“Dan akhirnya saya harus memilih. Saya menanggalkan seragam merah dan segala gegap gempita serta heroiknya dunia wartawan untuk menjadi blogger. Kegiatan yang sebelumnya tak pernah saya pikirkan.” (Dewi Ratnasari)
Namanya Dewi Ratnasari. Dewi Ratnasari yang memiliki nama panggilan “Dewi” atau “Ratna” ini adalah salah seorang teman blogger yang saya kenal lewat Komunitas Blogger Perempuan. Blog Dewi Ratnasari adalah www.ratnadewi.me. Pada Bulan September 2015, perempuan berjilbab kelahiran Jakarta, 2 Oktober 1987 ini pernah membuat keputusan untuk resign dari pekerjaannya sebagai wartawati/ wartawan di salah satu televisi swasta di Indonesia. Keputusan tersebut diambilnya setelah berpikir lama, mengingat pekerjaan yang digelutinya itu merupakan profesi yang diimpikannya sejak dahulu.
Yup, sejak dahulu Dewi Ratnasari telah bercita-cita menjadi seorang wartawan yang andal. Impiannya adalah menjadi wartawan sekaliber Rosiana Silalahi atau Najwa Shihab yang memiliki jabatan tinggi, gaji besar, serta memiliki kesempatan mengenal orang terkenal, baik artis maupun pembesar di negeri ini. Tuhan pun mengabulkan cita-citanya, selepas menempuh pendidikan dari Jurusan Jurnalistik di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Dewi Ratnasari pun berkecimpung di dunia jurnalistik.
Baca juga: Chintya Napitupulu, Blogger Muda yang Peduli Pada Penyintas Korban Kekerasan Seksual.
Sebenarnya dunia jurnalistik telah dicicipi Dewi Ratnasari sejak duduk di bangku kuliah, tepatnya pada saat perempuan yang memiliki hobi membaca ini berkesempatan melakukan praktik kerja lapangan pada tahun 2009. Saat itu perempuan yang kini tinggal di Cileduk, Tangerang, Banten ini pernah menulis untuk Koran Seputar Indonesia Biro Bandung dan juga menjadi reporter di Global TV. Lalu pada tahun 2010-2011, Dewi Ratnasari menjadi asisten produser di STV (Kompas TV Bandung). Salah satu program yang menjadi tanggung jawabnya adalah program khusus perempuan bertajuk Stiletto yang belakangan berubah menjadi High Heels. Kemudian, ketika tiba saatnya lulus dari kampus, tepatnya pada tahun 2011, Dewi Ratnasari resign dari Kompas TV Bandung dan mendapat pekerjaan di TV One di Jakarta. Pekerjaan tersebut lalu dilakoninya hingga September 2015, saat istri Kurniawan Aji Saputra ini akhirnya mantab memilih menjadi full time blogger.
Sebenarnya, saat masih menjadi wartawan, Dewi Ratnasari sudah mengenal blogging. Namun, pada saat itu blog hanya menjadi sarana untuk menuangkan perasaan dan pengalamannya. Seiring waktu, Dewi Ratnasari pun mulai menikmati hasil dari memonetize blognya. Akhirnya, Dewi Ratnasari pun melepas kariernya dan menjadi full time blogger. Selain itu, Dewi Ratnasari juga menjadim content writer di website start up milik sang suami www.trackpacking.com.
Ada beberapa alasan yang mendasari keputusan Dewi Ratnasari, salah satunya karena ingin kegiatan menulis yang lebih mendamaikan. Menurutnya saat masih menjadi wartawan ada suatu masa dimana Dewi Ratnasari merasa pekerjaannya menguras emosi, sebab ada sebagian yang bertentangan dengan prinsipnya, sehingga akhirnya dia memutuskan untuk resign saja. Alasan lain karena Dewi Ratnasari ingin fokus pada program hamil yang tengah dijalaninya, setelah sebelumnya pernah mengalami keguguran berulang.
Jika teman-teman mampir ke blog Dewi Ratnasari, di sana akan ada beberapa tulisan mengenai cerita pengalamannya saat mengandung dan mengalami keguguran berulang. Salah satu yang meninggalkan kenangan mendalam adalah saat kehilangan janin dalam kandungannya yang berusia 24 weeks pada tahun 2014 silam. Pada mulanya, Dewi Ratnasari menulis mengenai pengalaman pribadinya itu di blog sebagai self healing atas luka hatinya kehilangan calon buah hati. Itulah sebabnya, blognya memiliki tagline “Berdamai dengan hati”. Kini, Dewi Ratnasari tak hanya menulis untuk dirinya sendiri, namun juga untuk pembaca blognya, terutama bagi mereka yang mendambakan kelahiran buah hati di tengah-tengah keluarganya.
Baca juga: Enry Mazni, Perekam Medis yang Gemar Travelling.
Saat saya membaca tulisan-tulisan ter-update di blog Dewi Ratnasari, khususnya yang masuk dalam tag kehamilan, saya membaca ada semangat dan optimisme di dalamnya. Dewi Ratnasari enggak canggung menceritakan mengenai program hamil ketiganya. Selain untuk mendokumentasikan program hamilnya, juga bertujuan ingin membagikan informasi, terutama kepada pembacanya yang memang membutuhkan informasi mengenai program hamil.
Adakah teman-teman yang juga berencana menjalani program hamil? Mungkin bisa berkunjung ke blog Dewi Ratnasari untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, mulai dari cara memilih dokter kandungan, mengetahui tes-tes apa saja yang harus dijalani sebelum melakukan program hamil, hingga berapa biaya yang dibutuhkan dalam menjalani program tersebut.
Bahkan kalau mau sharing dengan Dewi Ratnasari mengenai program hamil, boleh juga, lho. Dewi Ratnasari bisa dihubungi melalui blog dan media sosialnya di:
- Blog: www.ratnadewi.me
- Facebook: (Dewi Ratnasari)
- Instagram/ Twitter: @ratnadewime
- Email: mail@ratnadewi.me
Semoga teman-teman mendapatkan inspirasi dan pengetahuan dari blog Dewi Ratnasari, ya! 🙂
Depok, 5 November 2016
April Hamsa
aku kenal banget sama mbak ratna, orang nya santun dan asyik diajak ngobrol, blognya juga aku suka banyak tips2 menarik 🙂
Eh, aku malah kesannya pas ketemu Mbk Dewi ini orgnya lucu hihihi, iya asyik diajakin ngobrol 😀
Apa itu yg bertentangan dg prinsip mbak? Eh
*salahfokus 😀
Apa ya? KAsitau gak yaaa? hehe
Tanya Mbak Dewi sendiri mbak hehe
Asyik ya ada jurnalis yang emilih sebagai blogger 😉
Suka sama tulisan mba Dewi dan mba April 😉
Mbak Alida jg keren melakoni keduanya sekaligus 😀
Ternyata mba dewi ekswartawan y mba? Kereeen… pantesan tulisannya kece2
Iya mbak, pantes ya tulisannya keren2 😀
Fokus ngeblog dari september 2015, tapi udah keren banget ya blognya *tengok blok sendiri* *closetab* >.<
Hahaha aku juga close leptop ah :))
Wah ceritanya gak beda jauh ya sama saya…
saya juga resign demi mempertahnkan aktivitas diblog, Walaupun aku baru aja nimbung jadi blogger.. heheh… pantes mbak ratna lebih milih blogger, emang enak jadi blogger ya…
Semoga mba Ratna segera diberikan momongan.
aamiin Mbak Rochma 🙂
Semoga program hamilnya Mbak Ratna diberikan kelancaran, aaamin
aamiin Mbak Astin 🙂
ya walaupun quit dr wartawan setidaknya profesi yang dikerjakan sekarang ga jauh2 dari menulis ya mba 🙂 masih nyambung.
Iya mbak bener, masih belum bisa move on dari menulis hehe
Baru setahunan fulltimer blogger udah mantep. Salut nih… Jadi pengen niru dan nyerap ilmunya…
Iya mbak Okti, emang menulis dan Mbk Dewi kyknya gak bisa dipisahkan 😀
Orang media memang g bisa semudah itu meninggalkan sisi jurnalistik …
hehehe menulis udah jadi candu ya, nampaknya? 😀
iya suka sama mba dewi. apalagi soal kehamilan dan pengalaman kehamilan. Tulisan Mba Dewi tentang kehamilan dan kehilangan jadi inspirasi banyak orang. diceritakan dengan terbuka dan jujur.., sukaaa.. love it.
Iya mbak Ira, aku jadi belajar banyak soal itu dari Mbak Dewi 🙂
Terima kasih reviewnya, Mbak April. Doakan yaa biar program hamilnya kali ini berhasil, hehe.
aamiin aamiin aamiin Mbak kudoakan berhasil 🙂
walaupun mba Dewi baru serius ngeblog tahun lalu tapi udah bnyak memenangkan lomba, wah mba april udah kopdaran aja yah. mudah2an suatu saat juga bisa ketemu mba Dewi dan mba April
Iya tulisannya bagus2 ya? 😀
Iya baru aja seminggu lalu kami kopdaran 😀
Salam ya mbak sama mbak Dewi 🙂 terinspirasi sama mbak mbak disini..
Salam kenal mba Ratna. Noted ni mba, buat berkunjung ke blognya mba Ratna.
belum pernah kebayang buat jadi wartawan, kudu nimba ilmu nih sama mba Ratna.
Makasih mba April ulasan profil mba Ratnanya.
salam
Aku suka baca blognya Dewi. Rajin update dan emang beda ya ex-jurnalis kalau nulis, ngalir banget kayak banjir
dengan menulis sendiri memang ada kebebasan tersendiri ya sepertinya dibandingkan dengan jadi wartawan yg terikat di suatu tempat kerja. *ish saya sok tau, gak pernah jadi wartawan jugak* – saya jadi mampir ke blog-nya Dewi & suka tampilan sm content blog-nya