Transformasi digital. Istilah itu sering kita dengar akhir-akhir ini ya teman-teman? Namun, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan transformasi digital itu? Kalau teman-teman, udah paham belum? Hayooo…

Apakah transformasi digital itu?

Buat teman-teman yang belum paham, mungkin bisa menyimak ilustrasi percakapan di bawah ini yaaa:

Dulu:

A: “Mau pergi ke mana?”

B: “Ke bank.”

A: “Ngapain?”

B: “Mau transfer uang pembelian tiket pesawat.”

Zaman sekarang:

A: “Lagi ngapain?”

B: “Pesen tiket pesawat nih”

A: “Udah bayar?”

B: “Udah nih, sekalian pakai aplikasi ini aja bayarnya .” (Sambil memencet tombol smartphone).

Transformasi digital sangat dibutuhkan untuk kemajuan bisnis.

Bagaimana teman-teman? Ilustrasi percakapan di atas sudah bisa membuat teman-teman paham mengenai transformasi digital kan? 😀 Well, masih banyak contoh-contoh transformasi digital dalam bidang lain yang sepertinya makin memudahkan aktivitas manusia. Ngrasa gitu juga enggak sih?

Jadi, apakah transformasi digital itu? Transformasi digital bisa dikatakan sebagai suatu perubahan bisnis, dari yang dulu masih dilakukan secara konvensional, sekarang dilakukan dengan menggunakan teknologi digital. Transformasi digital biasanya ditandai dengan paperless, mengandalkan artificial intelligence, penggunaan big data, dll.

Transformasi digital jadi sorotan dalam Indonesia Knowledge Forum

Menyoroti transformasi digital yang makin menguat, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kemudian mengangkatnya menjadi tema gelaran Pesta Akbar Pengetahuan bertajuk Indonesia Knowledge Forum (IKF). Sekadar informasi ya teman-teman, IKF ini merupakan annual event yang diimplementasikan BCA melalui BCA Learning Service. Tahun ini, IKF telah menginjak tahun ketujuh.

Seperti yang saya bilang sebelumnya, IKF VII 2018 ini mengusung tema tentang transformasi digital. Lebih tepatnya, IKF VII 2018 bertema “Fostering Innovation and Creating Value Through Digital Transformation”. Sehingga, dalam acara yang berlangsung pada tanggal 9-10 Oktober kemarin di The Ritz Carlton Pacific Place itu, IKF VII 2018 menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya. Para pembicara tersebut berbagi ilmu, pengalaman, serta inspirasi dalam membangun dan memperkuat nilai transformasi digital dalam seminar IKF VII 2018.

Pembicara yang diminta sharing pengetahuan tentang transformasi digital sesuai pengalaman masing-masing, antara lain:

  • Handry Satriago (CEO General Electric Indonesia)
  • Agus Nurudin (Managing Director at Nielsen Indonesia)
  • Noni Purnomo (President Director Blue Bird Group Indonesia)
  • Anton Hermanto Gunawan (Economist)
  • Setiaji (Head of Jakarta Smart City, Jakarta Provincial Government)
  • Bill Zeng (APJ Cloud Collaboration Evangelist at CISCO)
  • Serta 14 pembicara terkemuka lainnya.

Selain seminar yang menghadirkan pembicara yang inspiratif, IKF VII 2018 juga dilengkapi dengan serangkaian expo dan exhibition yang disponsori oleh sekitar 29 perusahaan dan penyedia pengetahuan teknologi terpilih. Pameran tersebut diharapkan bisa menjadi inspirasi dan pengetahuan baru bagi perkembangan bisnis/ usaha masyarakat.

Beberapa booth di pameran IKF VII 2018.

Pengalaman menghadiri IKF VII 2018

Sebagai seorang blogger yang beberapa kali diminta membantu promosi produk brand tertentu, saya tertarik juga lho menghadiri IKF VII 2018. Yup, teman-teman, bahkan promosi produk pun di era transformasi digital seperti sekarang sudah banyak memanfaatkan peran blogger (melalui media sosial atau blog). Berbeda kan ya dengan zaman dulu, dimana brand mengiklankan produk melalui media cetak atau papan reklame?

Sekarang, imho ya, brand juga melirik iklan melalui digital karena:

  • Brand langsung terhubung dengan konsumen melalui internet.
  • Biaya lebih hemat.
  • Tingkat penjualan lebih tinggi soalnya jarak dan waktu bukan lagi masalah.
  • Dan masih banyak lagi keuntungan lainnya.

Nah, kemarin saya hadir pada hari pertama IKF VII 2018. Hari itu, saya juga berkesempatan mengikuti opening ceremony IKF VII 2018 yang dibuka langsung oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja. Selain Bapak Jahja Setiaadmadja, Sekretaris Jendral Kementrian Perhubungan Djoko Sasono juga menjadi keynote speaker saat opening ceremony.

 Presiden Direktur BCA Bapak Jahja Setiaadmadja.

Dalam sambutannya, Bapak Jahja Setiaadmadja mengatakan bahwa IKF VII 2018 ini dirancang untuk memfasilitasi pelaku usaha yang membutuhkan pengetahuan tentang teknologi digital untuk diterapkan dalam bisnisnya. Menurut Bapak Jahja Setiaadmadja, teknologi digital tuh punya peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Sehingga, wajib hukumnya pelaku usaha beradaptasi dengan transformasi digital.

Inisiasi gelaran IKF VII ini merupakan salah satu implementasi inisiatif kami dalam memfasilitasi pertukaran ide, inovasi, dan kreativitas agar pelaku usaha mampu berkembang di tengah masifnya teknologi belakangan ini. Gelaran ini juga adalah bagian upaya kami melalui BCA Learning Service untuk memberikan nilai tambah bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui pembelajaran yang memadai dari narasumber yang mumpuni di bidangnya,” kata Pak Jahja Setiaadmadja.

BCA sudah melakukan transformasi digital pada banyak produknya.

Bapak Jahja Setiaadmadja juga berharap bahwa seminar dan pameran teknologi digital dalam IKF VII 2018 bisa menginspirasi pelaku usaha untuk berusaha sebaik mungkin memenuhi kebutuhan konsumennya.

Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia wajib mampu beradaptasi dengan transformasi digital untuk efisiensi kerja sumber daya manusia sekaligus meningkatkan ptensi onovasi guna memenuhi kebutuhan konsumennya yang kian hari semakin masif,” kata Bapak Jahja Setiaadmadja.

Bapak Jahja kemudian bercerita bahwa BCA sudah masuk ke digitalisasi. Bapak Jahja Setiaadmadja kemudian menyebutkan bahwa sudah banyak transaksi keuangan yang disediakan BCA melalui digital, antara lain layanan chatting untuk internet banking BCA VIRA, SAKUKU yaitu semacam e-wallet, layanan chatting di Kaskus bahkan Line, dll. Bapak Jahja Setiaadmadja juga menginformasikan bahwa saat ini BCA sedang mengembangkan i-branch dimana ada cabang BCA yang semua transaksinya dilakukan oleh mesin.

Kemudian, Bapak Jahja Setiaadmadja juga memberikan tips supaya bisnis yang dijalankan dengan transformasi digital ini bisa bertahan. Tipsnya adalah bisnis tersebut harus:

  • Mudah dipakai/ dioperasikan.
  • Kualitas produknya bagus.
  • Bisa menjaga kepercayaan konsumen.
  • Berani promosi.
  • Punya financing yang kuat.

Akses transportasi yang bagus dukung transformasi teknologi

Dalam kesempatan itu, Bapak Jahja Setiaadmadja juga mengatakan bahwa sehebat-hebatnya digital, satu yang enggak bisa tergantikan adalah delivery of the product. Tetap harus ada produk fisik yang hadir. Maka dibutuhkan konektivitas. Maka yang dibutuhkan adalah sarana dan akses transportasi yang bagus. Enggak cuma jalan di darat, namun juga pelabuhan.

Oleh sebab itu, IKF VII 2018 juga menghadirkan pihak Kementerian Perhubungan untuk menjadi keynote speaker dalam salah satu seminar yang diselenggarakan hari itu. Namun, sebelumnya, Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumardi, melalui video, menyampaikan sambutannya untuk acara IKF VII 2018. Bapak Budi Karya Sumardi mengatakan bahwa Kementrian Perhubungan sangat mengapresiasi IKF VII 2018 ini. Bapak Budi Karya Sumardi juga menjelaskan bahwa Kementrian Perhubungan juga telah melakukan proses transformasi digital.

Informasi dari Bapak Budi Karya Sumardi kemudian dilanjutkan oleh Bapak Sekjen Kementrian Perhubungan Djoko Sasono. Bapak Djoko Sasono kemudian menceritakan bahwa saat ini, Kementrian Perhubungan juga melakukan upaya transformasi digital. Salah satunya adalah mengembangkan Intelligent Transport System (ITS) sehingga membuat transportasi lebih informatif, lancar, dan nyaman untuk masyarakat.

Beberapa penerapan ITS di sektor transportasi yang sudah dikembangkan, antara lain:

  • Advanced Traffic Signal Control Systems (ATSCS).
  • Electronic Toll Collecting System (ETCS).
  • Bus Rapid Transit (BRT).
  • Bus Information Management System (BIMS).
  • Automatic Fare Collection (AFC) and Smartcard.
  • Integrated Traffic Management Center (ITMC).

Setelah menginformasikan mengenai ITS, Bapak Djoko Sasono mengingatkan kepada masyarakat supaya memanfaatkan Teknologi Informasi dengan bijak. Bapak Djoko Sasono juga mengatakan bahwa Kementrian Perhubungan sangat terbuka dan berharap banyak hal dari IKF VII 2018 yang bisa ditindaklanjuti.

Sekjen Kementrian Perhubungan Bapak Djoko Sasono.

Saya maklum bahwa yang namanya inovasi emang nyleneh, sehingga banyak yang tertarik. Saya berharap forum ini bisa menjadi forum yang berharga sehingga membuat bangsa ini menjadi lebih baik lagi,” kata Bapak Djoko Sasono menutup sharing session-nya hari itu.

Setelah Bapak Djoko Sasono menyampaikan informasinya, selanjutnya adalah acara pembukaan IKF VII 2018. Secara simbolis, IKF VII 2018 dibuka oleh Bapak Jahja Setiaadmadja bersama Bapak Djoko Sasono, beserta jajaran Board of Directors BCA dengan menekan tombol. Maka, hari itu (9 Oktober) IKF VII 2018 pun resmi dibuka.

Opening ceremony IKF VII 2018.

Setelah acara opening ceremony, saya kemudian berkeliling ke beberapa booth pameran yang ada di sana. Cukup menarik sih, ada beberapa booth fintech dari BCA, perusahaan asuransi, dll.

Semoga informasi tentang IKF VII 2018 ini bermanfaat ya teman-teman 😀

April Hamsa