Tahukah parents, bahwa yang namanya kemampuan kognitif anak sangat mempengaruhi masa depannya? Anak yang memiliki kemampuan kognitif yang bagus, maka kelak akan menjadi the winning person. Tidak sekadar berprestasi di akademik, namun perilakunya pun baik. Itulah sebabnya, sebaiknya orang tua berusaha mengoptimalkan perkembangan kognitif anak ini sedini mungkin. Lalu, gimana donk cara mengoptimalkan perkembangan kognitif si anak ini? Tenaaang, mama-mama dan papa-papa, artikel ini emang sengaja dibuat untuk sharing mengenai 3 cara mengoptimalkan perkembangan kognitif anak. Monggo disimak yaaa 😀 .
FYI, sebelumnya, saya mau menginformasikan sumber postingan kali ini. Yang pasti bukan hasil pemikiran saya sendiri, melainkan bersumber langsung dari ahlinya, yakni:
- Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, dr. Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K) )dr. Molly);
- Psikolog Klinis, Parenting Expert, CEO & Founder Personal Growth, Ratih Ibrahim, M.M (Ibu Ratih);
- Medical and Scientific Affairs Director Danone Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi MKK (dr. Ray).
Narasumber Bicara Gizi.
Ketiga narasumber yang saya sebut namanya tersebut membagikan materinya pada acara Bicara Gizi yang bertajuk “Optimalisasikan Perkembangan Kognitif Anak dengan Daya Tahan Tubuh yang Kuat dan Stimulasi yang tepat” yang diselenggarakan oleh Danone Indonesia pada tanggal 26 Oktober lalu. Jadi, bisa dibilang artikel yang saya posting hari ini merupakan rangkuman dari materi acara hari itu ya.
Apakah kemampuan kognitif itu?
Sebelumnya memberitahu bagaimana cara mengoptimalkan perkembangan kognitif anak, saya mau memperjelas lagi mengenai apa itu “kemampuan kognitif” ya.
Jadi, kemampuan kognitif adalah sebuah kemampuan seseorang untuk mempelajari sebuah informasi, kemudian memprosesnya, lalu memikirkan maknanya, hingga mengubahnya atau membuatnya menjadi informasi baru.
Kemampuan kognitif ini sangat perlu dimiliki oleh anak sedini mungkin supaya si kecil gampang mempelajari banyak hal. Dengan demikian anak akan berkembang menjadi pribadi yang percaya diri akan kemampuannya, serta punya motivasi untuk bersaing dan menghadapi tantangan di masa mendatang.
3 cara mengoptimalkan perkembangan kognitif anak
Pasti semua ortu menginginkan anaknya menjadi “pemenang kehidupan” bukan? Nah, untuk itu sebaiknya lakukan 3 cara berikut supaya bisa mengoptimalkan perkembangan kognitif anak:
- Sistem imun anak harus bagus
Dr. Molly dalam Bicara Gizi mengatakan bahwa sistem imun anak yang bagus dimulai pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) si anak, karena pada 1000 HPK terjadi:
- Pertumbuhan sel-sel tubuh yang menentukan status gizi anak;
- Pertumbuhan sel-sel otak yang akan menentukan tingkat kognisi, perilaku, dan kecerdasan.
- Perkembangan sel-sel imun yang menentukan apakah si anak akan kuat atau lemah terhadap patogen.
Maka, bisa kita simpulkan bahwa perkembangan sistem imun terjadi bersamaan dengan terbentuknya sistem otak. Keduanya juga saling berinteraksi, sehingga akan sangat menentukan kemampuan kognitif dan perilaku seseorang. Kata dr. Molly, hal ini juga sesuai dengan Early Life Programming Theory yang mengatakan bahwa sistem imun berperan langsung dalam perkembangan otak.
Imunitas yang bagus mempengaruhi kemampuan kognitif anak.
Selain berperan dalam perkembangan otak, sistem imun ternyata juga angat berhubungan dengan mikrobiota usus (Gut-Brain-Axix Theory) di mana di dalam pencernaan terdapat berbagai macam jenis dan banyak mikrobiota baik yang bisa mengeluarkan zat yang berkompetisi dengan mikrobiota patogen, sehingga bisa merangsang sistem imun juga. Itulah sebabnya mengapa 70% sel imun dikatkan terdapat dalam usus.
Kalau pencernaan seseorang sehat, maka sistem imunnya bisa dikatakan kuat juga. Berbanding terbalik dengan mereka yang sering mengalami gangguan pencernaan, biasanya sistem imunnya tidak bagus.
Maka, tugas orang tua adalah mengoptimalisasi sistem imun anak, bahkan sejak anak masih ada dalam kandungan. Bagaimana caranya? Bisa dengan melakukan hal-hal berikut ini:
Pada saat hamil
- Ibu hamil harus melakukan kontrol kehamilan secara teratur;
- Ibu hamil harus menjaga kebersihan diri;
- Mencegah infeksi selama kehamilan, kalau terjadi infeksi harus segera diobati;
- Ibu hamil harus mendapatkan nutrisi yang lengkap dan seimbang;
- Ibu hamil harus menghindari stress;
- Ibu hamil wajib menghindari alkohol dan asap rokok.
Pada saat melahirkan:
Apabila tidak ada kontrainsikasi medis, maka sebaiknya orang tua memilih metode melahirkan secara per-vaginam.
Ketika anak lahir:
Langsung diberikan Air Susu Eksklusif (ASIX) selama 6 bulan pertama.
-
Berikan nutrisi yang baik
Masih nyambung dengan pemberian ASIX setelah bayi lahir yaaa. Iyes, orang tua wajib memberikan nutrisi yang baik kepada anak, dimulai dari pemberian ASIX. Mengapa ASI? Karena ASI memiliki komposisi yang sempurna, yakni:
- Mengandung nutrisi makro maupun mikro yang berguna untuk pertumbuhan sel-sel;
- Ada zat aktif yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh atau mikrobiota komensal yang membantu perkembangan sistem imun dan otak;
- Terdapat prebiotik yang merupakan makanan untuk probiotik sehingga membuat pencernaan anak sehat.
Lalu, pada saat anak sudah berusia 6 bulan, maka sangat dianjurkan untuk melanjutkan ASI sembari memberikan makanan padat (MPASI). ASI ini bisa lanjut hingga anak berusia 2 tahun atau sampai ibu dan bayinya masih menginginkan ASI.
Untuk makanan anak berikan nutrisi yang lengkap dan seimbang, meliputi nutrisi makro,mikro, vitamin, prebiotik, dan probiotik. Ibu Ratih mengatakan bahwa makanan ini sangat penting supaya otak anak bisa tumbuh dan berkembang optimal.
-
Berikan stimulasi yang tepat
Apabila sistem imun anak bagus dan anak mengkonsumsi makanan bernutrisi, maka ini sudah menjadi modal paling utama untuk menstimulasi anak.
Iyes, yang namanya stimulasi juga penting ya untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak, karena memberikan anak kesempatakan kepada adak untuk mengoptimalkan kemampuannya. Dalam hal ini, ibu Ratih mengatakan bahwa ortu sebaiknya terlibat penuh dalam stimulasi anak sebagai bentuk dukungan dan engagement dengan anak.
Jangan lupa juga, sebaiknya ortu berperan sebagai mediator yang memperkenalkan anak dengan lingkungan luar, orang lain, dll, supaya kemampuan anak juga bisa berkembang melalui pengamatan dan interaksi dengan lingkungan luar, selain orang tuanya.
Ibu Ratih, kemudian, memberikan beberapa contoh stimulasi kognitif untuk anak yang bisa dilakukan bersama orang tua, yakni antara lain:
- Bermain puzzle: Anak diminta menyusun puzzle dengan gambar yang familiar dan dapat melihat contoh gambar. Mulai dari gambar buah dan kotak hingga gambar hewan dan tumbuhan. Semakin tinggi usianya,gambar semakin rumit dan jumlah kepingan puzzle bertambah
- Menyusun balok/ lego: Anak diminta menyusun balok sesuai dengan panduan maupun secara bebas. Semakin tinggi usia anak, durasi bertambah, dan bantuan yang diberikan dikurangi.
- Berlatih stop and go: Orang tua memutarkan lagu dan anak harus merespon berdasarkan aturan yang ditentukan, seperti menari saat lagu dinyalakan, berhenti saat lagu mati. Perbedaan stimulasi untuk setiap usia adalah bentuk aturan (contoh: berhenti saat musik berhenti) dan durasi lagu.
- Membaca dongeng: Orang tua bisa menyebutkan/ bertanya pada anak tentang dongeng yang diceritakan. Semakin tinggi usia, durasi bertambah, dan semakin kompleks konten dan pertanyaan yang diajukan oleh orang tua.
- Berbelanja: Anak diminta berbelanja sesuai dengan aturan yang diberikan dan menukarkan uang kertas dengan kartu yang berisi barang. Perbedaan stimulasi setiap usia adalah bentuk aturan (belanja sesuai list atau bebas) dan jumlah percobaan (3 atau 5 kali kesempatan belanja).
Itulah beberapa contoh stimulasi kognitif. Masih banyak lagi contoh permainan untuk melatih kognitif anak yang bisa kita lakukan ya parents. Pokoknya konsisten membersamai anak-anak 🙂 .
Winning assesment tools yang disusun dan dikembangkan oleh tim Personal Growth
Dalam kesempatan Bicara Gizi wktu itu, ibu Ratih mengatakan bahwa dirinya dan tim Personal Growth menyusun dan mengembangkan sebuah winning assesment tools untuk para orang tua.
Winning assesment tools ini merupakan alat ukur perkembangan kognitif anak yang didasarkan pada Piagets’s Theory of Cognitive. Dari teori tersebut kemudian disimpulkan bahwa terdapat 8 parameter perkembangan kognitif, yakni:
- Perhatian: Mengarahkan perhatian terhadap satu hal tertentu dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan;
- Fokus: Memusatkan perhatian dan minatnya terhadap satu hal dan dapat menyelesaikan tugas tanpa teralihkan;
- Daya ingat: Mengingat informasi yang diterima mengenai benda, orang, dan kejadian;
- Kemampuan berbahasa: Mampu mengekspresikan atau mengkomunikasikan pikiran dan perasaannya sevara lisan maupu tertulis;
- Psikomotor: Bergerak dan mengambil gerakan tubuhnya. Motorik kasar melibatkan gerakan otot besar (berjalan, berlari) dan motorik halus (melibatkan gerakan otot kecil untuk menulis, mewarnai;
- Logika: Berpikir dengan peniaian yang tepat dan masuk akal dan dapat mengikuti serangkaian aturan.
- Penalaran: Memahami argumen atau bukti untuk menilai atau memahami sesuatu;
- Membuat keputusan: Menentukan keputusan dari antara dua pilihan atau lebih atas kemauannya sendiri.
Alat untuk mengetahui seberapa optimalnya kemampuan kognitif anak.
Melengkapi penjelasan ibu Ratih, dr. Ray mengatakan bahwa adanya winning assesment tools ini bertujuan untuk membuat orang tua makin percaya diri mengamati milestones perkembangan anak-anaknya.
Winning assesment tools ini sangat gampang diakses, cukup memakai gadget, seperti smartphone orang tua lalu ketik http://mynutri.club/twl di browser. Aksesnya FREE ya di website Nutriclub.
Selain mudah diakses kapanpun, di mana pun, alat ini juga memiliki kelebihan berupa:
- Komprehensif: Mencakup semua aspek penting, jumlahnya tidak berlebihan 8 aspek ideal, mencakup 5 pertanyaan untuk masing-masing aspek.
- Mudah dipahami: Pertanyaan dalam bahasa awam, orang tua cukup menjawab pertanyaan ya/ ragu/ tidak.
Jadi, nanti ada 5 pertanyaan dengan pilihan 3 jawaban:
- Ya: Orang tua yakin anak mampu melakukan dengan baik dan konsisten, nilainya 2 poin;
- Ragu: Orang tua menilai anak mampu melakukan namun belum konsisten, nilainya 1 poin;
- Tidak: Orang tua menilai anak sama sekali tidak mampu melakukan, nilainya 0 poin.
Total poin maksimal per aspek = 10, dengan penjelasan apabila poinnya:
- 0-5 poin = Maka, aspek kognitif anak belum optimal dan perlu stimulasi lebih;
- 6-10 poin = Artinya aspek kognitif anak sudah optimal dan perlu dipantau terus.
Mudah bukan assesment-nya. Yuk, parents, silakan mencoba winning assesment tools untuk mengukur kemampuan kognitif tersebut.
Nanti, setelah mengetahui hasilnya, kita bisa mengoptimalkan kemampuan perkembangan anak kita sesuai panduan yang diberikan. Oh iya, ada bonus stimulation kit juga lho di akhir tes/ assesment-nya.
Semoga postingan ini dapat membantu mama-mama dan papa-papa mengoptimalkan kemampuan kognitif si kecil ya 🙂 .
April Hamsa
Benar banget … Mengoptimalkan kemampuan anak dimulai sejak anak di kandungan. Hal2 untuk stimulasi kognitif bisa dibaca dalam tulisan ini.
Kemampuan kognitif selaras dengan nutrisi yang masuk ke tubuh anak ya, mba. Kalau nutrisinya tercukupi insya Allah anak akan cepat berkembang, baik kognitif maupun hal lainnya.
Pantesan ada anak yang sulit menangkap pelajaran dan susah berkembang karena asupan nutrisi dan stimulusnya belum dimaksimalkan.
Nutrisi perlu diprioritaskan ya, dengan kepiawaian orangtuanya untuk selalu memperhatikan, sehingga perkembangan kognitifnya juga bisa optimal
Waaa… menarik sekali Mbak. Kebetulan pengen cari assessment tools untuk mengetahui kecerdasan anak di mana saja. Untuk tahu arah asuhannya lebih dominan ke mana nantinya.
Makasih ya
wah.. terimakasih sharingnya mama April. Memang ya kalau melihat 3 point di atas, sebelum hamil itu kita juga harus persiapan selain dari mental juga memperhatikan nutrisi-nutrisi yang menunjang pertumbuhan janin. Saya menggaris bawahi bahwa 1000 HPK ini di masyarakat sekitar saya masih sering di remehin mbak. huhuhuhu
Priiill tak critani ya.
Duluuu pas anakku masih balita, mertuaku agak worry dgn kondisi sidqi
Ada bbrp kemampuan yg menurut blio, agak tertinggal. Gitu
Akhirnya aku dan Sidqi diajak konsul k dokter tumbuh kembang anak….FYI thn 2008 tuh tarifnya ENAM.RATUS RIBU DOONGG 😆 untunglah dibayarin ama mertuaku 😑
Tak pikir2 apa yg disampein dokternya Sidqi jaman semono, PERSIS BANGET dgn yg dijabarkan d artikel ini.
So bersyukurlah parents, bs paham kognitif anak tanpa kudu ngerogoh dompet dalam dalam 😆
Terima kasih atas tulisannya.
Aku sebagai perempuan yang belum menikah. Heehe
Banyak belajar untuk menghadapi bagaimana nanti kalau punya anak
Memberikan stimulasi yang tepat buat anak itu harus dilakukan kontinue menurutku. Sapa tahu ikhtiar ini untuk menjaga agar kemampuan kognitif anak juga semakin bertambah. Penasaran mau cobain winning asssemenet tools buat keponakanku
Dan aku setuju bahwa sistem imun anak juga harus terjaga dengan baik. Dan ini harus dmilau sejak dalam kandungan ya mba. Didukung juga dengan asupan gizi yang tepat dan terpenuhi dengan baik. Dengan paduan ini, kognitif anak akan tercapai baik
Wah bagus banget aplikasinya, orang tua jadi bisa terbantu dalam memantau salah satu aspek tumbuh kembang anak.
Contoh kegiatan yang bisa jadi stimulasinya asyik nih buat dilakukan bersama anak-anak. Guru si adek di sekolah juga menekankan pentingnya ortu mengajak main anak karena bisa membantu stimulasi kecerdasannya.
MasyaaAllah lengkap banget ulasannya mba April, contoh-contoh kegiatan stimulasi kognitifnya juga aplikatif banget, memang kuncinya kembali lagi ke orang tua ya… memang harus telaten, tdk dipungkiri, kesibukan orangtua terkadang bikin menyerah dengan aktifitas-aktifitas semacam ini, akhirnya kebutuhan stimulasi anak terabaikan.
dengan menjaga asupan gizi yang baik, semoga sistem imunnya juga oke ya mba, jadi perkembangan kognitif anak juga bisa tercapai sesuai dengan umurnya
Tadi aku coba klik web winning assesment tool-nya. Tapi baru coba buka aja..belum coba klik2 lebih lanjut 😀
Bersyukur sekali ya selaku mama2 di era digital, kita dimudahkan dan dihematkan utk memperoleh tools semacam ini. Ga harus ke dokter/ahli atau kalaupun ke ahli/dokter bisa baca2 dulu bahan konseling.
Kalau daku telaah, di 1000HPK ini luar biasa ya kak dampaknya. Karena terkait juga dengan perkembangan kognitif anak. Berarti pada momen ini perhatian lebih kudu dilakukan
Ibu April, aku mau juga distimulus dengan berbelanja ibuuu. :)) Anak2 suka dongeng, ibunya jg suka belanja >.<
1000HPK memang perlu banget, masih banyak yg nggak tau deh iniii. Sejak di dalam kandungan harus ternutrisi dengan baik. Aku waktu hamil makannya apa aja yg penting bukan yg tidak matang gitu, menghindari bakaran saran dokter.
insya Allah siaap mengoptimalkaaan pakai cara di atas, makasih ya ibuuu tulisannya^^
Menarik sekali topiknya ya mbak. Dari dulu saya selalu tertarik sama tema – tema tumbuh kembang anak. Tapi Mbak, kalau misal anak kita udah usia 6 – 7 tahun, apakah masih memungkinkan untuk memperbaiki kognitifnya dengan cara – cara diatas itu mbak?
2 pertama emang hal dasar banget sih yaa. Kalau sistem imun belum baik, ditambah nutrisi yang masuk tidak mencukupi, mau dikasih stimulus yang bagus & keren pun hasilnya gak akan maksimal.
Tapi keren ih sekarang udah ada assessment yang bisa dilakukan mandiri gini. Orangtua jadi gak galau lagi ke mana harus pergi untuk mengecek perkembangan kognitif anaknya sudah sesuai atau belum.
Asiknya aplikasinya nunjukin juga pula ya apa aja yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak-anak.
Seru banget bacanya Mbak. Mempersiapkan 1000 hari prtama sangat penting ya jangan diabaikan karena dari langkah wal itu si kecil kan terbentuk. Selalu menarik bahasan seperti ini. Cara² diatas bisa dipraktikan.
Dari yang aku baca di atas, kayaknya ya, kayaknya nih udah hampir semuanya kulakukan. Semoga aja anakku bisa optimal nggak cuma perkembangan fisiknya tapi juga sosial dan kognitifnya sebagai bekal nantinya dia masuk bangku sekolah.
Permainan sederhana bersama anak-anak ternyata itu bisa melatih dan memberikan stimulasi pada anak yaa.. Jadi orangtua memang mashaAllah luar biasa dengan segala usahanya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak selain pemenuhan nutrisi dan rutin menggunakan Winning Assesment Tools untuk memantau.
Kodratnya anak2 memang suka bermain, jadi bakalan lebih efektif memberikan stimulasi melalui aneka permainan, sesederhana apapun bentuknya.
Mengoptimalkan perkembangan kognitif bagi saya masih terus menjadi tantangan .. bahkan anak yang kuliah juga masih dipantau dan diusahakan stimulasinya.
Perkembangan kognitif anak ternyata sudah harus diperhatikan sejak dalam kandungan ya. Termasuk pemberian nutrisi dan stimulasinya. Semoga ya semua ibu memahami hal ini sehingga generasi masa depan menjadi generasi-generasi handal
Penting bgt nih winning assesment tools buat para orang tua jadi makin pinter dan terasah menajamkan skill anak2nya. Jd parents lebih terarah dlm mendidik anaknya
sebenarnya aku kadang iri sih sama ibu-ibu yang rajin banget menstimulasi anak-anaknya entah itu bikin diy atau main bareng. tapi memang sebagai ibu kita memiliki kewajiban ya memantau dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak ini biar jadi anak yang sehat nantinya
Memang harus terus dilakukan nih stimulasi kognitif pada anak agar dia terpacu pertumbuhan kognisinya. Ternyata bisa diukur juga ya capaian perkembangan kognisi ini.
Panduan yang baik bagi orangtua karena anak masa kini harus unggul di bidang yang disukai namun jangan pernah lupakan bahwa attitude juga penting.
Dengan menjadi winning person, maka diharapkan menjadi pribadi yang bermanfaat dan menyenangkan.
Ternyata berbelanja pun bisa digunakan sebagai stimulasi kognitif anak ya. Kegiatan yang disukai anak-anak nih, ternyata nggak cuma kegiatan menyenangkan, tapi bermanfaat juga buat mereka
Aku barusan nyobain langsung winning assesment tools-nya dan ternyata sungguh user friendly dan pertanyaannya mudah dipahami. Thank you mbak udah berbagi informasi soal tools ini dan cara mengoptimalkan perkembangan anak ~
Ternyata perkembangan kognitif menjadi dasar untuk tumbuh kembang anak selanjutnya ya. Penting sekali untuk perkembangan otak, kecerdasan dan langkah-langkah menyelesaikan masalah. Maka beruntung sekali ada tools yang bisa mengetes kemampuan kognitif anak..
Seruuu ada assesment tools bisa seru seruan antara orang tua dan anak mencoba menggunakan toolsnya.
Sebagai orang tua harus kreatif mensrimulasi anak.
Seperti yang disebutkan Ibu Ratih Ibrahim, kita sebagai orang tua memang penting mengoptimalkan perkembangan kognitif anak. Dan banyak bangeta PR nya meski asal dijalani dengan senang, pasti bisa sepanjang kedua orang tua bekerja sama melakukannya
perkembangan kognitif anak memang harus diperhatikan dan dicermati dengan baik ya mba. Once we are fully aware of those and take concrete actions, then we can definitely get the best result
Perkembangan kognitif anak itu penting ya mbak
Bahkan bisa mempengaruhi masa depan anak
Tidak hanya butuh nutrisi yang baik, tapi juga butuh stimulasi yang tepat ya
Harapan orangtua akan anak yang anak winning di segala hal ini memang doa dan harapan setiap orangtua yaa.. Aku jadi inget Ameena, anaknya Atta Aurel yang sedari bayi membuatku kagum.
Stimulasi, nutrisi dan rutin dipantau menggunakan assesment ini penting banget. Agar tampak checklist yang harus dilakukan lebih atau sudah on track.
Bagus nih winning assessment tools yang dikembangkan.
Alat ini membantu para ortu untuk mengetahui gimana perkembangan kognitif anak.
semoga toolsnya bisa disosialisasikan ke kalangan lebih luas demi kebaikan semua anak di Indonesia.
Imun dan nutrisi yang baik ternyata sangat berpengaruh ya mom untuk perkembangan kognitif anak. Wajib dicatat dan diingat nih untuk kita para orangtua
Wuih stimulus dengan shopping? OH I SEE IT NOW SO CLEARLY!
that is why kalo ortunya hobi jalan jalan santai ke Plaza Senayan, Sency, Grand Indonesia, de el el anak anaknya bisa jauh lebih “cerdas” berhitung qi qi qiiii… apalagi kalau belanjanya di ground floor
Wah ada winning assesment tools untuk mengukur kemampuan kognitif. Mesti dicoba nih..Tentu ortu ingin anak bertumbuh kembang dengan baik termasuk dari aspek kognitifnya, maka tools seperti ini pasti mambantu
Selain teorinya kecerdasan sosial aku suka banget sama teori kecerdasan kognitif ini. Suka banget ngulik2 teorinya dengan tumbuh kembang anak
Hal dasar dimulai dari masa kehamilan ya. Kudu sehat, dapat nutrisi yang cukup juga. Btw, kemarin keponakan ngajakin main jual-beli. Belum oke, tapi lumayan buat bantu ngembangin kognitif-nya
Duh Mbak, di masa akhir 1000 hari kami kecolongan, Gi susah banget makan. Sampai sering muntah gara2 ga makan sama sekali. Makanya ga tahu deh kayak apa cemasnya waktu itu.
Sekarang sudah mendingan, dan kami kejar ketertinggalannya dengan banyakin stimulasi demi perkembangan kognitifnya.
Kemampuan kognitif ini penting ya Mba April untuk perkembangan anak di masa depannya. Sistem imun yang bagus dan nutrisi yang baik pastinya berperan penting.
Mudah banget ya Mak sekarang buat coba cek 8 parameter perkembangan kognitif secara mandiri. Tinggal buka Winning Asessment Tools, para orang tua bisa langsung ngecek sejauh apa progres perkembangan buah hatinya.
Orangtua memang harus banget menjaga banyak aspek dimulai dari 1000 hari pertama ananda, karena dalam Islam sendiri diperintahkan untuk meninggalkan generasi yang kuat. Semoga panduan dari assesment membuat para orangtua mampu menjadikannya tolak ukur menambah hal-hal yang dirasakan masih butuh peningkatan.