“Maxy, mau bikin robot kayak gitu?” Tanya saya ke anak pertama saya, Maxy, sambil menunjuk ke arah televisi yang sedang menyiarkan liputan tentang robot.
“Robot itu apa, Bunda?” Maxy bertanya balik kepada saya.
“Seperti itu. Macem-macem bentuknya, ada yang bentuk orang-orangan, mobil-mobilan, dan lain-lain,” jelas saya.
Percakapan itu terjadi ketika Maxy masih berusia lima tahun. Kala itu, kami masih tinggal di Depok. Kebetulan, tak jauh dari rumah kami, ada tempat kursus robotik, gitu. Sayangnya, ketika mau mendaftar, usia Maxy kurang pas. Sampai akhirnya, kami pindah ke Cilebut, Bogor, rencana memasukkan Maxy ke kursus robotik tak kunjung terealisasi.
Maxy saat saya ajak ke Final Olimpiade Robotika SINDO 2018.
Sampai suatu saat, kira-kira sekitar dua mingguan lalu, saya mendengar kabar bahwa Olimpiade Robotika SINDO 2018 sedang berlangsung. Keinginan untuk memperkenalkan Maxy ke bidang robotik muncul lagi. Menurut jadwal, Olimpiade Robotika SINDO 2018 digelar sejak tanggal 15 Agustus hingga 23 September. Sedangkan untuk Final Olimpiade Robotika SINDO 2018 diselenggarakan pada tanggal 23 September di Kuningan City Mall, Jakarta Selatan. Maka, pada hari itu, saya pun berinisiatif mengajak Maxy ke sana untuk menyaksikan acara tersebut.
Tentang Olimpiade Robotika SINDO 2018
Buat teman-teman yang belum tahu tentang Olimpiade Robotika SINDO, FYI, acara ini merupakan kompetisi rancang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika yang diselenggarakan oleh SINDO Media bekerjasama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan robotika Robotik Explorer. Tujuan dari penyelenggaraan Olimpiade Robotika SINDO ini adalahuntuk menumbuhkan bakat dan kemampuan anak-anak dalam menciptakan produk sains berupa robot.
Olimpiade Robotika SINDO yang telah terselenggara untuk ketiga kalinya ini diikuti oleh sekitar 300 sekolah dari wilayah Jabodetabek. Total ada 800 siswa Sekolah Dasar (SD) yang terbagi dalam 250 tim mengikuti event ini. Tiap tim terdiri dari tiga peserta dengan satu orang guru pendamping. Rata-rata peserta merupakan siswa SD kelas 4 hingga kelas 6.
Sebelum babak final dimulai, Pemimpin Redaksi SINDO Bapak Pung Purwanto sempat memberikan sambutan. Bapak Pung Purwanto mengatakan bahwa kegiatan Olimpiade Robotika SINDO ini bisa menggali potensi anak bangsa dalam bidang teknologi robotik. Selain itu, Bapak Pung Purwanto juga mengatakan bahwa event semacam ini perlu ditingkatkan lagi skalanya menjadi lebih besar.
“Tahun ini ghirohnya makin tinggi, seiring dengan perkembangan teknologi sekarang. Apalagi teknologi digital yang kita bayangkan datang lebih cepat dari waktunya. Ini sesuati yang perlu digelorakan lebih besar lagi. Kalau sekarang cuma di Jakarta, mungkin nanti di kota-kota besar dan berlangsung secara nasional,” kata Bapak Pung Purwanto.
Pemred SINDO, Bapak Pung Purwanto.
Selain Bapak Pung Purwanto, dalam kesempatan itu juga hadir Direktur Robotic Explorer, Ibu Jully Tjindrawan. Ibu Jully Tjindrawan mengatakan bahwa anak-anak Indonesia enggak kalah dengan anak-anak lain di luar sana, mampu merakit dan menjalankan robot. Ibu Jully juga mengatakan bahwa robot tidak terbatas untuk anak laki-laki saja, perempuan juga boleh dan punya kemampuan yang sama.
“Jadi Bapak Ibu kalau anak perempuannya suka robotik jangan dilarang ya. Saya banyak berkeliling untuk kontes robot ini dan saya menemui bahwa pangkat yang tertinggi di dunia robot, petinggi-petingginya selalu wanita. Tuhan itu Maha Adil. Kalau chef atau tukang potong rambut yang terkenal kebanyakan laki-laki, justru di dunia robot itu wanita. Jadi, jangan dilarang ya kalau anak perempuannya main robot,” pesan Ibu Jully Tjindrawan.
Ibu Jully Tjindrawan, perempuan yang ahli robotik.
Oh iya, teman-teman, menurut Ibu Jully Tjindrawan, tahun 2018 ini, pesertanya sedikit berkurang dari tahun-tahun sebelumnya. Bukan karena enggak ada peminatnya, namun karena panitia terpaksa menolak beberapa peserta karena sponsor yang berkurang. Huhuhu, sayang banget yaaa… Untungnya, tahun ini salah satu brand asuransi jiwa, yakni PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) mau mendukung penuh penyelenggarakan Olimpiade Robotika SINDO 2018.
Chief Marketing & Customer Generali Indonesia Ibu Vivin Arbianti Gautama mengatakan bahwa Generali sangat mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan bermanfaat bagi anak, seperti Olimpiade Robotika. Sebab acara semacam ini sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh Generali, yakni “Live the community”. Generali tidak hanya mendukung Olimpiade Robotika SINDO pada saat final saja, namun Generali juga turut terlibat aktif pada roadshow school to school sejak Olimpiade Robotika SINDO dimulai.
Meski demikian, tahun ini, Olimpiade Robotika SINDO mulai mendapat perhatian serius dari pemerintah. Soalnya, saya lihat, hari itu hadir pula dalam acara final, Direktur Pusat Pengkajian Industri Manufaktur, Telematika, dan Elektronika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr. Ir. Andhika Prastawa MS. EE dan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Dr. H. Khamim, M.Pd dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Perwakilan dari pemerintah tersebut memberikan apresiasinya untuk penyelenggaraan Olimpiade Robotika SINDO 2018.
“Saya menghargai usaha bapak ibu untuk memperkenalkan tentang robotika kepada anak-anak. Saya rasa ini tidak terbatas di robotika bersifat sebagai hobi, mainan, dan lain-lain, namun saya berharap ini akan dipupuk minatnya terus, sehingga akan jadi profesi,” kata Dr. Ir. Andhika Prastawa MS. EE.
Dr. Ir. Andhika Prastawa MS. EE. dari BPPT.
Dr. Ir. Andhika Prastawa MS. EE juga menceritakan bahwa saat ini BPPT juga telah melakukan banyak kajian yang berhubungan dengan robot. Misal, seperti mengembangkan kendaraan yang autonomous, tanpa sopir lagi. Selain itu, BPPT juga tengah mengkaji artificial intelligence yang bisa membantu banyak aktivitas. Oleh karena itu BPPT juga mendukung Olimpiade Robotika SINDO ini dan berharap event ini bisa lebih besar.
“Kegiatan semacam ini perlu ditingkatkan, bagaimana nanti kita bikin tingkat regional dulu, lalu ke tingkat nasional,” kata Dr. Ir. Andhika Prastawa MS. EE.
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Dr. H. Khamim, M.Pd juga mengatakan bahwa saat ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan juga concern kepada sisi keterampilan anak-anak. Sehingga, anak-anak enggak hanya mampu dalam bidang akademik, namun juga kreatif dan mampu berkolaborasi. Olimpiade Robotika SINDO ini adalah salah satu bentuk wadah untuk memunculkan kreativitas siswa dan kemampuan siswa dalam berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik.
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Dr. H. Khamim, M.Pd.
Alhamdulillah ya teman-teman, khususnya buat yang anak-anaknya berminat pada robotik, insyaAllah dari pemerintah pun sudah ada dukungan positif. Maka, sebagai orang tua kita juga harus optimis ya, mendukung dan memfasilitasi anak-anak kita berkegiatan semacam ini.
BTW, selain acara final, hari itu juga ada beberapa kegiatan lainnya, seperti pameran robot, penampilan tari, cerdas cermat, juga talkshow parenting yang diselenggarakan oleh Generali.
Talkshow parenting “Dampak Media Sosial Terhadap Kepribadian Anak” oleh Generali
Yup, dalam kesempatan itu Generali juga mengadakan talkshow parenting dengan tema “Dampak Media Sosial Terhadap Kepribadian Anak” yang sangat relevan dengan tantangan para ibu muda dalam membesarkan anak-anak mereka di era keterbukaan informasi seperti saat ini.
“Orang tua memiliki peran yang sangat besar untuk melindungi anak-anak mereka dari dampak negatif social media, sehingga anak-anak perlu lebih banyak kegiatan penyaluran hobi yang mengasah kreativitas dan memberikan wadah untuk berkembang,” kata Ibu Vivin Arbianti Gautama, sebelum talkshow parenting dimulai.
Pembicara dalam acara talkshow parenting hari itu adalah psikolog cantik Mbak Intan Erlita, M. Psi (Mbak Intan). Sebelum Mbak Intan membagikan materinya, Mbak Intan terlebih dahulu menyamakan persepsi tentang media sosial dengan orang tua. Mbak Intan mengatakan bahwa media sosial itu merupakan sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi. Bisa melalui blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
Psikolog Intan Erlita, M. Psi .
Kemudian, menurut Mbak Intan, anak-anak kita yang sudah melek media sosial udah bisa melakukan banya hal seperti update status, memberi like, melakukan share, hingga search (mencari) apapun yang ingin mereka ingin ketahui. Kegiatan-kegiatan semacam itu menimbulkan potensi dampak negatif dari bermain media sosial, misalnya seperti:
- Waktu belajar anak berkurang: Anak keasyikan bermain media sosial sehingga melupakan belajar.
- Kurang konsentrasi: Anak lebih sering melihat handphone, ketimbang menyimak sesuatu.
- Sosialisasi dengan lingkungan jadi berkurang: Anak mulai jarang bermain dengan anak sebayanya di luar rumah, lebih suka bermain handphine di dalam rumah.
- Batasan ranah pribadi dan sosial yang jadi kabur: Anak menceritakan apa saja yang dialaminya ke media sosialnya
- Komunikasi: Komunikasi dengan orang tua berkurang.
- Ada cyber bullying: Saat anak bermain media sosial, maka ada kemungkinan dia akan terkena cyber bullying.
- Password: Anak merasa punya privasi dengan mengunci semua akun media sosialnya dan merahasiakannya dari orang tua.
- Photography: Ada kemungkinan foto-foto anak bisa dicuri orang yang tidak bertanggungjawab.
- Addicted: Anak menjadi ketagihan, gelisah kalau enggak pegang gadget.
Meski demikian, menurut Mbak Intan, media sosial juga punya sisi positif, yakni:
- Mengembangkan keterampilan teknis dan sosial: Anak
- Memperluas jaringan pertemanan: Anak bisa berkenalan dengan banyak orang dari dalam bahkan luar negeri.
- Memudahkan dalam memperoleh informasi: Anak mudah dan cepat mendapat informasi.
- Menjadi lebih bersahabat: Anak memiliki banyak teman.
- Memudahkan remaja untuk sharing atau berbagi: Banyak kegiatan positif diinisiasi oleh remaja lewat media sosial, seperti sharing atau berbagi.
- Media untuk berbisnis: Anak bisa belajar bisnis dengan memanfaatkan media sosial, misalnya berjualan online.
Maka, apabila anak-anak kita bermain media sosial, maka sebagai orang tua sebaiknya tidak melarangnya, melainkan mengontrolnya. Berikut adalah beberapa tips yang diberikan oleh Mbak Intan supaya anak-anak kita tidak terkena dampak negatif bermain media sosial:
Menjaga kedekatan dengan anak
Menjaga kedekatan dengan anak adalah kunci supaya anak-anak percaya kepada kita. Jadi, jika anak ada masalah, anak enggak langsung menumpahkan perasaannya ke media sosial, melainkan kepada kita. Selain itu, apabila kita dekat dengan anak, maka kita bisa dengan mudah mendapat password media sosial anak, supaya bisa lebih memantau kegiatan anak dalam bermedsos.
Memantau kegiatan anak
Meskipun kita bisa memantau kegiatan anak di media sosial, tapi sebaiknya kita enggak mencampuri urusan anak. Namun, kita usahakan untuk meyakinkan atau membuat anak selalu share hal-hal positif aja di media sosial. Kemudian, apabila anak share hal negatif, jangan tegur anak langsung di statusnya. Ajak anak bicara baik-baik dahulu.
Menasehati anak ketika anak sedang dalam kondisi bahagia
Cara menasehati anak jangan pada saat anak sedang dalam kondisi kesal atau bete. Saat kondisinya bahagia, orang tua bisa mengajak anak, misalnya rekreasi atau makan di mana gitu. Baru pada saat berbicara/ ngobrol dengan anak, kita masukkan hal yang mau kita bahas. Biasanya, anak lebih mudah mencerna dan cenderung menuruti nasihat orang tua.
Nah, jadi enggak selamanya media sosial atau gadget secara umum itu buruk buat anak ya teman-teman. Ingat saja kata kuncinya, yakni: KONTROL!
Asuransi Generali untuk keamanan masa depan anak
Enggak cuma penting dalam melindungi anak dari dampak negatif media sosial, dalam acara tersebut, Generali juga menekankan pada pentingnya finansial untuk masa depan pendidikan anak. Ibu Vivin Arbianti Gautama menjelaskan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) biaya pendidikan di Indonesia naik rata-rata 10-20% per tahun, sedangkan presentasi kenaikan penghasilan para orang tua hanya berkisar 7-10%. Belum lagi tingginya angka inflasi, sehingga Ibu Vivin Arbianti Gautama menyarankan para orang tua melakukan perencanaan biaya pendidikan untuk anak mulai sekarang.
Untuk menjawab tingginya biaya pendidikan anak di masa mendatang, Generali menawarkan produk asuransi iPLAN. IPLAN ini dilengkapi dengan komponen investasi yang dapat digunakan untuk perencanaan masa depan keluarga, termasuk perencanaan pendidikan anak. Selain itu, iPLAN juga membantu meastikan kualitas hidup keluarga tetap terjaga dan terjamin, sekalipun ada risiko sakit yang mungkin terjadi.
Ibu Vivin Arbianti Gautama dari Generali.
Buat yang lebih menyukai produk asuransi syariah, Generali juga telah memiliki iPLAN Syariah yang manfaatnya sama dengan iPLAN, namun ada penambahan fitur wakaf, sehingga tidak hanya melindungi diri dan keluarga tapi juga bisa berbuat baik untuk masyarakat dengan wakaf itu sendiri. Kedua produk tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas ARMS (Auto Risk Management System), sebuah metode manajemen risiko yang dijalankan secara otomatis untuk melindungi nilai investasi dan dapat disesuaikan dengan profil investasi nasabah.
“Dengan produk iPLAN atau iPLAN Syariah, masa depan pendidikan anak sudah dapat terlindungi berkat hasil investasi maksimal, sehingga para orang tua sudah tidak perlu khawatir lagi untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Ragam produk inovatif Generali untuk perlindungan masa depan pendidikan anak ini merupakan wujud dari visi Generali yang secara aktif melindungi dan meningkatkan kualitas hidup banyak orang,” jelas Ibu Vivin Arbianti Gautama.
Jadi, teman-teman, selain mendukung hobi dan cita-cita anak-anak, kita sebagai orang tua juga sudah seharusnya mempersiapkan masa depan mereka dengan sedetail mungkin yaaa…
Semoga artikel tentang kontes robotik, informasi mengenai dampak media sosial, dan juga solusi perlindungan finansial untuk pendidikan anak di masa depan ini bermanfaat ya teman-teman 🙂 .
April Hamsa
Kalau di daerah saya bukan ga ada peminat, tapi tidak ada biaya. Di sekolah2 di kecamatan tempat tinggal saya saja banyak anak yang entah bakat atau emang anaknya rajin otak atik, mereka suka buat robot, alat, dan sejenisnya. Kalau dikembangkan dan diarahkan pasti bernilai positif. Tapi maklum di kampung, sekolah saja ga ada biaya. Gimana buat bahan dan pembayaran ini itu nya. Akhirnya ya tidak lanjut. Boro2 bisa ikut kompetensi ke kota…
Iyessss..kalau ajak main media sosial itu bukan dilarang tapi di dampingi ya.. btw robotnya cantik yes..pakai dress hehe.
iya sempat happening nih event event yang berkaitan dengan robot bahkan ada roadshownya dari mall ke mall besar ya. Bu Jully luar biasa juga ini sebagai salah satu perempuan ahli perobotan. Passion juga ilmu ini kalau aku bilang.
Semoga minat masyarakat pada bidang robotika berkembang ya mba, saya yakin kita nggak kalah dengan negara tetangga 😀
Menurut daku bagus banget bila anak-anak yang merupakan generasi penerus bisa memanfaatkan teknologi jaman now untuk hal bermanfaat seperti robotik ini, ketimbang main Gadget yang dampaknya malah kurang baik
Waw, ada juga ya Olimpiade Robotika. Seru banget kayaknya. Anak-anak pasti suka. Tapi sama kayak komen Teh Okti. Pelajar-pelajar di sekolah pedalaman kurang biaya. Padahal kalo ada dan dikembangkan, pasti mereka bisa.
Maxy pasti seneng nih lihat robot ya…. keren loh.
Anak2 sudah diajak kesini ini udah keren, dia akan bertanya, kemudian tertarik, dan ingin belajar juga bikin robot…
Ternyata, waktu menasehati yang paling baik itu adalah ketika anak merasa bahagia ya. Iya juga sih. Saat merasa bahagia, kita akan jadi lebih terbuka.
Semoga dunia robotika Indonesia makin berkembang ya.
Soal medsos dan gadget ini bikin galau juga yaa. Harus super hati-hati sampai mana kita mengontrol perlakuan anak dengan barang itu. Anw FMaxy minat sama robot ga mbak? 😀
Kalo di kota gede, anak belajar robotika udah biasa banget ya Mbak. Dulu pas beberapa waktu tinggal di Serpong, aku ngelihat ada tempat les buat anak segala.
Pas masih di Bandung, Fathan juga pengen kurus Robotika, tapi saat itu usianya masih 4 tahun, sekarang tinggal di Sukabumi, belum tahu ada kursus Robotika atau nggak, mudah-mudahan sih ada, anaknya pengen
acaranya komplet banget mbak..ada berbagai tema dan narasumber gitu..seru ya
Ngomongin soal robotika, aku jadi inget dunia organisasi semasa kuliah semester awal. Rasanya banyak hal yang bisa di pelajari. Ya, meskipun aku bukan anak teknik dan kurang paham. Tapi setidaknya aku pernah mengenal dunia robotika. Hehehe
Anak anak memang harus dipantu namun tetap diberi ruang untuk berkarya. Kedekatan antara anak dan orang tua bisa ngebuat anak merasa nyaman bercerita dan berbagi semua infomasi dan aktifitas di dunia maya atau kegiatan sehari hari, jadi aman dan terkendali
Ooh Generali menyediakan asuransi konvensional dan syariah ya. Bagus ya jadi ada pilihan buat yang mau menjalankan ekonomi syariah
Anakku ga ada yg terrarik ikut ekskul robotika padahal kyknya asyik ya…wkt kecilnya ga ada yg dikasih robot2an sih…heu jd ga tau asyiknya robot
Dulu anak-anakku kursus robotic gini tapi gak lama karena bosan. Pelajaran dasarnya kayak nyusun lego. Mereka maunya robotnya udah bisa jalan wkwk
Pernah lihat nih lomba robotik tingkat sekolah sd smp gitu.. Ya Allah itu anak2 pada pinter-pinter banget ya.
Saya rasa robotik ini bisa jadi cara yang baik untuk anak untuk berkreasi dengan gadgetnya sekaligus bermain.
Wuih keren ya mba kecil kecil bisa bikin robot dilombakan pula. Tapi semoga sekolah dan pemerintah juga menyediakan semacam pelatihan untuk ini karena modal nya juga ga murah, jangan dilimpahin ke ortu semua hihihii
Aku blm pernah lihat olimpiade robotika secara langsung. Dan anak2 zaman sekarang tuh gak bisa dilarang main sosmed, gadget. Yg ada kita ngawasi dan kontrol agar tidak kebablasan
semangat yah dek… mereka calon penerus bangsa jadi harus kreatif
di sekitar saya sebenarnya banyak sekali anak-anak yang suka sekali mengotak atik apa saja yang dilihatnya. namun sayangnya, masih kebanyakan kendala dengan hal keuangan yang menyebabkan anak-anak hanya mengotak atik sebatas mainan sederhana seperti melipat kertas “origami”. Semoga pendidikan anak semakin merata di Indonesia. bukan hanya di kota besar
Ini ilmu penting yang banyak mendapat perhatian akhir-akhir ini ya Mba. Makin muda yang Belajar ilmu robotics..I love it!
Ini ilmu penting yang banyak mendapat perhatian akhir-akhir ini ya Mba. Makin muda yang Belajar ilmu robotics..I love it!
Huwaaa…Shoji kalau diajak ke acara robotika begini bisa nggak mau pulang mba. Kapan ya ada di Jogja.
Anakku tertarik banget sama robotika sejak TK. Pengen pas SD ikut ekskul robotika. Tapi ternyata adanya kelas 3 atau 4 nanti. Hemm…
Gak kebayang kalo anakku diajak ke acara ginian, pasti dia senang banget dan bakalan susah diajak pulang 😀
Lengkap banget Mbak info tentang robot dan medsosnya. Aku suka kalo anak-anak punya kegiatan positif
Anak-anak perlu banget dikawal saat pegang gadget. Anakku yang kenal gadget udah usia belasan aja, tetap perlu pengawasan. Seperti lihat history, ngecek channel apa yg sudah mereka buka. Dan kedua anakku justru memilih pendidikan yang ada hubungannya dg dunia digital, hehee
aku emejing lho sama anak2 yg jago robotika, kok bisa ya hahaha kebetulan teman anakku ada yg les robotika, pernah ikut kompetisinya dan menang juga
baru dengar asuransi generali, penasaran dengan produknya
Terharu kalau ada CSR perusahaan yang memfasilitasi aktivitas inspiratif seperti ini.
Masyaallah senang bgt kyknya si kecil diajak liat robot
Wah maxi pas usia 5 tahun ya, aku kemarin si Kakak usia 3 tahun aku ajak ke tempat kursus robot buat liat2. Di receptionis nya dikasih flayer, langsung diminta tunggu beberapa tahun lagi hehehe.
Seneng banget pasti Maxy, udah gitu bisa tahu hal baru tentang robot lagi. Seru memang, jangankan Maxy, saya juga suka kalau ke tempat seperti itu. Dulu malah teman dekatku jadi pelatih untuk pembuatan robot gitu dan di lombakan juga.
Olimpiade Robotika ini memacu kreatifitas anak anak ya, beruntung informasi seperti ini dishare, jadi saat ortu melihat bakal anak mengenai rancang bangun, ortu bisa menggunakan fasilitas ini sebagai ajang anak untuk. berkompetisi ya. Tks mbak infonya
Makasih sudah di share yamba April, aku juga belajar banyak dari membaca meski belum punya anak. Nimba ilmu dulu ini heheheh, semoga penerapannya bisa saya lakukan denganbaik. Saya suka olimpiade robotka ini. Anak jadi terinspirasi membuat daya kreatifitas mereka berloncatan.
Acaranya keren banget, ada olimpiade robotik sekaligus talkshow parenting, moga2 makin sering diadain acara kaya gini di kota2 lain juga, Jogja misalnya.. hehee
Anak-anakku juga sudah terpapar dengan kecanggihan gadget dan sosial media nih. Harus diarahkan dan diawasi, tetap boleh melihat-lihat dunia maya namun harus diselaraskan dengan kebaikan yang ada. Yang sulung udah remaja, semoga dengan mengikuti kemajuan jaman dia nanti bisa lebih mudah menembus pasar dunia saat sudah masuk ke masa produktif.
Nah yang kecil nih lebih suka otak-atik mekanikal, suka ngeliat berbagai tutorial teknis di youtube. Diarahkan ke robotik bagus juga ya kayaknya.
Anak saya yang nomor 4 juga suka banget dengan dunia robot. Sering utak atik. Tapi sejauh ini belum saya ikutkan kursus atau apapun untuk mengembangkan dan menyalurkan bakat dan minatnya. Karena beberapa hal.Baca ini jadi tertarik dan mikir lagi, hehe
Dema kayaknya seneng banget nih ikut acaranya, bener banget mba April kalau menasihati anak mesti pas mereka lagi hepi, kalau lagi bete, yang ada malah balik marah hehehe
Keren, ya! Ternyata para petinggi di bidang robot banyak perempuan. Saya juga setuju dengan penggunaan gadget. Daripada melarang, saya memilih mengontrol
Menasihati anak seharusnya dalam keadaan bahagia ya. Duh, saya masih banyak PR
Wah..acara yg keren nih..dan materinya pun banyak dibutuhkan ya..tidak hanya tentang robot2 saja..hehe..
wah keren nih! anak2 jadi makin kreatif dan ga melulu pegang gadget ya kl ada aktivitas semacam ini.
keren ya eventnya. Semoga makin banyak ahli robotik yang muncul di Indonesia. Karena mau ga mau di masa depan kita bakalan menggunakan hal-hal yang bersifat computerize kayak robot gini
Wah seruuu.
Anak jadi lebih dalam mengenal robot.
Semoga di batam segera hadir perlombaan antar sekolah seperti ini.
Maxy menikmati dan excited banget keliatannya ya, mba. Keren banget robotika sekarang semakin canggih, kita pastinya mampu bersaimg dengan negara maju.
Olimpiadenya Robotikanya seru banget. Makasih juga udah sharing ya.
Pas banget ya acaranya, tahun ini anak-anak lagi ngefans sama tokoh-tokoh robot seperti ponakanku yang seriap hari tontonannya robot terus 🙂
Baru tahu tentang Generali. Mau tahu lebih jauh ah. Ngecek di Google deh…
Wuiih penjelasannya lengkap banget. Oh yah pendapat Ibu Jully keren banget deh.
Kayak kesetaraan gender nih ceritanya. Kalau pria banyak yang jadi chef kenapa tidak perempuannya main robot. Suka … suka … suka ..
Anakku juga pernah ikutan lomba kaya gini waktu masuk Ekskul Robotik di sekolahnya
Naini loo, mba April.
Di sekolah anakku ada ekskul Robotic.
Kakak keukeuh ga mau ikut karena Robotic itu kegiatan anak laki, Ma…]
Jadi aku cuma bisa mengarahkan apa yang ia sukai.
Semoga bermanfaat.
Keren ya kegiatan ini semoga makin banyak anak-anak yang menyukai robotika. Memang kalau anak-anak bahagia kita enak memberi nasehat nya jadi semakin akrab antara orang tua dan
Di judul itu Generali apa ya artinya mak. Ku baru tahu… Mungkin ada di post aku kelewat bacanya 🙂
wahhhh seruu ini kyaknya kbetulan naufal itu suka banget utak atik robot.. bisa ini diarahkan kesini
Dulu aku pas SMA pernah ikut lomba robotik dan alhamdulillah nya juara II. Sempat masuk klub robotik tapi akhirnya mundur teratur wkwk.
Semangat Maxy, semoga ketertarukannya di dunia robotik terjaga daa menjadi ladang berprestasi 🙂
olimpiade robotica ini menarik banget yah, dulu pernah tertarik dengan ini hanya saja aku gak punya kemampuan dibidang ini, jadi cuma jd pengagum aja deh 🙂
Eh dimana tempat kursus robotik di Depok? Kalau usia 5 tahun belum bisa, trua diterimanya usia berapa?
Semoga semakin banyak ya sponsor untuk acara sperti ini.. atau memang jadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara untuk menarik sponsor dengan membuat acara dengan konsep yang kreatif
Baca kegiatan kayak gini kujadi ingat zaman SMA. Ekskul karya ilmiah remaja di sekolahku dulu juga punya divisi robotik soalnya. Ada acara keren kayak gini kok aku gak tau ya? Sedih. 🙁
Ini kegiatan yang keren ya mba. Jadi semuanya bikin robot gitukan ya. Mantep
Kalo koki banyak di pegang cowok, ternyata untuk robotik bagian cewek ya. Kebetulan ada anak cewek temenku yg juga mendalami robotik bahkan sampe ikut kompetisinya ke Singapura. Keren nih klo pemerintah juga ngedukung jadi ada wadahnya.
Ya ampun kerennyaaaaa. Robot ini udah semacam next level of toys yaaa. Aku malah baru denger tentang Generali, ntr aku mau ngulik tentang iplannya aaaah. Makasi infonya kakaaaaa