Sebelum ada yang nanya, “Lho, kamu hamil?” saya jawab duluan yaaa, “Enggaaak. Saya sedang tidak hamil,” hehe. Namun, beberapa orang terdekat saya saat ini sedang hamil, di antaranya adik dan juga satu dua teman yang saya kenal baik. Nah, di masa pandemi Covid-19 ini, saya tuh penasaran apakah mereka masih rutin periksa kehamilan seperti biasa atau ada beberapa pengecualian. Mengingat zaman sekarang agak ketar-ketir juga ya kalau pergi ke rumah sakit (RS) atau klinik dokter. BTW, adakah yang penasaran juga tentang bagaimana cara periksa kehamilan di masa pandemi sekarang ini? Semoga sharing kali ini membantu ya, khususnya buat yang tengah hamil.

Hamil saat pandemi memiliki beberapa risiko. Sumber gambar: Pixabay.

Eh, namun sebelumnya saya mau menginformasikan kalau adik dan teman-teman saya itu saat ini tengah hamil muda alias baru trimester awal. Jadi, buat yang trimester di atasnya nanti saya coba rangkum informasi tentang pemeriksaan kehamilan di masa pandemi dari beberapa artikel kesehatan yang sudah saya baca yaaa.

Ibu hamil berisiko terkena Covid-19?

Eh, maaf bukan bermaksud nakut-nakutin, namun begitulah keadaannya. World Health Organization (WHO) dalam situsnya mengatakan bahwa walau belum ada bukti yang menyatakan bahwa ibu hamil lebih berisiko terkena Covid-19 dibandingkan yang mereka yang enggak hamil, namun ada rasa khawatir bahwa sistem imunitas ibu hamil sangat rentan terhadap penyakit ini. Itulah sebabnya, WHO menyarankan supaya ibu hamil mengambil langkah pencegahan untuk melindungi diri mereka dari Covid-19 ini.

Langkah-langkah pencegahan tersebut sebenarnya hampir sama dengan yang harus dilakukan oleh semua orang, yakni antara lain:

  • Menjaga jarak dengan orang lain, terutama mereka yang batuk, pilek, dan tentu saja dengan orang yang diduga terinfeksi virus Corona.
  • Tidak keluar rumah apabila tidak ada urusan urgent.
  • Rajin menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir hingga bersih.
  • Menghindari menyentuh area wajah khususnya mata, mulut, dan hidung.
  • Konsumsi makanan yang bernutrisi.
  • Minum obat atau suplemen yang diresepkan oleh dokter kandungan.
  • Berjemur untuk mendapatkan vitamin D yang cukup. Waktu berjemur yang disarankan adalah di bawah pukul 10.00 pagi, cukup 10-15 menit saja.
  • Istirahat yang cukup dan hindari stress.

InsyaAllah, dengan mematuhi langkah-langkah pencegahan itu maka ibu hamil akan baik-baik saja.

Hamil trimester awal perlu cek ke dokter kandungan?

Kalau menurut adik dan teman-teman saya masih perlu. Meski demikian, katanya dokternya juga menyarankan tidak masalah untuk menunda jadwal kontrol, asalkan kondisi kehamilan baik-baik saja. Namun, dokter kandungan sudah mewanti-wanti apabila ada gejala kehamilan yang parah, maka sebaiknya segera ke dokter.

Ada beberapa dokter yang menganjurkan untuk membatasi jadwal periksa kandungan. Sumber gambar: Pixabay.

Berikut adalah gejala kehamilan yang butuh sekali untuk segera diperiksakan ke dokter kandungan:

  • Mual dan muntah berat

Pada trimester pertama, ibu hamil pasti sering mengalami mual dan muntah, khususnya di pagi hari atau dikenal sebagai morning sickness. Kalau mual dan muntahnya bisa diredakan dengan istirahat atau minum minuman herbal alami, maka tidak ada masalah, sebab morning sickness sebenarnya biasa bagi ibu hamil.

Namun, apabila mual dan muntahnya berulang dan parah, sampai ibu hamil tidak bisa makan, maka sebaiknya segera periksa ke dokter kandungan supaya mendapatkan obat atau perawatan yang dibutuhkan.

  • Pusing hebat

Hati-hati, khawatirnya ibu hamil ada risiko tekanan darah tinggi. Terutama jika pusingnya sering terjadi dan terasa hebat (parah). Tekanan darah tinggi tisak bagus buat ibu hamil karena ada risiko menyebabkan kerusakan pada organ penting seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hati. Oleh sebab itu, apabila di awal kehamilan ada risiko tekanan darah tinggi, maka harus ditangani sedini mungkin supaya ibu hamil tetap bisa mengandung dan melahirkan dalam kondisi sehat.

  • Kejang

Apabila terjadi kejang pada ibu hamil tanpa diketahui penyebabnya, maka jangan pikir panjang segera bawa ke RS atau klinik dokter.

  • Perdarahan

Walaupun kadang ibu hamil mengalami perdarahan, namun kalau banyak maka itu tandanya ada sesuatu yang tidak wajar. Maka, apabila sudah mengalami kondisi semacam itu, ibu hamil harus segera ke dokter.

  • Nyeri perut

Apabila terjadi nyeri hebat pada perut, maka jangan ragu untuk segera menghubungi dokter dan mendatangi klinik/ RS.

Jadi buat ibu hamil yang trimester awal jadwal ke dokternya masih bisa fleksibel ya teman-teman. Meski demikian diharapkan bisa berkonsultasi terus tentang kondisinya dengan dokter kandungannya. Daaan, kalau ada kondisi kegawatdaruratan seperti yang saya sebutkan di atas bisa langsung ke RS/ klinik dokter.

Lalu bagaimana dengan ibu hamil trimester akhir?

Buat ibu hamil trimester akhir yang sudah akan waktunya melahirkan, maka sebaiknya jalin komunikasi lebih intens dengan dokter kandungannya. Konsultasi bisa dilakukan via telepon atau aplikasi chatting juga selama kondisi sehat. Meski demikian, apabila dokter kandungan meminta untuk melakukan cek laboratorium dll, maka ibu hamil harus datang dan mematuhi nasihat dokter.

Dokter kandungan di masa sekarang pasti juga paham dengan protokol keamanan dan kenyamanan untuk pasiennya. Maka, tidak usah kaget apabila dokter kandungan, walau enggak berhubungan langsung dengan pasien Covid-19, juga mengenakan APD lengkap.

Apabila ada masalah kesehatan ibu hamil sebaiknya segera ke dokter. Sumber gambar: Pixabay.

Daaan, buat ibu hamil trimester akhir, kalau mengalami gejala berikut, sebaiknya segera ke dokter secepatnya:

  • Tidak merasakan gerakan janin.
  • Kontraksi dan nyeri perut hebat.
  • Pecah ketuban dan perdarahan.

Oh iya, ada kalanya ada ibu hamil di masa pandemi yang memutuskan untuk melahirkan di rumah saja daripada ke rumah sakit. Sebenarnya itu enggak masalah kayaknya ya, asalkan ibu hamil berkonsultasi terus dengan dokter atau bidan kandungan, apakah aman untuk melahirkan di rumah atau enggak.

Selalu update informasi

Hal yang juga tak kalah pentingnya adalah ibu hamil diharapkan untuk selalu update informasi tentang kehamilan maupun  coronavirus yang juga berisiko menularinya sekarang ini.

Ibu hamil bisa update informasi di aplikasi atau website kesehatan. Kalau adik dan teman-teman saya yang sedang hamil suka update informasi melalui aplikasi Halodoc. Banyak artikel mengenai kehamilan dan juga proses kelahiran bayi di aplikasi ini. Tak hanya itu, dengan aplikasi Halodoc ini, ibu hamil juga bisa berkonsultasi dengan beberapa pakar kesehatan, khususnya mengenai kehamilan.

Nah, itulah teman-teman mengenai pemeriksaan kehamilan di masa pandemi seperti sekarang ini. Jadi, kalau intinya ibu hamil diharapkan tetap jaga kesehatan sendiri di rumah, tetap konsultasi dengan dokter kandungan, selalu update informasi, dan waspada terhadap tanda kegawatdaruratan.

Semoga para ibu hamil sehat-sehat selalu dan bisa melahirkan dengan lancar ya 🙂 .

April Hamsa