Yeaaayy, akhirnya kesampaian juga mengunjungi mall The Grand Outlet – East Jakarta (The Grand Outlet) di Karawang yang tengah viral di sosmed itu. Saya ke sana pada hari Rabu, tanggal 30 Oktober 2024, lalu. Oh ya, saya ke sananya nggak sendiri, melainkan bersama teman-teman dari Komunitas Blogger Perempuan Network. Jadi, dalam rangka memperingati Hari Blogger Nasional tahun ini, Blogger Permpuan Network bikin acara bertajuk JJS alias jalan-jalan santai dengan ngajakin para blogger. Hari itu, agendanya antara lain belajar seni di Ganara Art dan ditutup dengan keliling mall dan tentu aja shopping. Mumpung lagi di The Grand Outlet, gitu, lho 😀 .
The Grand Outlet -East Jakarta di Karawang.
Cerita keseruan JJS bersama Blogger Perempuan Network ini sebelumnya udah pernah saya posting di Instagram dalam bentuk reels (lihat video). Namun, kalau teman-teman masih penasaran detailnya, sebenarnya saya dan teman-teman blogger ngapain aja, sih? Boleh banget, lho, baca artikel ini sampai selesai. Hehe… makasiiih… 😀
Pagi-pagi jalan menuju The Grand Outlet Karawang
BTW, mungkin ada yang membatin, “Jauh amat nge-mall aja di Karawang. Naik apaan ke sana? Naik KRL lanjut kereta lokal?”
Hihihi, tet-tooottt. Saya dan teman-teman blogger tidak naik kereta ke Karawang, melainkan naik shuttle bus yang merupakan fasilitas dari The Grand Outlet buat warga Jakarta yang ingin mengunjungi mall mewah berskala internasional terbesar di Indonesia ini.
Shuttle bus di Plaza Semanggi.
Menariknya, shuttle bus ini free, lho. Trus, untuk naik shuttle bus ini juga tidak perlu reservasi dan nggak ada syarat tertentu. Teman-teman dari Jakarta yang mau ngikut bus cukup datang ke titik jemput yang ditentukan, yakni di Plaza Semanggi, tepatnya di area parkir/ lobi Utara.
Ada dua waktu keberangkatan shuttle bus dari Plaza Semanggi, yakni pukul 09.00 WIB dan 15.30 WIB. Kalau rute sebaliknya, yakni The Grand Outlet ke Plaza Semanggi jadwalnya jam 13.00 WIB dan 20.00 WIB.
Selain dari titik Plaza Semanggi, shuttle bus ini juga memiliki titik penjemputan di beberapa hotel di Karawang, antara lain Resinda Hotel, Brits Hotel, Fave Hotel, Novotel, dan Puri KIIC Hotel. Teman-teman bisa melihat jadwalnya di postingan Instagram The Grand Outlet berikut ya (klik aja). Shuttle bus ini ada setiap hari, walau weekend dan tanggal merah sekalipun.
Fyi, saya dan teman-teman Blogger Perempuan Network naik bus dari Plaza Semanggi di jadwal pagi, supaya pulang ke Jakarta-nya tidak terlalu malam. Perjalanan dari Jakarta ke The Grand Outlet Karawang ternyata lumayan singkat via jalur darat, karena melalui jalan tol Japek.
Berfoto bersama teman-teman blogger di The Grand Outlet.
Perkiraan waktu tempuh adalah dua jam, sehingga kami diperkirakan sampai The Grand Outlet sekitar jam 11.00 WIB. Namun, alhamdulillah, hari itu lancar jaya, tidak macet, sehingga jam 11 kurang sudah sampai mall-nya.
Begitu sampai The Grand Outlet, saya dan teman-teman blogger langsung diajak ke lokasi kelas Ganara Art. Lokasinya ada di lantai 2, dekat dengan outlet toko buku.
Ganara Art di The Grand Outlet.
Belajar seni di Ganara Art
Teman-teman yang memiliki ketertarikan pada bidang seni dan budaya pasti nggak asing dengan Ganara Art kan? Yup, betul sekali, Ganara Art, lembaga pendidikan seni budaya itu, lho.
Ruang kelas di Ganara Art.
Ganara Art yang didirikan oleh Ibu tita Djumaryo pada tahun 2013 ini berlokasi di beberapa tempat di Jakarta dan di Makassar. Kalau di Jakarta, lokasi Ganara Art ini antara lain berada di mall FX Sudirman, TMII Jakarta Timur, Rumah Wijaya di Jakarta Selatan, ASHTA District 8 Jakarta Selatan, Plaza Indonesia, serta PIK Avenue di Jakarta Utara. Di Makassar, lokasi Ganara Art ada di Nipah Park.
Nah, tahun ini, tepatnya pada bulan September lalu, Ganara Art membuka cabang di The Grand Outlet. Tujuannya supaya makin banyak masyarakat yang bisa belajar dan menikmati seni, sehingga bisa mempengaruhi cara pandang untuk melihat kehidupan di dunia ini.
Ganara Art hadir di Karawang.
Wah, saya jadi teringat kata guru seni saya saat di bangku SMP dulu. Kata beliau, yang namanya seni itu, selain menjadikan seseorang kreatif, juga bisa melembutkan jiwa. Hmmm, mungkin, karena saat belajar seni, kita tuh dituntut buat bersabar menikmati prosesnya kali, ya?
Beberapa bahan untuk belajar seni.
Ganara Art menawarkan berbagai kegiatan belajar seni untuk pengunjung, antara lain membuat gerabah (pottery handbuilt), melukis di kanvas dan kain, serta membuat aneka kerajinan tangan lainnya.
Karya gerabah yang dipamerkan.
Hari itu, saya dan teman-teman blogger belajar bikin pottery handbuilt. Sebelum saya bercerita tentang bagaimana proses membuat gerabah, saya mau kasi gambaran mengenai ruang kelas Ganara Art dulu, ya.
Jadi, ruangannya tuh luas banget. Terbagi menjadi beberapa sisi. Pada bagian depan, begitu kita masuk ke kelas Ganara Art, terdapat rak di mana ada karya-karya gerabah dipamerkan. Kemudian di sebelah kiri juga ada beberapa karya seperti lukisan di kanvas, kain, dan beberapa karya seni lainnya. Untuk berkegiatan di Ganara Art, teman-teman bisa merogoh kocek start dari Rp50.000,- per kegiatan.
Di sini kita bisa belajar membuat gerabah.
Agak masuk ke dalam, pengunjung bisa melihat ada banyak sekali deretan meja putar atau pottery wheel. Itu, lho, meja putar untuk membentuk tanah liat yang digerakkan dengan tangan maupun kaki.
Lalu, di sisi kanan dan belakang deretan pottery wheel, terdapat bangku dan meja juga untuk membuat gerabah. Di masing-masing meja tersedia panduan cara membuat pottery, baik tulisan manual atau scan kode QR. Bahkan, di meja belakang juga disediakan tripod. Hihihi, Ganara Art tahu aja kalau yang ikut kelasnya ingin mendokumentasikan kegiatan membuat pottery. Maka, saya pun memilih duduk di area belakang 😀 .
Teman-teman blogger membuat pottery.
Setelah peserta mengambil tempat duduk masing-masing, sebelum memulai bikin pottery Mbak Dessy dari Blogger Perempuan Network menjelaskan secara garis besar tentang kegiatan jalan-jalan santai hari itu. Lanjut, Mbak Innayah sebagai perwakilan dari Ganara Art mengucapkan selamat datang dan berharap kami semua yang datang menikmati belajar seni, hari itu.
Mbak innayah dari Ganara Art.
Mbak Dessy dari Blogger Perempuan Network.
Kemudian, ada dua mbak-mbak instruktur dari Ganara Art memberikan contoh bagaimana membuat pottery. Dimulai dari membuka dan mengolah tanah liat supaya mudah dibentuk sebagai gerabah. Setelah itu, kami pun dibebaskan membuat karya gerabah apa aja.
Instruktur dari Ganara Art.
Oh ya, sebelumnya, saya dan teman-teman diberi celemek supaya baju tidak kotor oleh tanah liat. Kemudian, kami juga diberikan alat dan bahan untuk membuat pottery, antara lain tanah liat, sedikit air, alat untuk menggiling adonan tanah, alas kain, dan beberapa alat untuk membantu membentuk tanah liat.
Bahan-bahan membuat pottery.
Saya pun kemudian scan kode QR supaya mendapatkan petunjuk cara membuat pottery. Ternyata, caranya cukup simple sih secara teori, tetapi kenyataannya, huweeeehh, butuh kesabaran, haha.
Saya membuat pottery.
Jadi, awalnya saya tuh mau membuat cangkir dengan gagangnya. Eh, ternyata hasilnya nggak rapi, kayak mleyat-mleyot, gitu. Akhirnya, saya mengambil keputusan cepat membuat tanah liatnya menjadi pot tanaman kecil saja.
Buat yang penasaran bagaimana cara membentuk pottery-nya. Berdasarkan petunjuk dan pengalaman saya pribadi, begini langkah-langkahnya:
- Pertama, saya memadatkan tanah liat dengan meremas-remasnya. Kemudian saya giling pakai alat penggiling yang sudah saya sebut tadi.
- Dalam prosesnya, kalau misalnya ada retakan, maka perlu diolesi dengan air supaya tanah liatnya rata kembali.
- Hasil gilingan tanah liat tersebut kemudian saya tangkupkan hingga berbentuk pot. Lagi-lagi, kalau retak, tinggal saya tambal dengan sedikit air tadi.
Membuat pot.
Sebenarnya, kalau kurang rapi, kita juga bisa mengikirnya pakai alat semacam pisau plastic yang disediakan. Namun, ternyata, saya pribadi kesulitan memakainya, jadi saya cungkil saja pakai tangan. Maklum, yaaa, belum expert #alesan haha.
Ah, namun, tak apa, walaupun bentuknya ala kadarnya, saya tetap bangga, sih, dengan hasil karya saya sendiri. Oh iya, hasil karya gerabah yang sudah kita bikin boleh dibawa pulang, lho, buat kenang-kenangan 😀 .
Tempat mencuci tangan setelah kelas.
Eh, tetapi waktu itu, begitu selesai membuat keramik, saya dan teman-teman blogger tidak langsung pulang. Melainkan menuju galeri atau ruang pameran karya Ganara Art Space yang berada di samping kelas.
Melihat galeri karya Ganara Art Space
Sejak kehadirannya di The Grand Outlet, Ganara Art menggelar instalasi seni futuristik yang imersif dan mendalam. Pengunjung The Grand Outlet bisa menikmati instalasi seni tersebut secara gratis dengan hanya menunjukkan struk belanja di tenant manapun di The Grand Outlet minimal sebesar Rp50.000,- per orang dan berlaku kelipatannya di hari yang sama.
Ganara Art Space.
Mau tahu ada instalasi seni apa saja sih di Ganara Art Space? Jadi, instalasi seninya tuh enggak hanya menampilkan hasil karya 3D, melainkan juga menggunakan teknologi. Semua hasil karyanya memiliki makna yang cukup mendalam.
Lukisan unik.
Mulai dari depan, ya. Begitu kita masuk, kalau melihat ke atas, pengunjung akan dimanjakan dengan warna-warni cahaya dari semacam kawat LED. Saya kurang paham juga namanya apa. Suasananya begitu syahdu di ruangan pertama ini, karena cahaya dari atas berwarna-warni terang tetapi di bawah temaram kebiruan, gitu.
Instalasi lampu.
Lanjut masuk ke ruangan berikutnya. Di sini tuh lebih lega dari ruang depan. Masih ada lampu-lampu tadi yang kali ini ada di sisi tembok bagian kanan dari arah pengunjung masuk. Menariknya, lampu tersebut akan menyala kalau kita berjalan melewatinya. Ada pula bagian dinding dengan lukisan perpaduan antara 2D dan 3D yang juga menonjolkan lampu-lampu yang menarik mata.
Instalasi lukisan 3D.
Tepat di sebelahnya, terdapat instalasi seni yang melibatkan teknologi video. Jadi, seolah ada di bawah laut dan ada ikan yang berenang di sana.
Instalasi video.
Di depan instalasi yang menggunakan video tadi, terdapat rangka jendela yang unik. Di bagian ini banyak pengunjung mengambil foto-foto. Cahaya yang temaram membuat foto yang diambil menjadi makin estetik.
Bisa berfoto estetik di sini.
Di seberang instalasi ini dan agak dekat tembok dengan lampu warna-warni tadi, terdapat kerajinan gerabah yang dibentuk seperti bangunan dengan atap, gitu. Bangunannya cukup banyak. Awalnya, saya ragu itu gerabah dari tanah liat juga, tetapi setelah diamati, ternyata beneran lho, itu gerabah. Harus hati-hati kalau di dekat instalasi yang ini, khawatir nggak sengaja kesenggol, hehe. Apalagi, instalasi satu ini diterangi dengan warna biru neon, membuatnya menjadi makin misterius bagi saya.
Kota dari gerabah.
Berikutnya masuk ke ruangan sebelumnya. Eh, tetapi sebelumnya pengunjung harus melewati semacam pita-pita yang menjuntai ke bawah, gitu. Melewatinya, seolah-olah kita tuh sedang menikmati hujan tetapi bukan air hehe #imho.
Seperti hujan dari langit.
Nah, dibandingkan ruangan sebelumnya yang bercahaya redup, ruangan terakhir di Ganara Art Spcae ini cukup terang. Berasal dari cahaya Illahi (baca: matahari) yang masuk lewat jendela kaca di galeri tersebut.
Bagitu masuk hal pertama yang saya temukan adalah lima patung manusia emas dari semacam bahan yang sama seperti balon. Entah apa maksudnya. Apakah mungkin mau menunjukkan bahwa setiap manusia itu berharga? Hehe, ngarang. Eh, tapi kan katanya senit uh bebas tafsir juga kan ya?
Patung manusia emas.
Kemudian, di dekat patung tadi ada semacam roda dengan warna-warni pelangi yang bisa diputar. Kalau diputar rod aini akan berubah warna menjadi putih. Weh, saya jadi teringat pelajaran zaman sekolah tentang cahaya putih yang mengalami disperse alias penguraian menjadi beberapa cahaya #uhuks.
Menggambarkan cahaya putih dan pendarnya.
Lanjut di dekat roda warna, ada banyak bulatan-bulatan kecil berupa cermin yang terpasang di dinding. Ketika saya perhatikan lebih lanjut, ternyata ada beberapa tulisan pengunjung lain di sana yang kebanyakan berupa impian, doa, dan harapan mereka di masa mendatang.
Instalasi cermin ini ternyata diberi nama “Mesin Waktu” yang merupakan instalasi interaktif dan partisipatif, dimana emang pengunjung boleh menulis tentang impiannya di masa mendatang di sana.
Menulis harapan di sini.
Mengapa bentuknya cermin? Katanya melambangkan kejernihan dan positifitas bagi setiap orang yang memandanginya.
Saya pun tak melewatkan kesempatan untuk turut menulis impian dan harapan saya di salah satu cermin. Rasanya lega setelah menulis di sana. Berharap ada orang yang melihat dan membacanya kemudian mengaminkannya. Yaaa, siapa tahu, kan ada pengunjung sholeh yang doanya makbul. Aamiin!
Setelah menulis harapan di cermin, saya melanjutkan ke ruang berikutnya yang berisi tiga instalasi yang cukup besar. Pertama yang paling mengundang perhatian saya adalah perahu di mana di atasnya ada ratusan burung terbang dari kertas lipat. Instalasi ini tuh indah sekali. Background tembok berwarna biru membuat saya jadi membayangkan keindahan di laut lepas.
Seperti perahu kertas.
Lanjut di sebelahnya ada instalasi seni yang besar dan tinggi sampai ke langit-langit galeri. Sepintas saya melihatnya seperti gurita. Tetapi mungkin saya salah tafsir, karena kakinya yang menjuntau kok banyak sekali. Keindahan instalasi seni satu ini terletak pada warna-warni dari bahan-bahan pembuatnya.
Apakah ini gurita?
Terakhir, adalah intalasi seni berupa semacam tempat duduk dari busa dan jaring. Tadinya dari kejauhan saya kira trampolin, lho, ternyata bukan.
Instalasi satu ini diberi tema “Ruang Tengah yang Damai untuk Ketenangan Jiwa”. Jadi pengunjung boleh duduk sejenak di sana untuk mendapatkan ketenangan indrawi barang sejenak.
Sayangnya, yang boleh menikmati adalah yang beratnya tidak lebih dari 30 kg. Sepertinya, anak-anak, sih yang bisa menjajal duduk di situ.
Tempat merenung.
Oh ya, Ganara Art memang tidak terbatas untuk pengunjung usia tertentu. Mulai anak-anak, dewasa, sampai nenek-nenek boleh belajar seni dan menikmati seni di galeri karya Ganara Art Space.
Alhamdulillah, saya pun cukup menikmati seni yang dipamerian di Ganara Art Space hari itu. Memberikan saya inspirasi bagaimana supaya memunculkan sisi kreativitas saya, deh.
Teman-teman yang penasaran mau lihat sendiri bagaimana instalasi seninya, yuk, datang langsung sendiri saja di Ganara Art Space di The Grand Outlet, Karawang. Dijamin nggak nyesel, deh. Apalagi kalau mau mengajak anak, oh, boleh banget. Anak-anak pun akan mendapatkan sebuah pengalaman yang akan menjadi kenangan masa kecil yang cukup indah.
Berkeliling dan belanja di mall The Grand Outlet
Puas belajar seni dan melihat galeri instalasi seni di Ganara Art, saya dan teman-teman rombongan blogger, kemudian makan siang.
Tidak sulit menemukan restoran di The Grand Outlet karena beragam restoran ada di sini, baik yang menyajikan masakan Indonesia, menu western, dll. Ada pula yang menyajikan makanan berat atau cukup makanan ringan seperti snack atau pastry saja. Bebas pilih sesuai selera dan kebutuhan perut 😀 .
Restoran Solaria.
Saya dan teman-teman waktu itu memutuskan makan di Solaria. Saya memesan makanan nasi goreng Solaria yang porsinya memang terkenal melimpah dan milkshake rasa vanila. Alhamdulillah, makan bareng teman-teman blogger setelah beraktivitas sebelumnya terasa nikmat dan menyenangkan.
Makan siang.
Setelah makan siang, saya dan teman-teman kemudian sholat di mushola yang resik dan adem yang difasilitasi The Grand Outlet. Buat pengunjung perempuan tersedia mukena juga. Mushola ini juga dilengkapi dengan rak sepatu, loker untuk menyimpan tas, serta bangku yang nyaman. Ruang tunggunya pun lega dan adem.
Mushola yang resik.
Dari mushola, saya sengaja ke kamar mandi. Wah, ternyata kamar mandinya estetik, lho. Ada semacam taman buatan di dalam area toilet. Daaan, tentu saja toiletnya bersih dan wangi.
Toilet yang estetik.
Fasilitas lain yang disediakan oleh mall ini adalah free outdoor playground buat anak-anak. Jadi, mall ini cukup family friendly, ya. Kalau misalnya membawa kakek atau nenek yang mungkin sudah tidak kuat berjalan jauh, The Grand Outlet juga menyediakan kursi roda yang bisa diambil di meja customer service. Lalu, soal parkir, weeehh, jangan khawatir, luaaaass banget.
Playground.
Banyak spot estetik.
Konsep The Grand Outlet ini memang memadukan mall dengan ruang terbuka hijau yang juga bisa menjadi tempat wisata buat keluarga. Banyak pula spot-spot cantik buat berfoto. Pantesan viral di media sosial, memang mall-nya seasyik itu tempatnya, karena banyak yang bikin konten foto maupun video di mall ini.
Bisa berfoto di sini juga.
Oh ya, namanya juga mall ya, nggak seru kalau saya tidak menceritakan tenant apa saja yang ada di sini. Jadi, di The Grand Outlet ini terdapat lebih dari 100 merek terkenal dari berbagai kategori, mulai fashion, sport, keperluan anak-anak dan keluarga, toko buku, tenant aksesoris, restoran (seperti yang saya sebut sebelumnya), dll. Buat teman-teman yang mau mengecek ada tenant apa saja di sana bisa cek di website The Grand Outlet ya (klik).
Beragam tenant branded dan luxury.
Kalau mau beli barang luxury atau branded dengan harga agak miring di sinilah tempatnya, karena mall ini menyediakan diskon setiap hari yang membuat pengunjung betah berbelanja di sini. Waktu itu saya membeli beberapa camilan buat saya bawa pulang. Cukup puas dengan harganya karena dapat diskon.
Mall yang luas untuk jalan-jalan bersama keluarga.
Itulah teman-teman, cerita jalan-jalan santai bersama teman-teman blogger. The last but not least, terima kasih kepada Blogger Perempuan Network yang sudah ngajakin datang belajar seni ke Ganara Art dan keliling The Grand Outlet Karawang.
Kapan-kapan pengen main lagi deh ke The Grand Outlet Karawang bersama keluarga. Ingin mampir ke Ganara Art juga, supaya anak-anak juga bisa belajar seni di sana. Untuk informasi lebih lengkap tentang Ganara Art, teman-teman bisa mengunjungi Instagram-nya di @ganaraartspace.
Jadi, apakah teman-teman tertarik juga mengunjungi The Grand Outlet Karawang? Buat yang tertarik bisa datang ke alamat berikut ya:
Jalan Trans Heksa, Wanasari, Kec. Telukjambe Bar., Karawang, Jawa Barat 41361.
Jangan lupa mampir Ganara Art supaya bisa belajar tentang seni. Siapa tahu bisa memberimu inspirasi agar makin tahu tujuan hidupmu 😀 .
April Hamsa
Wow, the Grand Outlet Karawan ini mall berskala internasional, dan terbesar di Indonesia. Asyiknya lagi, dari Jakarta ada shuttle bus buat ke sana, dan gratis pula.
Keren lho itu ada taman buatan dalam area toiletnya, menambah kesan segar walau di dalam ruangan dan area tertutup
Asyikkk bisa belajar seni di Ganara Art. Wah mall-nya jg keren. Jd kepikiran klu aku ke sana naik shuttle, krn keenakan keliling mall jd kelupaan jadwal shuttlenya. hehe harus pulang sendiri deh naik kereta
Aku kayaknya kalau mau pilih shuttle bus ya juga pilih yang pagi, mba. Karna menurutku nyaman juga kalau yang pagi. Senangnya karena gratis ya dan pulangnya jga ada jam jamnyaa
seru banget kegiatan membuat gerabahnya. molly juga mau ikut kalo ada di Palembang nih. ayo dong blogger perempuan kapan ke sini?
Kegiatan yang produktif dan menyenangkan ya, salut atas kompaknya mak2 blogger
Setiap mau ke cibubur juga suami bilang “Ayok, nanti mampir ke The Grand Outlet Karawang”.
Tapi kayak yaang.. emm, serius ke Karawang cuma nge-mall?
Hehehe.. tapi melihat ada Ganara Art, jadi bisa ada wacana buat belajar seni nih..
Persis kaya tugas anakku pas kelas 4, bikin kesenian dari tanah liat. Hihihi.. gemes, karena memang ternyata gak mudah yaa..
Seneng ya mbak kalau di kota besar, sering ada acara blogger. Saya disini, susah banget nemu acara blogger. Ehhehe
Wiiih keren banget bisa ikutan acaranya blogger perempuan gini kak, mana seruuu banget ya bisa belajar seni di ganara art
Huhuhu mengiri sekali, pengen juga ikutan event kece kayak gini. Apalagi bisa lngsung praktik bikin poetry yang cakep2
Pengen juga bebikinan di sini
Bisa kali ya sempatkan waktu kalau misak ke Karawang
Seru banget jika bentuk yang diinginkan bisa terwujud sempurna hasilnya