Menurunkan berat badan saat puasa. Ada juga lho yang menjadikan hal tersebut sebagai salah satu resolusi selama bulan Ramadhan ini. Selain, tentu saja pencapaian dalam ibadah Ramadhan-nya. Menurut saya itu sah-sah saja, sih. Sebab, menurunkan berat badan itu enggak melulu identik dengan penampilan supaya terlihat “good looking” semata. Namun, bisa jadi tujuannya untuk kesehatan.

Sudah banyak contoh yang menunjukkan bahwa badan yang terlalu gemuk lebih berisiko mengundang datangnya penyakit berbahaya, seperti diabetes, hipertensi, kolesterol, penyakit jantung, dan risiko penyakit lainnya. Apalagi, jika mempunyai anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit-penyakit tersebut. Biasanya, penyakit- tersebut bisa menurun.

Maka, jika ada orang, terutama ibu-ibu seperti saya nih, yang berusaha menurunkan berat badan saat puasa dengan tujuan supaya lebih sehat, saya rasa wajar. Soalnya, waktunya kan tepat. Pada saat puasa kan kita enggak makan dan minum selama pagi dan siang, jadi bisa berlatih menahan keinginan ngemil.

Cuma, kadang ada kalanya orang yang sudah berpuasa sebulan penuh malah makin bertambah berat badannya. Lho, kok bisa? Biasanya sih karena orang tersebut enggak mengontrol seberapa banyak asupan makanannya dan aktivitasnya juga sengaja dikurangi.

Lalu, bagaimana supaya bisa berhasil menurunkan berat badan saat puasa seperti sekarang? Berikut adalah tujuh cara yang bisa kita lakukan agar berhasil menurunkan berat badan saat puasa:

Sahur dengan komposisi protein dan serat lebih banyak

Pada saat puasa, sahur adalah waktu pertama kalinya kita mendapatkan asupan pertama supaya punya energi untuk beraktivitas selama seharian. Jadi, jangan sampai melewatkan waktu sahur ya, teman-teman! Khawatirnya, kalau enggak sahur, malah lemes, lalu buka puasanya jadi enggak terkontrol, kalap makan dengan porsi double.

Usahakan untuk memperhatikan komposisi asupan saat makan sahur. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat. Justru, perbanyak makan makanan yang mengandung protein serta serat.

Jika kita terlalu banyak sahur dengan karbohidrat (seperti nasi) khawatir tubuh bisa mudah memproses karbohidrat itu, sehingga kita akan mudah lemas. Kecuali, kalau kita memilih karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, sereal gandum, oatmeal, dan lain-lain yang lebih tinggi serat. Tubuh akan memproses karbohidrat kompleks lebih lama, jadi kita enggak akan mudah lemas.

Sedangkan, protein sangat disarankan untuk kita konsumsi pada saat sahur sebab protein, terutama protein hewani, bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Selain itu, protein hewani bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga kita menjadi tidak mudah sakit pada saat sedang puasa.

Perhatikan asupan cairan

Jangan lupa untuk memperhatikan kebutuhan asupan cairan saat puasa, terutama air putih. Pakailah metode 2-4-2 untuk minum air putih, supaya meskipun sedang puasa, kita bisa tetap minum sebanyak minimal 8 gelas setiap hari.

Metode 2-4-2 adalah:

  • 2: dua gelas saat buka puasa.
  • 4: empat gelas saat sesudah berbuka puasa hingga sebelum tidur.
  • 2: dua gelas saat sahur.

Kalau bisa tambah asupan buah dan sayuran yang banyak mengandung cairan, seperti semangka, jeruk, tomat, dan lain-lain.

Meskipun punya target menjaga asupan cairan, namun sebaiknya teman-teman menghindari minuman yang mengandung kafein dan soda. Sebab minuman-minuman itu justru akan membuat tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak.

Jangan makan berlebihan pada saat buka puasa

Nah, saat buka puasa konsistensi kita menahan hawa nafsu untuk tidak makan berlebihan diuji. Kadang muncul perasaan “Udah puasa seharian, masa saat buka ditahan-tahan?” Hal semacam itu yang kadang membuat kita kalap saat buka puasa.

Sebaiknya, ketika nafsu ingin makan berlebihan datang, ingat-ingat niat untuk membuat momen puasa saat ini sebagai latihan untuk mengurangi makan. Supaya berat badan berkurang, supaya lebih sehat. Ingat-ingat pula sunnah Nabi yang menganjurkan kita berhenti makan sebelum kenyang.

Kurangi makan makanan manis

Makanan manis adalah godaan terberat pada saat bulan puasa Ramadhan seperti sekarang ini. Betapa tidak, tiap sore penjual takjil menjajakan makanan-makanannya yang rata-rata manis semua. Seperti kolak, es pisang ijo, es degan, kue-kue manis, dan aneka takjil yang manis lainnya.

Boleh sih sesekali makan takjil yang rasanya menggoda itu. Tapi, usahakan membatasinya! Bagaimanapun juga rasa manis itu berasal dari gula. Gula yang berlebihan bisa membuat berat badan kita cepat bertambah.

Kurangi makan makanan yang mengandung banyak minyak

Puasa, berbukalah dengan gorengan!” Hahaha, itu guyonan yang ada pada saat puasa. Enggak tahu kenapa, kalau bulan puasa tuh rasa gorengan jadi lebih nikmat 😀 .

Sama seperti halnya makan makanan manis, sebaiknya kurangi juga makan makanan yang mengandung banyak minyak. Kalau bisa sih enggak makan sama sekali. Makanan yang banyak mengandung minyak, seperti gorengan, bisa membuat berat badan bertambah cepat.

Tetap beraktivitas seperti ketika sedang enggak puasa

Puasa bukan alasan untuk bermalas-malasan. Sebaiknya lakukan aktivitas seperti biasa, jangan malah dikurangi. Kalau puasa malah membuat kita malas dan seharian tidur, enggak akan ada kalori yang terbakar dalam tubuh. Lalu, bagaimana berat badan kita bisa berkurang?

Lakukan olahraga

Tentu saja bukan olahraga berat yang butuh banyak energi. Lakukan saja olahraga ringan, seperti jalan kaki, jogging, atau bersepeda saat sore hari. Bisa juga lakukan gerakan sit up di rumah. Tapi, ya, enggak perlu ngoyo, santai saja! Lumayan kan olahraga sekaligus ngabuburit menunggu waktu buka puasa?

Nah, itulah tujuh cara menurunkan berat badan saat puasa yang bisa teman-teman coba. Semoga berat badannya bisa menurun ke berat ideal ya! Tapi, ingat juga, supaya enggak kalap makan opor ayam dan kue saat lebaran nanti! 😛

April Hamsa

Note: tulisan ini adalah tanggapan untuk artikel Diah Alsa tentang Perempuan dan Timbangan.