Semenjak puasa, Aku jadi susah BAB, nih,” keluh salah seorang teman kepada saya, beberapa waktu lalu. Duh, kasihan teman saya itu. Rasanya pasti enggak nyaman banget. Yeah, susah Buang Air Besar (BAB) memang merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh mereka yang tengah menjalankan puasa. Saya sendiri pernah mengalami problem susah BAB kayak gitu. Namun, itu dulu. Sekarang, alhamdulillah, puasa saya lancar-lancar aja tanpa keluhan susah BAB. Kuncinya sebenarnya gampang kok, tinggal memperbaiki pola makan dan menyediakan obat yang mampu mengatasi susah BAB, Dulcolax.

Pengalaman susah BAB ketika berpuasa

Mengapa saya mengatakan pentingnya memperbaiki pola makan? Hmmmm, yaaa, soalnya kalau coba mengingat-ingat kembali mengapa saya dulu kerap terserang susah BAB juga, kayaknya memang karena ada kekeliruan pada pola makan saya. Kelirunya sperti apa?

Susah BAB itu enggak enak. Sumber: Pixabay.

Salah satunya nih, pada saat sahur, ada kalanya saya tuh bangunnya mepet-mepet waktu imsak. Akhirnya, saya makan menu seadanya. Kadang cukup mie instan doank buat sahur (jangan ditiru yak! 😛 ). Ditambah lagi, saya kurang disiplin minum air putih. Sehingga, pada saat puasa, sepertinya asupan air putih saya kurang sekali.

Akibatnya, pada saat puasa, BAB saya jadi kurang lancar. Kalau pada hari biasa saya bisa BAB sehari sekali, pada saat puasa saya pernah mengalami dalam seminggu cuma satu sampai dua kali aja BAB. Kebayang kan rasanya kalau ada yang numpuk di pencernaan? Perut kembung, bahkan kadang terasa melilit, tapi enggak bisa dikeluarkan. Trus, sekalinya BAB butuh usaha a.k.a sorry, ngeden gitu 🙁 .

Lalu, sebenarnya penyebab susah BAB itu apa sih?

Dan ternyataaa, bener dugaan saya. Pola makan yang keliru itulah yang menjadi salah satu penyebab saya mengalami susah BAB. Fakta tersebut saya dapatkan dari dr. Riana Nirmala Wijaya, dokter dari Sanofi (Sanofi Medical Expert), yang pada tanggal 3 Mei lalu menjadi salah seorang narasumber di acara talkshow kesehatan bertajuk “Puasa Lancar Perut Nyaman” yang diselenggarakan oleh Fimela dan Dulcolax.

Talkshow kesehatan “Puasa Lancar Perut Nyaman”.

Selain dr. Riana Nirmala Wijaya (dr. Riana), hadir pula dua narasumber lainnya, yakni Senior Brand Manager Dulcolax Debi Widianti (Ibu Debi) dan mom selebriti Nycta Gina. Dalam kesempatan itu, dr. Riana berbicara mengenai betapa pentingnya menjaga kesehatan pencernaan selama berpuasa. Lalu, Nycta Gina sharing mengenai pengalamannya saat susah BAB. Sedangkan, Ibu Debi menjelaskan produk dan manfaat obat Dulcolax.

Talkshow kesehatan yang membahas kesehatan pencernaan tersebut berlangsung di Eighty Nine Eatary & Coffee, Jakarta Selatan. Selain bertujuan untuk mengajak peserta talkshow mempersiapkan kondisi tubuh dalam menghadapi Bulan Ramadan, talkshow yang berlangsung siang hari itu juga bertujuan untuk memperingati World Digestive Health Day yang jatuh setiap tanggal 29 Mei.

Pada saat puasa, metabolisme tubuh berubah,” kata dr. Riana ketika membuka pembahasan mengenai mengapa sih orang puasa rawan mengalami susah BAB. Ya, seperti yang kita ketahui, kalau biasanya kita makan tiga kali sehari, saat puasa jadi cuma dua kali makan yakni pada saat sahur dan buka puasa. Sehingga tubuh pun dipaksa menyesuaikan dengan kondisi yang demikian.

Sanofi Medical Expert dr. Riana Nirmala Wijaya.

Dr. Riana kemudian menyebutkan beberapa faktor penyebab mengapa seseorang bisa kesulitan BAB. Sebagian faktor sudah saya singgung di awal saya menulis artikel ini ya teman-teman. Namun, untuk lebih lengkapnya, ini lho beberapa faktor penyebab susah BAB pada saat kita puasa:

Kurang mengkonsumsi makanan berserat

Pada saat berpuasa, memang ada kecenderungan kita kurang memperhatikan asupan makanan berserat, misalnya yang berasal dari buah dan sayur. Kita lebih sering memikirkan bagaimana cara supaya selama puasa enggak merasa lapar, sehingga makan apa saja yang bikin kita merasa kenyang. Padahal, makanan berserat, menurut dr. Riana sangat dibutuhkan oleh tubuh, supaya BAB bisa lancar.

Kurang cairan/ minum air putih

Meskipun puasa, sebaiknya asupan cairan, khususnya air putih, tetap normal seperti biasa. Tinggal kita yang pandai-pandai mengatur waktu untuk minum. Namun, memang ada kalanya kita enggak disiplin minum pada saat puasa, akibatnya mengalami susah BAB.

Kurang bergerak

Menurut dr. Riana, pada saat puasa orang cenderung mengurangi olahraga atau aktivitas berat lainnya karena takut capek. Orang juga jadi cenderung malas bergerak. Padahal kondisi semacam ini juga menyebabkan susah BAB.

Mengalami stress

Aktivitas padat sering membuat seseorang stress, sehingga rawan kesulitan BAB.

Stress bisa menyebabkan susah BAB. Sumber: Pixabay.

Nah, itulah teman-teman, beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami susah BAB pada saat berpuasa. Oh iya, selain faktor-faktor tersebut, dr. Riana juga mengatakan bahwa kecenderungan susah BAB lebih banyak dialami oleh perempuan, ibu hamil, anak-anak, dan orang tua (lansia).

Nycta Gina mengamini perempuan hamil cenderung susah BAB, Menurutnya rasanya sangat enggak nyaman.

Mau mengejan, khawatirnya malah batinya yang keluar,” kata Nycta Gina bercanda.

Pernah susah BAB. Rasanya jadi keras begitu kayak keluar di ujung anusnya nyeri gitu. Itu yang paling bikin enggak enak,” lanjut Nycta Gina.

Saya berfoto bersama Nycta Gina.

Jangan sepelekan susah BAB

BTW, dari tadi kita ngobrolin tentang susah BAB, ngomong-ngomong teman-teman sudah paham belum, yang dikatakan susah BAB sebenarnya definisinya seperti apa sih?

Jadi, teman-teman, seseorang dikatakan susah BAB atau mengalami sembelit atau konstipasi itu adalah apabila dalam seminggu dia BAB-nya kurang dari tiga kali. Maka, kalau teman-teman ada yang enggak BAB sehari sekali itu sebenarnya masih normal sih. Namun, kayaknya kalau enggak BAB sehari aja kok rasanya kurang nyaman ya teman-teman? Yang paling baik tentu saja sebaiknya kita BAB setiap hari itu.

Soalnya masalah susah BAB ini enggak bisa dianggap sepele lho teman-teman. Dr. Riana menceritakan bahwa susah BAB ini kalau dibiarkan akan menjadi lebih berat. Bisa terjadi komplikasi, salah satunya bisa memburuk jadi muncul benjolan di (sorry) dubur atau yang biasa disebut ambeien.

Dr. Riana juga mengatakan kalau susah BAB juga berisiko membuat terjadinya sumbatan di usus. Hal lain yang bisa terjadi adalah munculnya jaringan parut sehingga penderita susah BAB bisa mengalami pendarahan berulang karena usus dan organ lain di sistem pencernaannya terluka. Hal tersebut biasanya terjadi pada saat mengejan terlalu keras saat mengeluarkan kotoran yang numpuk banyak.

Serem kan teman-teman? Makanya, kalau mengalami susah BAB ya harus cepat-cepat kita atasi/ sembuhkan.

Cara mengatasi susah BAB

Trus, sekarang, setelah teman-teman mengetahui faktor-faktor penyebab susah BAB, kira-kira tahu tidak cara mengatasinya? Kalau menurut dr. Riana, begini lho caranya mengatasi susah BAB:

Makan makanan berserat yang banyak

Dr. Riana menyarankan untuk mengkonsumsi banyak sayur dan buah-buahan yang seratnya tinggi. Kemudian, dr. Riana juga menyarankan supaya kita menghindari makanan yang berlemak.

Cukupi kebutuhan serat supaya terhindar dari susah BAB. Sumber: Pixabay.
Minum air putih yang banyak

Usahakan untuk cukup mengkonsumsi air putih, minimal 2 liter perhari. Pada saat puasa tentu saja kita sesuaikan kapan waktu minumnya.

Minum air putih yang cukup. Sumber: Pixabay.
Rajin bergerak dan lakukan olahraga rutin

Puasa jangan dijadikan alasan untuk malas bergerak/ berolahraga. Dr. Riana mengatakan olahraga yang baik itu setidaknya 150 menit dalam seminggu. Lakukan olahraga ringan pada saat puasa, misal jalan kaki.

Walau puasa usahakan tetap olahraga. Sumber Pixabay.
Hindari stress

Puasa puasa jangan stress lha. Banyakin berdoa supaya urusan kita dipermudah. Sehingga kita bisa bebas stress.

Lalu, bagaimana kalau kita sudah menjalankan semua saran tersebut namun tetap susah BAB? Dr. Riana mengatakan untuk minum obat pencahar.

Kalau misalnya udah makan serat, udah minum air putih, dan banyak gerak tapi tetep sembelit, selama seminggu belum BAB juga, boleh minum obat pencahar,” kata dr. Riana.

Namun, dr. Riana mengatakan jangan sembarangan minum obat pencahar. Harus teliti dulu obat pencahar yang aman. Dr. Riana menambahkan bahwa kriteria obat pencahar yang aman adalah:

  • Obat tersebut telah teregistrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
  • Obat pencahar tersebut telah teruji efektivitas dan keamanannya untuk dikonsumsi (lulus uji klinis).

Nah, obat pencahar yang aman dikonsumsi itu seperti Dulcolax. Dulcolax aman dikonsumsi oleh semua kalangan, mulai anak-anak, dewasa, lansia, bahkan ibu hamil dan menyusui.

Minum Dulcolax untuk mengatasi susah BAB.

Mengatasi susah BAB dengan minum Dulcolax

Ibu Debi membenarkan pernyataan dr. Reina bahwa produk Dulcolax telah memiliki izin resmi dari BPOM dan juga telah teruji klinis berhasil menyembuhkan susah BAB. Ibu Debi juga mengatakan bahwa Dulcolax telah 60 tahun lebih lamanya menjadi pilihan masyarakat untuk mengatasi problem susah BAB.

 Senior Brand Manager Dulcolax Ibu Debi Widianti.

Ibu Debi juga mengatakan bahwa Dulcolax tidak menyebabkan ketergantungan.

Obat ini bekerjanya di perut (pencernaan) sehingga tidak akan menyebabkan ketergantungan,” kata Ibu Debi.

Dalam kesempatan itu, Ibu Debi juga memperkenalkan beberapa varian produk Dulcolax, yakni terdiri dari:

Dulcolactol Lactulose Sirup

Produk ini berbentuk sirup dengan kemasan berukuran 60 ml. Dianjurkan untuk diberikan kepada anak-anak dan lansia. Cara mengkonsumsinya boleh langsung atau boleh mencampurkannya ke minuman seperti air, jus buah, dll. Seperti Nycta Gina, ibu dua anak ini mengkonsumsi obat ini dengan cara dicampur ke jus buah. Produk Dulcolactol Lactulose Sirup ini bekerja menyamankan sistem pencernaan.

Dulcolax sirup.
Dulcolax Bisacodyl Tablet 5 mg

Berbentuk tablet 5 mg yang bekerja efektif dalam semalam.

Dulcolax tablet.
Dulcolax Bisacodyl Supositoria 10 mg

Produk Dulcolax yang ini bekerja dalam 30 menit. Jadi, untuk orang dewasa yang sembelitnya sudah sangat mengganggu dan ingin segera hilang disarankan minum ini.

Teman-teman yang ingin konsumsi Dulcolax, andai mengalami susah BAB, sudah jelas kan, tahu harus minum yang mana?

BTW, tak lupa sebelum menutup acara talkshow kesehatan pada hari itu, dr. Riana mengatakan bahwa apabila seminggu lebih tak kunjung BAB, sebaiknya segera kunjungi dokter supaya mendapatkan tindakan lebih lanjut. Jangan biarkan kotoran numpuk di saluran pencernaan. Daripada kenapa-kenapa kan yaaa…

Sedia Dulcolax di rumah untuk atasi susah BAB.

Well, itulah teman-teman informasi mengenai masalah pencernaan, khususnya susah BAB, juga bagaimana pencegahan dan penanganannya jika sudah terlanjur terjadi. Yang penting ya itu tadi, jangan lupa perbaiki pola makan dan sediakan Dulcolax selalu di rumah yaaa, khususnya selama puasa seperti sekarang ini. Semoga teman-teman terhindar dari masalah susah BAB, sebagaimana yang pernah saya dan teman saya tadi alami ya 🙂 .

April Hamsa