Kayaknya lagi trend ya developer perumahan sekarang tuh melengkapi perumahannya dengan fasilitas food court? Beberapa waktu lalu saya sempat cerita kalau saya makan di food court-nya perumahan Millenium City di Parung Panjang. Nah, kali ini saya mau cerita pengalaman makan saya di food court Gelar Waroeng yang ada di lingkungan perumahan Grand Wisata Bekasi.
Bangunan Gelar Waroeng semi outdoor.
Jadi, beberapa waktu lalu, saya mengunjungi Grand Wisata Bekasi. Di sana saya melihat-lihat rumah contoh proyek terbaru di sana, sekaligus mencari konten buat blog dan media sosial saya. Nah, waktu makan siang, oleh tuan rumah (pengembang perumahan Grand Wisata Bekasi), saya diarahkan ke Gelar Waroeng.
Lokasi Gelar Waroeng tepatnya ada di Jl. Festival Avenue di dalam komplek perumahannya. Kesan saya begitu sampai Gelar Waroeng adalah halaman parkirnya yang luas dan bangunannya cukup besar/ luas. Ternyata, kalau baca-baca website pengembang perumahan Grand Wisata Bekasi, food court ini berdiri di atas lahan seluas 9000 m2. Pantesan gedhe banget.
Tempatnya cukup luas.
Awalnya, saya kira bangunannya tertutup gitu, ternyata setelah mendekatinya, Gelar Waroeng ini mengusung konsep ruang terbuka/ semi outdoor. Kalau menurut saya memang lebih bagus begitu ya, ketimbang yang kayak di mall-mall itu kan biasanya food court-nya tertutup. Nah, kalau di Gelar Waroeng ini jadinya bikin pedagang tenant makanan bisa lebih leluasa memasak. Sirkulasi udara juga lebih bagus, sehingga pengunjung nggak merasa pengap kalau makan di sini.
Selain itu, pencahayaan bangunan Gelar Waroeng ini jadi bagus, sehingga kalau siang hari tidak ada lampu yang dinyalakan. Saya rasa ini oke juga sih ya buat menghemat energi listrik.
Trus, sepertinya Gelar Waroeng ini tak sekadar food court alias tempat makan biasa, karena saya lihat ada spot semacam panggung gitu. Daaann, bener, ketika saya intip Instagramnya (@gelarwaroeng) ternyata ada live music setiap Hari Sabtu malam.
Panggung untuk event tertentu.
Selain itu, sepertinya tempat makan ini juga sering dipakai untuk event seperti playdate anak-anak. Ada semacam ruang terbuka yang memang nyaman untuk termpat bermain anak di sini.
Selain playdate anak, ternyata Gelar Waroeng Grand Wisata Bekasi juga sering dipakai untuk tempat menyelenggarakan pameran-pameran, talkshow, olahraga, dll. Mungkin, karena tempatnya memang luas dan nggak bingung lagi nyari konsumsi kalau bikin event di Gelar Waroeng ini kali ya?
Gelar Waroeng Grand Wisata Bekasi ini buka setiap hari, start pukul 11.00 hingga malam hari pukul 21.00 WIB. Soal keamanan, katanya sih food court ini dipantau CCTV selama 24 jam. Cuma, waktu itu saya enggak memperhatikan ada kamera atau nggak, hehe.
Fasilitas wastafel.
Lokasi food court Gelar Warung ini tak jauh dari pintu tol Tambun (KM 21), jadi kalau misalnya teman-teman bepergian via tol, pas laper, salah satu alternatifnya bisa masuk Grand Wisata Bekasi dulu buat ke tempat makan ini.
Selain tempat makan, fasilitas umum di Gelar Waroeng ini juga cukup lengkap. Pertama saya melihat ada area wastafel untuk mencuci tangan yang krannya cukup banyak. Kemudian ada toilet yang cukup bersih. Tak ketinggalan, buat Umat Muslim, kalau mau sholat pun di sini tersedia mushola.
Fasilitas lain yang menjadi daya tarik tempat makan ini adalah adanya jaringan WiFi free. Cuma saya kemarin waktu ke sana nggak nyoba, sih. Tapi, ya, lumayan kalau beneran bisa dipakai. Bisa disambi WFA di sana sambal ngemil, makan, atau sekadar ngopi cantik.
Toilet yang resik.
Mengenai tenant makanan yang ada di tempat yang sudah beroperasi sejak tahun 2019 ini, ternyata berasal dari pelaku bisnis UMKM kuiliner dari daerah Bekasi dan sekitarnya. Oh ya, saya dapat informasi juga nih, mengapa kok food court ini diberi nama “Gelar Waroeng”. Ternyata, alasannya karena walaupun bangunan tempat makannya modern, tetapi harganya dibuat seperti “harga warung” yang ramah kantong.
Ngobrolin harga, alat pembayaran di food court satu ini unik, yakni memakai kartu. Ah, hal ini mengingatkan saya waktu makan di food court Johor Premium Outlet di Johor Baru, Malaysia. Di sana juga pakai kartu seperti itu. Bedanya, kalau di Johor Premium Outlet, kartunya tuh bisa dikembalikan ke kasir, lalu nanti kita dikasi uang deposit dan sisa saldonya. Kalau di Gelar Waroeng ini sayangnya nggak, hehe.
Kartu untuk membayar makanan.
Yaaa, mungkin karena “sasaran” pengunjungnya beda kali ya? Kalau food court Johor Premium Outlet kebanyakan wisatawan, sedangkan Gelar Waroeng ini mungkin lebih banyak warga perumahan Grand Wisata Bekasi sendiri. Jadi, kartu makannya nggak bisa ditukarkan atau diuangkan Kembali. Oh ya, beli kartu makan di sini tuh Rp. 10.000,-00 ya, trus nanti saldonya ngisi sendiri di bagian kasir. Kalau saya kemarin sih alhamdulillah ada yang ngisiin hehe. BTW, FYI, Saldonya hanya berlaku 30 hari setelah pengisian terakhir ya.
Untuk tenant makanannya, seperti yang saya bilang sebelumnya, kebanyakan adalah UMKM makanan local. Banyak banget yang jualan di sini sampai waktu saya ke sana, saya bingung mau makan apa haha.
Beberapa UMKM yang berjualan di sana yang saya ingat antara lain:
- Katakan Kopi: Dari namanya jelas ini berjualan minuman kopi. Tapi sepertinya mereka juga menyediakan minuman non kopi, gitu.
- Ngebakso Ndeso & Mie Ayam: Yup, yang suka bakso dan mie ayam merapat ke sini.
- Tengil Snack: Sepertinya jualan aneka snack dan minuman.
- Kwetiau Sapi 89 dan Seafood 89: Ini tenant-nya masih saudaraan gitu, katanya. Jualan aneka seafood, kwetiau, serta menu ayam-ayam’an.
Apalagi ya? Masih banyak pokoknya dan saya nggak hafal, hehe. Yang jelas selain makanan berat, ada juga penjual dessert serta minuman kekinian di sini.
Isi saldo kartu di sini.
Nah, waktu itu saya pesan makanan di Seafood 89. Lokasinya tak jauh dari area kasir. Saya memesan set paket Udang Saus Bangkok.
Setelah memesan makanan di tenant-nya, saya kemudian membayar pakai kartu makan tadi. Kalau tak salah harganya Rp. 38.000,-00, sehingga saldo saya yang tadinya Rp. 100.000,-00 nyisa Rp. 62.000,-00. Saya tak memesan minum, karena kebetulan sudah bawa botol minum sendiri, hehe. Lalu, kata seller-nya diminta menunggu dulu, nanti dipanggil kalau masakannya sudah jadi.
Sudut lain Gelar Waroeng.
Oh ya, bangku untuk makan di Gelar Waroeng tuh banyak sekali. Maka, jangan khawatir tak kebagian tempat. Kita bisa memilih kursi/ bangku yang nyaman. Kalau saya waktu itu pilih bangku yang ada colokannya supaya bisa numpang ngecharge handphone 😀 . Yup, ada beberapa colokan di sini, jadi kalau mau sekalian kerja bawa laptop bisa sih, kayaknya.
Untuk waktu menunggu makanan kemarin tuh rasanya agak lama ya. Awalnya saya piker Cuma 15 menit saja, ternyata yang “punya warung” butuh waktu agak lama. Mungkin, karena saat itu tenant-nya diserbu banyak pembeli (saya dan rombongan teman-teman), jadi agak keder kali ya, hehe. Saya sampai ngguyonin ibunya “Waduh gara-gara saya pesen saus Bangkok nih, makanya kudu nyari ke Thailand dulu.” Wkwk.
Begitu makanan siap, ternyata ditaruh di atas nampan gitu, mengingatkan saya pada adegan makan di kantin di drakor-drakor. Bedanya, ini hanya pakai satu piring hehehe.
Paket Nasi Udang Bangkok.
Kesan saya untuk porsi nasinya cukup banyak ya. Cuma sayurnya agak kurang kalau buat saya. Trus,untuk Udang Saus Bangkok-nya banyak juga nih porsinya, saya nyisa dikit, karena memang perut nggak kuat, huhu maafkeun. Oh ya, untuk sausnya agak pedas tetapi pedasnya lebih ke pedas lada, bukan cabe.
Kalau boleh saran buat tenant Seafood 89 di gelar Waroeng Grand Wisata Bekasi, mungkin bisa pakai piring/ nampan sekat yang seperti di drakor-drakor aja kali ya? Agar antara sayur, nasi, dan lauknya bisa dipisah. Namun, yaaa, mungkin SOP piringnya udah gitu kali ya? Hihihi.
Okey, selanjutnya, karena sisa saldo di kartu saya masih Rp. 62.000,-00, saya kemudian membeli siomay. Cuma saya lupa nama tenant-nya apaan.
Siomay 50 ribuan, murah atau mahal dapat segini? 😀
Saya bilang ke mbaknya, supaya menghabiskan saja saldo saya, artinya Rp. 52.000,-00 karena saya kan harus menyisakan Rp. 10.000,-00. Lalu dibungkusin siomay buat di-take away. Kali ini saya nggak nungguin nomor antrean saya dipanggil, melainkan mbaknya yang nyamperin saya ke bangku 😀 .
Untuk siomay-nya, yaaa, cukup lumayan sih dapatnya. Kalau menurut saya porsinya dikit, tetapi ketika saya bawa pulang, suami saya komen segitu banyak kalau dibandingkan yang dijual di dekat kantornya hahaha 😛 .
Untuk rasanya sih cukup enak, kok. Salah satu yang saya rekomendasikan kalau teman-teman makan di food court Gelar Waroeng yang ada di perumahan Grand Wisata Bekasi.
Yawes gitu aja ceritanya hahaha. Semoga info tentang food court Gelar Waroeng Grand Wisata Bekasi ini bermanfaat ya 😀 .
April Hamsa
kunjungi oentung.com untuk berbagai jenis tumbuhan rempah lainnya
Keren juga food court Gelar Waroeng ini ya, lokasinya juga rame. Aku pasti mau coba, apa lagi review nya bagus dari mba ku