You are beatiful, beautiful, beautiful.

Kamu cantik cantik dari hatimu.

You are beautiful, beautiful, beautiful.

Kamu cantik cantik dari hatimu.

(Beautiful – Cherry Belle)

Penggalan lagu yang dipopulerkan Cherry Belle itu mungkin berhasil membuat sebagian perempuan yang merasa dirinya “biasa-biasa” saja, seperti saya, menjadi sedikit tenang. Nggak perlu terlihat cantik seperti artis kok, karena sudah kodratnya perempuan pasti cantik. Ya, iyalah, masa ganteng? Hehe.

Memang kecantikan itu sendiri sudah melekat bagi kaum perempuan. Di Indonesia, pada umumnya cantik itu seperti stereotype artis yang berlakon dalam iklan-iklan. Cantik berarti punya tubuh proporsional, kulit putih, berambut lurus, hitam, panjang. Nah, kalau disuruh menyamai itu semua, saya dadah-dadah sambil menyenandungkan lagu Cherry Belle aja deh.

Saya memutuskan menjadi Stay at Home Mom setelah menikah dan pindah ke Ibu Kota. 3 bulan setelah menikah, alhamdulillah diberi amanah anak pertama. Menyusul 2,5 tahun setelah kehadiran kakaknya, menyusul adiknya yang lahir ke dunia. Jadilah saya disibukkan dengan aktivitas mengurus rumah tangga dan fokus pada tumbuh kembang anak-anak yang masih balita. Kesibukan ini membuat saya lupa mengurus diri sendiri. Jangankan mau ke spa untuk perawatan wajah dan tubuh, ke salon untuk gunting dan perawatan rambut saja kadang maju mundur.

Sebenarnya suami sudah beberapa kali menawari untuk perawatan. Tapi, dasar yang namanya emak-emak ya, masih butuh pertimbangan panjang untuk meninggalkan anak-anaknya. Belum lagi, sayang duitnya, karena sepertinya masih banyak kebutuhan penting lainnya.

Tapi, akhir-akhir ini saya berubah pikiran, setelah beberapa waktu terakhir grup chatting di WhatsApp mengangkat isu maraknya perempuan lajang yang suka merebut suami orang. Hyaaaahh, tidaaak! Nggak tahu kenapa ya, jaman sekarang kok serba aneh? Ada oknum perempuan lajang tidak malu-malu lagi mendekati laki-laki yang jelas-jelas sudah berkeluarga. Bahkan ada guyonan alasannya adalah “Karena laki-laki lajang yang ganteng, lebih suka cowok juga!” Jyaaaahh! Ngeriiiii!

Terus terang ya, saya juga mengalami kekhawatiran seperti itu. Saya di rumah, penampilan ya gini-gini aja, dalam artian polosan tanpa make up. Pakai baju juga baju rumahan, alasannya supaya nggak repot mengerjakan kerjaan di rumah, plus ada ancaman baju bakal dipipisin sama bayi. Sementara suami, di kantor, yang dilihat perempuan-perempuan cantik dengan wangi parfum. Bagaimana kalau suami bosan dengan saya? Bagaimana kalau suami tergoda perempuan lain? Semoga saja sih, nggak ya? Aamiin.

Satu lagi yang membuat saya mulai memperhatikan penampilan adalah saat tahun baru lalu saya reuni dengan teman-teman SMP saya yang kebetulan sama-sama hijrah ke Jakarta. Saat ketemu mereka, saya takjub. Wow, teman-teman saya bermetaforsa dari upik abu dekil menjadi bak putri cantik. Padahal sama-sama sudah menjadi emak-emak. Kok mereka bisa cantik, saya nggak?

Emak-emak pun bisa tampil cantik kalau mau.

Untuk itu saya mencoba berbenah, terutama dari sisi penampilan. Mungkin, bertemu dan sharing dengan perempuan-perempuan yang punya minat pada kecantikan, make up dan mode fashion bisa menginspirasi saya supaya bisa punya penampilan lebih baik. Salah satunya saya berencana ikutan Event Ngobrol Cantik with Oppo. Jika saya terpilih sebagai peserta, semoga saya bisa mendapat inspirasi untuk berubah menjadi tampil lebih cantik. Perubahan ini utamanya diniati buat menyenangkan suami. Dan, tentu saja buat orang-orang di sekeliling saya. Kalau saya terlihat cantik dan wangi kan orang juga nggak risih ngajakin saya hang out. Betul tidak?

***
Tulisan ini diikutsertakan sebagai syarat mengikuti event Ngobrol Cantik Oppo yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan.

Keterangan Foto: Diambil dari Facebook

Categorized in: