Es krim Viennetta, oh, es krim Viennetta…

Es krim Viennetta 2020.

***

“Kita pernah makan es krim Viennetta, Yah. Adaaa dulu itu di kerfur Pasar Minggu.”

“Enggak, es krim lain kali itu.”

Gara-gara es krim Viennetta yang terlahir kembali pada tanggal 1 April 2020 kemarin itu, saya jadi eyel-eyelan sama suami di parkiran supermarket dekat rumah, sampek enggak nyadar diliatin orang-orang di sekitar sana, wkwkwk.

Hmmm, ingatan saya emang buruk untuk beberapa hal, tapi kok samar-samar kayak ada memori soal makan es krim yang kayak cake gitu ya? Seingat saya, saya tuh makan es krim Viennetta dua kali. Pertama, saat disuguhin es krim ini di rumah teman (saya lupa ada momen spesial apaan), lalu yang kedua ya makan sama suami saya. Tapi, kata suami saya bukan itu. Orangnya juga udah lupa waktu itu kita makan es krim apaan, wkwkwk. Yoweslah, move on aja deh dari es krim Viennetta lawas, waktunya kita sambut yang baru.

Es krim Viennetta reborn

Jadi, soal es krim Viennetta ini saya udah mengetahui sebelumnya dari postingan yang seliweran di medsos. Katanya es krim yang ngehits tahun 90-an ini akan kembali.

Zaman dahulu kala, konon katanya, es krim yang merupakan perpaduan rasa cokelat dan vanilla dengan lapisan cokelat tebal plus saus cokelat ini harganya lumayan mahal. Kalau tak salah saat itu harga se-box Viennetta adalah sekitar Rp. 25.000,00 – Rp. 30.000an. FYI, waktu itu beli bakso masih boleh bayar Rp. 500,00 per mangkok. Jadi, kebayang kan mihilnya es krim Viennetta di masa itu.

Iklan Viennetta lawas. Sumber: Channel YouTube ilovemytele2000.

Kemudian, entah apa alasannya, es krim yang sekarang dijulukin “Es Krim Anak Sultan” ini menghilang dari pasaran. Saya enggak tahu kapan persisnya. Tapi postingan Koh Deddy Huang (di blog-nya) bilangnya 20 tahun. Kalau bener, berarti emang yang saya dan suami makan saat itu bukan Viennetta ini wkwkwk 😛 .

Nah, tahun kemarin, ada petisi “Kembalikan Es Krim Viennetta ke Pasaran”. Trus, kalau enggak salah di medsos juga sempat muncul isu kembalinya es krim legendaris ini. Tapi, ternyata hoax.

Sampai akhirnya, tanggal 25 Maret kemarin di Instagram-nya @wallsid, dia sok-sok kasi pengumuman gitu. Katanya kurang lebih kayak gini: “Sebentar lagi akan ada yang kembali lagi, lho, untuk menemani di rumah aja!”

Postingan @wallsid tanggal 25 Maret 2020.

Lalu, pada tanggal; 29 Maret si @wallsid ini kembali mengunggah foto penampakan es krim yang mirip Viennetta. Terang aja donk netijen yang budiman, nebak-nebak. Namun, karena sebentar lagi tanggal 1 April, yang identik dengan April Mop, ada juga netizen yang pesimis, wkwkwk. Hingga kemudian tanggal 1 April, eh beneran, es krim Viennetta reborn. Enggak tahu akan produksi terus atau seperti desas-desus yang beredar, kalau es krim ini sebenarnya musiman atau terbatas aja diproduksinya.

Postingan @wallsid tanggal 1 April 2020.

Saya pribadi sebenarnya B aja sih menyambut kehadiran Viennetta ini. Namun, kemudian saya berpikir, “Hmmm, di tengah suasana pandemi seperti sekarang, sungguh kemunculan es krim ini kayaknya hiburan deh.” Walau ya mungkin ada yang enggak beli, enggak makan, tapi lumayan bisa jadi bahan obrolan di medsos lha. Apalagi kalau lihat komen-komen kocak para netizen.

Sampai pada suatu waktu, ketika lagi scrolling medsos, saya menemukan postingan tetangga beda komplek tentang es krim Viennetta. Maka kepohlah saya, nanya, tuh es krim udah ada di area saya tinggal belum, wkwkwk. Ternyata jawabnya udah.

Postingan tetangga beda komplek, xixixi 😛 .

Pas, kebetulan esoknya adalah jawdal belanja ke supermarket, saya sempatkan melongok ke freezer-nya Walls, eh beneran ada lho. Stock-nya lumayan banyak pula.

Mau beli?” Suami saya menawari.

Hmmm, mau enggak?Sok-sok balik nanya.

Yawda ambil aja.”

Yeeeaaah, akhirnya saya putuskan beli satu box, saudara-saudara, hahaha. Waktu saya beli es krim Viennetta dibandrol Rp. 60.000,00, tapi angka itu dicoret trus di bawahnya dikasi keterangan diskon jadi Rp. 50.000,00.

Stock-nya banyak nih di Alfamidi Super Cilebut.

Lumiyin jigi yiiii… Tapi tetep beli 😛 .

Bukaaan. Bukan karena saya anak Sultan atau saya punya banyak duit, tapi ya pas emang ada budget-nya saat itu buat beli camilan. Saya niatin menghadiahi diri sendiri yang lagi ultah, plus mampu bertahan di rumah aja selama ada pandemi. FYI, setelah pengumuman ada wabah Covid-19 saya baru jajan dua kali itu kayaknya. Pertama jajan asinan Bogor via gofud, kedua jajan es krim kekinian itu 😀 .

Review es krim Viennetta

Balik lagi ke Viennetta, lalu bagaimanakah rasanya? Ada yang kepoh? 😀

Hahaha, sebelum saya jawab rasanya bagaimana, saya tunjukkin foto unboxing-nya dulu yaaa. Jadi seperti ini nih, kemasannya kalau dibuka. Selain box kertasnya yang didominasi warna biru, juga ada bungkus selapis lagi di dalamnya untuk menjaga si es krim. Kalau saya coba ingat-ingat lagi kayaknya kok bungkus Viennetta yang baru ini lebih kecil dari yang dulu ya? Daaann, terus terang saya lebih suka packaging-nya yang dulu, hehe.

Update: Kemarin mampir ke salah satu video review Viennetta yang dibikin yucuber Indonesia yang tinggal di Hongkong. Masa es krim Viennetta-nya penampakan dan layer-nya sama kayak es krim yang lama. Kok di Indonesia beda ya? 🙁 .

Dua lapisan pembungkus/ kemasan.

Begitu dibuka, enggak tahu kenapa siraman sausnya enggak kayak di gambar-gambar yang bertebaran di medsos, haha. Yang lawas kayaknya lebih baik. Begitu pula soal lapisan cokelat dan vanillanya. Namun, lagi-lagi soal penampilan ya baliknya ke selera yaaa. Kalau saya agak kecewa karena “penampakan” es krim Viennetta reborn ini enggak kayak yang biasa saya lihat di iklan-iklan tipi zaman saya cilik. Kalau produk yang dulu rasanya lebih tebal lapisannya dan lebih besar porsinya 😀 .

Tak setebal es krim Viennetta yang dulu.

Sedangkan untuk rasanya, hmmm, gimana yaaa, cara menggambarkannya dengan tepat? Xixixi. Oh iya, FYI rasanya cuma satu varian aja sih, cokelat vanilla (dulu katanya variannya lebih banyak, bahkan ada yang rasa blackforest). Menurut saya, rasa vanilla-nya lebih dominan. Lalu bagian krim cokelatnya enggak terlalu strong rasanya. Trus, kayak ada sedikit rasa coconut-nya gitu. Buat teman-teman yang biasa makan es krim Walls pasti enggak asing dengan rasa semacam itu.

Trus, lapisan cokelat tebalnya, menurut saya tuh mirip sama lapisan luar cokelat-nya Magnum, cuma lebih tebal dikit. Ada minus lagi yang agak bikin kecewa, yakni enggak ada surprise isian apa gitu di es krim ini. Paling cuma ada lapisan cokelat tebal lagi yang saya bilang kek lapisan Magnum itu.

Sehingga kalau ada pertanyaan, “Bakal beli lagi enggak?”

Jawabannya kayaknya, “Mungkin beli, tapi bukan karena alasan yang se-excited itu.” Hallah, piye to iki kamsude?

Lebih gampangnya gini deh, jadi, kalau ada peluang sampai 100% nih, saya kemungkinan belinya sekitar 30% aja. 70%-nya saya pilih jajanan lain, kalau ada duitnya, xixixi. Toh, udah tahu rasanya ya kayak gitu hahaha. Tombo pengen aja deh, kalau kata Orang Jawa. Namun, bukan berarti saya nyesel  beli karena ternyata agak kurang sesuai ekspektasi ya, wkwkwk.

Selamat makan es krim kenangan tahun 90-an.

Weeell ewel ewel, wes ono gambaran kan soal es krim Viennetta yang lagi kekinian ini? Ada yang udah nyobain juga? Boleh banget lho, sharing pendapatnya di kolom komentar. Uhmmm, atau mungkin ada yang malah jadi ragu beli setelah baca postingan ini? Hahaha, maafkeun ya kalau saya kurang bisa mendeskripsikannya dengan baik.

Terakhiiir, izinkan saya menyimpulkan soal fenomena es krim Viennetta di masa pandemi kayak sekarang ini ya, menurut saya es krim Viennetta ini adalah:

  • Bahan obrolan yang menarik di medsos, yaaa, yang jenuh sama postingan Corona Corona lumayan lha ada selingan topik.
  • Walau (menurut saya) enggak mirip dengan Viennetta yang dulu, ya lumiyinlah buat mengobati kerinduan anak-anak era 90-an.
  • Es krim ini bisa buat camilan alternatif selama di rumah aja. Dimakan rame-rame bareng keluarga, seru juga kan? Sekalian hiburan.
  • Kalau kepengen jajan es krim ini, pas emang ada uangnya, ya beli aja, jangan ditahan-tahan. Kelak bisa jadi cerita anak cucu soal makan es krim di masa pandemi. Hohoho. Maksud saya, intinya, kalau hal-hal “remeh” kayak makan es krim Vienneta ini bisa membuat kita bahagia di rumah aja, ya why not, nyobain nyicipin gitu. Enggak perlu dimasukkin ke hati tuh opini orang soal harganya yang katanya (lebih baik) bisa buat beli bahan makanan lain, selow aja sih. Lakuin aja sesuai “keyakinan” masing-masing hehehe #imho lho 😀 .

Yaaa, semoga rezeki kita semua dicukupkan yaaa.  Semoga Gusti Allah juga memberi kita kesehatan dan juga bisa survive menjalani ujian ini. Aamiin.

April Hamsa