Kalau dengar tentang restoran Chicking, saya jadi flashback ke masa-masa pandemic lalu. Gimana enggak, waktu itu saya dan keluarga makan Chiking di Depok tepat sehari sebelum esoknya Depok di-lockdown. Masih tergambar dengan jelas hari itu, Jl. Margonda Raya yang merupakan jalan utama di Depok sangat sepi. FYI, Chicking Depok waktu itu lokasinya ada di Theater Food Margonda.
Lalu, denger-denger setelah pandemi gerai Chicking di Depok itu sempat tutup. Namun, tak tahu ya sekarang. Yang jelas, belakangan saya dengar Chicking membuka beberapa gerai baru, salah satunya di QBig BSD City.
Nah, hari ini tuh kebetulan jalan-jalan sama keluarga di QBIG. Pas banget udah siang, maka kemudian kami memilih makan di Chicking.
Tak sulit kok mencari lokasi Chicking yang di QBig ini. Gerai makanan yang mengusung konsep Timur Tengah ini berada di seberang KFC dan sederetan dengan Lulu Hypermarket.
Resto-nya dari luar tampak terlihat luas. Ada dua pilihan tempat buat dine in, yakni area outdoor dan indoor. Ternyata, begitu masuk ke dalam, enggak seberapa gede melainkan memanjang ke belakang.
Begitu masuk resto, di bagian kana nada meja makan yang bisa diisi oleh sekitar 6-8 pengunjung. Kemudian depan pintu persis terbagi dua, yakni lorong dan area pemesanan plus kasir.
Lorong ini terlihat luas karena dindingnya berupa kaca transparan, sehingga seolah menyatu dengan bagian teras outdoor-nya yang berada di bagian samping. Kalau saya, ingat-ingat kembali di lorong ada satu meja yang bisa diisi dua orang. Lalu, ada semacam meja bar gitu yang menempel di dinding kaca. Meja ini bisa diduduki empat orang.
Agak ke dalam lagi dekat tempat cuci tangan yang berada di ujung, kalau tak keliru ada tiga meja yang masing-masing bisa diisi empat tamu. Kemudian, untuk bagian outdoor terbagi menjadi dua. Seperti yang saya sebut sebelumnya, pertama di teras samping atau lorong bagian luar dan kedua di bagian teras depan pintu masuk resto. Enggak menghitung berapa total jumlah kursinya. Namun sepertinya ada kali ya 10 meja dengan masing-masing empat kursi.
Kami memilih duduk di bagian outdoor yang di teras samping, karena kebetulan bagian indoor udah full. Saya celingak-celinguk, taka da yang merokok, oh aman lha ya buat duduk.
Kebanyakan hari ini saya perhatikan pengunjungnya adalah keluarga yang bawa anak kecil. Mungkin karena itu jadi lebih nyaman duduk di area luar juga.
Untuk memesan makanan dan minuman, pengunjung masuk dulu ke resto bagian indoor. Di meja pelayanan yang merangkap meja kasir terdapat buku menu yang bisa kita baca.
Dari awal sebenarnya kami sudah kepengen makan nasi briyani yang merupakan menu khas Chicking. Ternyata, anak saya Dema enggak mau makan nasi briyani, malah lebih memilih nasi putih biasa. Katanya nasi briyani sama kayak nasi kuning, jyaaahh.
Yawda, akhirnya kami memesan menu Kids Meal B yang terdiri dari nasi, ayam goreng, dan bonus minuman teh kemasan. Untuk saya, suami, dan anak saya lain, Maxy, kami memesan nasi briyani.
Entah udah ada sejak lama atau enggak ya, saya agak lupa, ternyata Chicking sekarang memiliki menu nasi briyani yang bisa dinikmati beramai-ramai. Salah satunya menu Feast 3 yang terdiri dari tiga daging ayam, nasi, crispy skins, sambal bawang, dan salad.
Daging ayamnya ada dua pilihan yakni ayam goreng atau ayam bakar. Lalu, untuk nasinya bisa nasi mandi atau nasi briyani. Kami memilih ayam bakar dan nasi briyani. Oh ya, menu ini juga sudah termasuk minum berupa air mineral sebanyak tiga botol kecil.
BTW, awalnya, bayangan saya Feast 3 ini kayak yang disajikan di nampan gitu, lho. Ternyata saya keliru. Hidangan ini disajikan di semacam alumunium foil yang biasa dipakai untuk memanggang roti itu, lho.
Kebetulan, waktu kami order, ada beberapa makanan yang sudah siap disajikan. Lalu, mbak-mbak yang melayani kami menunjukkan menu Feast 3 itu contohnya seperti apa.
Namun, yawda, tak masalah. Soalnya menurut saya lebih worth it sih, memesan menu Feast 3 ini buat bertiga, ketimbang satu orang memesan menu satuan.
Setelah memesan, kami langsung membayar di kasir. Oh ya, selain menu Kids Meal B dan Feast 3, saya juga memesan Es Milo buat Dema. Sampai lupa memesan semacam minuman teh dengan rempah dan minuman dingin khas Chicking (dulu). Padahal, tadinya udah niat memesan itu wkwk. Abisnya, udah include minuman sih, jadi enggak kepikiran pesan minuman lagi.
BTW, saya enggak tahu minuman yang saya maksud masih ada di menu Chicking atau enggak, karena lupa ngecek juga tadi.
Untuk makanan dan minuman yang kami pesan, harga yang harus kami bayar sebesar:
Kids Meal B Rp. 27.273,-00
Feast 3 Rp. 116.384,-00
Es Milo Rp. 16.384,-00.
Lalu, ditambah pajak Rp. 16.000,-, sehingga totalnya Rp. 176.002,-00.
Tak tahu mengapa enggak bulet gitu ya angkanya wkwkwk.
Setelah memsan makanan, nanti mbak-mbaknya akan memberi nomor meja dan makanannya bakal diantar ke meja.
Kemudian, untuk rasa makanannya. Pertama pesanan Dema Kids Meal B. Saya bilang, “Dek, kamu kalau pesan ini, apa bedanya dengan pesan ayam di sebelah” sambal nunjuk KFC hahaha.
Menu Kids Meal B ini porsi nasinya sesuai untuk anak kecil. Kemudian untuk ayamnya dapat bagian paha bawah yang kayak ayam goreng Ipin Upin itu, lho.
Udah gitu, pas Feast 3 muncul, Dema malah kepengen juga haha. Baru ngeh dia kalau nasi briyani bukan nasi kuning walau sama-sama “kuning” 😛 .
Oh ya, di sini sebenarnya saya pengen agak kasi saran sama Chicking, mengapa kok menu kids meal-nya bundling dengan teh kemasan. Soalnya menurut saya, anak-anak lebih suka sama minuman seperti Es Milo seperti beberapa menu buat anak yang ada di resto cepat saji lainnya. Itulah sebabnya, tadi saya memesan Es Milo juga buat Dema. Sementara es teh kemasannya saya yang minum.
Untuk Feast 3, sesuai namanya bisa buat makan bertiga. Menurut saya porsi nasinya pas. Apalagi lauknya melimpah. Selain kulit ayam crispy, dapat tiga daging ayam, dua bagian dada dan satu bagian paha bawah.
Lalu, saladnya berupa kol dengan saus sepertinya mayonnaise dengan campuran apa gitu. Tadinya saya mengira sayurannya enggak bakalan cocok, Eh, ternyata masuk-masuk aja buat dimakan dengan nasi briyani dan daging ayamnya. Sambalnya juga lumayan enak.
Daging ayamnya tuh empuk. Walau agak susah ya kalau dipotong pakai sendok garpu plastik yang dikasi. Akhirnya, saya makan pakai tangan saja.
Sebenarnya untuk menu Feast 3 ini saya lebih berharap disajikan di nampan gede gitu, sih. Andai Feast 3 disajikan di piring/ nampan besar, juga sambalnya disajikan di wadah sambal non plastic, sepertinya bakal lebih OK lagi #imho.Untungnya, tertolong karena kami dapat tiga piring keramik. Oh ya, makanan Dema tadi juga disajikan di piring keramik.
Secara keseluruhan, Chicking di QBig BSD City recommended buat dimakan bareng keluarga. Harganya pun masih lumayan ramah kantong buat ukuran restoran cepat saji.
Monggo kalau teman-teman mampir QBig BSD City, Chicking ini bisa untuk alternatif makan siang 😀 .
April Hamsa
saya belum pernah jalan2 ke bsd city
btw es milonya lumayan, saya kalau es milo
pengennya minum es milo dinosaurus hehe