Hello, assalamuallaikum teman-teman pembaca blog keluargahamsa.com, bagaimana kabarnya? Oh iya, mumpung masih suasana lebaran, saya dan keluarga mengucapkan:

“Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Taqabbalahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita dipertemukan kembali di Ramadhan selanjutnya. Aamiin!”

Teman-teman libur lebaran ngapain aja? Mudik kah atau seperti kami yang stay saja di kota domisili? Hehe, iya, lebaran tahun ini kami enggak mudik. Saya serasa flashback ke tiga tahun lalu, saat saya dan keluarga enggak mudik juga. Waktu itu alasannya karena kami pindahan dari Pasar Minggu ke Depok.

Tahun ini, alasannya serupa namun tak sama. InsyaAllah saya dan keluarga juga akan segera meninggalkan Depok. Geser sedikit ke arah Bogor coret, tepatnya ke Cilebut. Bedanya, kalau tahun 2014 memang kami benar-benar pindahan saat hari lebaran, tahun ini pindahannya masih sekitar 3-4 bulan lagi.

Selain itu, rencananya mertua juga mau sambang cucu-cucunya akhir tahun nanti. Begitu pula orang tua saya, rencananya juga akan ke Jakarta, sebab adik saya yang kuliah di Bogor mau wisuda. Semoga saja rencana-rencana itu lancar, mohon doanya yaaa…

Lalu, apa saja yang saya dan keluarga lakukan selama libur lebaran? Secara umum, kami lebih banyak di rumah saja sih. Saat hari pertama, setelah sholat Ied tentu saja kami menghubungi kakek dan neneknya Maxy Dema, baik yang tinggal di Surabaya maupun Banjarbaru.

Untungnya saya pakai jaringan internet XL, jadi saat lebaran bisa video call-an via WhatsApp sama orang tua yang jauh di sana. Saya bersyukur sekali ada teknologi bernama video call ini. Apalagi, bisa memanfaatkannya gratis karena pakai XL.

Kemudian, kami unjung-unjung silaturahmi ke tetangga-tetangga yang kebetulan enggak mudik juga. Selama tiga tahun saya berada di lingkungan ini, baru kali itu saya masuk ke rumah-rumah mereka. Biasanya sih cuma di depan pagar doank. Hikmahnya enggak mudik ya? Jadi, lebih mengenal tetangga 😀 .

Lalu, esok harinya, kami pergi ke supermarket membeli beberapa box kontainer. Tujuannya untuk merapikan penyimpanan barang-barang di rumah. Kami meihat rumah sudah sumpek banget. Kepengennya sih menyortir barang-barang, supaya nanti saat pindahan bisa bawa barang seminimal mungkin. Barang-barang yang sudah enggak terpakai “dibuang” saja.

Hasil beberes rumah seminggu terakhir.

Akhirnya, jadilah hari libur lebaran sebagai hari beberes. Kami membersihkan rumah dan menyortir barang-barang mana yang dibuang, disimpan, dan mau disumbangkan atau diberikan ke orang yang lebih membutuhkan.

Kebanyakan baju-baju lama yang enggak terpakai itu sih yang bikin rumah penuh. Beberapa baju bahkan ada yang belum pernah dipakai sama sekali. Itulah sebabnya saat lebaran kami enggak membeli baju baru. Selain karena memang enggak mau membiasakan, juga enggak mau nimbun baju-baju lagi.

Selama beberes rumah, supaya Maxy dan Dema kooperatif, akhirnya kami kasi tontonan streaming film kartun di channel YouTube. Pas kebetulan juga dapat fasilitas gratis juga dari internet XL yang kami pakai. Selain itu, kami juga memberikan mereka cemilan dan susu supaya mereka anteng. Kalau enggak digituin mereka bakal ngrecokin ayah bundanya beberes.

Baru ketika hari keempat libur lebaran, kami pergi ke rumah saudara yang kebetulan juga enggak mudik. Kalau tahun 2014 lalu mereka yang maen ke rumah kami, gantian tahun ini kami yang ke rumahnya. Rumahnya di area Klender, Jakarta Timur sana. Kami memilih naik moda transportasi Commuter Line (KRL) dari Depok ke Klender. KRL pada hari itu lumayan sih enggak terlalu ramai. Mungkin karena orang-orang masih mudik kali ya?

Silaturahmi ke rumah saudara sepupu.

Pulangnya, kami mampir ke mall Detos. Sekalian mencari makan malam. Ternyata, kami menemukan kalau nasi goreng di kantin Hypermart Detos rasanya lumayan cocok di lidah, hehe. Nasi goreng yang enak Nasi Goreng Teri-nya. Kalau Nasi Goreng Sea Food-nya agak kurang, mungkin karena cuma ada bakso ikan saja, enggak pakai udang. Tapi, yawes lumayan lha untuk ukuran nasi goreng dengan harga murce.

Hari berikutnya, kami stay di rumah lagi. Kali ini merapikan barang-barang yang sekiranya mau diberikan atau disumbangkan ke orang dan dijual juga. Lumayan, saat beberes sebelumnya kami dapat banyak baju dan perlengkapan bayi yang enggak terpakai tapi masih bagus-bagus. Bahkan, beberapa perlengkapan bayi, terutama yang berasal dari kado saat lahiran dulu, ada yang belum pernah dipakai sama sekali.

Kami baru keluar rumah lagi Sabtu kemarin, tujuannya ke Pasar Baru dan Masjid Istiqlal. Cuma, sebelumnya, kami mampir dulu ke rumah teman lama di Jakarta Selatan. Sekalian menjenguk baby-nya yang ternyata sudah berusia empat bulan.

Silaturahmi sekaligus jenguk baby.

Hahaha, saya mah gitu, baru menjenguk bayi saat usianya udah agak gedhe. Kalau menjenguk pas abis lahiran soalnya khawatir yang dijenguk sumpek. Sesuai pengalaman pribadi soalnya. Saya merasa ibu yang baru lahiran itu butuh istirahat, jangan ditamuin dulu.

Sekitar jam dua siang kami baru cus ke Pasar Baru. Oh ya, sempat mampir juga buat sholat Ashar di masjid yang ada di komplek perumahan di area Pasar Baru. Namanya Masjid Assyafi’iyyah. Saat masuk area halaman masjid ada beberapa ekor anjing. Sepertinya anjing liar tapi enggak galak kok.

Masjid Assyafi’iyyah di daerah Pasar Baru.

Anak-anak excited melihat anjing-anjing. Bahkan Dema sempat mau megang. Dikiranya anjing sama seperti kucing kali ya? Soalnya kalau kucing, Dema biasa pegang dan gendong.

Setelah sholat, kami menuju Pasar Baru. Ramai sekali pusat perbelanjaan tertua di Jakarta itu, kemarin. Suami mencari sepatu dan celana baru buat seragam ngantor. Harga di Pasar Baru menurut suami lebih miring dan kualitasnya bagus.

Nemenin ayah beli sepatu baru.

Lalu, puas belanja kami enggak langsung pulang, melainkan mampir ke Masjid Istiqlal. Ternyata, masjid ramai sekali. Ada semacam pasar kaget di pelatarannya. Dema dan Maxy senang sekali kejar-kejaran sama anak-anak lain di masjid seusai sholat. Sekitar pukul 20.30 WIB kami baru meninggalkan Masjid Istiqlal dan sampai rumah pukul 22.30 WIB. Seharian maennya, haha.

Wisata religi di Masjid Istiqlal.

Jadi, meski tahun ini enggak mudik, alhamdulillah masih bisa menikmati libur lebaran. Bonus wisata sebagian area kota tua dan wisata religi di Jakarta saat hari terakhir liburan. Kalau teman-teman apa ada yang enggak mudik juga? Share donk kegiatannya ngapain aja? 😀

April Hamsa