Tak terasa yaaa, sebentar lagi 2020 akan berakhir, namun hingga sekarang situasi belum jelas. Akibatnya, anak-anak usia sekolah masih harus tetap belajar dari rumah (pembelajaran jarak jauh a.k.a PJJ). PJJ ini tentu tak mudah buat semua, ya buat anak didik, guru, orang tua, pegawai sekolah, bahkan ibu kantin sekolah pun juga terdampak pandemi. Termasuk ibu kantin sekolah pengelola Warung Anak Sehat binaan Danone Specialized Nutrition (Danone) melalui PT Sarihusada.

Ibu kantin sekolah pun terdampak pandemi

Iya sih ya, bayangkan saja? Kantin sekolah yang dahulu ramai, semenjak pandemi pasti sepi. Malahan ada kantin yang terpaksa ditutup karena kegiatan belajar mengajar tidak lagi dilakukan secara offline. Akibatnya, pendapatan pengelola kantin sekolah menurun drastis, bahkan tidak ada sama sekali.

Pengelola kantin sekolah juga terdampak pandemi.

Tentu saja situasi ini seperti pukulan telak buat pengelola kantin sekolah. Mereka harus memutar otak untuk mendapatkan sumber pemasukan baru. Denger-denger, ada sebagian pengelola kantin sekolah yang ganti buka warung di rumah, ada yang jualan door to door, dll.

Namun, tentu saja, usaha tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak ibu kantin sekolah yang ternyata mengalami kesulitan dalam memasarkan kembali produknya di luar lingkungan sekolah.

Tentang Warung Anak Sehat

Seperti yang saya singgung di atas tadi, ibu kantin sekolah pengelola Warung Anak Sehat binaan Danone pun terdampak pandemi. Tentu hal ini sangat disayangkan ya, mengingat ibu pengelola Warung Anak Sehat selama ini sudah berperan memberikan nutrisi sehat untuk anak-anak ketika berada di sekolah.

Oh iya, mungkin ada teman-teman yang belum paham tentang Warung Anak Sehat ya? Hmmm, saya coba jelaskan secara singkat ya?

Jadi, FYI, Warung Anak Sehat ini merupakan sebuah program untuk mewujudkan kantin yang dapat menyediakan makanan sehat di sekolah. Hal ini bertujuan untuk mendidik siswa supaya tidak lagi jajan sembarangan, mau mengkonsumsi jajanan sehat, dan hal yang lebih utama adalah untuk memperbaiki gizi anak-anak.

Warung Anak Sehat menyediakan jajanan bernutrisi.

Kadang, sebagai orang tua, kita kan juga suka cemas ya, apabila anak-anak jajan makanan yang kurang jelas kandungan gizinya, walaupun itu di kantin sekolah sekalipun. Sehingga, kadang, sebagian orang tua memutuskan untuk memberikan bekal makanan saja untuk anak-anak. Nah, kehadiran Warung Anak Sehat ini tuh membuat orang tua menjadi enggak terlalu khawatir, karena makanan maupun minuman yang disajikan di kantin sekolah itu juga bernutrisi dan baik untuk anak-anak.

Program Warung Anak Sehat yang dimulai sejak 2011 ini memang membina kantin di sekolah-sekolah dasar di berbagai daerah untuk edukasi gizi. Untuk mensukseskan program ini Danone juga menggandeng instansi dan ahli di bidangnya, untuk mengedukasi ibu kantin sekolah. Salah satunya adalah CARE International Indonesia.

Begitu pula dengan sekolah-sekolah binaan yang terpilih, merupakan rekomendasi dari pemerintah. Harapannya, program ini juga bisa bersinergi dengan program pemerintah dalam memberantas masalah anak kurang gizi. Sesuai dengan tujuan dari edukasi ini yang ingin menciptakan pola makan yang sehat pada anak-anak.

Dengan Warung Anak Sehat pendapatan ibu kantin meningkat.

Hingga kini, Warung Anak Sehat sudah menjangkau lebih dari 350 sekolah dasar di berbagai kota seperti Bogor, Yogyakarta, Bandung, Ambon, dll. Ibu kantin sekolah pun banyak yang mengaku terbantu dengan program ini, salah satunya pendapatannya juga meningkat. Menurut data Danone, 72% di antara ibu pengelola Warung Anak Sehat berhasil meningkatkan pendapatannya sebesar lebih dari 50% setelah mengikuti program ini.

Kenaikan pendapatan tersebut tentu saja juga berimbas kepada kesejahteraan keluarga ibu kantin sekolah. Sehingga, tak hanya anak didik di sekolah saja yang bisa tercukupi kebutuhan gizinya, keluarga, khususnya anak-anak ibu kantin pun juga mendapatkan manfaat yang sama.

Ya, mungkin karena orang tua juga sudah mulai mengizinkan anak-anak untuk jajan makanan sehat di kantin ya?

Dari kantin sekolah menuju UMKM perempuan

Namun, sayangnya ya itu tadi. Pandemi mengubah segalanya. Warung Anak Sehat juga terpaksa tutup. Dan, walaupun ibu kantin sekolah sudah berusaha menjual produknya dengan cara lain di luar lingkungan sekolah, ternyata masih banyak kendala yang dihadapi.

Menyikapi hal tersebut, Danone kemudian juga menyiapkan program untuk mengedukasi ibu kantin sekolah, khususnya yang sebelumnya sudah bergabung di Warung Anak Sehat, supaya mampu beradaptasi dengan situasi terkini. Adapun program yang dilakukan di antaranya adalah pengembangan bisnis UMKM perempuan, supaya bisnis ibu kantin bisa berkembang lebih luas menjadi UMKM yang menjangkau banyak konsumen.

Ibu kantin dibekali pengetahuan tentang digital supaya bisa memasarkan produknya dengan lebih efektif.

Tak hanya membesarkan bisnis ibu kantin sekolah, program pelatihan ini juga menguatkan edukasi digitalisasi supaya produk ibu kantin dapat menjangkau konsumen secara efektif. Jadi, nantinya ibu kantin sekolah yang bergabung dalam pogram ini akan diberi pelatihan pemanfaatan platform digital. Sehingga, ibu kantin tak cuma menjual produknya secara manual, namun dapat berkembang pula menjadi UMKM digital.

Pelatihan ini diberikan melalui program Women Will, yakni sebuah inisiatif Grow with Google yang berfokus pada program digital untuk pemberdayaan ekonomi perempuan di seluruh dunia. Sebagai permulaan, pada bulan Oktober kemarin sebanyak 50 ibu pengelola kantin telah dilatih untuk memanfaatkan platform digital agar dapat membesarkan bisnisnya. Sedangkan untuk bulan November ini, tentu saja akan menyusul pelatihan serupa untuk ibu kantin lainnya.

Program ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada ibu kantin tentang bagaimana caranya memperluas jangkauan usahanya. Tak ketinggalan, peserta program pelatihan ini juga akan dibekali kesiapan mental yang kuat supaya mampu mengelola bisnisnya secara maksimal.

Ibu kantin sekolah juga berkontribusi memenuhi gizi anak.

Tak sebatas pada pelatihan, selama pandemi ini, Danone juga telah mendistribusikan dukungan senilai lebih dari Rp. 1 Milliar kepada 234 ibu kantin sekolah binaannya, baik itu dalam bentuk bantuan langsung tunai, pasokan makanan pokok dalam bentuk e-voucher untuk memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga dan lainnya. Dengan demikian, diharapkan ibu kantin sekolah masih bisa berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan anak-anak akan nutrisi sehat.

Sebagai bagian dari masyarakat, kita juga bisa lho ikut mendukung usaha ibu kantin sekolah yang kini menjadi UMKM ini dengan membeli produk jajanan sehat mereka. Bagaimanapun, karena vaksin untuk penyakit Covid-19 belum ada, salah satu yang bisa kita lakukan untuk menjaga imunitas tubuh adalah makan makanan sehat kan? Jadi, ingat, usahakan untuk membeli dan mengkonsumsi makanan sehat aja ya 🙂 .

April Hamsa