Foto profil Ida Tahmidah.

Ida Tahmidah, blogger yang berdomisili di Cimahi ini, namanya tak asing di kalangan anggota Komunitas Blogger Perempuan. Perempuan berjilbab ini mulai aktif ngeblog sejak tahun 2005. Saat itu platform blog yang digunakannya adalah Multiply dengan ID Bumi Sakinah. Lalu setelah Multiply wafat, Ida Tahmidah sempat vakum ngeblog. Namun, keinginan untuk mendorong anak-anaknya menulis, membuat Ida Tahmidah mulai aktif ngeblog lagi. Bahkan, kali ini lebih serius dari sebelumnya. Ketika mulai aktif ngeblog lagi di tahun 2014, Ida Tahmidah bergabung dengan beberapa komunitas blogger. Tujuannya, tak lain tak bukan, supaya tetap termotivasi untuk ngeblog. Kini, Ida Tahmidah aktif ngeblog di blog personalnya yakni www.idatahmidah.com.

Blog personal Ida Tahmidah.

Saya memiliki ketertarikan terhadap blog Ida Tahmidah karena blognya kaya akan tulisan bertema parenting. Salah satu yang saya sukai adalah tulisan-tulisan Ida Tahmidah yang berkaitan dengan menumbuhkan rasa cinta anak terhadap buku. Perempuan kelahiran Bandung ini memang dikenal sebagai pecinta buku. Ida Tahmidah mengaku merasa beruntung karena memiliki akses membaca buku-buku sejak kecil. Ketika kecil, rumah tinggal Ida Tahmidah berdekatan dengan rumah saudaranya yang kebetulan sepasang suami istri yang berprofesi sebagai guru. Saudaranya ini sangat paham tentang pentingnya menumbuhkan minat baca anak-anaknya, yang merupakan sepupu Ida Tahmidah. Otomatis, Ida Tahmidah pun kecipratan menikmati bacaan-bacaan yang ada di rumah saudaranya itu. Mulai dari buku-buku karya Karl May, majalah komik Nina, serial Bimba, serial Detektif Sherlock, hingga majalah-majalah dewasa seperti Hai dan Femina, dapat Ida Tahmidah nikmati secara gratis.

Perempuan yang juga pengusaha laundry ini, ketika kecil juga selalu dibanjiri majalah Bobo bekas oleh sepupu-sepupunya yang lain. Selain itu, tiap berkesempatan berkunjung ke sekolah, tempat ibunya dulu bekerja sebagai pegawai administrasi, Ida Tahmidah juga punya kemudahan untuk masuk ke perpustakannya. Di sana, ibu dari lima orang anak ini bebas membaca buku-buku bagus seperti Lima Sekawan, Pasukan Mau Tahu, Sapta Marga, dan buku-buku lainnya.

Kecintaannya pada buku ini pun ditularkan Ida Tahmidah kepada anak-anaknya. Tak heran jika ketiga anak perempuan dan dua anak laki-lakinya sangat gemar membaca. Bukan hanya itu, dengan semangat menularkan semangat membaca, Ida Tahmidah juga mengijinkan anak-anak tetangga di komplek perumahannya untuk membaca buku-buku koleksinya.

Untuk membuat anak jatuh cinta kepada buku, perempuan yang juga salah satu penulis buku antologi berjudul Mompreneur ini memiliki beberapa tips, antara lain:

  • Biasakan membaca buku sejak anak masih ada di dalam kandungan.

  • Bacakan buku saat anak masih bayi hingga menginjak usia balita.

  • Berilah anak buku semenjak dia masih balita. Pilih buku-buku yang banyak gambarnya supaya anak tertarik. Untuk menghindari buku sobek dan rusak, sebaiknya berikan buku yang terbuat dari bahan kain atau dari bahan kertas yang tebal.

  • Sering-seringlah mengajak anak ke toko buku.

  • Simpanlah buku-buku dimana-mana di seluruh area rumah. Sehingga dimana pun anak berada, dia akan melihat buku.

  • Taruh buku di rak dengan display menarik sehingga anak senantiasa tertarik untuk meraihnya, kemudian membacanya.

  • Sering-seringlah memberikan buku sebagai hadiah untuk anak.

  • Kalau kita mampu, berlanggananlah satu atau dua majalah anak.

  • Untuk anak yang belum bisa membaca maka biasakan utnuk selalu membacakan buku kepadanya.

  • Berikan contoh kepada anak dengan memperlihatkan bahwa kita memiliki banyak waktu untuk membaca maupun di setiap waktu luang.

  • Bukalah taman bacaan supaya kebiasaan membaca juga menular kepada anak-anak tetangga di sekitar kita.

  • Ajari anak cara merawat buku. Tumbuhkan di benak anak, bahwa buku adalah benda berharga. Meski demikian, ajari pula anak untuk meminjamkan buku kepada teman dan menyumbangkan buku yang sudah tidak terpakai supaya lebih bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan.

  • Bawa selalu buku kemanapun kita pergi, ketika senggang bacalah buku itu.

Menurut perempuan yang juga aktif sebagai Content Writer salah satu website keluarga dan Dewan Redaksi di sebuah buletin komunitas ini, kecintaan anak kepada buku juga akan membuat anak suka menulis. Hal ini sudah terbukti pada anak sulungnya, yang juga seorang kutu buku sejak kecil, telah menjadi penulis cilik sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ida Tahmidah juga memberi saran, supaya kegemaran membaca buku bisa berkembang menjadi semangat menulis, biasakan anak untuk menceritakan kembali buku yang dibacanya dalam bentuk tulisan. Wah, menarik bukan tips dan sarannya? Kalau saya tertarik ingin mempraktekkan tips yang diberikannya. Bagaimana dengan Anda?

Bila tertarik berdiskusi dengan Ida Tahmidah tentang menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku, Anda bisa menghubunginya lewat:

Blog: www.idatahmidah.com

Email: itahmidah@gmail.com

Facebook: Ida Tahmidah

Twitter: @IdaTahmidah1

IG: @Ida_Tahmidah

Selamat berdiskusi dengan Ida Tahmidah, ya! 🙂

 

Depok, 28 April 2016

Aprillia Ekasari

Categorized in: