecet atau keluar darah gitu. Meski demikian, saya amati, area di bawah lutut anak saya jadi agak memerah gitu. “Wah, jangan-jangan luka dalam ini,” pikir saya.

Ternyataaa, beneran deh. Hiks. Area yang memerah karena anak saya jatuh tadi, esok harinya berubah jadi kebiruan atau lebih ke arah ungu gelap gitu. Artinya ada luka dalam, sehingga anak saya mengalami memar/ lebam.

Mengapa luka dalam atau memar/ lebam terjadi?

Jadi, luka dalam yang biasanya berupa memar/ lebam itu, terjadi karena ada pembuluh darah kapiler di bawah kulit yang pecah akibat benturan dengan benda tumpul. Pada saat pembuluh darah pecah, maka darah akan menyebar ke jaringan di sekitarnya, sehingga mengakibatkan timbulnya rasa nyeri sekaligus perubahan warna kulit.

Selama ini, banyak orang mengira kalau yang namanya lebam itu adalah perubahan warna area kulit yang kena benturan benda tumpul, dari warna kulit asli ke warna kebiruan atau keunguan gitu. Ternyata, FYI, lebam itu dimulai dulu dengan warna kemerahan, pada kulit, sebagaimana yang saya sebutkan tadi teman-teman.

Nah, berdasarkan cerita saya tersebut, semoga teman-teman lebih aware yaaa, kalau anaknya terjatuh atau terbentur, maka cek dulu kondisinya. Meski enggak ada luka luar, bisa jadi ada luka kemerahan gitu di kulit yang biasanya merupakan tanda-tanda memar/ lebam.

Tambahan informasi lagi, biar makin jelas juga soal memar/ lebam ini, berikut adalah tahapan perubahan warna kulit yang mengalami memar/ lebam:

  • Pertama, area kulit yang lebam jadi merah: Kulit terlihat memerah, area itu juga agak sedikit bengkak jika kita raba, dan terasa nyeri jika kita sentuh. Hal ini perlu kita waspadai, sebab akan berubah jadi kebiruan atau keunguan.
  • Kedua, area kulit menjadi terlihat kebiruan hingga ungu gelap: Biasanya satu atau dua hari setelah terjadi benturan, warna merah tadi akan menjadi kebiruan atau lebih kayak ungu gelap gitu. Perubahan warna ini sebenarnya terjadi karena minimnya asupan oksigen dan juga terjadi pembengkakan lebih lanjut di area sekitar memar/ lebam. Akibatnya, hemoglobin yang berwarna merah akan berubah menjadi biru.
  • Ketiga, warna hijau pucat: Biasanya ini terjadi ketika memar/ lebam memasuki hari keenam. Jika memar sudah berubah jadi berwarna hijau pucat, itu artinya hemoglobin yang terdapat dalam darah mulai terurai dan proses penyembuhan sedang berlangsung.
  • Keempat, warna kuning kecoklatan: Setelah seminggu, luka memar akan berubah warna menjadi lebih terang yaitu kuning pucat atau coklat muda. Kalau sudah begini, tandanya memar akan sembuh. Warna kuning pucat atau coklat muda itu perlahan akan memudar dan menghilang, lalu kulit kita yang memar akan kembali ke warna asli kulit.

Jadi, apa yang harus dilakukan saat anak mengalami luka memar/ lebam karena terjatuh atau terbentur?

Well, berikut adalah hal yang sebaiknya kita lakukan ketika anak mengalami luka lebam karena terjatuh atau terbentur: RICE. Oh iya, FYI sebelumnya, RICE ini saya dapatkan dari salah satu milis kesehatan yang diasuh oleh dokter anak saya.

Apakah RICE itu? RICE adalah singkatan dari:

  • R: Rest.
  • I: Ice.
  • C: Compression.
  • E: Elevation.
Rest

Kita istirahatkan bagian atau area tubuh yang kena benturan itu. Jangan dipakai buat beraktivitas dulu. Misalnya, seperti anak saya tadi, karena yang memar/ lebam adalah area kakinya, maka saya minta si anak ini lebih banyak duduk. Enggak lari-larian lagi, apalagi nendang-nendang bola.

Tujuan dari Rest ini adalah supaya:

  • Menghindari lebam jadi lebih parah.
  • Proses penyembuhan luka dalam jadi lebih cepat.

Rest bisa dilakukan sampai nyeri pada area lebam menghilang. Kita bisa tanyakan ke si anak atau mencoba memegang bagian yang lebam itu.

Ice

Sembari diistirahatkan kita bisa melakukan kompres dengan Ice atau es batu ke area luka dalam/ memar/ lebam tersebut. Ya, enggak langsung pakai es batu trus ditempelkan ke luka lebam, kita bisa bungkus es batu dengan handuk kecil atau waslap. Kalau di rumah, kebetulan saya punya ice gel yang dulu sering dipakai untuk menyimpan ASI perah, nah, saya juga biasanya pakai itu.

Lakukan Ice ini sesegera mungkin setelah anak terbentur/ terjatuh. Lakukan selama 15 menit dan ulangi setiap 3-4 jam sekali.

Mengapa harus dikompres pakai Ice? Alasannya adalah:

  • Es batu atau yang dingin-dingin bisa mengurangi nyeri.
  • Ice bisa mengatasi pembengkakan.
  • Ice bisa mengurangi ketegangan/ spasme pada otot.
Compression

Artinya kita melakukan kompresi/ gaya tekan/ menekan area yang lebam itu. Biasanya sih pakai perban yang elastis. “Dibebat” istilahnya, kalau orang Jawa bilang. Kompresi ini bisa membantu menghentikan pendarahan.

Namun, penting untung diingat, jangan terlalu kuat mbebat-nya yaaa. Nanti, malah akan bikin kesemutan atau bikin makin nyeri. Saran dari dokter anak saya waktu itu, kalau bisa mbebat-nya sekitar 24 jam setelah kita tahu ada bengkak/ lebam.

Elevation

Maksudnya kita meninggikan area yang lebam tadi melebihi ketinggian jantung. Jadi, misalnya seperti anak saya tadi, terluka di kaki, nah minta si anak rebahan dulu, dengan kaki terangkat. Dengan cara begitu, maka darah di area luka lebam tadi akan kembali ke jantung sehingga menghindari terjadinya akumulasi darah di area luka lebam.

Elevasi ini sebaiknya dilakukan sampai bengkaknya hilang.

Nah, setelah melakukan keempat cara tersebut, apabila dalam waktu 48 jam, luka lebam masih ada, maka saya akan menggunakan jurus #AksiFlashBunda alias memakai pertolongan obat luar yang mengandung bahan aktif HEPARIN (sejenis antikoagulan atau pengencer darah) seperti Thromboflash. Sebagaimana dokter anak saya dulu pernah bilang:

Hari pertama saat anak jatuh, kompres dulu memarnya pakai es batu. Kalau Ibu mau memberi obat pereda lebam, maka tunggu dua sampai tiga hari. Setelah darah benar-benar beku. Sebab, obat pereda lebam, tujuannya untuk memecah kebekuan darah, sehingga mempercepat hilangnya memar.”

Tentang obat pereda memar/ lebam Thromboflash

Itulah sebabnya, seperti yang saya bilang, Thromboflash selalu tersedia di rumah. Buat jaga-jaga kalau si lebam tetap membandel. Yup, seperti yang saya jelaskan di atas, fungsi Thromboflash untuk luka dalam/ memar/ lebam.

Thromboflash untuk luka dalam/ memar/ lebam.

Cara pemakaian Thromboflash adalah sebagai berikut:

  • Kita oleskan pada luka lebam sampai sembuh (setelah proses RICE, kalau saya ya).
  • Jangan mengaplikasikan Thromboflash pada luka yang terbuka.

Mengapa sih kok saya lebih percaya Thromboflash untuk luka dalam/ memar/ lebam yang seaktu-waktu mungkin dialami oleh keluarga saya, khususnya anak-anak saya? Ada beberapa alasan sih teman-teman, yakni:

  • Bahan aktifnya adalah HEPARIN SODIUM 200 IU

Thromboflash mengandung HEPARIN untuk membantu mempercepat penyembuhan luka dalam.

Bahan HEPARIN ini, sebagaimana yang saya sebut di atas bisa menghilangkan luka lebam yang tak sembuh-sembuh. HEPARIN ini bekerja dengan cara melarutkan gumpalan darah di bawah permukaan kulit, melancarkan peredaran darah, mengurangi peradangan, sehingga membantu mempercepat penyembuhan luka dalam.

  • Bersertifikasi HALAL sehingga aman dan nyaman

Thromboflash ini telah memiliki sertifikasi HALAL dari Majelis Ulama Indonesia, sehingga saya merasa aman dan nyaman menggunakannya. Hal ini penting karena melindungi konsumen banget.

Biasanya obat pereda lebam yang mengandung HEPARIN itu sumbernya ada dua teman-teman:

  • Porcine: HEPARIN yang diekstrak dari mucosa hewan babi.
  • Bovine: HEPARIN yang diekstrak dari mucosa sapi.

Nah,Thromboflash ini mengandung HEPARIN yang berasal dari mucosa sapi. Makanya HALAL.

  • Thromboflash ini praktis dan enggak lengket ketika diaplikasikan

Thromboflash ini kemasannya praktis. Ada dua kemasan, pertama ukuran 10 gr (harga IDR 28.000) dan kedua ukuran 20 gr (IDR 40.000). Sama-sama mungil dan praktis dibawa kemana aja, bahkan dikantongin, kalau misalnya kita pergi traveling.

Tidak lengket ketika diaplikasikan ke kulit.

Trus, kalau diaplikasikan ke kulit, Thromboflash ini enggak lengket teman-teman. Sehingga, saya maupun anak saya, nyaman memakainya.

Itulah teman-teman cara saya mengatasi luka memar/ lebam pada anak yang terjadi ketika si anak terjatuh atau terbentur. Semoga informasi ini bermanfaat yaaa. Terutama buat teman-teman yang memiliki anak yang juga sangat aktif 🙂 .

April Hamsa