Awal-awal pindah ke Jakarta (coret), terus terang agak culture shock dengan jenis makanan yang disantap buat sarapan. Maksudnya, makanan yang dijual itu ya, bukan masak sendiri, hehe. Menurut saya kurang beragam, karena dulu di dekat rumah kontrakan saya di area Pasar Minggu, saya hanya bisa menemukan nasi uduk, nasi ulam, nasi kuning, dan lontong sayur. Dibandingkan dengan jenis sarapan di kota Surabaya, kayaknya kok yang di Jakarta lebih sedikit pilihannya.

Belum lagi, kadang penjual sarapan di Jakarta (coret) tuh bukanya agak siang ya. Kebetulan saya jarang menemukan yang buka mulai pukul 05.00 pagi di area tempat tinggal saya.

Berbeda waktu masih di Surabaya, banyak warung sarapan sudah buka sejak Subuh. Jadi, kalau enggak sempat masak buat sarapan bisa langsung melipir ke warung/ depot terdekat.

Mau tahu apa saja jenis makanan yang biasa disantap untuk sarapan di kota Surabaya? Berikut adalah beberapa jenis menu sarapannya:

Soto Ayam Lamongan

Warung atau depot soto adalah salah satu yang sudah buka sejak pagi buta. Ini pilihan terbaik kayaknya ya, pagi-pagi, udara masih dingin, lalu makan soto yang kuahnya masih panas.

Oh ya, kebanyakan soto yang dijual pagi tuh jenisnya soto ayam khas Lamongan. Pakai daging ayam dan kuah, gitu. Kadang ada campuran sun/ bihunnya.

Apalagi, kalau di dekat area perkantoran. Biasanya banyak sekali yang menjual soto ayam ini. Pelanggannya sebagian besar tentu saja pekerja kantoran yang enggak sempat sarapan dari rumah 😀 .

Rawon

Selain soto, alternatif makanan berkuah lainnya yang cocok dinikmati di pagi hari adalah nasi rawon dengan irisan daging yang empuk. Paling enak dinikmati bersama dengan telur asin, sambal, dan kerupuk.

Banyak brand-brand rawon terkenal di Surabaya yang sudah membuka resto-nya sejak pagi. Di beberapa hotel/ penginapan di Surabaya pun sering menyajikan menu rawon ini buat sarapan tamunya.

Nasi Pecel

Kalau ini sih makanan favorit saya. Setiap pulang ke Surabaya pasti nyarinya sarapan sego pecel alias nasi pecel.

Di Jakarta (coret) sayangnya saya jarang menemukan warung nasi pecel yang buka sejak pagi. Kalau di Surabaya sih, banyak yang sejak Subuh sudah jualan.

Biasanya pembelinya tuh para pekerja atau anak sekolahan. Baik buat dimakan di rumah, maupun dibawa sebagai bekal ke tempat beraktivitasnya.

Penjual nasi pecel di Surabaya biasanya menyediakan berbagai macam pilihan lauk. Biasanya yang paling laris tuh telur dadar/ ceplok dan ayam goreng. Tinggal pilih saja sesuai selera dan kemampuan kantong, hehe 😀 .

Nasi Rames

Mungkin ini tuh kalau di Jakarta (coret) dikenalnya sebagai nasi campur, kali ya? Jadi, nasi rames tuh merupakan makanan yang terdiri dari nasi putih dan dihidangkan dengan bermacam lauk pauk, seperti serundeng/ abon, tempe/ tahu goreng, ayam goreng, telur, lalapan mentimun, tumis sayuran dll.

Kadang suka beda-beda, gitu. Ada yang bilang kalau “rames” itu akronim dari “ora mesti” yang artinya “tidak pasti”. Kemungkinan karena sayur atau lauk yang dihidangkan tuh suka ganti-ganti menunya.

Namun, apapun pilihan sayur dan lauknya, nasi rames di warung makan atau yang dibungkus tuh enak sekali dinikmati saat pagi hari. Jangan lupa pakai sambal ya, biar lebih nikmat 😀 .

Nasi Krawu

Nasi krawu ini sebenarnya berasal dari tetangga Surabaya, yakni Gresik. Nasi krawu ini isinya nasi putih yang pulen banget dengan serundeng, sambal, dan suwiran daging sapi. Ada pula yang menambahkan jeroan sapi atau semur daging.

Ciri khasnya bungkusannya tuh memakai daun pisang, sehingga nasinya tercium aroma wanginya. Biasanya, pagi-pagi kalau di Surabaya dijajakan oleh penjual di atas mobil.

Selama ini saya pribadi jarang melihat warung/ depot yang menjual nasi krawu ketika pagi di Surabaya. Saya lebih sering membeli di mobil-mobil, gitu.

Bubur Madura

Kalau jenis sarapan yang satu ini biasanya dijajakan oleh penjual keliling atau bisa kita jumpai di pasar tradisional. Bubur Madura ini cita rasanya manis. Terdiri dari campuran beberapa bubur, yakni bubur sumsum, bubur ketan hitam, bubur Mutiara, bubur candil, santan, dll. Tak lupa nanti topping-nya dikasi gula merah cair.

Kalau zaman dulu, bubur Madura ini disajikan dalam wadah daun pisang yang dilipat sedemikian rupa. Begitu pula sendoknya, pakai daun pisang yang dibentuk seperti sendok.

Kalau sekarang, sepertinya banyak yang menjualnya dalam wadah plastik. Mungkin buat alasan kepraktisan?

Entahlah, namun yang jelas bubur Madura ini enak dimakan kalau wadah dan sendoknya tuh dari daun pisang. Cobain deh, bubur Madura ini, jika teman-teman datang ke Surabaya.

Lontong Balap

Satu lagi jenis makanan yang biasa disantap ketika sarapan adalah lontong balap. Makanan ini terdiri dari lontong, kecambah, tahu goreng, lentho, kecap, dan sambal pethis. Makanan ini juga berkuah ya, sehingga cocok dinikmati di pagi hari.

Sekadar saran, kalau menyantapnya ketika masih pagi bener,sebaiknya minta sambalnya dikit saja, agar enggak mengganggu aktivitas. Khawatir sakit perut 😀 .

Kalau zaman sekolah dulu, saya sering menyantapnya saat istirahat pagi di kantin sekolah, hehe. Namun, secara umum, lontong balap ini lebih sering dijajakan keliling oleh penjualnya atau dijual di depot/ warung makan. Makanan ini juga sepertinya masih banyak dijual di pasar-pasar tradisional di Surabaya.

Itulah teman-teman berbagai jenis makanan yang cocok dinikmati untuk sarapan di Kota Surabaya. Jadi, kalau teman-teman berkunjung ke Surabaya, jangan lupa untuk mencoba sarapan dengan makanan yang saya sebutkan jenisnya itu ya 😀 . Semoga informasi ini bermanfaat 😊.

April Hamsa

Categorized in: