Huhuhu, sebelumnya, maaf-maaf, kali ini info kulinerannya pakai judul dengan kata “kenangan” lagi. Soalnya makan-makan di restoran Chop Buntut Cak Yo (Chop Buntut) di Margo City Mall Depok ini udah lama sekali. Jauh sebelum pandemi, saat keadaan masih sangat normal. Tepatnya tanggal 9 Februari 2019.
Sengaja, walau tinggal kenangan #hallah, namun tetap saya tulis di blog ini sebagai kenang-kenangan saya bersama keluarga di masa mendatang. Biar anak-anak juga tahu, oh, dulu pernah diajak ortu-nya makan di tempat ini, lho. Nulisnya baru sempet sekarang, karena kemarin-kemarin sok syebuk #alesyan.
Trus, satu hal yang sebenarnya saya sesali adalah sepertinya Chop Buntut Cak Yo ini udah enggak buka lagi di Margo City Mall. Soalnya, terakhir kali ke sana, setelah ada renovasi di mall yang berlokasi di jalan utama di kota Depok ini, saya belum menemukan restoran ini lagi.
Kalau dulu, tahun 2019-nan, restoran Chop Buntut ini lokasinya tepat di depan pintu mall yang dekat bank BCA itu. Begitu masuk, pengunjung bisa langsung menemukan restorannya yang cukup luas. Bahkan, area dine in-nya ada yang berada di tengah-tengah jalan masuk mall.
Saya coba cek directory di website mall Margo City, eh, ternyata nama Chop Buntut juga sudah tak ada di list. Kesimpulan saya, Chop Buntut udah enggak buka cabang di sana. Hiks, sayang sekali. Padahal, Chop Buntut ini salah satu restoran keluarga yang recommended, lho.
Mungkin, alasan tutupnya salah satunya karena pandemi kemarin kali ya? Namun, jangan khawatir, walaupun Chop Buntut yang di Margo City Mall sudah enggak ada, namun kalau baca-baca akun Instagram-nya, Chop Buntut masih memiliki 20 gerai resto lainnya, kok. Beberapa resto-nya yang masih eksis antara lain di: Kota Kasablanka, Taman Anggrek Mall, Pondok Indah Mall, Lippo Mall Puri, Kelapa Gading Mall, Summarecon Mall di Bekasi dan Serpong, serta beberapa gerai lain di luar Jabodetabek.
Sebenarnya, saya dan keluarga udah beberapa kali makan di Chop Buntut. Selain di Margo City Mall, kami pernah makan Chop Buntut di Cibinong City Mall dan Pesona Square Mall juga. Namun, Chop Buntut yang di Margo City Mall ini istimewa, karena di sanalah pertama kalinya kami mencicipi menu Chop Buntut.
Okey, tanpa berlama-lama lagi, saya mau coba kasi gambaran mengenai resto, sajian, serta service yang saya ingat, ketika makan di Chop Buntut kala itu ya.
Oh ya, FYI, Chop Buntut ini mengklaim resto-nya sebagai pelopor Sop Buntut legendaris. Menu utamanya memang Sop Buntut ini. Meski demikian, Chop Buntut juga menawarkan beragam masakan berkuah khas Indonesia lainnya, seperti Rawon, Garang Asem, Kari, Nasi Goreng, dll.
Waktu itu, kami ke Chop Buntut-nya untuk makan malam, sekitar pukul setengah tujuh-an. Seingat saya, pengunjung cukup ramai pada hari itu. Weekend apa ya? Saya lupa-lupa inget. Namun, kemungkinan sih iya, soalnya dulu kalau ngemall ke Margo City Mall seringnya ya pas weekend, apalagi sampai malam kan? 😀
Chop Buntut yang di Margo City Mall waktu itu memiliki dua area makan. Yang pertama jadi satu dengan area service-nya, di samping bank BCA, satu lagi, seperti yang saya bilang sebelumnya, tepat di depan pintu masuk. Areanya terbuka, jadi emang keliatan banget kalau lagi makan.
Untungnya, area makan dan jalan buat pengunjung mall yang baru masuk dipisahkan oleh semacam dekor padar gitu. Tersedia pula, kursi sofa yang cukup tinggi. Meski demikian, tidak mengurangi kenyamanan untuk makan, sih, soalnya cukup luas kalau di area yang satu ini.
Cara memesannya kalau enggak salah, nanti akan ada mbak-mbak/ mas-mas pelayannya yang datang ke meja untuk memberikan buku menu. Kita tinggal pesan saja, kemudian diantar. Cuma, bayarnya kudu jalan ke area service-nya. Waktu itu belum bisa bayar di meja langsung. Entah kalau sekarang ya? Bisa jadi berbeda.
Makanan yang kami pesan hari itu, antara lain: Garang Asem Iga, Nasi Goreng Seafood, tambah dua porsi Nasi Putih. Untuk minumannya, kami memesan Tomato Juice dan Teh Manis Dingin.
Salah satu hal yang menarik perhatian, selain menu hidangan yang kami pesan adalah di meja telah disediakan sepasang sambal. Ada sambal merah dan ada sambal cabe hijau. Pengunjung bisa memilih sambal mana yang sesuai selera dan tepat untuk makanan yang dipesannya.
Menurut lidah saya waktu itu, sambalnya cukup pedas. Membuat makanan yang saya santap makin terasa nikmat. Soalnya, kadang ada kan resto yang sambalnya tuh kurang pedas, seperti buat pelengkap aja, hehe.
Trus, mengenai makanannya. Waktu itu, Garang Asem Iga yang kami pesan disajikan di panci kecil dengan tungku pemanas. Dikasi tutup panci juga, mungkin supaya panas kuahnya tetap terjaga.
Isi pancinya antara lain potongan daging dan tulang iga, tahu kuning, dan beberapa buah cabe rawit utuh. Kalau enggak salah waktu itu ada sekitar 4-5 potongan daging beserta tulang iga di dalam panci.
BTW, kalau ada cabenya gini jelas buat anak-anak yang belum doyan pedas mungkin kurang cocok ya. Seporsi atau sepanci menu garang asem ini, menurut saya bisa untuk dinikmati dua orang sekaligus. Cukup gedhe ya.
Kuah Garang Asem Iga-nya berwarna coklat, namun enggak seberapa keruh. Kuahnya juga enggak terlalu kental, namun cita rasa bumbunya terasa sekali. Dagingnya bisa dengan mudah terlepas dari tulang dan rasanya empuk.
Apabila makan dagingnya saja menurut saya sih enggak pedas ya. Kalau makan dengan kuahnya baru deh terasa ada asem-asem pedesnya. Apalagi, kalau cabe rawitnya dimakan sekalian hehe. Lalu, tahu kuningnya menurut saya gurih. Cocok dimakan bareng dengan daging iganya.
Untuk Nasi Putih-nya, Chop Buntut ini enggak pelit ngasi nasi. Sepiring munjung, gitu. Apa deh bahasa Indonesianya “munjung”? 😛
Lanjut, ke menu selanjutnya adalah Nasi Goreng Seafood. Menu ini kami pilih untuk anak-anak, maka sebelumnya kami berpesan ke mbak-mbak pelayannya supaya hidangan ini enggak dibikin pedes.
Tak lama kemudian yang datang adalah piring putih yang ukurannya cukup besar. Di atas piring disajikan semacam alas rotan dan daun pisang sebagai wadah Nasi Goreng Seafood-nya. Alhamdulillah, waktu itu cuma memesan satu porsi, karena ternyata seporsi banyak sekali. Bisa dibagi dua untuk anak-anak.
Sesuai namanya yang mengandung kata “seafood”, nasi goreng ini memiliki campuran udang, cumi, bakso sapi, serta sayuran sebagai campuran maupun topping. Sayurannya antara lain kol, tomat, mentimun, ada sedikit potongan wortel juga. Mungkin ada acarnya atau gimana ya waktu itu? Haha, maafkeun kelupaan 😛 . Tak ketinggalan Nasi Goreng Seafood ini juga dilengkapi dengan telur ceplok dan emping melinjo sebagai pelengkap.
Rasanya sih waktu itu sih cocok dengan selera anak-anak. Enggak pedas (mungkin karena sebelumya udah request), namun masih ada rasa ladanya. Meski begitu, anak-anak masih bisa memakannya.
Untuk Es Teh Manis-nya yang bikin seneng gelasnya tuh berupa mug kaca yang gede, sehingga puas menikmati minuman ini. Lalu, kalau Tomato Juice-nya menurut saya standar sih rasanya dan enggak terlalu kental. Tomato Juice ini penyelamat saat merasa kepedesen sambal, hehe.
Untuk semua makanan dan minuman yang kami pesan hari itu, kami merogoh kocek sebesar Rp. 188.500,-00 yang sudah termasuk pajak dan service charge. Menurut saya sih harganya masih cukup terjangkau untuk sekelas resto yang ada di mall, kala itu. Kalau untuk harga makanan di Chop Buntut yang sekarang saya kurang tahu ya, karena belum berkesempatan makan di Chop Buntut lagi.
Jadi, begitulah, teman-teman, cerita kenangan saya dan keluarga yang pernah makan Chop Buntut di Margo City Mall Depok. Nanti, kalau ada kesempatan makan di Chop Buntut lagi, saya akan coba update harga makanannya ya, insyaAllah 😀 .
April Hamsa
Comments