Belakangan konsep frugal travel mulai ngetrend, seiring dengan makin banyaknya orang-orang yang berminat menjalani gaya hidup frugal living. Serupa dengan frugal living, frugal travel merupakan sebuah konsep liburan dengan cara mengatur supaya pengeluaran selama traveling lebih hemat.
Frugal travel biasanya kerap dilakukan oleh mereka yang mungkin tidak memiliki anggaran berlebih untuk traveling, tetapi menginginkan perjalanan liburan yang berarti. Maka, alih-alih liburan mewah, orang-orang yang melakukan frugal travel biasanya menekankan pada sebuah perjalanan yang bermakna.
Pertanyannya sekarang, apabila traveling dengan anak, apakah frugal travel ini masih bisa diterapkan? Jawabannya, tentu saja bisa, donk.
Alhamdulillah, saya pun sudah beberapa kali melakukan frugal travel, walaupun bepergiannya dengan anak. Berikut adalah beberapa hal terkait frugal travel yang pernah saya lakukan ketika bepergian sambil mengajak anak-anak:
Melakukan perjalanan saat low season
Yes, melakukan perjalanan pada saat low season biasanya bisa memangkas anggaran untuk beberapa hal. Hal yang paling terlihat adalah tiket, apabila bepergiannya menggunakan transportasi umum. Pada saat low season, bukan musim liburan, harga tiket biasanya akan lebih miring.
Tak hanya berlaku untuk mereka yang naik transportasi umum, jika naik kendaraan pribadi pun, bepergian saat low season juga menguntungkan. Biasanya jalan akan lebih lancar karena tidak terlalu padat kendaraan. Tentu sangat berdampak pada penggunaan bahan bakar yang lebih hemat juga. Selain itu, waktu yang berharga tak banyak terbuang di jalan, tidak seperti ketika terjebak macet yang membawa sejumlah kerugian.
Bepergian pada saat low season juga mempengaruhi anggaran untuk penginapan yang biasanya naik saat high season, karena banyaknya peminat. Bahkan, saat low season, banyak penginapan yang memberikan diskon besar untuk menarik minat tamu agar menginap.
Pilih penginapan yang ada dapurnya
Ngobrolin tentang penginapan, saya menyarankan teman-teman memilih penginapan yang ada dapurnya, apabila bepergian membawa anak. Mengapa? Supaya bisa memasak makanan sendiri dan menekan anggaran untuk makan di restoran.
Apabila ada dapur di penginapan, maka kita tinggal mencari toko atau pasar yang menjual bahan-bahan masakan, lalu kita olah sendiri. Selain menghemat budget, memasak makanan sendiri selama traveling juga menjaga kualitas makanan yang dikonsumsi oleh keluarga.
Lalu, apa tidak boleh makan di luar? Ya, boleh donk, sesekali saja. Namanya juga traveling, manfaatkan untuk mencari makanan khas daerah lokal.
Manfaatkan angkutan umum
Selama bepergian di daerah tujuan wisata, sebaiknya manfaatkan jasa angkutan umum. Apalagi jika bepergiannya ke daerah di mana akses transportasi sangat gampang.
Bepergian dengan transportasi umum juga bisa memberikan wawasan kepada anak-anak mengenai masyarakat setempat yang dijumpai selama perjalanan.
Pergi ke tempat-tempat wisata yang tidak berbayar
Saat ini di beberapa daerah baik di dalam maupun luar negeri, makin banyak tempat-tempat wisata yang harfga tiketnya murah bahkan gratis. Misalnya, museum, perpustakaan, taman kota, dll. Alih-alih tempat wisata yang mungkin tiketnya agak mahal, kita bisa membawa keluarga mengunjungi destinasi wisata yang seperti ini.
Tidak banyak membeli oleh-oleh
Traveling biasanya identik dengan membeli oleh-oleh. Maka, sebaiknya tidak banyak menghabiskan anggaran untuk membeli oleh-oleh. Pilih saja beberapa barang yang sekiranya agak susah ditemukan di luar daerah tujuan wisata kita.
Selain itu, karena tujuan traveling adalah membuat kenangan yang bermakna, mungkin oleh-oleh yang berbentuk barang itu bisa kita gantikan dengan sesuatu yang lebih memorable. Misalnya, mengambil foto atau video di tempat-tempat ikonik di daerah tersebut.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjalani frugal travel, meskipun bepergiannya mengajak anak-anak. Semoga tips ini bermanfaat ya.
April Hamsa
Comments