Ternyata, kulit bayi sangat berbeda dengan kulit orang dewasa. Kulit bayi lebih lembut dan rentan, sehingga membutuhkan perlindungan lebih. Pengetahuan mengenai kulit bayi tersebut saya dapatkan dari mengikuti Talk Show Healthy Skin Happy Baby, yang diselenggarakan oleh Majalah Mother and Baby Indonesia dan Lactacyd Baby, pada Sabtu 28 Mei lalu. Talk show berlokasi di Igor’s Pastry and Cafe dan dimoderatori oleh Penyiar Radio yang juga mamah muda Cisca Becker. Talk show yang dbanjiri oleh ibu-ibu dan juga anak-anak balitanya ini mengambil tema “Cara Tepat Merawat Kulit Sensitif Pada Si Kecil”. Hadir sebagai narasumber adalah dr. Liem Hui Ling (dr. Ling). Selain dr. Ling, hadir juga Mom Blogger Tara Amelz dan Pre and Postnatal Certified Trainer Adianti Reksoprojo.

Suasana di acara Talk Show Healthy Skin Happy Baby.

Sebelum talk show dimulai, MarComm Mother and Baby Indonesia Palupi R. N. dan Brand Manager Lactacyd Baby Annisa Paramitha bergantian memberikan opening and welcome speech. Palupi R. N. dan Annisa Paramitha dalam sambutannya sama-sama berharap acara ini akan sangat berguna untuk para mommies, terutama dalam menjaga kesehatan kulit buah hatinya masing-masing. Annisa Paramitha juga menyampaikan cara penggunaan produk Lactacyd Baby yang benar, yakni encerkan 3-4 sendok sabun ke dalam air mandi bayi. Annisa Paramitha juga menjelaskan bahwa produk Lactacyd Baby sudah teruji klinis dan aman untuk bayi.

Baca juga: Alergi Pada Anak.

Dalam acara yang pesertanya diwajibkan memakai dress code biru dan putih ini disediakan area photo both untuk ibu dan bayinya berfoto. Ada juga booth yang menjual Sabun Lactacyd Baby dengan harga sangat miring, diskon sebesar 25% dari harga normal. Saya yang terbiasa menyediakan Lactacyd Baby sejak anak-anak saya baru lahir, tentu saja sangat tertarik dengan diskon sebesar itu. Jarang-jarang kan bisa mendapatkan diskon lumayan jika membeli sabun ini di supermarket ataupun apotek? Tak mau melewatkan kesempatan, saya membeli satu untuk persediaan di rumah. Lumayan juga, selain diskon, saya mendapat payung cantik dan flash card buat mainan anak dari Mbak SPG-nya.

Kiri: Palupi R. N. Kanan: Annisa Paramitha.

Ibu-ibu antusias mengikuti talk show yang dipandu oleh Cisca Becker.

Pentingnya menjaga kesehatan kulit bayi.

Setelah acara dibuka oleh perwakilan Mother and Baby Indonesia dan Lactacyd Baby, tibalah saatnya sharing session dengan dr. Ling. Sebelumnya, dr. Ling mengajak peserta talk show menonton sebuah video yang berisi menjelaskan mengapa kulit bayi dan kulit orang dewasa berbeda. Kulit bayi cenderung lebih rentan dan sensitif. Dr. Ling kemudian mengatakan bahwa kulit adalah perlindungan pertama buat manusia, begitu pula bayi. Mengapa kulit bayi dan orang dewasa berbeda? Dr. Ling menjawab sebab PH-nya berbeda. PH kulit bayi biasanya antara 6-7, sedangkan orang dewasa 4-6. Selain itu, kulit bayi lebih tipis sekitar 30% dibandingkan kulit orang dewasa. Itulah sebabnya kulit bayi lebih rentan terhadap iritasi, infeksi bakteri, bahkan reaksi alergi. Supaya kulit bayi tetap sehat, maka PH-nya harus diturunkan menjadi sekitar 3-4.

Dr. Ling berpesan supaya para ibu menjaga kesehatan kulit bayinya dengan cara memperhatikan baju dan popok yang dikenakan bayi, serta memilih sabun dan air yang sesuai dengan PH bayi. Salah satu sabun mandi bayi yang direkomendasikan oleh dr. Ling sabun yang terbuat dari bahan-bahan alami dan telah teruji klinis sebelum dipasarkan. Salah satu contohnya tentu saja sabun Lactayd Baby, yang PH-nya sesuai dengan yang  dibutuhan anak, yakni 3-4. Dari talkshow ini saya mengetahui bahwa sebaiknya jangan memandikan bayi dengan air yang terlalu dingin maupun sangat panas. Cukup dengan air hangat yang suhunya suam-suam kuku. Suhu air ini sangat penting, sebab air yang suhunya sangat panas dapat menyebabkan PH kulit bayi menjadi tinggi. Jangan sampai PH kulit bayi terlalu tinggi sebab akan lebih rentan terinfeksi oleh bakteri. Suhu panas juga bisa merusak lapisan kulit bayi yang masih sangat sensitif. Oh iya, sebaiknya jangan memandikan bayi terlalu lama, cukup maksimal lima menit saja, supaya kelembaban alami bayi tidak hilang.

Baca juga: Waspadai Penyakit Pembunuh Wanita Nomor Satu di Indonesia!

Dalam sharing session ini dr. Ling ditodong beberapa pertanyaan langsung dari peserta. Ada peserta yang bertanya tentang alergi kulit pada anak, kemudian dijawab oleh dr. Ling dengan memberikan penjelasan mengenai apa yang disebut alergi. Menurut dr. Ling, orang tua harus memastikan dahulu, apakah itu benar-benar alergi ataukah kulit sensitif. Jika kulit sensitif biasanya muncul ruamnya anya di spot-spot tertentu. Sedangkan alergi, berdampak di sekujur tubuh. Dr. Ling lalu menjelaskan bahwa alergi bisa bermacam-macam, namun yang perlu diketahui oleh orang tua adalah apa penyebabnya. Bisa karena suhu udara atau yang sering disebut biduran, bisa juga karena alergi makanan seperti telur atau udang. Dr. Ling menyarankan sebaiknya konsultasikan ke dokter supaya mengetahui penyebab pastinya. Alergi biasanya karena bakat turunan dari salah satu atau kedua orang tua. Maka dari itu, sebelum memiliki anak, memang idealnya orang tua melakukan tes alergi.

Pertanyaan lain dari peserta yang ragu-ragu memakai Lactacyd Baby karena mengetahui kandungannya terbuat dari ekstrak susu. Hal yang dikhawatirkan adalah apakah kandungan tersebut aman untuk bayi yang alergi susu sapi. Dr. Ling mengatakan bahwa alergi susu sapi biasanya terlihat jika dikonsumsi/ diminum. Kemudian Annisa Paramitha dari Lactacyd Baby juga menambahkan bahwa para orang tua tak perlu khawatir menggunakan Lactacyd Baby sebab produk ini sudah teruji klinis. Produk ini juga memang diformulasikan khusus untuk bayi. Lalu, ada yang meminta saran dr. Ling bagaimana menjaga kesehatan kulit bayi/ anak yang sangat aktif. Namanya juga anak-anak kan, ya? Biasanya suka bermain, beraktivitas yang membutuhkan fisik dan energi, sehingga biasanya berkeringat. Untuk hal seperti ini, dr. Ling menyarankan supaya tetap membiarkan anak aktif namun harus ekstra memonitor kesehatan kulitnya, seperti harus rajin mandi, sering berganti pakaian jika basah oleh keringat, dan tentu saja harus menggunakan sabun yang tepat.

Dr. Liem Hui Ling (kiri) menjelaskan tentang pentingnya kesehatan kulit bayi.

Di tengah-tengah sharing session dengan dr. Ling, Cisca Becker kemudian menghadirkan Tara Amelz. Tara Amelz ini seorang Mom Blogger yang aktif ngeblog di www.cintaruhamaamelz.com. Tara Amelz diminta oleh Cisca Becker untuk berbagi kisahnya seputar kesehatan kulit buah hatinya. Tara Amelz yang juga ibu dari seorang gadis kecil bernama Snow ini kemudian menjelaskan bahwa dahulu anaknya pernah juga mengalami masalah kulit. Kulit Snow pernah iritasi, merah-merah, gitu. Untungnya, karena Tara Amelz memang tak mudah panik, dia mencari tahu dulu informasi melalui media dan forum di internet. Sampai akhirnya Tara Amelz mengenal produk Lactacyd Baby dan memakaikannya untuk Snow. Problem kulit pun menghilang setelah memakai sabun ini. Dr. Ling yang mengetahui kasus yang pernah dihadapi Tara Amelz, lagi-lagi mengingatkan semua peserta supaya memperhatikan benar PH kulit bayi, utamanya lipatan-lipatan kulit bayi yang biasanya PH-nya cenderung tinggi. Mandikan anak minimal dua kali sehari, perhatikan suhu air, dan campurkan 3-4 sendok Lactacyd Baby ke air mandinya. Jika kulit anak terlanjur iritasi, dr. Ling menyarankan untuk tetap mandi. Khusus di area yang terkena iritasi bisa diusap-usap dengan kapas yang sudah ditetesi Lactacyd Baby sebelumnya.

Kegiatan olah raga untuk ibu yang sibuk.

Sesi berikutnya, setelah sharing session, adalah tentang olah raga yang bisa dilakukan oleh ibu-ibu supaya tetap bisa menjaga kebugaran dan kesehatan. Materi dalam sesi ini dibawakan oleh Pre and Postnatal Certified Trainer, Adianti Reksoprojo atau yang akrab disapa Anti. Anti ini adalah Founder Fit Mum and Bub. Fit Mum and Bub ini adalah suatu teknik latihan kebugaran yang bisa dilakukan ibu dengan mengikutsertakan bayinya.

Sebelumnya, Anti menceritakan awal mula mengapa dirinya tertarik membuat Fit Mum and Bub ini. Anti berkisah bahwa dia sangat menyukai crossfit. Crossfit adalah salah satu olah raga yang masuk ke wilayah hardcore. Tujuan crossfit ini memang supaya membentuk bentuk tubuh ideal dengan latihan keras, bahkan cenderung ekstrem, dalam waktu singkat. Setelah melahirkan, terutama melahirkan anak kedua, Anti yang terbiasa bergerak dan berolah raga, menjadi kesulitan melakukan kegemarannya. Saat anak kedua, Anti memang melahirkan dengan metode sectio caesar, yang memang membutuhkan penyembuhan lebih lama dari yang lahiran via vagina. Hal ini membuat Anti sempat mengalami baby blues. Kemudian, setelah beberapa bulan, ketika konsul ke dokter dan dokter bilang lukanya sudah sembuh, Anti bertanya apakah sudah boleh melakukan olah raga. Dokter pun mengijinkan. Namun, ternyata hal itu tidak membuat baby blues-nya sembuh. Kali ini, karena Anti tidak ingin meninggalkan bayinya saat berolahraga. Akhirnya, setelah mencari tahu apakah ada olah raga yang bisa dilakukan oleh ibu tanpa meninggalkan bayinya, Anti mendapat informasi mengenai metode olah raga yang melibatkan bayi di Australia. Dengan dukungan dari suami, Anti pun akhirnya berangkat ke Australia dan mendapatkan sertifikat sebagai trainer. Saat kembali ke Indonesia, Anti mendirikan Fit Mum and Bub.

Kiri: Mom Blogger, Tara Amelz. Kanan: Pre and Postnatal Certified Trainer, Adianti Reksoprojo.

Sebelum menjelaskan tentang olah raga yang bisa dilakukan ibu bersama bayinya, Anti menjelaskan tentang Posture Clinic. Menurut Anti ada beberapa kesalahan yang dilakukan ibu saat melakukan aktivitas seperti menyusui, menggendong bayi, maupun memandikan bayi. Posisi tubuh yang salah dapat membuat ibu cidera. Anti pun memperagakan cara yang benar dalam melakukan semua aktivitas tersebut, antara lain:

  • Jika menggendong bayi, maka usahakan tumpuan ada di lutut. Gendong bayi di depan, bukan di samping.
  • Jika mau mengambil benda berat jangan membungkuk, namun berlututlah.
  • Saat menyusui usahakan duduk tegak, bersandar, dan rileks, jangan menunduk. Pakai bantal untuk mengganjal tubuh bayi. Usahakan kaki ibu menjejak bantalan atau bangku kecil, jangan menggantung.
  • Jika memandikan bayi di bak, usahakan taruh bak di atas meja, supaya ibu tidak membungkuk. Jika bak terpaksa diletakkan di lantai, maka sebaiknya sekalian saja jongkok.

Oh ya, ada baiknya sebelum melakukan semua aktivitas itu, ibu melakukan stretching atau pemanasan, supaya tubuh tidak kaget. Cukup sederhana saja stretching-nya, tarik nafas, masuk, lalu hembuskan. Lakukan beberapa kali, baru lakukan aktivitas.

Anti ingin menyerukan bahwa tidak ada alasan lagi buat ibu untuk tidak berolah raga, sebab bisa juga melibatkan bayi dalam kegiatannya itu. Dengan berolah raga bersama bayi, menurut Anti, ada tiga hal yang bisa terbentuk, yakni:

  • Tidak meninggalkan bayi.
  • Bisa untuk latihan supaya badan tetap sehat, sekaligus memberikan contoh budaya hidup sehat ke anak.
  • Karena tidak meninggalkan bayi, maka sehingga bonding antara ibu dan bayi bisa lebih kuat terjalin.

Dampak positif lainnya, kata Anti, Olah raga juga membuat ibu bisa menerapkan kebiasaan hidup aktif, baik untuk dirinya sendiri, maupun untuk orang-orang yang berada di sekitarnya, terutama keluarga.

Dalam kesempatan tersebut Anti juga mengajak peserta melakukan workshop melakukan beberapa gerakan antara lain: plie squat, baby thruster, dan the lunge twist (silahkan klik untuk melihat contoh gerakan). Semua gerakan-gerakan tersebut dapat dilihat di akun instagram Anti di @fitmumandbub. Peserta pun banyak yang ngos-ngos’an melakukan gerakan-gerakan tersebut, karena walau kelihatannya mudah, namun lumayan juga tenaga yang digunakan. Menurut Anti, selain teknik yang benar, olah raga ini juga membutuhkan latihan yang tidak sebentar. Ala bisa karena biasa kali ya? 😀

Saya berpose bareng pematerinya dan peserta talk show berfoto bersama.

Talk show dan workshop yang sangat bermanfaat sekali. Menyadarkan saya tentang pentingnya olah raga. Jujur, saya memang jarang bahkan hampir nggak pernah berolah raga semenjak punya anak. Ternyata, setelah tahu manfaatnya, jadi ngeh kalau olah raga sangat dibutuhkan untuk kebugaran seorang ibu, agar ibu tak gampang sakit. Bahaya bukan kalau seorang ibu sakit? Bisa-bisa rusak deh “dunia persilatan” hehe. Terima kasih Mother and Baby Indonesia dan Lactacyd Baby atas undangannya. Jadi, nambah ilmu tentang kesehatan bayi dan kebugaran ibu, neh.

Acara pun ditutup dengan lunch bersama. Tak lupa panitia mengumumkan bahwa Lactacyd Baby mengadakan Blog Contest. Selengkapnya bisa dicek di Fanpage Lactacyd Baby ya!

Depok, 1 Juni 2016

April Hamsa