Setelah kemarin saya mengajak teman-teman makan sate di Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak Haji Paijo yang ada di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, maka, hari ini izinkan saya mengajak teman-teman mencicipi curry chicken di rumah makan yang ada di luar negeri. Tepatnya di vintage cafe Jumpa Selalu di Johor Baru, Malaysia. Tulisan ini sekaligus mengibati rasa kangen saya pada negara tetangga, tempat Upin dan Ipin tinggal ini, hehe.
BTW, saya ke Jumpa Selalu ini udah lama sekali ya , teman-teman. Kalau enggak salah Oktober 2019, sebelum pandemi. Jadi, saya enggak tahu apakah vintage cafe Jumpa Selalu ini masih bertahan atau udah tutup. Namun, harapan saya, semoga Jumpa Selalu ini masih bertahan, aamiin.
Waktu itu, saya ke sana bersama rombongan mbak-mbak jurnalis dan agensi PR yang meliput tentang Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) . Sayangnya, saya lupa rombongan saya kala itu siapa aja namanya, huhu, maafkeun. Hanya hafal sama yang masih sering kontak sampai sekarang, yakni Mbak Puti dan Acil.
Tahu vintage cafe Jumpa Selalu ini dari Mbak Puti. Saya lupa-lupa inget, entah Mbak Puti pernah ke sana atau baca review orang, gitu. Kelebihan dari Jumpa Selalu adalah bangunannya yang merupakan gedung tua dan memiliki sentuhan oriental.
Sebelum ke sana, Mbak Puti menunjukkan kepada kami foto gedungnya yang nemu saat googling. Benerlah, dari fotonya, saya melihat bangunan tua dengan cat warna merah meriah.
Ada cerita lucu ketika kami menjejahi gang (sesuai petunjuk map) untuk mencari vintage cafe ini. Kami semua yakin bahwa jalannya/ alamatnya udah bener, namun, bangunan merah atau yang katanya juga dikenal dengan “Rumah Merah” itu enggak ketemu. Entah udah beberapa kali muter kala itu.
Saat itu kebetulan juga ada banyak orang-orang bermata sipit yang yang sepertinya tengah berlatih atraksi kesenian khas Tionghoa gitu. Kami bertanya kepada mereka tentang Rumah Merah, namun enggak ada yang tahu. Lha, aneh kaaann?
Trus, kami juga bertanya pada orang Melayu lokal mengenai Jumpa Selalu atau Rumah Merah juga enggak tahu. Oh iya, waktu itu kami nanyanya dalam Bahasa Inggris. Eh, mereka malah kayak “misuh-misuh” gitu sambil bilang kalau lain kali jangan nanya dalam Bahasa Inggris, mereka enggak ngerti, Lhaaa.
Sejak saat itu, saya jadi ngeh bahwa enggak semua orang Malaysia pintar berbahasa Inggris. Yaaa, ternyata sama lha ya kayak di Indonesia 😛 .
Eh, malah ngelantur, haha.
Yawda, akhirnya kami putuskan sekali lagi memutari gang yang ternyata namanya adalah jalan Tan Hiok Nee itu. Jalan Tan Hiok Nee ini tuh unik. Banyak bangunan tua, gitu, jadi gemes buat foto-foto. Yaaa, mayan lha yaaa, daripada sia-sia enggak menemukan Jumpa Selalu, minimal bisa pepotoan 😛 .
Sampai akhirnya, ada satu bangunan bercat putih yang agak tertutup grup orang-orang yang berlatih kesenian Tionghoa tadi yang menarik perhatian kami. Ternyataaa pemirsaaahh, bangunan putih itu ada plang namanya yakni “Jumpa Selalu” dan itulah vintage cafe yang kami cari, hahaha 😛 . Enggak ada yang nyadar karena kami fokus mencari bangunan dengan cat merah. Ealah, catnya udah ganti. Pantesaaan, enggak nemu-nemu, padahal udah muter berapa kali tuh di situ.
Buru-buru kami masuk ke dalam cafe, udah haus karena kebanyakan jalan. Mana hari itu cuaca terik sekali, meskipun kami jalannya sore-sore.
Dari daftar menu yang disodorkan oleh mas-mas pelayan kepada kami, saya jadi tahu kalau Jumpa Selalu ini menyediakan menu-menu makanan yang bersantan, seperti Curry Chicken, Curry Fish, Asam Pedas, Tomyam Chicker, Asam Fish, dll. Semangkok menunya harganya berkisar antara RM 10 hingga RM 15. Ada yang disajikan bersama rice alias nasi, ada pula yang disajikan dengan roti planta.
Roti planta ini mirip-mirip dengan roti canai khas India. Bentuknya juga sama-sama pipih. Namun, teksturnya lebih tipis, ringan, dan renyah saat digigit.
Akhirnya, kami cuma order satu porsi Curry Chicken with Roti Planta aja. Dimakan rame-rame berlima, hehe. Sembari beli minum masing-masing. Ada yang memesan Passion Fruit Soda, Kopi, Chocolate Milk Sake, Milo Dinosaurus, dan Milk Tea. Saya lupa pesanan minuman saya apa waktu itu haha.
Yang saya ingat, rasa Curry Chicken-nya enggak pedas. Santannya cukup kental dengan porsi besar. Sepertinya benar pilihan kami untuk makan beramai-ramai waktu itu, karena enggak bakal habis kalau makan satu porsi sendirian.
Oh ya, waktu itu kami emang enggak makan, karena hari udah mau gelap juga. Kelamaan ngider nyariin cafe-nya sih haha 😛 .
Namun, alhamdulillah seneng, bisa merasakan berwisata kuliner di salah satu vintage cafe yang ada di Malaysia di sela-sela kesibukan liputan MHTC kala itu. Apalagi, nuansa cafe-nya yang vintage apik banget buat pepotoan dan yang paling penting memberikan pengalaman baru untuk saya pribadi 😀 .
Yap, itulah teman-teman, cerita atau pengalaman saya mencicipi Curry Chicken dengan Roti Planta di salah satu vintage cafe di Johor Baru, Malaysia, yang bernama Jumpa Selalu. Apakah ada di antara teman-teman yang pernah maen-maen ke Jumpa Selalu juga? Jika iya, cerita juga donk pengalaman kulinerannya di sana 😀 .
April Hamsa
Wah seru banget pengalaman kulineran dinegara tetangga kak, jadi pengin juga kesana
Aamiin semoga masih tetap buka biar bisa nostalgia kalo kesana lagi ya kak hehe
suka sama tempat yang bernuansa vintage. Apalagi kalau tempatnya nyaman banget, bisa betah kulineran dan icip-icip di cafenya