Wuaduh, yuk pasang IP Camera aja kalau gitu,” saran saya kepada suami, setelah suami bercerita bahwa baru saja tetangga sebelah kami kemalingan motor, beberapa hari lalu.

Bagaimana enggak kaget? Waktu itu kejadiannya begitu cepat. Sekitar pukul 06.00 WIB, pada saat suami keluar untuk belanja ke pasar. Saya pun sebenarnya sekitar jam segitu memberi makan kucing di halaman. Eh, pas jam itu juga, maling motornya beraksi di rumah sebelah 🙁 .

Menurut suami, ketika berangkat, motor tetangga masih terlihat di halamannya. Berarti bener pas ketika saya kasi makan kucing, donk ya? Agak menyesal juga sih kok bisa saya enggak tahu ada orang jahat beraksi di sebelah 🙁 . Padahal itu pagi-pagi, lho, waktu di mana orang udah banyak yang bangun dan memulai aktivitas harian.

Hati-hati masa pandemi banyak orang nekat 🙁 .

Yaaa, memang masa sekarang ini, musim wabah, sungguh berat buat beberapa orang. Banyak orang kehilangan mata pencaharian dan nekat melakukan kejahatan untuk menyambung hidup 🙁 . Tapi kan hal semacam itu enggak dapat dibenarkan dari sisi manapun.

Itulah sebabnya, ya, kita yang masih waras ini kudu menjaga diri dan keamanan lingkungan rumah. Jangan sampai ada kejadian lagi seperti yang tetangga saya alami itu.

Salah satu caranya adalah dengan memperketat keamanan komplek. Bisa juga dengan ikhtiar yang saya usulkan ke suami tadi, memasang IP Camera di rumah.

Mengapa pilih IP Camera dan bukan CCTV?” Mungkin ada yang bertanya demikian?

Perbedaan IP Camera dengan CCTV

Alasannya karena menurut saya IP Camera itu lebih praktis untuk pemasangan perangkatnya, namun yang lebih penting adalah gambar yang dihasilkan jauh lebih bagus dari CCTV. Pernyataan saya ini berdasarkan cerita atau pengalaman dari teman dan saudara yang sudah memasang CCTV dan/ atau IP Camera ya.

Jadi, dari pengalaman kenalan saya tersebut, saya mendapatkan informasi mengenai perbedaan CCTV dengan IP Camera. Menurut saya berikut perbedaannya:

  • Untuk instalasi kabel, CCTV lebih rumit dan butuh banyak kabel ketimbang IP Camera. Harga kabelnya juga konon katanya lebih mahal. Sedangkan instalasi kabel untuk IP Camera lebih simple dan lebih ramah kantong.
  • Karena instalasi kabelnya cukup rumit maka untuk memasang CCTV dibutuhkan teknisi khusus, sedangkan IP Camera dapat kita pasang sendiri berdasarkan buku manual petunjuknya.
  • CCTV pada umumnya mengandalkan sinyal analog untuk mentransmisi video dari kameranya, sedangkan IP Camera mengandalkan jaringan internet untuk mengirim gambar. Itulah sebabnya, kalau kita memakai IP Camera, enggak perlu pakai perangkat DVR. Cukup melihat dari smartphone maupun PC/ laptop aja sudah bisa.
  • Apabila dibandingkan, resolusi gambar yang dihasilkan oleh IP Camera lebih baik daripada CCTV.
  • Rekaman video dari IP Camera dilindungi oleh enkripsi, sehingga secara umum lebih aman ketimbang CCTV dari sisi keamanan datanya.

Begitulah teman-teman perbedaan CCTV dengan IP Camera yang membuat saya lebih menjatuhkan pilihan kepada IP Camera.

Tentang Bardi Smart Home

Salah satu produk IP Camera yang saya ketahui adalah merek Bardi Smart Home (Bardi). FYI, Bardi merupakan produsen produk smart home yang menyediakan beberapa device berteknologi canggih yang memudahkan aktivitas kita.

Beberapa produknya antara lain seperti lampu, IP Camera, door lock system, socket dan portable plug untuk listrik, IP Remote, adaptor, dll. Nah, produk kameranya Bardi ini katanya sih merupakan salah satu produk favorit masyarakat (sesuai data “produk unggulan” yang saya ketahui dari official website Bardi.

Bardi punya beberapa macam produk IP Camera. Ada yang bisa diletakkan di outdoor untuk menjaga keamanan area lingkungan rumah, ada juga yang bisa diletakkan di indoor. Menurut saya kedua kamera tersebut penting untuk dimiliki supaya ikhtiar kita membuat kemanan rumah makin optimal.

Beberapa pilihan IP Camera dari Bardi

Mau tahu apa saja produk kamera dari Bardi? Berikut beberapa jenisnya:

  • IP Camera IDR – IPC – STC

Jenis IP Camera yang satu ini merupakan kamera pintar dengan desain unik dan simple untuk dipasang di dalam rumah (indoor). Enggak perlu memasangnya di sudut-sudut atas rumah atau gimana gitu, namun cukup diletakkan di meja atau rak buku atau lemari atau ambalan kayu untuk dekorasi rumah, atau digantung terbalik di langit-langit/ plafon rumah.

Intinya cukup diletakkan begitu aja, tanpa perlu pasang kabel. Namun, kamera ini perlu dicolok ke listrik ya teman-teman plus membutuhkan SD card maksimal 128 GB.

Kamera indoor Bardi tipe IDR – IPC – STC.

Kamera yang indoor yang satu ini tersedia dalam warna putih dan memiliki deteksi gerakan. Jadi, kalau ada yang bergerak otomatis bisa tertangkap kamera ini. Pada saat suasana gelap nanti akan langsung switch up ke night vision. Sedangkan, untuk orientasinya, kamera ini bisa diputar 180 derajat.

Tangkapan videonya dapat dilihat di gadget kita. Kita juga bisa memanfaatkan fitur audionya yang tersambung dengan gadget, begitu kita install aplikasinya. Yes,  jangan lupa, sebelum menggunakannya kita perlu menginstall aplikasi Bardi terlebih dahulu.

Untuk harga, kamera yang satu ini dibandrol Rp. 330.000,00.

  • IP Camera Indoor PTZ

Ini adalah jenis lain dari kamera indoor-nya Bardi. Fungsinya secara umum mirip seperti kamera indoor yang saya sebutkan sebelumnya, namun bentuknya berbeda. Kalau tipe ini desainnya lebih bulky.

Kamera indoor PTZ.

Selain itu, perbedaan lainnya dengan kamera indoor yang sebelumnya adalah kamera yang ini bisa diputar 360 derajat, sehingga jangkauannya lebih luas untuk melakukan pengawasan. Maka, harganya juga lebih mahal yakni Rp. 480.000,00.

  • IP Camera Outdoor STC

Kamera Bardi yang satu ini khusus untuk outdoor. Nah, kalau merasa lingkungan rumahnya kurang aman, saya sarankan pakai ini aja, untuk dipasang di teras/ halaman rumah.

Kamera outdoor Bardi.

Kamera outdoor ini juga sama dengan tipe indoor-nya, enggak perlu pasang instalasi kabel, cukup disambungkan sumber listrik aja. Tentu saja, jangan lupa, jaringan internet wajib ada.

Kemudian, untuk fiturnya, mirip juga seperti kamera indoor, punya slot SD Card maksimal 128 GB dan bisa dipasang langsung menggantung di plafon rumah. Penangkapan gambar juga mirip dengan kamera indoor-nya, namun untuk orientasi video bisa diputar 130 derajat sesuai penempatannya.

Harga kamera tipe outdoor ini adalah Rp. 500.000,00.

Cara pasang aplikasi Bardi

Itulah beberapa macam jenis IP Camera Bardi. Kebetulan saya udah mencoba salah satu kamera indoor-nya yang tipe IDR – IPC – STC dan udah tahu hasil tangkapan gambarnya nya oke. Saya pasang di dalam rumah, sementara ini untuk mengawasi anak saya belajar dari ruangan lain, hehe. Soon, berencana mau beli dan pasang kamera outdoor-nya juga, supaya menghindari peristiwa yang kurang mengenakkan, seperti kemalingan motor tadi.

Kamera indoor Bardi yang sudah saya miliki di rumah untuk testing.

Oh iya, hampir terlupa, kalau mau pasang kamera Bardi jangan lupa unduh dan install aplikasinya ya. Caranya sebagai berikut:

  • Unduh aplikasi Bardi
  • Registrasi akun, ikuti saja perintahnya.
  • Saat ada pilihan untuk menambahkan perangkat, pilih IP Camera sesuai jenis yang dipasang.
  • Nanti, akan muncul QR Code di aplikasi. Scan QR Code tersebut, tunggu sampai mucul bunyi dong dong dong, lalu pencet tombol “Heard the Beep”.
  • Tunggu konfigurasi selesai, kurang lebih 30 detik.
  • Maka perangkat dan aplikasi pun sudah bisa kita gunakan.

Itulah teman-teman sedikit cerita megenai kamera Bardi yang sudah saya pasang di rumah. Kalau teman-teman tertarik pakai juga bisa langsung kujungi website dan media sosial Bardi di:

Semoga informasi soal IP Camera Bardi ini bermanfaat ya 🙂 .

April Hamsa