Kangeeenn banget staycation di hotel lagi. Tapi, hotelnya yang di luar negeri, bukan yang di dalam negeri (baca: pengen liburan ke luar negeri, Ya Allah). Yawdalah yaaa, demi mengobati kangen, saya cerita-cerita aja tentang pengalaman waktu ke Malaysia tahun 2019 lalu yang belum saya abadikan di blog ini. Salah satu kota yang saya kunjungi adalah Johor Bahru (Johor Baru). Waktu ke sana, saya berkesempatan menginap di Hotel Trove yang lokasinya dekat dengan KSL City Mall, Johor Bahru. Enggak sampai sekilo jaraknya, kayaknya.

Hotel Trove Johor Bahru Malaysia.

Waktu itu, saya mendapatkan kamar tipe Deluxe Twin dengan fasilitas dua kasur, masing-masing berukuran single. Kamarnya berukuran sekitar 27 m2 dengan jendela besar menghadap pemandangan kota.

Kasurnya ada dua, karena saya emang enggak menginap di kamar itu sendirian, melainkan bersama salah seorang teman jurnalis salah satu media di Indonesia. Kami berdua ke sana dalam rangka meliput program Malaysia Healthcare 2020.

Kamar tipe Deluxe Twin di Hotel Trove.

Sayangnya, karena kesibukan, kami benar-benar datang ke Hotel Trove murni untuk beristirahat. Udah malam sekali, kayaknya di atas Isya apa ya (lupa huhu). Jadi, saya enggak sempat melihat-lihat seluruh gedung hotel, so hanya bisa bercerita tentang room yang saya tempati serta beberapa spot yang memang sempat saya lihat.

Dua bed ukuran single.

Okey, saya mau cerita tentang kamarnya ya. Selain mendapatkan fasilitas dua kasur, di kamar juga ada dua kursi kecil dengan satu coffee table di tengah-tengahnya.

Fasilitas lain yang jelas ada AC yang bekerja sempurna. Trus, buat indah-indahnya kamar terdapat satu gambar besar di atas bed.

Meja dan kursi di dalam kamar.

Kemudian, ada meja besar di depan bed dengan televisi berukuran besar menempel di dinding di atas meja. Di sebelahnya ada semacam meja yang lebih kecil, namun sepertinya bisa diduduki juga, dengan laci di bawahnya. Di sebelahnya lagi ada meja berukuran lebih kecil di mana di atasnya terdapat dispenser dan di bawahnya terdapat kulkas mini yang kosong.

Meja dispenser tersebut ternyata ada lacinya. Pada saat dibuka tersedia dua buah cangkir, dua sendok kopi, serta kopi, the, dan gula sachetan.

Mau bikin kopi atau teh?

Trus, di sebelah meja tersebut, tersedia lemari. Di dalam lemari terdapat dua handuk piyama berwarna putih dan beberapa hanger. Tersedia alat elektronik seterika juga lengkap dengan mejanya untuk menyeterika baju. Kemudian, ada brankas atau safety box yang ukurannya tidak terlalu besar. Kalau sandal hotel, hmmm, saya lupa-lupa inget, ada enggak yaaa haha, maklum dah lama 😛 . Tetapi, rasa-rasanya ada, sih.

Isi lemari.

Secara umum, menurut saya kamarnya terkesan agak tua gitu, namun cukup besar dan nyaman. Kamarnya memanjang hingga ke arah jendela, namun ada sedikit lengkungan di dekat jendela. Saya sendiri enggak paham mengapa bentuknya seperti itu hehe.

Kemudian, kalau teman-teman melihat fotonya, lantainya bukan keramik melainkan entah dari kayu/ parket, gitu. Saya lupa, namun yang jela lantainya enak, enggak bikin kaki kedinginan saat dipijak. Apalagi waktu saya ke sana memang sedang musim hujan dan cuaca lumayan adem.

Ada kulkas mini.

Oh ya, hampir terlewat, saat check in, saya diberikan kartu kunci kamar sekaligus akses WiFi. Wooohh, WiFi-nya kenceng sekaliii. Trus, televisinya juga siarannya oke, jernih gambarnya, banyak pilihan. Saat teman sekamar saya sudah pulas, sementara saya enggak bisa tidur, saya sempat nonton sinetron Malaysia satu episode. Tau, deh, judulnya apaan haha.

Saya juga menemukan kartu dengan tulisan menarik di kamar hotel tersebut. Isinya mengenai ajakan “Save Our Planet”. Kalau saya enggak salah paham maksudnya, sepertinya berupa anjuran untuk sebaiknya enggak meminta ganti sarung bantal serta handuk setiap hari (buat yang menginap berhari-hari di sana kayaknya 😛 ). Tujuannya adalah untuk menghemat pemakaian air untuk mencuci sarung bantal dan handuk tersebut.

Kartu dari hotel.

Meski demikian, pihak hotel mempersilakan kalau tamu hotel mau sarung bantal atau handuknya diganti ya enggak pa pa, sih, karena ya udah termasuk layanan hotel kan?

Cuma diminta kasi kode, gitu, Kalay kartu yang saya baca tadi diletakkan di atas bantal, maka nanti sarung bantalnya akan dganti. Kalau minat ganti handuk, maka letakkan saja handuknya di lantai. Kalau enggak minat ganti handuk, taruh handuknya di rak di kamar mandi. Menarik ya?

Lanjut yuk, masuk ke kamar mandinya. Di sini terdapat satu wastafel dan cermin lumayan besar. Ada satu cermin kecil lagi yang menempel di dinding di sebelah cermin besar.

Wastafel di kamar hotel.

Yaaa, mirip-mirip seperti fasilitas hotel lainnya, saya mendapatkan gelas untuk berkumur di sini. Ada dua gelas. Kemudian, printilan buat mandi, yakni sampo, sabun mandi, dan body lotion. Hehe, unik juga nih tersedia body lotion, tahu aja kalau abis mandi kena AC tuh kulit sering terasa kering.

Peralatan mandi yang disediakan.

Di bawah kosmetik untuk mandi tersebut terdapat kotak hitam. Saya buka, ternyata isinya berupa beberapa kotak kecil lagi. Ada sikat gigi, sisir shower cap, sanitary bag, sewing kit, vaity kit, serta sabun batangan untuk mencuci tangan.

Perlengkapan sanitary lainnya.

Di dekat meja wastafel terdapat toilet duduk standar hotel dengan fasilitas tissue toilet dan semprotan bidet. Kemudian, ruang mandi bilasnya berada di sebelahnya dengan sekat kaca yang tebal.

Kamar mandi hotel.

Uniknya, dinding pembatas antara bed dengan kamar mandi ini tuh bukan tembok, melainkan kaca juga yang dilengkapi dengan tirai. Enggak tahu mengapa begitu, karena kalau saya pribadi enggak akan mandi dengan tirai terbuka, apalagi terlihat dari kamar meski itu keluarga sendiri wkwkwk.

Oh ya, ngobrolin tentang mandi, aliran airnya cukup deras ya, walau udah malam. Soalnya waktu itu saya dan teman sekamar saya mandi malam-malam. Sayangnya enggak ada hair dryer. Untungnya saya bawa sendiri, sih. Soalnya saya berkerudung, jadi bawa pengering rambut kalau traveling, supaya kalau mandi keramas bisa lekas kering rambutnya.

Kalau diminta kasi rating nilai kamar hotel ini adalah 8/10. Cukup nyaman ya. Setelah nonton sinetron, saya pun bisa tidur dengan lelap.

Keesokan harinya, pagi-pagi kami sudah diingatkan untuk sarapan. Sarapannya ada di lantai 3 atau 4 gitu hahaha maaf lupa. Namun, yang jelas enggak ada di lantai dasar.

Restorannya (lupa namanya apa) cukup luas. Tamunya juga banyaaakk. Belakangan saya ngeh kalau hotelnya tuh emang gedhe. Bahkan, ada kolam renangnya juga. Pantes rasa-rasanya waktu itu lobinya luas, terlihat mewah, serta meriah perlu lampu-lampu hias hehe.

Lobi Hotel Trove.

Waktu itu, ada beberapa rombongan tamu dari Indonesia juga. Kalau dilihat dari seragamnya sepertinya pegawai kendaraan merek Jepang gitu. Entah mereka lagi meeting atau sekadar liburan bareng sekantor di sana.

Untuk pilihan menu di resto sangat beragam. Mulai makanan Melayu yang mendekati makanan Indonesia, western, hingga masakan Cina tersedia di sini. Saya lupa waktu itu sarapan apaan haha. Namun, ini beberapa foto yang tersimpan di smartphone saat itu. Waktu itu saya makan semeja dengan beberapa rekan jurnalis juga. Semeja ada empat orang.

Beberapa menu sarapan Hotel Trove.

Maaf kalau enggak bisa menceritakan detail rasa makanannya gimana, karena sudah lupa huhu. Meski demikian, saya senang sekali bisa berbagi cerita mengenai pengalaman menginap di Hotel Trove Johor Bahru, Malaysia ini.

Hotel Trove ini sangat saya rekomendasikan untuk teman-teman yang berkunjung ke Johor Bahru. Sepertinya yang saya bilang tadi, hotelnya dekat dengan mall dan ngintip review di salah satu online agent travel (OTA) katanya enggak jauh dari Legoland, lho.

Untuk rate Hotel Trevo ini bisa teman-teman cek sendiri di OTA langganan ya. Tampaknya orang-orang Indonesia juga udah banyak yang menginap di hotel ini, deh.

Lokasi Hotel Trove Johor Bahru Malaysia ada di sini:

Semoga sedikit cerita tentang Hotel Trove Johor Bahru Malaysia ini bermanfaat ya, khususnya buat teman-teman yang berencana traveling ke Johor Bahru.

Aprll Hamsa