Horeee akhirnya kesampaian juga mengunjungi taman di Jakarta. Mulanya, Bunda pikir taman-taman di Jakarta lebih banyak di Jakarta Pusat, ternyata nggak perlu jauh-jauh ada taman di dekat rumah. Namanya, Taman Tanjung. Letaknya di Jl. TB Simatupang, sebelah kiri jalan sebelum flyover dari arah Ragunan menuju Gedung Antam.

Sebenarnya sih, nggak ada rencana untuk kesana. Tapi kemarin (3/5) tiba-tiba Bunda punya ide untuk mengajak Maxy sarapan di sana. Ayah pun langsung setuju. Setelah semua mandi, menyiapkan sarapan telur dadar dan potongan buah semangka buat Maxy, sekitar pukul 06.30 WIB kami berangkat. Di tengah jalan kami sempat membeli nasi ulam dan nasi uduk, masing-masing sebungkus buat Ayah Bunda.

Tak sampai 20 menit sampailah kami ke Taman Tanjung. Tapi, kami tidak lewat Jl. TB Simatupang, melainkan lewat komplek perumahan di daerah Pasar Minggu (lupa namanya). Sebab kami waktu itu masih menerka-nerka jalan ke arah sana yang tidak lewat jalur utama, eh ketemu lha jalur itu. Ada pintu gerbang belakang taman yang lumayan luas juga sih, cuma tidak ada parkirnya. Terpaksa parkir di pinggir jalan komplek itu. Awalnya kami pikir memang taman itu nggak ada tempat parkir khsuus, eh ternyata ada jika lewat TB Simatupang. Yawda terlanjur parkir di sana, maka kami putuskan masuk ke dalam langsung.

Taman Tanjung ternyata luas sekali, kalau nggak salah sekitar 9000m2. Maxy yang ngantuk selama berada di boncengan motor langsung melek dan jalan menikmati suasana taman yang cukup hijau dan asri. Banyak orang jogging atau sekedar berjalan-jalan dengan anak-anak kecil di sana. Ada juga beberapa yang naik sepeda keliling taman.

Di taman ada lapangan futsal dan lapangan bulutangkis yang lumayan luas. Ada anak-anak kecil bermain bola. Ada sepasang suami istri yang bermain bulutangkis. Oh iya, kebetulan juga ada latihan karate saat itu. Jadi, taman lumayan ramai, tapi tetap bisa dinikmati keindahannya.

Abis jalan sebentar kami langsung makan. Maxy terlalu asyik menikmati taman sampai makanannya diemut (mungkin juga karena dia bosan sama telur dadar hehe 😛 ). Setelah makan kami melihat mereka yang berlatih karate. Lalu, sesudahnya, kami mengajak Maxy bermain pasir. Ada beberapa anak kecil juga yang sedang asyik menyendoki pasir. Awalnya Maxy jijik dengan pasir. Dia nggak mau sandalnya dilepas, tapi lama-lama dia mau juga bermain pasir. Bahkan saat diangkat dari bak pasir dia ogah-ogahan dan sempat protes hehe.

Di Taman Tanjung tidak banyak penjual makanan. Ada satu dua rombong makanan di pintu gerbang. Jadi saran Bunda, kalau ke Taman Tanjung sebaiknya membawa makanan sendiri. Selain lebih hemat, tentu saja lebih sehat. Apalagi jika membawa anak kecil. Oh iya, kalau anak-anak suka bermain pasir, siapkan juga sekop atau sendok kecil, plus ember atau wadah buat bermain pasir. Bagi yang punya bayi, taman ini juga sangat memungkinkan untuk dilewati stroller, jadi orang tuanya nggak capek menggendong. Tapi, kalau yang udah bisa jalan sendiri kayak Maxy, lepas saja suruh jalan sendiri hehe 😀 .

Akhirnya saat jam menunjuk angka 9, kami pun pulang. Soalnya sudah siang. Kali ini kami mencoba mencari jalan menuju akses TB Simatupang. Eh, ternyata dari komplek itu ada jalan keluar namanya Jl. Gabus Raya lurus langsung ke TB Simatupang.

Kapan-kapan ingin mengnjungi taman itu lagi, lebih pagi tentunya. Juga, mengunjungi taman-taman lain di Jakarta yang katanya ada yang lebih bagus dari Taman Tanjung. Pengen tahu, apa ada taman di Jakarta ini yang mengalahkan Taman Bungkul di Surabaya hehe 😛 .

Categorized in: