Pernahkah teman-teman merasakan kebahagiaan ketika tanpa sengaja pertolongan kecil kita ternyata begitu berarti buat orang lain? Yes, kadang, perbuatan kita yang kelihatannya sepele, ternyata bisa begitu berarti buat orang lain lho. Bahkan, tanpa kita sadari apa yang kita lakukan ternyata sangat meringankan beban orang lain itu. Terlebih lagi di masa pandemi kayak sekarang ini.
Seperti cerita yang terjadi beberapa hari lalu…
“Alhamdulillah, makasih lho Mak, udah bantu nglarisin. Lumayan buat tambahan beli beras,” begitu kata salah satu teman yang berjualan online. Weleh, saya jadi malu, padahal beli dagangannya juga enggak seberapa lho. Eh, tapi dianya sampai makasih-makasih gitu.
Ada bantuan yang terlihat kecil namun sebenarnya begitu berarti buat seseorang. Sumber gambar: Pixabay.
Cerita lain lagi…
“Itu tukang ojeknya kelihatannya seneng banget tadi pas kubilang minumnya buat dia aja,” kata suami kepada saya, setelah driver ojek online yang mengantar makanan yang kami pesan berlalu. “Ya, mungkin dia pas emang lagi haus kali, belum sempet beli minum,” kata saya. “Padahal cuma minum gitu aja ya? Wajahnya kelihatan sumringah gitu,” lanjut suami.
Cerita-cerita semacam itu membuat saya sadar bahwa yang namanya bantuan itu, bagi si penerimanya, ternyata enggak dilihat besar kecilnya, melainkan meaning-nya. Apalagi, ketika pas timing-nya. Ya, seperti masa-masa sekarang ini.
Yeah, walau masa sekarang kayaknya enggak mudah buat semua, namun yang namanya berempati atau berbuat baik kepada orang lain jangan sampai berhenti ya #ntms. Justru di masa kayak sekarang ini sepertinya Tuhan menguji umat-Nya, apakah dia masuk tim yang bodo amat sama kondisi orang lain atau sebaliknya, masuk tim peduli (walaupun sebenarnya sama-sama kesusahan)?
Semoga kita semua masuk tim yang kedua ya teman-teman #ntmslagi.
Eh, tapi serius lho, di masa pandemi seperti sekarang, banyak hal yang sebenarnya bisa kita lakukan untuk meringankan beban orang lain. Sekecil apapun itu, bahkan yang kelihatannya sepele banget.
Mengamati situasi yang tengah terjadi sekarang, saya rasa berikut adalah beberapa hal yang kelihatannya sepele like “gitu doank”, namun ternyata bisa meringankan beban orang lain:
Di rumah saja
Iyaaa, cukup di rumah aja. Terserah aja mau ngapain. Mau ngabisin waktu nonton drakor kek, mau rebahan doank kek, atau seharian guling-guling di kasur sambil main sama anak aja, dll, apapun itu yang penting kita stay at home. Please jangan keluar rumah kalau bukan karena hal urgent banget, seperti terpaksa bekerja karena enggak bisa work from home, beli persediaan kebutuhan pokok, harus banget ke dokter karena sakit, dll. Intinya jangan sengaja keluar rumah karena bosan.
Jujur, akhir-akhir ini saya merasa miris dengan begitu banyaknya orang yang masih keluar rumah karena urusan yang enggak urgent. Di jalan masih banyak remaja ABG nanggung nongkrong, masih ada kegiatan cucurak di beberapa perkampungan, masih ada emak-emak dan bapak-bapak kumpul-kumpul tanpa melakukan physical distancing.
Yang namanya virus Corona itu bukan hanya di tipi-tipi aja, maka please di rumah aja, ringankan beban para tenaga medis. Sumber gambar: Pixabay.
Saya pribadi aja, kalau keluar rumah, sekarang rasanya khawatir. Bukan, bukan karena parno berlebihan, namun saya hanya berusaha aware, sehingga sementara ini ya patuh aja terhadap anjuran physical distancing dan di rumah aja. Jadi, selama pandemi belum kelar, saya berusaha hanya keluar rumah sesekali aja. Itupun karena untuk belanja kebutuhan pokok.
Begitu saya keluar rumah dan melihat kondisi jalanan masih ramai seperti itu, kadang saya bertanya-tanya, “Apakah saya ini terlalu lebay, wong yang lain pada santuy aja kok enggak peduliin Corona? Apa mungkin yang namanya Corona-corona itu sebenarnya hanya ada di berita di tipi-tipi aja?”
Baca juga: Perbedaan Kehidupan Sebelum dan Sesudah Covid-19 Mewabah
Saya juga kadang tergoda pengen santuy aja, lho. Namun, kalau baca postingan status saudara atau teman yang berprofesi sebagai tenaga medis, kok saya enggak tega. Kasihan mereka, pekerjaannya jadi overload di masa pandemi ini. Bahkan ada yang udah lama enggak ketemu sama keluarganya.
Belum lagi pengumuman angka-angka kematian yang disiarkan di berita-berita. Angka-angka itu bukan sekadar statistik lho. Angka-angka itu menunjukkan seseorang yang juga punya keluarga, yang pastinya merasakan kesedihan yang begitu mendalam.
Maka, teman-teman, kalau bisa di rumah aja, usahakan di rumah aja ya. Cuma “gitu doank” tapi perbuatan kita udah sangat meringankan buat mereka yang terpaksa masih bekerja di masa pandemi ini, khususnya saudara atau teman kita yang menjadi tenaga medis, yang sedang berjibaku menyelamatkan nyawa pasien penderita Covid-19.
Menanyakan kabar
Walau di rumah aja jangan lupakan saudara, tetangga, atau teman kita di luar sana. Sesekali coba tanyakan kabar mereka, barangkali ada yang membutuhkan bantuan atau bahkan mungkin ada yang sakit. Kalau kita tahu kabar mereka, mungkin kita bisa melakukan sesuatu.
Enggak harus kita sendiri yang nolong, kalau emang tidak bisa. Nanti, kita bisa minta bantuan orang lain juga. Misal nih, ternyata tetangga ada yang enggak bisa beli beras. Kita bisa minta tolong tetangga lainnya untuk patungan bareng membelikan tetangga itu beras dan makanan pokok lainnya.
Sempatkan untuk mengecek kabar tetangga atau teman. Sumber: Pixabay.
“Ah tetanggaku orang mampu semua kok, buktinya rumahnya bagus, punya mobil mentereng pula.” Ada yang komen kayak gini?
Eitss, jangan keliru, justru di masa sekarang ini, mereka yang kelihatannya “mampu” belum tentu “semampu” itu, lho. Kalau orang-orang yang emang kesehariannya (maaf, kasar) miskin, bantuan untuk mereka udah berlimpah. Baik itu dari pemerintah atau organisasi-organisasi relawan. Nah, buat golongan menengah kecetit ini nih, kayaknya dari luar punya segalanya, namun siapa tahu dalemannya, yekan?
Seorang teman pernah cerita kalau tetangganya saat ini kesulitan. Padahal rumah si tetangga ini bagus, ada motor, ada mobil, namun karena selama masa pandemi enggak ada kerjaan sama sekali, juga ikutan bingung. Pasalnya, walau kelihatan punya segalanya, ternyata selama ini dia punya tanggungan cicilan mencapai Rp. 10 juta perbulan.
Itu salah satu contoh ekstrem ya teman-teman. Intinya, jangan sampai ada kejadian lagi kayak kasus yang viral kemarin itu, ada seorang ibu yang diduga mati kelaparan (terlepas dari penyebab sebenarnya mungkin udah lama sakit atau apa, tapi sedih aja katanya si ibu ini sempat enggak makan berhari-hari dan hanya minum air putih saja 🙁 ).
Ingat-ingat:
“Tidaklah mukmin orang yang kenyang sementara tetangganya lapar sampai ke lambungnya.” (Hadist riwayat Al Bukhari).
Beli dagangan orang
Kalau ada rezeki berlebih, usahakan beli dagangan saudara atau tetangga atau teman. Pasti ada kan satu dua dari mereka yang menawarkan dagangannya baik secara langsung (lewat chat di WA) atau promosi di media sosialnya? Walaupun, sebenarnya kita enggak butuh-butuh amat sih, namun siapa tahu membeli sedikit aja dagangan mereka ternyata bisa begitu membantu. Seperti yang saya ilustrasikan di awal saya menulis postingan ini (scrool ke atas lagi deh 😀 .
Walau enggak butuh-butuh amat kalau ada rezeki belilah dagangan teman. Sumber: Pixabay.
Bantu promosikan dagangan orang
Kalau kita sendiri sedang kesusahan alias ada masalah keuangan, sehingga enggak bisa beli dagangan saudara atau teman, mungkin kita bisa membantu dengan mempromosikan barang daganganya saja. Bisa melalui WAG atau postingan di media sosial kita. Jangan ragu tekan tombol share untuk membantu promosi dagangan mereka, siapa tahu rezeki mereka ternyata datangnya dari ringanya jari-jari kita mencet tombol share di sosmed. Enggak berat juga kan?
Donasi sesuai kemampuan
Donasi sekecil apapun sangat berarti. Sumber: Pixabay.
Kalau ada kelebihan rezeki kita juga bisa menyisihkan uang untuk donasi. Bisa melalui donasi yang dikumpulkan di lingkungan kita melalui RT atau masjid. Bisa juga melalui platform untuk donasi lainnya. Banyak kan?
Lebihkan pesanan makanan ketika kita pakai layanan food delivery ojek online
Di masa pandemi seperti sekarang ini, bisa makan tiga kali sehari kali aja udah merupakan kenikmatan ya teman-teman? Ternyata di luar sana banyak orang enggak bisa makan lho. Ada orang tua yang sengaja puasa supaya anaknya bisa makan, ada satu keluarga yang makan dengan nasi sisa kemarin, bahkan ada yang cuma minum air putih doank buat ganjal perut.
Maka, seandainya suatu waktu ada rezeki buat pesan makanan pakai layanan food delivery-nya ojek online, usahakan buat melebihkan pesanan makanan kita. Berikan kelebihan pesanan makanan tersebut ke babang ojol-nya. “Gitu doank” insyaAllah bikin babang-nya happy, kok. Dan insyaAllah terhitung pahala kebaikan buat kita.
Manfaatkan media sosial untuk sharing ilmu
Yes, buat teman-teman yang punya media sosial, bisa manfaatin sosmed-nya untuk sharing ilmu. Misalnya nih, kita pinter masak, kita bisa bikin konten masak yang gampang dengan bahan yang gampang didapat ada di rumah. Kalau ada yang pinter jahit, mungkin bisa ngajarin jahit yang gampang-gampang, misalnya seperti ngajarin step by step bikin masker yang simple. Masih banyak hal-hal positif lain yang bisa kita sharing di media sosial kita. Silakan mau sharing apa saja, asal jangan sharing hoax, hehe, piiiss 😀 .
Yhaaa, jadi itulah teman-teman beberapa hal yang kelihatannya sepele, yang “gitu doank”, yang bisa kita lakukan untuk membantu meringankan beban orang lain di masa pandemi ini. Semoga kita semua senantiasa jadi manusia yang bermanfaat buat sesama baik di masa senang maupun susah ya. Aamiin.
April Hamsa
Bener banget mbak April, dimasa seperti saat ini kalau ada yang beli dagangan kita tuh rasanya bhagiaaa banget. Itu yang saya rasakan sebagai pedagang kecil. Nah, kalau bisa membeli dagangan orang pun rasanya bisa sangat membantu sekali. Itu yang saya rasakan sebagai konsumen.
Saling membantu di saat covid-19 menyerang sangatlah penting.
Iya mbak saling membantu nglarisin dagangan kenalan yaa
Sungguh terharu aku bacanya Pril, antara bersyukur dan sedih. Bersyukur karena suamiku yg PNS tdk sampai kehilangan pekerjaan, meskipun gajinya dipotong. Ikut sedih karena ternyata di luar sana babang ojol bisa tersenyum dgn segelas minuman dr cust nya. Apa kabar yg punya hutang sampai 10 juta ya huhuhu.. semoga badai segera berlalu. Semoga semua bs kembali normal seperti biasa, semoga perekonomian kembali lagi. Dan kita tetap bisa bersedekah sebagai bentuk syukur atas semuanya
Aamiin iya, alhamdulillah ya masih ada gaji rutin meski ya ada yang dipangkas2
setuju baget nih, dengan dirumah aja juga kita udah sangat membatu membatasi penyebaran virus corona ini yaa, smeoga kondisi ini segera membaik nih huhu
Betul mbak aamiin
Bener banget mbak, banyak hal sederhana yg bisa dilakukan utk meringankan beban orang lain. Bahkan terkadang suatu yg bagi kita tak berarti ternyata bagi org lain adalah suatu yg sangat berarti. So, jgn bisan utk berbuat baik.
Iya mbak, insyaAllah gtu ya
Kasian bnyk yg kesulitan di mass pandemi ini, walau kira jg sulit tapi melihat yg lbh sulit jd sedih, bener bgt bantu semampu kita utk meringankan mereka
bener semua serba susah zaman skrng ya mbak 🙂
Kalau aku sih lebih ke memperbanyak bantuan melalui berbagai organisasi sosial di masyarakat. Soalnya menurutku lebih tepat sasaran, karena mereka langsung terjun di tengah-tengah masyarakat sehingga tahu persis keadaan orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan.
Ke mana aja boleh kok, yang penting gak diem aja tdk membantu hehe
I did it all mba, dan rasanya hidup lebih bermanfaat aja karena udah bsia bantu orang lain, saat kehidupan normal mungkin hal itu ga kepikiran untuk dilakukan ya
Iyaaa bener
Nah jadi semangat deh saya nih mau sekaligus nawarin dagangan saya. Yuk dibeli ada produk hasil buatan masyarakat daerah Cianjur Selatan nih, berupa rengginang, opak, kicimpring, keripik aci, dll
Semua dijual dalam bentuk mentah dan bisa dikirim online 🥰🙏
Siippp, sukses jualannya teh
Semoga dengan banyak cara membantu orang dengan kondisi seperti ini mba. Ngebantu banget jika bisa membeli dagangan orang ya mba
Iyaaaa
betul sekali mbak, banyak kegiatan yang positif yang bisa meringankan beban orang lain ya mbak, justru di saat seperti inilah kita harus lebih peka dengan kesusahan orang lain
Baru aja semalam saya denger pendapat AA Gym. Katanya, di masa sulit, biasanya bantuan sekecil apapun akan lebih dihargai. Orang yang mengucapkan terima kasihnya juga jauh lebih tulus. Semoga seperti itu, ya 🙂
Mba, penasaran juga untuk membeli makanan untuk sekaligus buat drivernya ya. Sekaligus bisa ya buat berbuka puasa ya mba. Alhamdulillah berkah
Intinya lakukan hal sekecil apapun demi kebaikan ya Mba, gunakan hal-hal apapun yang kita punyai, medsos misalnya.
Terlebih, meringankan beban orang lain itu sama aja kita meringankan beban sendiri juga.
Semangat saling bantu membantu, saling meringankan semoga kita semua bisa memetik hikmah positif dari pandemi ini 🙂
Setuju mbak, berbagi hal hal sederhana juga bisa menyenangkan orang
Yg penting kita ikhlas dan baik saat memberikannya
Sama…aku juga sering merasa was2 klo keluar dlm waktu cukup lama… Sepakat mbba, klo kita dalam kondisi berpunya…harus ikhlas saling membantu
Jujur uda bosen di rumah aja mulu. Bahkan weekend yg biasanya main ke rumah ortu juga jadi gak bisa. Kapan ya corona ini berakhir 😭
Bener banget mba, masa pademic kaya gini penting banget untuk kegiatan yang di rumah aja tapi aktif! Semoga cepat berlalu ya mba
Barokallah ya mba April, semoga kita selalu didekatkan dan dimudahkan dalam memperlancar jalan rejeki dan kemudahan orang lain. Pandemi emang kudu saling bantu membantu ya, alhamdulilah sehat selalu sekeluarga ya Mba.
Harus selalu dirumah aja ya kita mba utk mencegah penyebaran covid ini. Dan iya bener jg kalau yg keliatannya mampu, justru byk yg kesulitan jg karena pandemi ini karena ternyata cicilannya pun banyak
Aku malah gak pernah keluar rumah sejak tanggal 16 Maret kemarin.
Gak boleh sama suami…soalnya kalo mamak keluar, mesti ngajak gengges krucils.
Nah ini yang Abinya gak beurat.
Dan bersyukur banget….bisa dikasih pilihan seperti ini.
Semoga yang tetap bekerja keluar rumah, tetap sehat dan berjuang untuk keluarga.
Membantu semampu yang kita bisa bantu untuk orang lain.
Agak berat…
Ini huruf “a” nya karen…hahahah…
Kebaikan-kebaikan kecil yang mungkin dilihat kita kecil namun ternyata mampu menggugah hati para penerima dan mungkin juga menggugah Allah SWT bisa saja menjadi pahala yang nilainya besar di sisi Allah SWT. Saya jadi ingat kisah tentang Sayyidina Umar RA, ketika beliau meninggal, maka saudaranya memimpikan beliau lalu saudaranya ini bertanya amalan apa yang membuat beliau diterima Allah SWT. Beliau menjawab amalan ketika beliau melihat anak-anak kecil yang sedang memainkan anak-anak burung lalu beliau membelinya dan meletakkan anak-anak burung tersebut ke sarangnya kembali supaya kembali dengan induknya dan tidak diganggu .
hehe di masa seperti sekarang jiwa dermawan jd muncul loh. jd suka kasih tips ke bank ojol padahal biasanya gak gitu. yah lebih gimana yaaaa, lebih coba banyak2 berbuat baik lah
bener banget mba dengan diam dirumah saja sdh sangat membantu, ak juga suka beli dagangan temen terutama sayur
Bener bangeet mba memang bnayak cara yang bisa kita lakukan yaa untuk saing menolong di masa sulit seperti sekaraang
Di masa pandemi ini yang dimana orang sama2 serba susah, setidaknya kalau kita bisa bantu secara moril bukan uang, itu sudah cukup membantu juga ya.
Ekonomi pada saat pandemi ini emang turun drastis Dan lebih banyak intropeksi yah Dan semoga pandemi ini cepat berakhir. Aamiin
Berat juga ya kalau cicilan sampai 10 juta. Pa demi ini mengajak kita peduli sama tetangga kiri dan kanan
Setuju mba yang tanyakan kabar belum tentu yang terlihat baik2 aja sekedar kasih support aja udah bisa bikin orang bannkit lagi ..
Banyak yang bisa kita lakukan untuk saling membantu..aku juga berusaha berkontribusi yang aku bisa..semoga ada manfaatnya
Ah jadi pengen promosiin ke Mbak daganganku
Huhuhu butuh survive tanpa bermodal ngemis kesana kemari
Selagi masih bisa usaha halal, dicoba saja ye kan?!
Bener banget ini, kita harus survive di tengah wabah seperti ini dengan cara banyak berdiam di rumah dan jaga jarak sih. Terutama buat yang mau beli kebutuhan pokok harus pastikan pakai kartu saja dan bukan dengan uang kertas, apalagi sekarang kan sudah ada moda pembayaran virtual fintech.
Yap menanyakan kabar orang lain itu ngebantu banget ya mba. Orang juga merasa diperhatikan juga. Apalagi di kondisi zeperti ini
Setuju banget dengan hal hal di atas Mbaak. Akupun baru aja publish cara berbagi kebaikan di tenbah ketidakpastian. Beberapa poin kita satu pikiran hehe.
yup setuju, mbak, nanya kabar dan mendoakan “semoga sehat selalu sekeluarga ya” itu jadi kalimat yang sangat berarti di masa2 sulit ini. semangat terus mbak..
Beli dagangan temen, dan beli bahan pokok ke warung deket rumah jadi ga melulu ke supermarket atau minimarket, memang lebih mahal tapi kan niatnya bantu.
saya dah kurangi apa3 beli online. sekarang beli di yg dekat3 rumah ajah. kemarin beli masker di tepi jalan, beli banyak dan penjualnya girang banget. mana penjualnya bawa2 anak, kasihan…ah hidup itu memang perjuangan ya
menanyakan kabar dan situasi di sekitar jd rutinitas baru. mama.dan mama mertua jd kerap cerita macam2, tentang bagaimana kondisi kota kelahiran kami. huhu pengen pulang…tapi jangan
Poin pertama ituu, haduh aku pun geleng2 kepala sama bapak2 dan muda mudi yang masih pada kumpul2 ga jelas, mana ga pada pake masker. Padahal masjid di sini udah pada ditutupin tapi masyarakatnya masih pada ngumpul ga jelas mah ya sama aja boong.
Aku baru bisa beli dagangan temen aja sama nyumbang sedikit. Mudah2an bisa sedikit bantu