Yuhuuu, lama tak mereview buku anak. Kali ini mau review buku anak berbahasa Inggris berjudul Ingenious Jean karya Susan Chandler. Ini salah satu buku favorit anak-anak, karena Bahasa inggris-nya gampang dipahami. Selain itu, jalan ceritanya menurut saya simple, namun banyak pelajaran yang bisa dipetik oleh anak maupun orang dewasa (yang membacakan buku ini 😀 ).

Informasi buku

Okey, pertama, saya infoin tentang profil bukunya dulu ya.

  • Judul: Ingenious Jean
  • Penulis: Susan Chandler
  • Ilustrator: Kate Leake
  • Penerbit: Albury Books, UK
  • Tebal: 22 halaman
  • Terbit tahun: 2017

Buku Ingenious Jean karya Susan Chandler.

Oh ya, FYI, buku ini tuh kalau enggak salah saya beli acara Big Bad Wolf tahun 2018. Waktu itu harganya dibandrol Rp. 55.000,-00.

Beli buku ini dengan beberapa alasan, antara lain:

  • Ingin mengajari anak Bahasa Inggris, jadi cari buku yang kosakatanya masih sederhana (enggak cuma sederhana buat anak, tetapi juga buat emaknya haha).
  • Buku ini dilengkapi dengan ilustrasi menarik sepanjang halaman.
  • Bukunya enggak terlalu tebal, sehingga cocok dijadikan buku cerita pengantar tidur. Harapannya dulu saat beli buku ini begitu yaaa 😛 😀 .

Jalan cerita buku Ingenious Jean

Udah, penasarang dengan jalan ceritanya kan ya? Okey, langsung aja yaaa.

Jadi, buku Ingenious Jean ini, sesuai judulnya, bercerita tentang seorang anak gadis bernama Jean yang cerdas, berbakat, dan banyak akal. Jean ini sepertinya usia-usia SD awal gitu. Jean memiliki dua kakak, laki-laki dan perempuan.

Pada suatu waktu, ketika Jean dan kakak-kakanya sedang berada di rumah (sepertinya hari libur sekolah ya?), Jean memiliki ide untuk membuat penemuan baru. Sementara, kakak-kakaknya lebih memilih untuk menghabiskan waktu menonton televisi di ruangan lain.

Jean kemudian masuk ke dalam kamarnya dan berpikir sebaiknya membuat produk baru apa. BTW, FYI, Jean ini memiliki banyak mainan di kamarnya yang disimpannya di dalam sebuah kotak besar. Kotak itu diberi nama “Jean’s Toys”.

Jean dan kotak mainannya. Sumber gambar: buku Ingenious Jean.

Kemudian, Jean memilih beberapa barang dari kotak mainannya. Setelah itu dia melakukan beberapa kegiatan:

She was hammering and banging, drawing and planning, scheming and dreaming. Until her invention was ready.”

Nah, produk bikinan Jean jadi, Jean kemudian memamerkannya kepada kakak-kakaknya.

Jean dengan bangga berteriak:

“Look what I’ve invented!”

Bentuk produk yang dibuat Jean memang agak aneh dan berantakan. Kakaknya yang penasaran kemudian bertanya benda apakah itu. Jean kemudian menjelaskan penemuannya itu.

Mendengar penjelasan Jean, kakak-kakaknya saling berpandangan dan berpikir sebentar, sampai akhirnya salah satunya mengatakan: “Well that’s sounds ingenious. But I’m sure it’s been done before.”

Menurut kakaknya penemuan Jean bagus, sayangnya penemu lain sudah mendahuluinya sejak dahulu. Makanya, menurut si kakak, penemuan Jean kurag inovatif.

Jean sedikit kecewa mendengar pendapat kakak-kakaknya. Namun, dia tak menyerah ingin menunjukkan bahwa dia berbakat sebagai penemu. Jean pun mengulang beberapa kali pekerjannya:

hammering and banging

drawing and planning

scheming and dreaming

building and making

Lalu, setelah jadi, Jean menunjukkan produk bikinannya lagi kepada kakak-kakaknya.

Namun, lagi-lagi, menurut kakak-kakaknya, penemuannya masih kurang inovatif. Produk atau benda-benda yang dibuatnya sudah ada di dunia sejak lama.

Aktivitas Jean. Sumber gambar: buku Ingenious Jean.

Jean, lalu mengulangi lagi aktivitasnya, hingga yang ketiga kalinya. Sayangnya, kakak-kakaknya tak kunjung mengakui bahwa produk yang dibuatnya adalah hal baru.

Jean pun kehabisan ide mau membuat produk apalagi yang dapat membuat kakak-kakaknya bangga kepadanya. Lalu, Jean merenung di meja makan yang lokasinya tak jauh dari dapur.

Saat Jean meihat mangkuk dan beberapa bahan makanan di meja makan, Jean kemudian mencampurnya menjadi sau, hingga jadi makanan yang cukup banyak di mangkuk, sampai munjung-munjung kalau kata Orang Jawa. What is “munjung-munjung” dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia? Wkwkwk 😛 .

Nah, karena ternyata makanan yang dia bikin terlalu banyak, kemudian Jean membagikannya kepada kakak-kakaknya yang kini tengah bermain di halaman luar.

Saat mencicipi makanan yang dibuat oleh Jean, kakak-kakaknya ternyata sangat menyukai rasanya. Mereka berdua sama-sama berteriak:

Ingenious Jean! What a marvellous invention!”

Alhamdulillah happy ending, intinya, hehehe.

Review buku Ingenious Jean

Buku Ingenious Jean ini bentuknya tidak seperti buku pada umumnya, bentuknya persegi 24×24 cm2 gitu. Cover bukunya berwarna biru tua yang puyeh (apa Bahasa Indonesianya “puyeh”? Wkwkwk 😛 ). Ada gambar Jean di bagian depan. Jean digambarkan sebagai gadis kecil berkacamata dengan rambut pirang dikepang dua, kanan dan kiri. Jean memakai pita berwarna merah dan baju dress overall berwarna merah juga bersama kemeja berkerah berwana putih.

Selain itu Jane digambarkan memegang pensil. Mungkin untuk menggambarkan kalau anaknya tuh suka membuat rencana, menggambar sketsa, dll.

Buku ini terbuat dari kertas tebal, sehingga menurut saya enggak gampang sobek.Begitu membuka halaman buku, kita akan disuguhi banyak ilustrasi menarik yang dibuat oleh Kate Leake.

Uniknya, Kate Leake menggambar ilustrasi dengan style ala-ala anak kecil yang baru belajar menggambar, gitu. Menurut saya, gambar tersebut seperti membuat koneksi antara orang dewasa yang bercerita dan mengilustrasikan buku dengan pembacanya yang kebanyakan anak kecil.

Saya juga menyukai gambaran kamar Jean yang dibuat apa adanya. Meskipun secara umum rapi, namun masih ada buku maupun mainan yang bergeletakan di sembarang tempat. Ya, meski lebih banyak mainannya ada di dalam kotak mainannya yang diletakkan di sudut kamar, sih.

Karakter kakak-kakak Jean.  Sumber gambar: buku Ingenious Jean.

Pemakaian gambar yang dicat warna-warni membuat buku ini menarik perhatian anak-anak, bahkan buat anak yang belum bisa membaca sekalipun. Dahulu, saat anak saya belum terlalu lancar membaca, dia suka mengarang indah berdasarkan gambar-gambar yang menggemaskan yang tertuang di buku ini.

Lalu, untuk tulisan atau narasi dalam buku, pemilihan font-nya dibuat tebal dan tipis, serta besar dan kecil. Hal ini membuat pembaca (anak) bisa lekas memahami bagian mana sih yang sebaiknya diperhatikan bener saat membaca buku ini.

Saya juga menyukai keseluruhan jalan ceritanya di mana seorang anak tidak mudah menyerah meskipun berkali-kali gagal. Walaupun setelah percobaan ketiga gagal total, namun karakter utama dalam buku ini enggak terlalu bersedih. Justru, Jean digambarkan merenung dan memikirkan kira-kira di mana letak kekeliruannya.

Karakter kakak-kakaknya pun digambarkan sebagai mereka yang menghargai sekali usaha Jean. Mereka tetap memuji usaha Jean, namun tetap memberitahu apa adanya kalau produk Jean kurang inovatif. Bahkan, di ending cerita, kakak-kakak ini akhirnya mengakui kehebatan adiknya.

Buku Ingenious Jean sangat cocok dibaca atau dibacakan untuk anak supaya memberikan motivasi kepada mereka untuk terus berkarya dan tak mudah menyerah. Buku ini juga mengajarkan kepada anak-anak yang bersaudara untuk saling menghargai dan tak segan memberikan apresiasi untuk saudaranya. Hmmm, buat yang enggak punya saudara, bisa memberikan inspirasi untuk saling menghargai teman kali yaaa.

Begitulah review buku Ingenious Jean ala saya. Semoga review ini bisa memberikan gambaran mengenai isi buku ini ya. Buat yang mau membelinya untuk dibaca oleh anak-anaknya juga, mungkin bisa cek di official online marketplace BBW atau membeli via website Amazon. Selamat berburu bukunya dan membaca sendiri kisah tentang Jean ini 😀 .

April Hamsa