Tahu enggak sih kalau ternyata Captain America punya keponakan yang genius? Hehe, kidding ding 😀 . Maksudnya, Mas Chris Evans yang memerankan Captain America di Avengers bermain di film Gifted (2017) sebagai om-om yang memiliki keponakan genius. Mary Adler, nama keponakannya. Kalau Chris Evans menjadi Frank Adler di film ini.

Ada yang sudah pernah menonton film ini? Kalau belum coba intip di Netflix deh, soalnya ada di sana 😀 . Saya juga baru nonton belakangan ini.

Iyes, Gifted ini film lawas, namun sepertinya tema semacam ini cocok sepanjang masa. Dari zaman dahulu, kayaknya kalau ada anak genius, semua orang dewasa kebanyakan merasa bangga dan mengharapkan kelak anak ini akan jadi “orang”. Pokoknya jangan sampai anak genius ini jadi orang biasa-biasa aja. Eh, gitu enggak sih? 😀

Yawdalah, saya ceritain dulu bagaimana film ini dimulai dan bagaimana konfliknya yaaa.

Jalan cerita film Gifted

Ceritanya Si Frank ini adalah adik dari ibunya Mary, Diane Adler. Frank mengasuh Mary sejak kecil setelah Diane meninggal. Dalam film itu dikisahkan kalau Diane yang seorang dosen (profesor?) bunuh diri karena gagal menyelesaikan sebuah kasus Matematika. Waktu itu Frank lha yang menemukan kakaknya meninggal dan Mary yang masih bayi di rumah mereka. Sejak itu Mary diasuh oleh Frank.

Apakah mereka tidak memiliki keluarga lain?

Kalau ditanya di mana bapaknya Mary? Frank enggak tahu, karena menurutnya Diane adalah seorang yang tertutup tentang hubungan asmaranya. Apalagi, Diane sepertinya seseorang yang lebih suka memikirkan Matematika ketimbang urusan romansa. Kemungkinan besar sih bapaknya Mary mungkin ya cuma laki-laki yang sekadar lewat dalam kehidupan Diane.

Trus, sebenarnya, Mary punya seorang nenek yakni Evelyn Adler. Yak, anda benaaarr! Evelyn ini emaknya Diane dan Frank. Cuma hubungan Evelyn dengan anak-anaknya agak kacau gitu, karena Evelyn adalah jenis orang tua yang otoriter dalam mendidik anak-anaknya.

Frank, Mary, dan Fred. Sumber gambar: website Netflix.

Itulah sebabnya Frank memutuskan mengasuh Mary, ketimbang Mary tinggal sama neneknya. Khawatir nanti jadi “korban” juga seperti dia dan kakaknya dulu.

Frank juga terlihat seperti menjauhkan Mary dari Evelyn, karena menyadari bahwa Mary adalah seorang genius jika dibandingkan anak-anak lain yang usianya sama dengannya. Kalau neneknya sampai tahu Mary genius, nanti pasti diminta hak pengasuhannya.  

Oh iya, sebenarnya emang keluarga Adler nih kayaknya isinya orang-orang pinter semua sih. Almarhumah Diane seorang ahli Matematika di universitas. Ibunya, Evelyn juga dulu peneliti Matematika di Inggris. Sayangnya setelah menikah, Evelyn meninggalkan itu semua dan sepertinya itu yang bikin Evelyn kepengen banget anak-anaknya lebih sukses dari dia dalam hal pelajaran sekolah.

Kalau Si Frank di film Gifted ini dikisahkan sebagai seorang mekanik perahu freelance. Namun, sebenarnya dulu juga seorang asisten profesor di bidang Filsafat (kalau tak salah yaa).

Jadiii, ya mungkin udah keturunan kalau Si Mary juga cerdas, bahkan genius. Lha wong anak seusianya seharusnya baru belajar 1+1, eh, dia udah bisa memecahkan soal Matematika untuk anak mahasiswa. Kayaknya juga karena banyak membaca plus didikan om-nya itu.

Sehari-hari Frank dibantu oleh Roberta, tetangganya (yang sepertinya juga sekaligus induk semang rumah kontrakannya deh) dalam mengasuh Mary. Roberta juga tidak keberatan dan terlihat sangat menyayangi Mary. Bahkan, setiap hari Sabtu dan Minggu, Mary menginap di rumah Roberta.

Saat anak lain baru bisa berhitung Mary sudah bisa mengerjakan soal Matematika yang lebih sulit. Sumber gambar: Pixabay.

Sepertinya saat usia PAUD-TK Si Mary ini homeschooling, enggak pergi ke sekolah. Anaknya sih ya enjoy-enjoy aja, walau teman mainnya cuma om-nya, Roberta, dan kucing peliharaan bermata satunya, Fred. Mary juga banyak menghabiskan waktunya dengan membaca.

Bukannya happy melihat Mary makin hari makin pintar, Frank justru khawatir kalau Mary tidak punya teman. Ya, bagaimanapun Mary tetap anak kecil. Seharusnya, Mary menghabiskan lebih banyak waktunya untuk bermain dengan anak-anak sebayanya. Frank tidak ingin Mary seperti Diane yang tidak punya kehidupan sosial yang normal, hingga hidupnya berakhir tragis.

Sampai suatu hari, Frank akhirnya memutuskan menyekolahkan Mary ke SD dekat rumahnya. Roberta yang mengetahui niat Frank mencegahnya. Soalnya kalau Mary ketahuan genius, bisa-bisa sekolah heboh dan nanti kabarnya terdengar ke seantero negeri. Kan, selama ini mereka diam-diam aja, menutupi kejeniusan Mary. Supaya hal itu enggak keendus oleh Evelyn juga sih.

Namun, Frank yang khawatir terhadap perkembangan jiwa Mary tetap keukeuh mengirim Mary ke sekolah. Lucunya, Frank mewanti-wanti Mary supaya terlihat B aja di sekolah. Jangan show up kalau sebenarnya dia pintar.

Tetapi yaaa namanya juga anak genius, saat gurunya mengajari hal-hal yang dia udah ngerti ya jelas anaknya bosan donk di kelas. Gurunya bete karena Mary enggak pernah memperhatikan materi yang diajarkannya.

Sampai suatu hari guru kelasnya Mrs. Bonnie iseng menanyakan soal Matematika yang susah ke Mary. Eh, ternyata Mary bisa jawab dengan benar. Saat itulah Mrs. Bonnie menyadari kalau Mary itu spesial, gifted.

Mrs. Bonnie mengkonfirmasi soal Mary kepada Frank tetapi Frank menyangkalnya. Katanya Mary bisa jawab soal itu karena beruntung, soalnya selama ini dirinya ngajarin semacam rumus menghitung cepat gitu deh.

Mrs. Bonnie pun kemudian setengah mempercayainya. Sementara Frank kemudian membujuk Mary untuk tetap merahasiakan kejeniusannya.

Namun rupanya Mrs. Bonnie ini orang yang skeptis. Suatu hari di kelas, Mrs. Bonnie memberi Mary lembar kerja siswa yang berbeda dari teman-temannya. Lembar kerja siswanya berisi soal Matematika untuk anak kuliahan. Ternyata, Mary lebih antusias menyelesaikan soal-soal yang seperti itu.

Trailer film Gifted. Sumber: YouTube channel Movieclips Trailers.

Lagi-lagi Mrs. Bonnie mendesak Frank untuk mengakui kebenarannya. Akhirnya, mau enggak mau Frank menceritakan semuanya. Mrs. Bonnie pun tidak masalah membantu Frank yang ingin menyekolahkan Mary supaya si anak genius ini bisa bersosialisasi dengan anak-anak lain.

Hingga suatu hari ada konflik tak terduga. Mary memukul seorang anak laki-laki yang usianya lebih tua darinya dengan buku tebal sampai berdarah. Gara-garanya ada teman sekelas Mary yang dibully oleh anak laki-laki yang lebih tua tadi.

Mary dan Frank pun dipanggil oleh kepala sekolah. Nah, setelah melihat berkas-berkas Mary, kepala sekolahnya pun menyadari kalau Mary ternyata genius.

Kabar Mary yang begitu pintar pun tercium oleh Evelyn. Evelyn yang juga menderita karena kehilangan Diane, anak yang sangat dibanggakannya, berusaha keras mendapatkan hak pengasuhan atas Mary.

Bisa nebak enggak kira-kira siapa yang menang atas perebutan hak asuh si anak jenius ini? 😀

Pendapat saya tentang film Gifted

Hehe, menurut saya film Gifted yang durasinya sekitar 1,5 jam malah mungkin kurang apa ya (lupa 😛 ) gampang ketebak kok endingnya. Jadi, mending nonton sendiri aja ya 😀 .

Menurut saya film ini meskipun menceritakan soal konflik hak asuh, namun masih bisa dinikmati dengan santai. Mungkin, karena ada sedikit unsur komedinya juga.

Trus, pemain antagonisnya enggak yang lebay ngrebut-ngrebut si anak, namun cukup main cantik. Evelyn dan Frank juga enggak yang bermusuhan kayak kucing dan anjing. Yeah, bagaimanapun juga keduanya ibu dan anak kan, sedarah gitu. Walau emang banyak yang mereka perdebatkan.

Frank sendiri lari dari ibunya karena tidak suka dipaksa menjadi seseorang yang hebat dan sempurna. Frank maunya jadi orang biasa-biasa aja. Itulah sebabnya dia rela meninggalkan pekerjaannya di universitas dan hidup sederhana.

Menurut saya, film ini cocok ditonton oleh para orang tua untuk mendapatkan inspirasi mengenai pengasuhan anak.

Pelajaran yang saya dapat dari film Gifted

Soalnya banyak sekali pelajaran dari film ini, seperti:

  • Biarkan anak kecil menjadi anak kecil

Sejenius apapun anak kecil, sebaiknya tetap berikan lingkungan yang sesuai dengan perkembangannya. Perkenalkan dengan teman-teman sebayanya, ajari bermain seperti anak seusianya, dll.

  • Sebaiknya jangan memaksakan kehendak kepada anak

Anak tidak harus menjadi seseorang yang sama seperti orang tuanya dalam hal apapun. Sebaiknya, bebaskan anak memilih jalan hidupnya. Batasi otoritas sebagai orang tua, karena anak-anak terlahir sebagai pribadi yang unik.

  • Setiap masalah pasti ada solusi terbaiknya

Akan terlihat di akhir film bagaimana nanti akhirnya Mary bisa tetap bertemu teman-teman di sekolahnya, namun juga tetap bisa mengasah kejeniusannya. Selalu ada solusi untuk menjawab sebuah masalah tanpa harus merugikan phak manapun.

Sepertinya itu aja deh yang bisa saya ceritakan tentang film Gifted ini. Nonton sendiri aja yuk kalau penasaran. Enggak berat kok filmnya. Cocok buat dijadikan tontonan akhir pekan besok 🙂 .

April Hamsa

Categorized in: